Prinsip ekonomi syariah didasarkan pada Al-Qur’an dan sunah. Tujuannya, agar manusia tidak hanya berorientasi untuk mengumpulkan materi, melainkan berusaha memperbanyak kebaikan dan mendekatkan diri dengan Tuhan.

Mari sama-sama pahami prinsip ekonomi syariah dalam ulasan Finansialku berikut!

 

Summary:

  • Ekonomi syariah memiliki prinsip umum dan khusus untuk membantu menjalankan aktivitas ekonomi agar tujuannya tercapai.
  • Terdapat sejumlah karakteristik ekonomi syariah di mana pelaku ekonomi bertindak sesuai asas syariah dan mencegah potensi kecurangan.

 

Apa Itu Ekonomi Syariah

Sebelum menyimak prinsip ekonomi syariah, Anda perlu paham pengertiannya terlebih dahulu. Ekonomi syariah merupakan aktivitas ekonomi dengan bantuan asas agama Islam.

Artinya, nilai-nilai agama sengaja dimasukkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dari sisi material, moral, dan spiritual.

Ekonomi syariah memberi arahan kepada seseorang dalam kegiatan ekonomi. Nilai-nilai keislaman dimasukkan dalam prinsip ekonomi syariah.

[Baca Juga: Perencanaan Keuangan Syariah: Prinsip, Tujuan dan Manfaatnya]

 

Prinsip Ekonomi Syariah

Ada dua prinsip ekonomi syariah yang saat ini digunakan, yakni prinsip umum dan khusus.

Keduanya membantu menjalankan aktivitas ekonomi agar tujuannya tercapai.

 

#1 Prinsip Umum

Berikut adalah prinsip ekonomi syariah secara umum:

 

#1 Pengendalian Harta Individu

Prinsip ekonomi syariah yang pertama adalah pengendalian harta individu. Maksudnya, seseorang tidak boleh menimbun asetnya.

Ia harus melakukan transaksi agar kegiatan ekonomi berjalan dan berguna untuk sesama.

 

#2 Distribusi Pendapatan yang Lebih Inklusif

Dalam prinsip ekonomi syariah, pendapatan harus didistribusikan ke aspek-aspek positif untuk kepentingan diri sendiri dan orang lain.

Menurut prinsip ini, pendapatan didistribusikan ke delapan golongan, yakni:

  1. Fakir, yakni orang yang tidak memiliki aset untuk memenuhi kebutuhan primer.
  1. Miskin, yakni orang yang punya harta tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primer.
  1. Amil, yakni orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
  1. Mualaf, yakni orang-orang yang baru memeluk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan keyakinan.
  1. Hamba sahaya, yakni budak yang ingin merdeka.
  1. Gharim, yakni orang-orang yang berutang untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mempertahankan kehormatan dan jiwanya.
  1. Fisabilillah, yakni orang yang berjuang di jalan Allah SWT, seperti berdakwah, berjihad, dan sebagainya.
  1. Ibnu sabil, yakni orang yang kehabisan uang di perjalanan yang Allah SWT ridai.

 

#3 Optimalisasi Bisnis dan Berbagi Risiko

Prinsip ekonomi syariah menekankan pada keadilan dengan cara berbagi hasil dan risiko.

Dengan prinsip ini, setiap orang bisa memilih mitra kerja sesuai asas agama Islam, menggunakan pasar sebagai tempat transaksi, melakukan penawaran, bebas berbisnis di mana pun, melengkapi kontrak transaksi, dan melibatkan otoritas terkait untuk menjaga iklim ekonomi yang sehat.

 

#4 Transaksi Keuangan yang Berkaitan dengan Sektor Riil

Prinsip secara umum mengatakan bahwa transaksi harus didasarkan pada sektor riil. Dengan begitu, setiap pihak bisa mendapat keuntungan dengan jelas.

Islam menganjurkan perkembangan sektor ini, seperti usaha jasa, pertanian, industri, dan perdagangan.

Beberapa aktivitas yang tidak diterima dalam ekonomi syariah adalah perbankan dengan riba dan perdagangan uang.

 

#5  Partisipasi Sosial dan Kepentingan Umum

Prinsip berikutnya menganjurkan orang-orang yang memiliki banyak aset untuk berpartisipasi untuk kepentingan umum.

Misalnya menghibahkan tanah untuk pembangunan rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.

Dampak sosial sangat ditekankan dalam ekonomi Islam. Harapannya, sistem ini akan meratakan kesejahteraan masyarakat.

 

#6 Transaksi Muamalat

Transaksi muamalat, terutama perdagangan, harus sesuai dengan ketentuan syariah. Tujuannya agar tidak ada aktivitas yang hanya menguntungkan satu pihak.

[Baca Juga: Keuangan Syariah Adalah Sistem yang Memudahkan, Pelajari Aspek Pentingnya!]

 

#2 Prinsip Detail

Prinsip ekonomi syariah bisa diterapkan untuk banyak kepercayaan. Sebab, tujuannya sama, yakni mewujudkan kesejahteraan bersama.

Yuk, simak beberapa prinsip ekonomi syariah secara detail:

 

#1 Keimanan

Setiap pihak yang terlibat dalam aktivitas ekonomi sebaiknya berpegang pada ketentuan agama dengan baik.

Hal ini akan membantu menjaga ekonomi sesuai dengan arahan syari.

 

#2 Bermanfaat

Dalam ekonomi konvensional, kegiatan ekonomi bertujuan untuk mendapat keuntungan sebanyak mungkin dengan modal seminimal mungkin.

Dalam prinsip ekonomi syariah, kepentingan bersama lebih besar daripada kepentingan pribadi. Hal ini sejalan dengan ajaran agama untuk saling menolong.

 

#3 Sumber Daya Manusia

Praktik ekonomi syariah berusaha meningkatkan kesejahteraan tiap orang. Karenanya, semua bentuk kecurangan tidak dapat ditoleransi.

 

#4 Harta

Prinsip ekonomi selanjutnya adalah menanamkan kesadaran bahwa semua aset yang dimiliki merupakan milik Tuhan.

Untuk itu, tiap orang harus punya kesadaran untuk memanfaatkan hartanya demi kepentingan orang banyak.

 

#5 Adil

Adil dalam ekonomi syariah adalah kemampuan menempatkan sesuatu sesuai haknya. Konsep keadilan tidak hanya membicarakan tentang jumlah yang sama besar, melainkan kebutuhan tiap pihak.

Dalam ranah kepentingan publik, setiap orang harus bisa mengakses layanan yang sama, mendapat perlakuan sama, dan mendapat kesempatan sama.

Dengan begitu, semua kelompok merasa nyaman dengan sistem yang berjalan.

 

#6 Persaudaraan

Selanjutnya, persaudaraan dianggap sebagai aspek penting. Dalam sistem ini, tiap orang sebaiknya bekerja sama untuk mewujudkan keberhasilan kolektif.

Dari sana, dapat kita identifikasi bahwa ekonomi syariah mengutamakan fitrah manusia sebagai makhluk sosial.

 

#7 Etika

Islam menganggap aktivitas ekonomi merupakan salah satu bentuk ibadah. Untuk itu, semua pihak yang terlibat harus punya etika sesuai ajaran syariah.

 

#8 Melibatkan Peran Pemangku Kekuasaan

Pemangku kekuasaan, yakni pemerintah, diperlukan untuk mengatur perekonomian negara.

Semua pelaku ekonomi harus tunduk peraturan pemerintah yang berlandaskan Al-Qur’an dan sunah agar cita-cita ekonomi terwujud.

 

#9 Bebas, Tetapi Bertanggungjawab

Setiap orang bebas melakukan aktivitas keuangan selama tidak bertentangan dengan ketentuan agama dan sosial.

Pelaku ekonomi akan menanggung semua risiko yang timbul dari aktivitas yang melanggar prinsip tersebut.

 

#10 Bekerja Sama

Prinsip ekonomi syariah yang terakhir adalah bekerja sama. Islam menganjurkan cara ini agar kesuksesan tidak hanya didapat oleh satu orang.

Dengan catatan, aktivitas ekonomi tersebut tidak melanggar batas-batas agama.

 

Karakteristik Ekonomi Syariah

Ada empat karakteristik ekonomi syariah, yakni:

 

#1 Adil

Ekonomi syariah memiliki asas keadilan, yakni memastikan seluruh kelompok mendapat perlakuan yang sama.

Setiap orang berhak menikmati hasil pembangunan, mendapat penghargaan, mengakses layanan publik, dan sebagainya.

 

#2 Tumbuh Bersama

Setiap pelaku ekonomi tumbuh bersama dan setara. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

 

#3 Bermoral

Ekonomi syariah memiliki karakteristik bermoral. Maksudnya, setiap pihak di dalamnya berusaha mewujudkan kesejahteraan bersama daripada kepentingan sendiri.

Selain itu, setiap pelaku ekonomi tidak melakukan transaksi yang berpotensi mengandung riba atau penipuan.

 

#4 Beradab

Karakteristik ekonomi syariah yang terakhir adalah beradab. Maksudnya, prinsip ini berusaha mewujudkan iklim ekonomi yang menjunjung nilai kebangsaan, budaya, dan tidak melanggar asas agama Islam.

[Baca Juga: Inilah Perbedaan Konsultasi Keuangan Syariah dan Konvensional]

 

Ekonomi Syariah Menciptakan Iklim Ekonomi yang Sehat

Prinsip ekonomi syariah mengarahkan manusia pada aktivitas yang tidak menguntungkan, tetapi juga memberi dampak sosial.

Sistem ini akan memastikan seluruh pelaku ekonomi bertindak sesuai asas syariah dan mencegah potensi kecurangan.

Indonesia tidak menerapkan ekonomi syariah. Karenanya, setiap orang harus berjuang sendiri untuk mewujudkan kesejahteraan pribadi.

Meski begitu, Anda tetap bisa meminta bantuan pihak lain jika butuh saran seputar keuangan, salah satunya Perencana Keuangan Finansialku.

Yuk, buat janji temu dengan menghubungi Customer Advisory di 0851 5866 2940. Konsultasi sekarang!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana tanggapan Anda tentang pembahasan kali ini? Yuk, sampaikan di kolom komentar berikut!

Jika artikel ini membantu, Anda bisa membagikannya melalui platform digital yang Anda punya agar lebih banyak orang yang paham prinsip ekonomi syariah. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 20 Desember 2021. Mengenal Prinsip Dasar Ekonomi Syariah. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3JsRW7F
  • Admin. 20 September 2022. Apa Itu Ekonomi Syariah? Prinsip, Tujuan & Ciri-cirinya. Telkomsel.com – https://bit.ly/3XmIjgi
  • Admin. Prioritaskan Nilai Adil, Yuk Cari Tahu Tentang Prinsip Ekonomi Syariah! Prudentialsyariah.co.id – https://bit.ly/46ntUob
  • Intan Theresia Hutabarat. 17 Oktober 2022. Mengenal Prinsip Ekonomi Syariah dan Contohnya. Diginomi.sumutprov.go.id – https://bit.ly/3CJLvJn