IMF World Bank Annual Meeting yang telah berlangsung sejak Senin kemarin diikuti oleh 34.000 peserta dari berbagai penjuru dunia.

Pemerintah manfaatkan momen ini untuk mencari investor untuk mendanai proyek infrastruktur.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Tarik Investor Lewat Indonesia Pavilion

Indonesia Pavilion resmi difungsikan jadi jendela bagi ribuan delegasi IMF Bank Dunia untuk melihat potensi Indonesia, termasuk peluang investasinya. Indonesia Pavilion ini dibuka langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini di Nusa Dua, Bali.

Menurut Rini, terdapat 21 BUMN yang akan menandatangani kontrak investasi dengan sejumlah investor dengan nilai Rp200 triliun. Investasi tersebut terkait dengan sejumlah proyek infrastruktur yang akan digarap BUMN.

Dilansir oleh Finance.detik.com, Selasa (9/10/18), Rini mengatakan:

“Kalau investor, pada dasarnya tadi pagi kan ada investor forum, di situ kami katakan, kami menawarkan ada 79 proyek dengan 21 BUMN ada toll road, petrochemical, ada hilirisasi tambang.”

 

Pihaknya berharap jika para investor terpikat dengan tawaran-tawaran yang diberikan.

Tak tanggung-tanggung, kontrak senilai Rp200 triliun pun akan ditandatangani tanggal 11 besok.

“Kita harapkan para investor bisa tertarik investasi dengan para BUMN, tanggal 11 pun kita nanti akan melakukan penandatanganan untuk total nilai kira-kira hampir Rp200 triliun. Insya Allah bisa berjalan lancar, salah satunya petrochemical akan ada yang tertarik dari Taiwan dan akan ditandatangani proyek itu sesegera mungkin.”

 

Kerja sama BUMN dengan para investor ini diyakini tidak akan menemui kendala berarti.

Dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah memang tengah mencari investor swasta untuk bisa terlibat dalam pembangunan, mengingat terbatasnya dana APBN.

“Kita bersama-sama dalam memasuki partnership, kita gunakan international lawyer bagaimana menyelesaikan disrupt diselesaikan. Kita pada dasarnya perjuangkan diselesaikan di court (pengadilan) di Indonesia. Karena yang kita utamakan bekerja di Indonesia, tentunya harapkan bisa diselesaikan di court Indonesia.”

 

Tawarkan Proyek Rp200 Triliun Di Pertemuan IMF World Bank 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ekonomi Global yang Tak Stabil Ancam 7 Negara Terkena Krisis, Bagaimana dengan Indonesia?]

 

Salah satu Bank plat merah yang terlibat dalam kontrak perjanjian ini adalah Bank Mandiri. Peluang investasi yang akan diberikan oleh Bank Mandiri cukup besar, seperti halnya dikatakan Rini, ada 21 proyek yang BUMN yang akan didanai oleh asing.

Seperti dilansir dari Harian Kontan, Selasa (9/10/18), Rohan Hafas selaku Corporate Secretary Bank Mandiri mengungkapkan:

 “Lewat forum investasi di sela rapat IMF-WB, akan ada penandatanganan investasi langsung Rp200 triliun, 95% diantaranya dari luar negeri.”

 

Di tengah meriahnya perhelatan pertemuan tahunan (annual meeting) IMF World Bank, banyak pihak yang menganggap pemerintah terlalu boros mengeluarkan dana untuk perhelatan ini.

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Pemerintah Dianggap Boros Dalam Perhelatan Annual Meeting IMF-WB

Media tengah diramaikan dengan perhelatan annual meeting IMF (International Monetary Fund) WB (World Bank). Annual meeting organisasi keuangan dunia ini diadakan di Bali sejak tanggal 8 hingga 14 Oktober 2018.

Berbagai macam respon pun bermunculan, sejumlah kalangan menilai acara tersebut adalah pemborosan. Salah satunya Rizal Ramli, ia beranggapan jika pemerintah terlalu jor-joran untuk kegiatan ini.

Pemborosan Dana Pertemuan IMF World Bank, Pemerintah Bela Diri 02 - Finansialku

[Baca Juga: Pemborosan Dana Pertemuan IMF World Bank, Pemerintah Bela Diri]

 

Di sisi lain panitia pelaksana, mulai dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Menteri Kominfo, Menko Kemaritiman dan Menko Perekonomian mengungkapkan telah menggunakan anggaran sehemat mungkin.

Pihak pemerintah pun menegaskan seluruh delegasi yang diundang mengeluarkan biaya akomodasi mulai dari penyewaan kendaraan hingga penginapan ditanggung oleh masing-masing peserta.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Ketua Pengurus Panitia Harian Pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018, Susiwijono Moegiarso mengatakan anggaran penyelenggaraan IMF WB di Bali masih di bawah dari alokasi.

Seperti dilansir oleh Finance.detik.com, Selasa (9/10/18), Susiwijono mengatakan:

“Pertama tadi saya ditanya lagi, mengenai pembiayaan kan sudah berkali-kali kami jelaskan dari alokasi multiyears 2 tahun yang disediakan di APBN Rp855 miliar, kami efisienkan, kira-kira terpakai Rp566 miliar.”

 

Dalam pembelaannya, anggaran sebesar Rp855 miliar, ini lebih rendah jika dibandingkan acara serupa yang digelar di negara-negara, seperti Jepang, Singapura, Peru, Turki.

Dia menyebut, beberapa negara yang menjadi tuan rumah IMF WB dan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun. Khusus untuk Peru, pada 2015 menghabiskan lebih dari Rp2 triliun karena ada pembangunan-pembangunan fasilitas.

“Jadi mereka lebih jauh, kita kalau dibandingkan jauh lebih rendah bahkan tidak ada setengahnya, ini dari sisi biaya.”

 

Walaupun rangkaian acaranya telah dimulai sejak tanggal 8 kemarin, annual meeting IMF WB ini secara resmi akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Oktober mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan turut angkat bicara terkait Pertemuan Tahunan IMF WB 2018 di Bali. Pihaknya mengaku sudah siap menyelenggarakan ajang yang akan dihadiri oleh 189 negara. Peserta yang akan hadir pun dipastikan melebihi target.

Pemborosan Dana Pertemuan IMF World Bank, Pemerintah Bela Diri 03 - Finansialku

[Baca Juga: Siklus Krisis Ekonomi 10 Tahunan IHSG: Mitoskah? Akankah Terjadi di 2018? Inilah Datanya!]

 

Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain, seminar wanita dalam tempat kerja, IMF Youth Dialogue, press briefing tentang global financial.

Selain membahas substansi, dalam pertemuan tahunan ini, akan ditampilkan Indonesia Pavilion yang menampilkan art and craft expo, booth pariwisata, dan booth infrastruktur.

Selain kerajinan, dalam booth ini ditampilkan berbagai paket pariwisata yang ditawarkan kepada peserta. Terkait infrastruktur, ditampilkan display dan perkembangan pembangunan infrastruktur dan beberapa kesempatan investasi dan pembiayaan di Indonesia.

 

Apa pendapat dan tanggapan Anda setelah membaca artikel ini?

 

Sumber referensi:

  • Muhammad Idris. 9 Oktober 2018. Di Indonesia Pavilion, Rini Bicara Kesepakatan Investasi Rp 200 T. Finance.detik.com – https://goo.gl/a4rc6r
  • Ghina Galiya Q. 9 Oktober 2018. Proyek Ratusan Triliun Dijajakan di Bali. Harian Kontan.
  • Sylke Febrina Laucereno. 9 Oktober 2018. Pertemuan IMF-WB Disebut Pemborosan, Ini Pembelaan Pemerintah. Finance.detik.com – https://goo.gl/V6Mw65

 

Sumber Gambar:

  • Pertemuan IMF World Bank – https://goo.gl/U9KaUK
  • Indonesia Pavilion – https://goo.gl/KVd6f4