Apakah Anda sudah merencanakan pensiun Anda? Ada perbedaan signifikan antara orang yang menyiapkan pensiun dengan yang tidak menyiapkan. Anda perlu tahu dampaknya di masa tua nanti.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Apakah Anda Sudah Merencanakan Pensiun?

Setiap orang mengharapkan kebebasan keuangan di hari tuanya nanti. Anda tentu tidak ingin kebingungan memikirkan biaya hidup saat sudah tua dan tidak bisa lagi bekerja. Inilah alasan mengapa penting mempersiapkan dana pensiun sejak dini. Sayangnya banyak orang muda yang meremehkan manfaat merencanakan pensiun. Salah satu alasannya adalah  pensiun masih terasa masih sangat jauh.

perbedaan-orang-yang-sudah-merencanakan-pensiun-dan-belum-merencanakan-2-finansialku

[Baca Juga : Kapan Waktu yang Tepat untuk Anda Mulai Merencanakan Dana Pensiun?]

 

Daripada menyiapkan dana pensiun, lebih baik uangnya digunakan untuk menutupi biaya lain yang biasanya adalah kebutuhan konsumtif. Tetapi apakah pemikiran seperti ini tepat? Anda perlu tahu dampaknya jika mempersiapkan pensiun dan tidak mempersiapkan.

 

Mari kita bahas satu per satu perbedaan antara orang yang mempersiapkan pensiun dengan yang tidak :

#1 Visioner

Orang yang mempersiapkan pensiunnya adalah orang yang visioner. Pandangannya jauh ke depan, tidak hanya memikirkan hal-hal yang jangka pendek. Sementara orang yang tidak mempersiapkan dana pensiunnya biasanya hanya memikirkan hal-hal yang jangka waktunya pendek. Misalnya merasa lebih penting berfoya-foya dan menikmati masa muda daripada memikirkan dana pensiun.

 

#2 Terencana

Orang yang menyiapkan dana pensiun biasanya adalah orang-orang yang terencana. Segala sesuatunya diperhitungkan sehingga pada waktunya semua kebutuhan akan tercukupi. Tidak seperti orang yang tidak mempersiapkan pensiun. Segala sesuatu dilakukan secara spontan, sehingga ada kemungkinan suatu saat akan menghadapi kondisi tak terduga yang tidak bisa diatasi.
8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis Online - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : 8 Kesalahan dalam Merencanakan Biaya Pensiun yang Harus Dihindari]

 

#3 Tertib

Ketertiban adalah satu ciri yang memberi dampak signifikan lho. Jika seseorang sudah membuat perencanaan tetapi tidak tertib menjalankannya maka rencananya sia-sia. Orang-orang yang merencanakan pensiunnya biasanya tertib pada perencanaan yang telah dibuatnya. Dengan begitu semua rencana pensiunnya dapat terpenuhi.

Berbeda dengan orang yang tidak merencanakan pensiun, biasanya orang-orang ini adalah orang yang tidak tertib terutama dalam hal menggunakan uang. Kalaupun mereka memiliki anggaran keuangan bulanan tertentu, biasanya anggaran tersebut tidak dipatuhi sehingga uang yang dimiliki akan selalu terasa kurang. Jika uang bulanan saja terasa tidak cukup, bagaimana bisa memikirkan rencana pensiun?

 

Jika Anda Belum Merencanakan Pensiun, Anda Akan

Nah, tahukah Anda bahwa dampak dari kedua kategori tersebut sangat berbeda? Mari kita bahas apa dampak dari mempersiapkan pensiun dan tidak mempersiapkannya.

 

#1 Kesejahteraan

Pada saat hari pensiun tiba, orang yang mempersiapkan pensiunnya tidak akan merasa khawatir tentang keuangan. Mereka tidak perlu mengeluhkan uang pensiun dari kantor yang jumlahnya kecil karena mereka sudah memiliki dana pensiun yang dikumpulkan sejak muda. Mereka tidak lagi berpikir harus mendapatkan uang dari mana untuk membeli makanan setiap hari.


5 Cara Memaksimalkan Hasil Investasi Reksa dana untuk Pemula - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Hasil Investasi Reksa Dana & Pendapatan Pasif untuk Dana Pensiun]

 

Berbeda dengan orang yang tidak mempersiapkan pensiun. Tiba saatnya hari pensiun, mereka hanya akan mengandalkan uang pensiun (bagi PNS ) atau lump sum (bagi pekerja swasta). Tetapi apakah uang pensiun itu cukup untuk menutupi semua kebutuhan hidupnya?

 

#2 Lifestyle Shock

Orang yang tidak merencanakan pensiun sejak muda akan mengalami lifestyle shock. Lifestyle shock adalah keresahan yang dialami seseorang karena harus menjalani gaya hidup yang bertolak belakang dengan yang biasa dijalankan sebelumnya. Begitu pensiun, orang seperti ini tidak akan memiliki cukup biaya untuk membiayai gaya hidup seperti saat masih bekerja. Mengapa? Karena ‘penghasilan’ yang didapatkan tidak sebesar saat dia bekerja.

Misalnya saja seorang PNS memang mendapatkan uang pensiun setiap bulan sampai dia meninggal. Hanya saja besaran uang pensiun itu hanya 80% dari gaji pokoknya, dimana gaji pokok PNS sangatlah kecil tetapi tunjangannya besar. Ketika pensiun, PNS tidak lagi mendapatkan tunjangan-tunjangan dengan angka besar tersebut. Sehingga uang bulanan yang dimiliki saat pensiun jauh lebih rendah daripada keseluruhan pendapatannya saat bekerja.

Post Power Syndrome pada Pensiunan Penyebab dan Pencegahannya - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Post Power Syndrome pada Pensiunan : Penyebab dan Pencegahannya]

 

Begitu juga dengan pegawai swasta, lump sum yang didapatkan hanya akan cukup membiayai gaya hidup yang sama selama beberapa bulan saja. Tetapi setelah lump sum habis, tidak ada lagi uang yang dapat digunakan. Lifestyle shock akan menjadi beban mental yang sangat menganggu apalagi bagi mereka yang sudah berusia lanjut.

Lain halnya dengan orang yang mempersiapkan pensiun. Ketika mempersiapkan dana pensiun, mereka dapat mengatur berapa pengeluaran bulanan yang diinginkan setelah pensiun. Semua telah dihitung dengan akurat sehingga pada saatnya pensiun mereka sudah memiliki cukup uang untuk menutupi kebutuhan hidupnya dan tidak akan mengalami lifestyle shock.

 

#3 Kebebasan Finansial

Kondisi ideal seseorang yang sudah pensiun adalah mendapatkan kebebasan finansial. Mereka yang sudah lanjut usia tidak seharusnya pusing memikirkan biaya hidup. Orang-orang yang merencanakan dana pensiunnya tidak lagi memikirkan bagaimana membiayai hidupnya setiap bulan. Pergi liburan, membeli aset, dan keinginan lainnya tidak akan menjadi masalah karena semua sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

 Kapan Saya Bisa Bebas Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Kapan Saya Bisa Bebas Keuangan?]

 

Berbeda dengan orang yang tidak merencanakan pensiunnya. Ketika pensiun tiba, mereka sebenarnya tidak hidup santai dan menikmati masa tua. Orang-orang seperti ini hanya akan berpindah ‘kantor’. Biasanya orang yang tidak mempersiapkan pensiun akan beradaptasi secara spontan setelah mengalami lifestyle shock yang disebutkan di atas. Kemungkinan terbesar adalah orang ini akan mengais-ngais sisa dana pensiun yang bisa dijadikan modal untuk membuka usaha. Sayangnya mereka akan menjalankan usaha itu atas dasar ‘kebutuhan’ bukan ‘keinginan’. Jika mereka tidak menjalani usaha tersebut maka mereka tidak punya uang untuk membiayai hidupnya dan keluarganya. Ini bukan berarti orang yang merencanakan pensiun tidak bisa membuka usaha setelah pensiun, tetapi tujuannya sangat berbeda. Orang yang merencanakan pensiun sejak dini bisa saja membuka usaha jika dia ’menginginkan’nya. Mereka tidak membuka usaha karena ‘butuh’ tapi mungkin karena hobi. Membuka usaha hanya akan menjadi ajang bersenang-senang bagi mereka yang merencanakan pensiunnya sejak dini.

 

Pentingkah Merencanakan Pensiun Sejak Dini?

Jadi, yang manakah tipe Anda? Apakah Anda tipe orang yang merencanakan pensiun sejak dini atau yang bersantai-santai dan menganggap tidak perlu merencanakan pensiun? Jika memilih untuk tidak merencanakan pensiun sejak dini, ada baiknya pikirkan lagi keputusan tersebut. Jangan sampai Anda menyesal dan menderita di hari tua nanti.

 

Apakah Anda sudah mulai merencanakan pensiun Anda? Apa yang menyebabkan Anda menunda atau tidak mulai merencanakan pensiun? Silakan tuliskan pertanyaan Anda, karena perencana keuangan kami akan menjawabnya. Terima kasih.

 

Sumber Gambar :

  • Retirement Plan https://goo.gl/7xPhvB dan https://goo.gl/MO86fb

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â