Di antara nafkah istri atau ibu mana yang lebih dulu harus diprioritaskan menurut pandangan Islam?

Berikut penjelasan mengenai prioritas antara nafkah ibu dan istri. Simak selengkapnya!

 

Summary:

  • Ketika sudah berumah tangga, kepala keluarga memiliki kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak. Di mana jika kondisinya berlebih, bisa turut menafkahi orang tua.
  • Jika memungkinkan, akan lebih baik ketika tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri dan orangtua dapat berjalan tanpa mengabaikan salah satunya.

 

Nafkah yang Harus Didahulukan, Istri atau Ibu?

nafkah istri atau ibu mana lebih dulu (1)

Ilustrasi Memberikan Nafkah. Sumber: shutterstock.com

 

Sebagai kepala keluarga, suami tentunya memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istri dan keluarganya. Di sisi lain, suami juga harus patuh kepada ibunya, sebab ibu adalah orang yang paling berarti dalam hidupnya.

Maka, ketika ibunya sudah tak mampu lagi mencari nafkah, sang anak yang kini telah berpenghasilan dan memiliki istri harus memberikan nafkah.

Jika sang anak tersebut mempunyai harta berlebih tentu tidak menjadi masalah untuk memberikan nafkah kepada istri, ibu alias mertua si istri, beserta keluarganya.

Permasalahan timbul ketika seorang lelaki hanya memiliki penghasilan yang pas-pasan. Ia hanya bisa menafkahi dirinya dan anggota keluarganya saja.

Pertanyaannya, di antara nafkah istri atau ibu, mana lebih dulu?

Menurut pandangan Islam, memberi nafkah itu ada urutannya tersendiri. Dalam urutannya, istri menjadi seseorang yang harus suami prioritaskan terlebih dahulu kemudian barulah ibu.

Hal ini sesuai dengan sebuah hadits Jabir yang menunjukkan urutan prioritas nafkah, yakni (1) diri sendiri, (2) istri, dan (3) kerabat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Mulailah dengan dirimu sendiri, nafkahkan untuknya, lalu jika ada suatu lebihan, maka nafkahkan untuk istrimu. Jika dari nafkah istrimu ada suatu lebihan, maka nafkahkan untuk kerabatmu. Jika dari nafkah kerabatmu ada lebihan sesuatu, maka nafkahkan untuk ini dan itu.” Perawi hadits berkata: “Maka nafkahkan kepada orang di depanmu dan di kanan kirimu.” (HR Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa’i. Ini adalah redaksi Imam Muslim).

 

Adapun nafkah untuk diri sendiri dan kerabat adalah shadaqah, sementara nafkah istri disebut sebagai ahli. Artinya, nafkah istri lebih suami dahulukan daripada nafkah orangtua yang termasuk golongan kerabat.

Jadi, seorang suami harus lebih mengutamakan istri dan anak-anaknya terlebih dahulu. Barulah jika masih memiliki rezeki lebih, boleh memberikan nafkah kepada orangtua, terutama ibunya.

Sebab, orangtua yang tak mampu lagi bekerja, maka sudah menjadi tanggung jawab anak-anaknya.

[Baca Juga: Astagfirullah! Begini Hukum Menafkahi Keluarga dari Uang Haram]

 

Sementara Itu, Kata Mamah Dedeh…

Pertanyaan terkait mana yang lebih menjadi prioritas antara ibu, istri, atau anak perempuan beberapa waktu lalu memang sempat viral di jagat maya. Jawaban dari warganet pun beragam dengan skala prioritasnya masing-masing.

Terkait hal ini, penceramah yang akrab disapa Mamah Dedeh, turut memberikan penjelasan terhadap prioritas nafkah dari seorang suami.

Mamah Dedeh menilai, seorang suami sudah selayaknya mengurusi orangtua dengan istri secara bersamaan.

Baik istri maupun orangtua harus ia muliakan. Namun, apabila keadaan ekonomi sang suami kurang baik, maka ia harus memprioritaskan istrinya.

“Kalau laki-laki duitnya seret, kalau saetik (sedikit), dahulukan istri, tapi perhatikan orangtuanya. Tapi kalau seandainya istri butuh, orangtua butuh, tidak ada salahnya bagi sedikit.” katanya, mengutip dari InsertLive pada Rabu (7/2/2024).

 

Dalam buku Urgensi Agama dalam Membina Keluarga Harmonis oleh Badrudin juga menjelaskan hal serupa.

Menurut buku tersebut, seorang laki-laki yang memiliki kelebihan harta setelah menafkahi dirinya sendiri, anak dan istrinya, wajib memberikan nafkah kepada orangtuanya.

Hal ini merupakan ibadah sekaligus bakti seorang anak yang sudah berkeluarga kepada orangtuanya.

Nah, terkait pemberian nafkah untuk orangtua, sebaiknya Anda informasikan juga kepada istri agar tidak ada kesalahpahaman yang bisa memicu konflik rumah tangga.

Meskipun tidak ada aturan baku dalam hal ini, tetapi berbagi informasi mengenai keuangan keluarga bisa menjaga transparansi dan kepercayaan antara pasangan.

Jadi, mulai terbuka soal keuangan dengan pasangan dan jangan membiasakan diri untuk menyembunyikan pengeluaran dari istri, ya.

 

 

Hukum Pilih Istri atau Ibu dalam Islam

Setelah menikah dan berumah tangga, seorang suami harus bersikap adil dan bijak terhadap istri dan orangtuanya. Tidak melalaikan hak-hak istrinya dan tidak pula melalaikan bakti kepada orangtuanya.

Seorang suami tidak boleh bersikap dzolim kepada salah satu pihak. Masing-masing harus memperoleh nafkah secara adil dan sesuai ketentuan.

Profesor Muhammad Quraish Shihab mengatakan, antara istri dan ibu, keduanya sama-sama patut diutamakan.

Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) itu menegaskan, istri dan ibu bukanlah pilihan. Keduanya mempunyai peran yang berbeda, tidak perlu membanding-bandingkan, tidak perlu juga harus saklek memilih salah satu karena keduanya punya porsi masing-masing.

Bagi Prof Quraish, menghargai istri sama pentingnya dengan menghormati ibu sendiri.

Namun, usahakan untuk selalu berdiskusi dan melibatkan istri ketika hendak mengambil keputusan yang berkaitan dengan orangtua (ibu/bapak) kedua belah pihak.

“Bagaimana Anda melakukan kegiatan sehingga ibu Anda senang dan istri juga demikian. Lakukan cara ini, misalnya jika Anda mau memberi sesuatu kepada ibu Anda, usahakanlah lewat tangan istri Anda. Jangan Anda yang memberikannya, supaya terjalin tali kasih antara keduanya,” terang penulis buku Lentera Hati itu.

 

Lebih lanjut, Prof Quraish juga menegaskan bahwa hal terbaik yang dapat seorang laki-laki lakukan adalah bersikap bijak dan tidak mempertentangkan antara posisi istri dan ibu.

[Baca Juga: Begini Hukum Menafkahi Mantan Istri dalam Islam, Gak Sembarangan!]

 

Atur Keuangan agar Nafkah Istri dan Ibu Bisa Terpenuhi

Seperti yang telah Prof Quraish jelaskan di atas, tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada istri dan orangtua sekaligus dapat berjalan tanpa mengabaikan salah satunya.

Kedua dalil tersebut tidak perlu menjadi pertentangan, yang kemudian disebut tariqhatul jam’i.

Menurut Imam An-Nawawi, seseorang tidak berdosa ketika mengutamakan istri daripada ibunya, sejauh ia memenuhi kewajiban nafkah bila nafkah ibunya berada di dalam tanggung jawabnya.

Tetapi jika dalam kondisi tertentu yang mengharuskan suami untuk memilih, maka ia dapat mengutamakan nafkah istrinya dengan tetap menjaga perasaan ibunya.

Supaya Anda dapat mengamalkan amanah untuk memberikan nafkah kepada istri dan ibu sekaligus, Anda perlu mengetahui cara mengatur keuangan yang tepat terlebih dahulu.

Melalui konsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku, Anda dapat menciptakan keuangan yang teratur, baik untuk tujuan jangka menengah maupun panjang.

Selain itu, Perencana Keuangan Finansialku juga siap membantu Anda memilih produk keuangan dan investasi yang sesuai tujuan keuangan di masa depan.

Yuk, konsultasikan sekarang bersama ahlinya dengan cara klik banner di bawah ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH Q3 23

 

Sebagai tambahan referensi seputar perencanaan keuangan, Anda bisa download ebook gratis dari Finansialku Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah. Semoga bermanfaat…

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Nah, itu tadi penjelasan dari pertanyaan mengenai nafkah istri atau ibu, mana lebih dulu?

Yuk, sebarkan informasinya di media sosial Anda untuk menjawab rasa penasaran orang lain yang juga bertanya-tanya. Semoga bermanfaat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Syifa Arrahmah. 21 September 2022. Dilema Pilih Istri atau Ibu? Begini Penjelasan Prof Quraish. Nu.or.id – https://shorturl.at/pyJS2
  • Ahmad Muntaha AM. 03 November 2023. Apakah Nafkah Istri Harus Diutamakan daripada Ibu? Ini Penjelasannya. Nu.or.id – https://shorturl.at/lmzAY
  • Aldi Rahadian. Menafkahi Ibu atau Istri, Mana yang Lebih Utama?. Islampos.com – https://shorturl.at/ijFZ6
  • Redaksi Jalan Hijrah. 04 November 2023. Istri Atau Ibu Dulu, Ini Urutan Memberi Nafkah Keluarga Dalam Islam. Jalanhijrah.com – https://shorturl.at/hoTXZ
  • Admin. Sering jadi Alasan Cekcok Mertua vs Menantu: Nafkah Istri dan Orangtua, Mana yang Utama. Id.theasianparent.com – https://shorturl.at/IUX36

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Shutterstock.com