Apakah boleh perencana keuangan mengelola investasi? Sekarang ini profesi perencana keuangan bukanlah hal yang baru lagi.

Sudah semakin banyak orang yang menggunakan seorang perencana keuangan untuk membantu mereka merancangkan perencanaan keuangan demi mencapai tujuan keuangan.

Tetapi apakah pekerjaan perencana keuangan sebatas merencanakan keuangan? Apakah boleh perencana keuangan mengelola investasi nasabah?

 

Rubrik Finansialku

rubrik-ask-the-financial-planner

 

Seorang Perencana Keuangan Profesional

Salah satu sahabat Finansialku bertanya di Facebook Finansialku. Ini pertanyaannya:

 

Pertanyaan:

Halo Finansialku. Ada yang mau saya tanyakan nih tentang perencana keuangan. Apakah boleh seorang perencana keuangan mengelola investasi saya? Tolong informasinya ya. Terima kasih.

 

Jika sahabat Finansialku ingin mengajukan pertanyaan kepada kami, silakan like Facebook Finansialku terlebih dahulu. Setelah itu, Anda bisa mengajukan pertanyaan.

 

Jawaban:

Seseorang yang berprofesi sebagai perencana keuangan profesional harusnya memiliki sertifikasi yang biasa dikenal dengan sebutan CFP® atau Certified Financial Planner.

Seorang perencana keuangan profesional yang memiliki sertifikasi CFP®, berarti bahwa orang tersebut sudah dinyatakan sudah cukup memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan.

Pengajaran, ujian, dan pemberian kelulusan atas seorang CFP® diatur oleh sebuah Standard Board yang dikenal dengan nama FPSB (Financial Planner Standard Board).

Konsultasi Apakah Boleh Perencana Keuangan Mengelola Investasi Saya 02 - Finansialku

[Baca Juga: Perencana Keuangan Solusi Masalah Keuangan Anda]

 

Tentu saja FPSB tidak sembarangan dalam meluluskan setiap orang maupun memberikan sertifikasi.

Selain ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang CFP®, FPSB juga memberikan peraturan atau kode etik yang harus dipatuhi bersama.

Semua yang memiliki sertifikasi CFP® harus mengikuti peraturan dan kode etik dari FPSB untuk dapat mempertahankan sertifikasi CFP® mereka dan menjadi seorang perencana keuangan profesional.

Berikut ini ada 8 kode etik yang harus dipenuhi sebagai seorang perencana keuangan profesional.

 

8 Prinsip-Prinsip Kode Etik Perencana Keuangan

Prinsip-prinsip Etika FPSB Indonesia adalah pernyataan-pernyataan dalam terminologi yang umum tentang standar etika yang harus dipatuhi oleh para profesional perencanaan keuangan dalam kegiatan-kegiatan profesionalnya; komentar yang terdapat di dalam setiap prinsip akan menjelaskan maksud dari prinsip tersebut lebih lanjut.

Prinsip-prinsip ini merupakan aspirasi dan dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi para perencana keuangan profesional akan perilaku profesional yang pantas dan dapat diterima.

Apa Itu Jasa Konsultasi Perencana Keuangan Dimana Carinya Dan Apakah Menguntungkan 02 - Finansialku

[Baca Juga: Konsultasi dengan Perencana Keuangan Independen]

 

Prinsip-prinsip Etika FPSB Indonesia mencerminkan pengakuan para profesional perencanaan keuangan akan tanggung jawab mereka pada masyarakat, nasabah, kolega dan perusahaan.

Prinsip-prinsip ini memandu kinerja dan kegiatan siapa saja yang terikat dalam praktek perencanaan keuangan.

Konsep dan maksud prinsip-prinsip ini disesuaikan dan ditegakkan atas para profesional RFP® dan CFP® oleh FPSB Indonesia melalui peraturan tingkah laku profesional (rules of professional conduct).

 

Prinsip 1 – Utamakan Nasabah (Client First)

Menempatkan kepentingan nasabah terlebih dahulu adalah ciri khusus profesionalisme.

Menuntut profesional perencanaan keuangan untuk bertindak dengan jujur dan tidak menempatkan kepentingan atau keuntungan pribadi di atas kepentingan nasabah

 

Prinsip 2 – Integritas (Integrity)

Integritas menuntut kejujuran dan keterusterangan (candor) dalam semua hal yang berhubungan dengan profesionalisme.

Para profesional perencanaan keuangan ditempatkan pada posisi yang dipercaya oleh para nasabah dan sumber utama kepercayaan ini adalah integritas pribadi profesional perencanaan keuangan itu sendiri.

Perbedaan pendapat dapat diterima, tetapi integritas tidak dapat berdampingan dengan kebohongan atau pelecehan prinsip seseorang.

Integritas Financial Planning Standards Board Indonesia 9 menuntut profesional perencanaan keuangan untuk menganut, baik makna maupun semangat kode etik.

 

Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

Prinsip 3 – Objektivitas (Objectivity)

Objektivitas menuntut kejujuran intelektual dan tidak memihak.

Terlepas dari pelayanan yang diberikan atau kapasitas seorang profesional perencanaan keuangan menjalankan fungsinya, objektivitas menuntut para profesional perencanaan keuangan untuk memastikan integritas pekerjaan mereka, penanganan konflik dan pelaksanaan penilaian profesional.

 

Prinsip 4 – Keadilan (Fairness)

Keadilan menuntut untuk memberikan nasabah apa yang dijanjikan, yang terutang atau yang diharapkan dari suatu hubungan yang profesional, dan termasuk kejujuran dan keterbukaan akan permasalahan konflik kepentingan.

Hal ini melibatkan bagaimana menangani perasaan seseorang, prasangka buruk dan keinginan untuk mencapai keseimbangan yang tepat atas kepentingan-kepentingan.

Keadilan adalah memperlakukan orang lain sama seperti Anda ingin diperlakukan.

20 Topik Perencanaan Keuangan yang Harus Diketahui oleh Setiap Senior HR saat Menyusun Compensation Benefit 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Memilih Perencana Keuangan]

 

Prinsip 5 – Profesionalisme (professionalism)

Profesionalisme menuntut perilaku bermartabat dan menunjukkan rasa hormat dan sopan terhadap nasabah, teman seprofesi, dan yang lainnya dalam kegiatan yang berhubungan dengan bisnis, dan mematuhi aturan, peraturan dan persyaratan profesional dengan benar.

Profesionalisme menuntut profesional perencanaan keuangan, baik secara individu maupun saat bekerja sama dengan rekan kerja, untuk meningkatkan dan mempertahankan citra profesi di masyarakat dan kemampuan untuk melayani kepentingan masyarakat.

 

Prinsip 6 – Kompetensi (Competency)

Kompetensi menuntut untuk meraih dan mempertahankan tingkat kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang cukup dalam memenuhi pelayanan jasa profesional.

Kompetensi juga termasuk secara bijaksana mengakui keterbatasan diri sendiri dan kapan konsultasi dengan profesional lain dibutuhkan atau jika perlu mereferensikan ke profesional lain.

Kompetensi menuntut profesional perencanaan keuangan untuk terus berkomitmen terhadap pembelajaran dan peningkatan profesional.

 

Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Prinsip 7 – Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan menuntut informasi nasabah untuk dilindungi dan dijaga dengan cara hanya memperbolehkan akses ke informasi tersebut kepada mereka yang berwenang saja.

Suatu hubungan berdasarkan kepercayaan dan keyakinan dengan nasabah hanya dapat dibangun berdasarkan pemahaman bahwa informasi nasabah tidak akan dibuka dengan tidak selayaknya.

 

Prinsip 8 – Kesungguhan (Diligence)

Kesungguhan menuntut pemenuhan komitmen secara profesional dengan cara tepat waktu dan menyeluruh, dan bertindak secara berhati-hati dalam perencanaan, pengawasan dan pemberian pelayanan secara profesional.

 

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

 

Standar Praktik (Langkah-Langkah) Seorang Perencana Keuangan

Seorang profesional perencana keuangan harus selalu mempertimbangkan semua aspek situasi keuangan nasabah dalam merumuskan strategi dan membuat rekomendasi.

Oleh karena itu, ada beberapa standar praktik yang berlaku bagi perencana keuangan profesional dalam memberikan pelayanan jasa keuangan, antara lain:

  1. Membangun dan mendefisinikan hubungan dengan nasabah,
  2. Mengumpulkan informasi nasabah,
  3. Menganalisis dan menilai status keuangan nasabah,
  4. Mengembangkan rekomendasi perencana keuangan dan mempresentasikan ke nasabah,
  5. Menerapkan rekomendasi perencanaan keuangan nasabah,
  6. Mengevaluasi situasi nasabah.

 

Apakah Boleh Perencana Keuangan Mengelola Investasi Nasabah?

Dari kode etik dan standard praktik yang demikian, sebenarnya kita sudah dapat melihat bahwa seorang perencana keuangan profesional yang melakukan tanggung jawab kode etiknya tidak boleh mengelola investasi nasabah.

Karena tugas dan tanggung jawab perencana keuangan profesional yang sebenarnya adalah untuk membuat perencanaan keuangan seperti perencanaan dana pensiun, perencanaan dana pendidikan, perencanaan manajemen risiko, perencanaan distribusi aset, perencanaan pajak, dan lain sebagainya).

Baru-Baru Ini Saya Coba Website dan Aplikasi Keuangan untuk Cara Menghemat Uang, Perencanaan Keuangan dan Investasi 01 - Finansialku

[Baca Juga: 25+ Kata-kata Motivasi Dave Ramsey, Seorang Ahli Perencana Keuangan Pribadi]

 

Oleh karena itu, perencana keuangan profesional hanya diperbolehkan untuk memberikan rekomendasi untuk suatu produk investasi atau keuangan.

Tetapi tidak boleh ikut serta dalam keputusan nasabah untuk memilih produk yang mana yang diinginkan, apalagi mengelola investasi atau dana nasabah.

Lalu siapakah yang bertanggung jawab mengelola investasi nasabah?

 

Tanggung Jawab Mengelola Investasi

Dalam mengelola investasi, biasanya kita menggunakan jasa seorang broker atau agen pengelola investasi. Agen yang mengelola investasi bisa saja perorangan atau sebuah perusahaan.

Di dalam investasi reksa dana contohnya, dana yang dikumpulkan dari masyarakat dikelola oleh manajer investasi dari suatu perusahaan aset manajemen.

Manajer investasi inilah yang bertanggung jawab untuk mengelola investasi tersebut. Dan seorang manajer investasi tidak dapat mengelola investasi secara sembarangan.

Oleh karena itu manajer investasi juga memiliki sertifikasi dan persyaratan tersendiri untuk dapat mengelola investasi tersebut.

 

Perencana Keuangan Adalah Mentor Atau Coach

Seorang perencana keuangan dapat diibaratkan sebagai seorang mentor atau coach yang memberikan strategi, perencanaan, dan rekomendasi dalam hal perencanaan keuangan agar nasabah dapat mencapai tujuan keuangan yang diinginkannya.

Selain itu, perencana keuangan juga akan mendampingi dan mengevaluasi secara berkala, agar semua yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik.

 

Apakah artikel ini menjawab pertanyaan Anda? Apakah informasi di dalam artikel ini menambah wawasan Anda tentang tugas seorang perencana keuangan?

Apakah ada teman atau rekan Anda yang membutuhkan informasi tentang seorang perencana keuangan? Bagikan artikel ini kepada mereka juga!

 

Sumber Referensi:

  • FPSB. Kode Etik. Fpsbindonesia.net – https://goo.gl/rBYdPP

 

Sumber Gambar:

  • Perencana Keuangan Profesional – https://goo.gl/dZha1e
  • Perencana Keuangan Mengelola Investasi – https://goo.gl/UZ6DQT

 

Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg