Pengangguran masih menjadi isu krusial di negeri ini. Berdasarkan survei angkatan kerja, angka pengangguran tertinggi justru di dominasi oleh generasi muda, termasuk gen Z.

Kira-kira, apa solusi terbaik untuk bangkit dari kondisi ini? Simak pandangan Perencana Keuangan Finansialku di artikel berikut.

 

Summary:

  • Generasi muda termasuk gen Z mendominasi angka pengangguran dalam negeri, salah satunya akibat ketidaksesuaian lapangan kerja dengan skill yang dimiliki.
  • Dalam memaksimalkan usia produktif, jika belum mendapat pekerjaan maka gen Z bisa mencari alternatif lain untuk dapatkan income, seperti berwirausaha.

 

Gen Z Dominasi Angka Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang masih menjadi PR besar bagi Indonesia hingga saat ini.

Meski adanya kecanggihan teknologi yang membuka banyak kesempatan baru, tidak serta merta membuat angka pengangguran di Indonesia menurun signifikan.

Bahkan ironisnya, angka pengangguran tersebut didominasi oleh generasi Z (gen Z). 

Dengan hadirnya gen Z sebagai penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia, membuat negeri ini kehilangan momentumnya dalam mencapai bonus demografi. 

Bahkan tren generasi Z sebagai penyumbang jumlah pengangguran terbesar pun telah terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

 

Jumlah Pengangguran di Indonesia 

Merujuk pada survei angkatan kerja nasional per Agustus 2023 lalu, angka pengangguran di Indonesia telah mencapai 7,86 juta secara keseluruhan. 

Meski begitu, angka tersebut merupakan hasil penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebanyak 5,32%—dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,86%.

Dengan kata lain, telah ada penurunan sebanyak 560 ribu orang selama satu tahun ini. 

Berdasarkan data tersebut, maka dari 100 orang angkatan kerja, setidaknya ada 5 orang yang masih belum bekerja.

Sayangnya, angka pengangguran kali ini didominasi oleh kelompok usia muda, yaitu 15-24 tahun, sebanyak 19,40%.

Meskipun angka tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 20,63%.

Kendati angkanya menurun dari tahun sebelumnya, persentase generasi Z yang menganggur justru mengalami peningkatan dalam 6 bulan terakhir, terhitung per Februari 2023 yang menyumbang 16,46%. 

Jika kita telaah lebih lanjut, angka pengangguran untuk kelompok tua (≥60 tahun) merupakan kelompok penyumbang angka paling rendah, hanya 1,28%.

Kemudian untuk kelompok usia 25-59 tahun menyumbang 3,07% tingkat pengangguran di Indonesia. 

Sementara jika kita lihat berdasarkan background pendidikan, lulusan SMK masih yang paling tinggi dengan persentase 9,31% dari total pengangguran yang ada. 

Selain itu, berdasarkan jenis kelamin, persentase laki-laki dan perempuan yang menganggur tidak jauh berbeda. Laki-laki dalam hal ini menyumbang 5,42% dan perempuan 5,15%. 

[Baca Juga: Masih Belum Kerja?! Yuk Baca 5+ Cara Mengatasi Pengangguran!]

 

Penyebab Gen Z Menganggur dan Tantangan Mencari Kerja

Berikut adalah penyebab gen Z menyumbang angka pengangguran tertinggi di Indonesia dan tantangan yang harus dihadapi, antara lain:

angka pengangguran (1)

Penyebab Pengangguran dan Tantangan Generasi Z. Sumber: Finansialku

[Baca Juga: Apa Saja, sih, Faktor yang Berpengaruh dalam Mencapai Worklife Balance?]

 

Mitos atau Fakta: Gen Z Lebih Memilih Menganggur?

Dengan persentase angka pengangguran gen Z yang tinggi memunculkan satu pertanyaan,

Apakah benar gen Z memilih menganggur dibandingkan bekerja?

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sobat Finansialku bisa melihat beberapa faktor berikut ini:

  • Generasi Z memiliki waktu yang panjang dalam mengejar pendidikan. Banyak di antara mereka yang memilih untuk melanjutkan kuliah daripada mencari kerja.
  • Adanya persaingan yang semakin ketat.
  • Munculnya preferensi karier yang kurang sesuai.
  • Adanya keinginan untuk bekerja secara fleksibel.

 

Berangkat dari beberapa faktor di atas, dapat kita simpulkan bahwa tingkat pengangguran gen Z tidak selalu berbicara tentang “keengganan” mereka untuk bekerja.

Tetapi karena hadirnya sejumlah faktor yang membuat mereka punya preferensi lain, seperti melanjutkan pendidikan.

Di sisi lain, biaya pendidikan pun terus mengalami peningkatan. Lalu, bagaimana kita menyikapinya? Simak pandangan ahli dalam YouTube Finansialku berikut ini!

 

 

Problematika Pengangguran di Kalangan Gen Z, Ini Kata Ahlinya!

Berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional yang telah dijelaskan di atas, bahwa masalah pengangguran bukanlah hal sederhana.

Meski angkanya menglami penurunan dari tahun sebelumnya, tetap menjadi PR besar bagi Indonesia untuk mengatasi persoalan ini.

Terlebih bagi gen Z, di samping menghadapi tantangan baru dalam mencari kerja, Perencana Keuangan Finansialku, Laurensia Vina Dharmawan, S.M., M.Ak.,CFP®, menyebut bahwa gen Z juga menghadapi tantangan finansial tersendiri.

Salah satunya gaji fresh graduate yang tidak sesuai harapan, sehingga ada gap antara biaya hidup dengan penghasilan yang belum stabil.

Untuk bisa survive dan menyelamatkan kondisi keuangan saat ini, mari simak FAQ bersama ahlinya, sebagai berikut:

 

#1 Selama Menganggur, Bolehkah Menggunakan Uang Tabungan untuk Memenuhi Kebutuhan?

Menurut Vina, menggunakan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari merupakan hal yang sah-sah saja.

Walaupun sebenarnya, kondisi seperti ini bisa Sobat Finansialku atasi dengan dana darurat (jika sebelumnya sudah merencanakan).

Karena itu, di sinilah peran penting mengatur keuangan sejak dini untuk mengetahui pos-pos keuangan yang sebaiknya dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

Meski sebelumnya berstatus sebagai mahasiswa, bukan berarti tidak merencanakan dana darurat, ya.

Sebab, saat menjadi mahasiswa kita masih punya uang saku atau uang jajan yang bisa disisihkan untuk mengumpulkan dana darurat tersebut.

Bahkan saat ini sudah banyak mahasiswa yang mulai berinvestasi di beberapa instrumen rendah risiko, yang membuat nilai uang pun bertumbuh.

Sehingga bisa memberikan keuntungan tersendiri dan menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan ketika kondisinya belum mendapat pekerjaan.

Sebagai informasi, besaran dana darurat ideal untuk single yaitu 3-6 kali dari pengeluaran. Dalam hal ini, Vina memberikan ilustrasi sebagai berikut: 

“Dana Darurat ketika single 3-6 kali dari pengeluaran, misal pengeluaran satu bulan 3 juta maka siapin 9-18 juta di tabungan/instrumen investasi yang likuid (gampang dicairkan/ diambil uangnya). Idealnya bisa di-split misalnya Rp9-10 juta di tabungan sisanya bisa diinvestasikan ke reksa dana pasar uang, untuk pembagiannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing saja,” jelas Vina. 

 

#2 Bagaimana Cara Gen Z Memaksimalkan Usia Produktif agar Memperoleh Penghasilan untuk Memenuhi Kebutuhannya?

Menurut Vina, solusi yang bisa gen Z lakukan dalam memaksimalkan produktivitas di usia muda adalah berinvestasi pada diri sendiri. 

Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Jika masih kuliah, perbanyak pengalaman, seperti mengikuti program magang dan volunteer hingga menyibukkan diri dengan kegiatan organisasi (baik itu himpunan organisasi kampus, hingga event kampus). 
  1. Menambah kemampuan/skill melalui kursus/pelatihan. 
  1. Memperluas relasi networking, misalnya ikut komunitas keagamaan atau komunitas hobby.
  1. Mencari part-time seperti bergabung dengan event organizer (EO) di akhir pekan. Selain menambah pengalaman, tentunya kegiatan tersebut juga bisa menambah income. 
  1. Membuka bisnis pribadi/reseller—di mana Anda tidak memerlukan modal uang untuk menjadi seorang

Sebagai tambahan referensi, Anda juga bisa baca artikel berikut 7 Kegiatan Hasilkan Uang Bagi Pengangguran Fresh Graduate

 

#3 Jika Memilih untuk Berwirausaha, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

Jika mencari pekerjaan tak kunjung didapatkan, banting stir dengan berwirausaha bisa menjadi opsi yang Anda pilih.

Namun sebelum itu, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan, terutama berkaitan dengan persiapannya, sebagai berikut:

 

#1 Modal

Hal pertama adalah modal yang harus Anda dipersiapkan. Termasuk membuat daftar apa saja yang dibutuhkan dan menentukan HPP jika menjual produk.

Sebab, kesiapan modal akan menentukan jenis usaha dan masa depan bisnis Anda.

 

#2 Tentukan Segmen Pasar

Selanjutnya tentukan segmen pasarnya. Hal ini akan berkaitan dengan produk apa yang akan dijual dan bagaimana cara menjual serta memasarkannya. 

 

#3 Fokus pada Produk

Selanjutnya, fokuslah pada produk yang dijual. Maka dari itu sebelum membuat keputusan, coba pertimbangkan dengan matang kenapa Anda memilih untuk menjual produk tersebut.

Selain itu, pertimbangkan juga masalah yang ada di pasar sehingga hadirnya produk ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

 

#4 Susun Strategi Marketing

Untuk membuat produk Anda dikenal banyak orang, pastikan untuk menyusun strategi marketing yang efektif.

Strategi marketing Anda bisa dapatkan dari beberapa tayangan di sosial media ataupun mengikuti tren bootcamp. 

Sebagai contoh, Anda juga bisa mempelajarinya lewat artikel berikut Catat! Ini Contoh Strategi Pemasaran untuk Mengembangkan Bisnis!.

 

#4 Bagaimana Cara Gen Z Mengatur Keuangan agar Terhindar dari Utang/Pinjol dan Gaya Hidup Boros?

Tidak kita pungkiri, gaya hidup saat ini makin bervariasi, seperti hedonisme yang bisa membuat hidup dan cash flow keuangan berantakan.

Agar bisa terhindar dari kebiasaan buruk ini, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Catat setiap pengeluaran dan pemasukan yang diterima atau dikeluarkan.
  1. Lakukan manajemen keuangan secara tepat.
  1. Terapkan strategi keuangan, yaitu berdasarkan piramida keuangan.
Piramida-Perencanaan-Keuangan-Finansialku-_3_

Piramida Keuangan. Sumber: Finansialku

 

Dalam hal ini, Anda perlu menyiapkan keamanan keuangan terlebih dahulu kemudian membiasakan diri melakukan good money habits (budgeting keuangan yang sesuai). 

  1. Selanjutnya buat budgeting (pembagian persentase biaya) setiap bulan, Anda bisa mengikuti panduan lengkapnya dalam ebook Cara Membuat Anggaran Dengan Tepat dari Finansialku.
  1. Sebelum mengambil keputusan berutang/pay later, hitung persentase beban bunga yang didapat. 
  1. Buat tujuan keuangan dan hitung secara spesifik menggunakan Kalkulator Keuangan Finansialku.
  1. Mulai langkah berinvestasi. Hal ini penting dilakukan baik oleh Anda yang sudah bekerja, ataupun belum memiliki pemasukan. 

“Investasi bisa dilakukan baik sudah/belum memiliki pekerjaan asal ada income/pemasukan yang diterima misalnya uang jajan dari orang tua,” ujar Vina. 

 

Namun perlu diingat, bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan hasil investasi tersebut, salah satunya waktu.

Maka dari itu, sebaiknya Anda melakukannya sedini mungkin. Semakin cepat memulai maka akan semakin baik, hasilnya pun akan semakin besar. 

Selain itu, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat akan berinvestasi:

    • Pastikan cash flow positif (pengeluaran lebih kecil daripada pemasukan). 
    • Sudah mempersiapkan dana darurat.
    • Cicilan/utang maksimal 35% dari penghasilan bulanan.
    • Dalam memilih instrumen investasi, sesuaikan dengan kebutuhan, tujuan, hingga profil risiko keuangan. 

 

Jika Sobat Finansialku masih ragu dalam memilih instrumen investasi yang tepat, Perencana Keuangan Finansialku siap memberikan advice.

Dapatkan informasi selengkapnya dengan cara klik banner di bawah ini, sekarang!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Tips Keuangan untuk First Jobber

Nah, jika Anda termasuk salah satu gen Z yang sudah mendapat pekerjaan pertama. Maka sebagai first jobber, Anda perlu memperhatikan aspek manajemen keuangan yang baik.

Adapun beberapa tips yang bisa Anda lakukan, di antaranya: 

 

#1 Mulai Membuka Rekening 

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan membuka rekening khusus untuk pendapatan pertama. 

Dengan memiliki rekening bank pribadi, tentunya Anda akan belajar banyak, mulai dari rasa tanggung jawab hingga manajemen keuangan. 

 

#2 Susun Budgeting Sederhana untuk Keuangan

Selain memiliki rekening pribadi, Anda juga bisa mulai melakukan budgeting sederhana atas penghasilan yang Anda dapatkan. 

Anda bisa mulai dengan mencatat semua pengeluaran setiap bulannya, baik itu yang sifatnya primer hingga sifatnya untuk hiburan. 

 

#3 Persiapan Dana Darurat

Dana darurat merupakan hal wajib yang Anda harus miliki. Paling tidak Anda bisa mempersiapkan dana darurat minimal tiga kali dari pengeluaran bulanan.

Meski idealnya, Anda bisa mempersiapkannya enam kali lebih besar dari pengeluaran setiap bulan.

Untuk tips selengkapnya, Anda bisa baca artikel Finansialku berikut ini 7 Tips Untuk First Jobber Yang Masih Kesulitan Mengatur Keuangan.

 

Yuk, Survive dan Jangan Berdiam Diri!

Sobat Finansialku, demikian pembahasan seputar gen Z yang menyumbang angka pengangguran tertinggi di negeri ini.

Memang, ada banyak hal yang memengaruhi generasi muda saat ini cenderung sulit mendapatkan pekerjaan.

Namun,terlepas dari sudah atau belumnya seseorang bekerja, tetap saja kita memerlukan perencanaan keuangan yang matang.

Jika Anda masih bingung dengan berbagai permasalahan keuangan pribadi yang dihadapi saat ini, mari konsultasikan bersama ahlinya.

Anda akan mendapat arahan dan solusi tepat dari Perencana Keuangan Finansialku sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial terkini.

Hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi secara 1 on 1. Semoga membantu…

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apa tanggapan Anda mengenai artikel kali ini? Silakan tulis di kolom komentar, ya.

Jangan lupa bagikan informasinya kepada lebih banyak orang, supaya mereka turut aware dengan angka pengangguran di Indonesia. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Dhita, S.I.Kom., M.M., CFP®. 17 November 2021. 7 Tips Untuk First Jobber Yang Masih Kesulitan Mengatur Keuangan. Finansialku.com – https://tinyurl.com/3jhm2wab.  
  • Alfitra Akbar. 15 November 2023. Di Balik Tren Pengangguran Lima Tahun Terakhir. tirto.idhttps://tinyurl.com/2p9a93x5.  
  • Retno Wulandhari. 13 November 2023. Banyak Gen Z Pengangguran, Bonus Demografi Terancam Gagal?. republika.co.id – https://tinyurl.com/4x6kvsdc.
  • Arrijal Rachman. 6 November 2023. 7,86 Juta Orang RI Nganggur, Terbanyak Lulusan SMK & Gen Z. cnbcindonesia.com – https://tinyurl.com/4843495m.  
  • 22 September 2023. Generasi Z Lebih Memilih Menganggur: Mitos atau Fakta?. m.kumparan.com – https://tinyurl.com/muj7z2xn.
  • Beby Nurdiana Rochman. 4 Maret 2020. 5 Tantangan Gen Z dalam Mencari Pekerjaan. rencanamu.id – https://tinyurl.com/3r2t6ns7.