Berencana membeli rumah secara kredit dalam waktu dekat? Yuk, cari tahu bagaimana perhitungan simulasi KPR rumah biar gak kaget saat membayar tagihannya.

Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Selain dana untuk DP rumah dan cicilan, jika akan mengajukan KPR maka persiapkan juga beberapa biaya lainnya seperti untuk pajak dan balik nama.
  • Saat menyicil KPR, usahakan untuk tidak memiliki utang lain dan optimalkan pemasukan dengan mencari penghasilan tambahan.

 

Membeli Rumah Impian

Memiliki rumah sendiri seringkali menjadi impian banyak orang. Namun, dewasa ini banyak masyarakat terutama anak muda yang semakin kesulitan untuk membeli rumah.

Harga tanah dari tahun ke tahun yang semakin naik menjadi salah satu hambatan bagi banyak generasi muda untuk membeli rumah mereka sendiri.

simulasi KPR rumah 1

Ilustrasi Membeli Rumah. Sumber: Envato.com

 

Jika Anda berpenghasilan lebih dari Rp10 juta per bulan, Anda mungkin masih bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah secara tunai.

Namun, jika Anda hanya memiliki gaji setara UMR, bisa jadi Anda baru bisa membeli rumah belasan tahun atau bahkan puluhan tahun kemudian.

Belum lagi inflasi harga tanah di Indonesia cukup besar. Ketika Anda ingin membeli rumah seharga Rp500 juta di tahun 2024, belum tentu setahun mendatang rumah yang Anda inginkan masih Rp500 juta.

Gaji sekecil itu, berkelahi dengan harga rumah ratusan juta. Sudah terbayang, bukan, bagaimana susahnya membeli rumah secara tunai saat ini?

Nah, sebagai alternatif, Anda bisa memilih opsi menyicil dengan Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR yang lebih realistis. Sehingga Anda dapat menyicil rumah impian selama periode yang telah ditentukan sebelumnya.

Tapi, sebelum mengambil KPR, Anda wajib mengetahui dulu sejauh mana kemampuan keuangan Anda. Buatlah perhitungannya, dan tanyakan pada diri Anda, dapakah Anda membayar tagihan KPR setiap bulannya selama jangka waktu tertentu?

Kalau masih bimbang, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui perhitungan simulasi KPR rumah sebagai gambaran biaya cicilan per bulan.

 

Simulasi Perhitungan KPR Rumah

Sebelum mengajukan KPR, penting untuk memahami perhitungan cicilan per bulannya. Tujuannya adalah supaya nanti Anda tidak kaget saat akan membayar tagihan KPR setiap bulan dalam kurun waktu yang panjang.

Berikut ini adalah simulasi KPR rumah dan perhitungannya yang harus Anda ketahui.

 

Simulasi KPR #1 Uang Muka dan Biaya yang Harus Dibayarkan

Hal pertama yang perlu Anda siapkan saat akan mengambil KPR adalah uang muka dan biaya yang harus Anda keluarkan di awal.

Adapun besaran uang muka KPR saat ini adalah 15% untuk rumah tapak pertama, 20% untuk rumah kedua, dan 25% untuk rumah berikutnya. Besaran ini sesuai dengan peraturan terbaru dari Bank Indonesia (BI).

Namun, setiap bank memiliki persyaratan uang muka yang berbeda-beda, tergantung pada kebijakan bank yang memiliki program KPR tersebut.

Selain uang muka membeli rumah, ada juga beberapa biaya yang harus Anda keluarkan ketika mengajukan KPR ke bank. Di antaranya, biaya provisi, pajak pembeli (BPHTB), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan biaya balik nama.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

 

#1 Biaya Provisi

Biaya provisi adalah sejumlah biaya yang pihak bank kenakan kepada para nasabah pengguna KPR. Biaya ini sebagai bentuk biaya administrasi atas sejumlah dana yang telah mereka pinjamkan.

Besaran biaya provisi pun berbeda-beda antara satu bank dengan bank lainnya. Tetapi, sebagian besar bank menetapkan nilai 1% dari pokok kredit yang mereka pinjamkan.

 

#2 Pajak Pembeli (BPHTB)

Setiap orang yang membeli rumah atau memiliki tambahan aset berupa properti pasti akan terkena pajak pembeli (BPHTB).

BPHTB merupakan salah satu jenis biaya provisi atau pajak daerah yang seseorang bayarkan ketika melakukan jual beli rumah. BPHTB sendiri merupakan singkatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Besaran BPHTB yang wajib Anda bayarkan yaitu 5% dari harga beli dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP).

Nilai NJOPTKP ini akan berbeda-beda setiap wilayah dan bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai dengan peraturan pemerintah.

Misalnya, besaran NJOPTKP yang digunakan adalah untuk wilayah Bandung, yakni sebesar Rp12 juta. Jadi, jika Anda akan membeli rumah seharga Rp750 juta, maka perhitungan besaran BPHTB-nya adalah sebagai berikut:

Pajak Pembeli = 5% x (Harga rumah – NJOPTKP)

Pajak Pembeli = 5% x (Rp750 juta – Rp12 juta) = Rp36.900.000

 

#3 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Biaya PNBP adalah salah satu biaya yang harus pembeli keluarkan dalam transaksi properti. Cara menghitung atau pembayaran biaya PNBP ini memang terkait dengan BPHTB dan saat melakukan balik nama.

Pada umumnya, biaya PNBP harus Anda bayarkan sekaligus ketika mengajukan Biaya Balik Nama (BBN).

Besar biaya untuk PNBP adalah 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tambah dengan Rp50 ribu. Jadi, kalau Anda membeli rumah dengan harga NJOP sebesar Rp750 juta, Anda tinggal menghitungnya seperti berikut ini:

PNBP = (1/1000 x harga rumah) + Rp50.000

PNBP = (1/1000 x Rp750 juta) + Rp50.000 = Rp800.000

Namun, tambahan biaya Rp50 ribu ini bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung dari kebijakan pemerintah.

 

#4 Biaya Balik Nama (BBN)

Proses balik nama juga akan tergantung pada perjanjian awal dan juga kebijakan yang pihak bank terapkan. Perhitungan biaya balik nama (BBN) adalah sebagai berikut:

BBN = (1% x harga rumah) + Rp500.000

BBN = (1% x Rp750 juta) + Rp500.000 = Rp8.000.000

Variabel sebesar Rp500 ribu ini juga bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pemerintah.

Selain biaya-biaya di atas, ada biaya notaris yang perlu Anda perhitungkan sejak awal. Karena proses pengajuan KPR ini akan membutuhkan layanan jasa notaris.

[Baca Juga: 10 Cara Menabung untuk Beli Rumah Idaman, Biar Terwujud!]

 

Simulasi KPR #2 Biaya Bunga dan Besaran Cicilan KPR

Pada kenyataannya, bank bisa saja menerapkan perhitungan bunga yang berbeda-beda pada produk KPR yang mereka miliki. Hal ini akan sangat tergantung pada kebijakan bank itu sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk Anda memahami penerapan bunga kredit. Sebab, bunga kredit memengaruhi besaran cicilan yang harus Anda bayarkan ke depannya.

Misalnya, Anda akan mengajukan KPR dengan asumsi bunga sebesar 10% setahun dan tenor KPR selama 5 tahun. Dengan demikian, besaran bunga KPR jika asumsi rumah seharga Rp500 juta adalah sebagai berikut.

 

Simulasi KPR Rumah

Kita asumsikan bahwa harga rumah yang akan Anda beli adalah sebesar Rp500 juta. Maka uang muka untuk rumah pertama adalah sebagai berikut:

Uang Muka = 15% x harga rumah

Uang Muka = 15% x Rp500 juta = Rp75 juta

 

Setelah mengetahui berapa uang muka yang harus Anda siapkan, selanjutnya Anda dapat menghitung jumlah pokok kredit, yaitu:

Pokok Kredit = Harga rumah – Uang muka

Pokok Kredit = Rp500 juta – Rp75 juta = Rp425 juta

 

Berikutnya, dengan asumsi bunga sebesar 10% setahun dan tenor KPR dalam 5 tahun, maka besaran bunganya adalah sebagai berikut:

Total Bunga = Pokok kredit x Bunga per tahun x Tenor dalam satuan tahun

Total Bunga = Rp425 juta x 10% x 5 = Rp212.500.000

Bunga per Bulan = Total bunga : Tenor dalam satuan bulan

Bunga per Bulan = Rp212.500.000 : 60 = Rp3.541.667

Cicilan per Bulan = (Pokok kredit + Total bunga) : Tenor dalam satuan bulan

Cicilan per Bulan = (Rp425 juta + Rp212,5 juta) : 60 = Rp10.625.000

 

Agar lebih sederhana, Anda bisa mencermati perhitungan simulasi KPR rumah Rp500 juta, Rp750 juta, dan Rp1 miliar dalam tabel berikut ini:

simulasi kpr rumah 2

Tabel Perhitungan Simulasi KPR Rumah

 

Cara Siapkan Keuangan Sebelum Ambil KPR

Buat yang berencana mau mengambil KPR, berikut adalah beberapa cara siapkan keuangan yang bisa Anda lakukan.

 

#1 Tentukan Cicilan KPR Sesuai dengan Kondisi Keuangan

Sebelum benar-benar mengambil KPR, pilihlah KPR dengan angsuran dan biaya lainnya yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

Pertimbangkan berbagai jenis rumah yang dijual dan harga yang bisa Anda dapatkan. Jangan lupa memilih jenis KPR yang cocok dengan penghasilan Anda.Kemudian, hitung secara cermat penghasilan bulanan dan pengeluaran rutin Anda.

Tetapkan batas maksimal pembayaran cicilan bulanan agar tetap nyaman secara finansial.

Untuk lebih mudah dalam melakukan simulasi perhitungan, Anda bisa gunakan Kalkulator Keuangan Finansialku. Yuk, coba sekarang!

 

#2 Pastikan Pengeluaran Tidak Lebih dari Pendapatan

Meskipun sebagian penghasilan akan Anda gunakan untuk membayar cicilan KPR, pastikan pengeluaran Anda tetap berada di bawah pendapatan.

Ini akan memastikan Anda memiliki cukup uang untuk kebutuhan harian dan bisa menabung secara rutin untuk melunasi KPR lebih cepat.

Anda juga bisa membuat anggaran yang mencakup semua biaya hidup sehari-hari, termasuk cicilan KPR. Sertakan juga biaya-biaya lainnya seperti listrik, air, asuransi rumah, dan pajak properti.

 

#3 Menabung untuk DP (Uang Muka)

Cara siapkan keuangan untuk mengambil KPR yang tak boleh terlewatkan adalah persiapkan uang muka untuk KPR.

Pastikan tabungan Anda mencukupi untuk menutup uang muka dan biaya-biaya lainnya seperti biaya provisi dan biaya notaris.

[Baca Juga: KPR 35 Tahun, Jadi Solusi Gen Z dan Milenial Bisa Punya Rumah?]

 

#4 Hindari Utang Lain yang Tidak Urgent

Selama proses KPR, hindari mengambil utang lain yang sekiranya tidak mendesak. Fokus saja pada pembayaran KPR agar tidak terjebak dalam utang berlebihan.

 

#5 Cari Penghasilan Tambahan

Selain pendapatan utama, carilah peluang penghasilan tambahan. Ini dapat membantu memperkuat posisi keuangan Anda dan memudahkan dalam pembayaran KPR nantinya.

Setelah mengetahui beberapa cara menyiapkan keuangan sebelum ambil KPR, sudah sejauhmana persiapan Anda saat ini untuk mewujudkan hunian idaman?

Jika masih bingung dalam mengambil keputusan dan merencanakan keuangannya, Anda bisa mendapatkan tips jitu dengan membaca ebook Finansialku berjudul Cara Wujudkan Rumah Impian Kamu.

Selain itu, Perencana Keuangan Finansialku juga siap membantu Anda dalam menyusun strategi yang tepat, menyesuaikan cicilan dengan kondisi keuangan hingga Anda bisa segera memiliki rumah yang diimpikan.

Yuk, buat jadwal konsultasi secara 1 on 1 dengan klik banner di bawah ini atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940. 

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Rencanakan Sekarang Juga!

Demikian pembahasan seputar simulasi KPR rumah dan beberapa persiapan keuangan yang perlu Anda lakukan dalam mewujudkan tujuan keuangan ini.

Jika secara tunai, Anda belum memungkinkan untuk membeli rumah. Maka, KPR bisa jadi solusi. Namun, untuk lebih meyakinkan keputusan Anda, simak juga beberapa hal penting sebelum ajukan KPR dalam tayangan berikut ini!

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Sudah yakin untuk mengambil KPR tahun ini? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar, lalu bagikan artikel ini kepada teman atau saudara Anda yang masih bingung terkait simulasi perhitungan KPR. Selamat mewujudkan rumah impian Anda!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

  • Widya Yuliarti, S.ST., M.M., CFP®. 17 Oktober 2018. Sebelum Beli Rumah Impian Minimalis, Ketahui Perhitungan Simulasi KPR. Finansialku.com – https://shorturl.at/cmZ29

 

Sumber Gambar:

  • Cover: envato.com