RAB adalah komponen penting dalam perencanaan. Dokumen ini menjadi rujukan belanja kebutuhan dan antisipasi keuangan. Sehingga, keuangan akan teralokasi dengan efisien.

Simak pembahasan berikut untuk memahami hal-hal penting tentang RAB!

 

Summary:

  • RAB merupakan dokumen acuan yang berisi gambaran biaya, sehingga penting untuk kita buat sebelum melakukan sesuatu.
  • Terdapat beberapa jenis RAB yang perlu kita sesuaikan dengan kebutuhan, agar lebih mudah memahaminya.

 

Pentingnya Punya Catatan Saat Melakukan Sesuatu

Rencana yang matang perlu kita buat ketika ingin melakukan sesuatu, misalnya membangun rumah, mengadakan acara, dan sebagainya. Salah satu yang harus dipenuhi adalah RAB.

RAB adalah catatan yang dibutuhkan di banyak lini, terutama yang memerlukan pembiayaan.

Lantas, apa alasan RAB sangat penting? Untuk menjawabnya, silakan simak artikel berikut sampai habis.

 

Pengertian RAB

RAB adalah istilah yang banyak masyarakat gunakan. RAB merupakan singkatan dari Rancangan Anggaran Biaya.

Secara istilah, RAB adalah prakiraan biaya untuk pembangunan konstruksi, produksi produk, penyelenggaraan acara, dan sebagainya untuk mengetahui jumlah dana yang kita butuhkan.

Tujuannya untuk meminimalisasi risiko saat menjalankan proyek. Pemilik proyek akan menggunakan dokumen ini sebagai dasar mengambil keputusan terkait keuangan proyek.

Misal, seseorang akan menyelenggarakan pesta pernikahan. Maka, mereka akan menggunakan dokumen ini sebagai acuan untuk memilih vendor makanan, pelaminan, dokumentasi, dan sebagainya.

Dia punya kecenderungan menjatuhkan pilihan ke vendor dengan harga sama atau di bawah rancangan anggaran biaya ini.

Di perusahaan, biasanya RAB dibuat oleh estimator. Selain itu, Quantity Engineer (QE) dan Quantity Surveyor (QR) juga sering berurusan dengan dokumen ini.

[Baca Juga: Ini 5 Cara untuk ‘Mengelabui’ Anggaran Anda Agar Selalu Berjalan Sesuai Rencana]

 

Tujuan Pembuatan RAB

Rancangan anggaran biaya adalah aspek penting untuk memperlancar proyek. Mengingat posisinya yang penting, berikut adalah beberapa tujuannya:

 

#1 Memastikan Proyek Berjalan Lancar

Dokumen ini berisi informasi pembelian yang berguna untuk menghindari salah beli atau kelebihan belanja.

Dengan demikian, setiap bahan atau komponen akan dimanfaatkan secara maksimal.

 

#2 Memperkirakan Modal

Informasi dalam dokumen ini bisa untuk untuk mengetahui modal yang kita butuhkan. Sehingga, pemilik proyek bisa dengan pasti mengumpulkan modal untuk melaksanakan kegiatan atau proyek.

Modal yang cukup akan memperlancar dan memastikan bahan proyek tersedia. Selain itu, rancangan anggaran biaya akan membantu setiap di dalam proyek untuk menggunakan bahan seperlunya sesuai anggaran.

 

#3 Mencapai Tujuan

Selain memperkirakan modal, dokumen ini bisa menjadi instrumen untuk mencapai tujuan proyek. Rincian biaya di dalamnya akan memberi gambaran bagaimana proyek selesai.

Misal, dua orang masing-masing memiliki modal Rp3 miliar dan Rp5 miliar untuk membangun rumah. Dalam ilustrasi ini, orang pertama punya kecenderungan memilih bahan bangunan yang lebih murah, sedangkan orang kedua bisa saja memilih bahan bangunan yang mahal.

Dari sana, dua orang tersebut bisa memperkirakan tujuan atau hasil proyek saat selesai. Orang pertama akan mendapat bangunan yang berkualitas lebih rendah berdasarkan harga material yang dibeli. Begitu pun sebaliknya.

 

#4 Dokumentasi

Pada proyek pribadi, seseorang bisa jadi tidak butuh dokumentasi pengeluaran. Sementara pada proyek perusahaan atau publik RAB adalah salah satu bentuk dokumentasi penting.

Perusahaan akan menggunakan informasi dalam dokumen ini untuk evaluasi kinerja.

 

Jenis RAB

Beberapa jenis RAB adalah sebagai berikut:

 

#1 RAB Taksiran

Jenis pertama adalah taksiran. Dokumen ini biasanya dibuat oleh pemilik proyek dan hanya berisi gambaran kasar.

Biasanya, jenis taksiran hanya memperkirakan biaya per meter persegi dari sebuah ruang, lantai, atau ruang terbuka.

Contohnya, seseorang membuat bangunan seluas 100 meter persegi dengan harga per meter persegi Rp1 juta. Maka, dia Rp100 juta (100 meter persegi x Rp1 juta) untuk membuat bangunan tersebut.

 

#2 RAB Detail

Selanjutnya, rancangan anggaran biaya detail dibuat oleh kontraktor. Dokumen ini disusun berdasarkan rancangan anggaran biaya taksiran dan konsultan perencana proyek. Informasinya pun sangat rinci.

 

#3 RAB Pendahuluan

Jenis selanjutnya adalah pendahuluan. Jenis yang satu ini dibuat setelah membuat desain awal dan disusun dengan rinci dan teliti.

 

#4 RAB Sesungguhnya

RAB sesungguhnya merupakan rancangan anggaran biaya final, yang tercatat dalam kontrak adalah RAB sesungguhnya.

[Baca Juga: Isi Anggaran Biaya dalam Proposal & Cara Buatnya, Lengkap!]

 

Cara Membuat RAB

Dalam proyek, rancangan anggaran biaya adalah dokumen yang bertujuan untuk menjelaskan anggaran belanja melalui sajian yang mudah dipahami.

Untuk itu, sebaiknya Anda tahu cara membuatnya, sebagai berikut:

 

#1 Menghitung Kebutuhan

Langkah pertama adalah menghitung kebutuhan atau sumber daya. Jika Anda ingin membangun rumah, maka perlu membuat daftar material yang dibutuhkan.

Jika bisa, sebaiknya bandingkan harga produk di tiap toko untuk menemukan harga terbaik.

 

#2 Mengumpulkan Data Sumber Daya Manusia

Selanjutnya, Anda perlu menyusun strategi terkait sumber daya manusia. Perlu kita ingat, tiap proyek membutuhkan spesifikasi tenaga kerja berbeda.

Anda perlu memperkirakan hal berikut saat menghitung kebutuhan tenaga kerja:

  1. Apakah pekerja yang dibutuhkan membutuhkan keahlian khusus?
  1. Jika ya, berapa biaya yang dibutuhkan untuk mempekerjakan mereka?
  1. Jika tidak, berapa upah yang standar yang cocok untuk mereka?

 

#3 Menganalisis Kebutuhan Sumber Daya

Setelah menemukan pekerja yang sesuai, langkah selanjutnya untuk membuat RAB adalah menganalisis kebutuhannya.

Anda bisa menggunakan dua pendekatan berikut untuk melakukannya:

  1. Mengabaikan biaya akhir dan hanya melakukan pemetaan dengan beberapa modifikasi yang tidak terlalu besar.

Pendekatan ini cocok diterapkan jika seseorang punya banyak modal dan ingin proyeknya berjalan sesuai keinginan.

  1. Menetapkan anggaran terlebih dahulu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan sumber daya manusia/pekerja.

Pendekatan ini cocok untuk pemilik proyek yang ingin agar dana yang ada digunakan dengan efisien tanpa tambahan besar.

 

Tahapan dan Data Penyusunan RAB

Tahapan dalam menyusun rancangan anggaran biaya adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan data mengenai harga, jenis, dan kemampuan pasar mengenai material konstruksi.
  1. Mengumpulkan data tentang upah standar pekerja di lokasi proyek. Jika pekerja dari daerah lain, maka kita sesuaikan dengan upah dari daerah mereka.
  1. Menganalisis perhitungan upah dan bahan dengan analisis terbaik sesuai penyusun rancangan anggaran biaya.

 

Sementara itu, data yang kita butuhkan untuk menyusun rancangan anggaran biaya adalah sebagai berikut:

  1. Peraturan dan syarat-syarat (RKS atau kontrak)
  1. Gambar rencana
  1. Berita acara atau risalah penjelasan pekerjaan (untuk bangunan yang dilelang)
  1. Buku analisa upah dan bahan (SNI analisa upah dan bahan)
  1. Daftar analisa harga upah dan bahan
  1. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan
  1. Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat.

 

Contoh RAB Sederhana

Berikut adalah beberapa contoh rancangan anggaran biaya sederhana:

 

#1 Contoh RAB Rumah

Berikut adalah contoh rancangan anggaran biaya untuk rumah dua lantai:

RAB adalah_Contoh RAB rumah dua lantai

Contoh RAB Rumah Dua Lantai. Sumber: Jasa RAB

 

#2 Contoh RAB Pengadaan Buku

Berikut adalah contoh rancangan anggaran biaya pengadaan buku perpustakaan:

RAB adalah_Contoh RAB pengadaan buku perpustakaan desa

Contoh RAB Pengadaan Buku Perpustakaan Desa. Sumber: Perpustakaan Desa

 

#3 Contoh RAB Acara

Berikut adalah contoh rancangan anggaran biaya acara Pesta Siaga:

RAB adalah_Contoh RAB Pesta Siaga

Contoh RAB Pesta Siaga. Sumber: Flip HTML5

[Baca Juga: Anggaran Bisnis Punya, Anggaran Keuangan Pribadi Punya Gak?]

 

Perbedaan RAB dengan RAP

Meski sama-sama berisi rincian anggaran proyek, RAB adalah dokumen yang berbeda dengan RAP.

Beberapa perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:

RAB_perbedaan rab dan rap

Perbedaan RAB dan RAP

 

Pentingnya RAB dalam Perencanaan Proyek

RAB adalah dokumen yang dibutuhkan untuk memperkirakan biaya penyelesaian proyek. Dokumen ini membuat pembangunan terarah dan sesuai keinginan pemilik.

Membuat RAB sama pentingnya dengan anggaran keuangan pribadi. Keduanya sama-sama membantu mencapai tujuan tertentu.

Nah, Anda bisa membuat anggaran keuangan secara mudah dan praktis dengan Aplikasi Finansialku.

Tak hanya itu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku jika ingin diskusi lebih lanjut seputar keuangan. Klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya!

Banner Konsultasi WA - TM Big

 

Itulah pembahasan tentang RAB. Yuk bagikan informasi ini ke rekan Anda agar makin banyak yang tahu. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Ajar Pamungkas. 04 Mei 2022. RA B adalah Rencana Anggaran Biaya, Bagaimana Cara Buatnya? Majoo.id – https://bit.ly/3ZliHAy
  • Boy Leonard. 30 Agustus 2022. 5 Cara Membuat R AB (Rencana Anggaran Biaya) Rumah dan Contohnya. Rumah.com –https://bit.ly/3ZmmzkQ
  • Edelweis Lararenjana. 06 Januari 2021. Ketahui Kepanjangan RAB serta Tujuan dan Fungsinya, Simak Penjelasannya. Merdeka.com –https://bit.ly/3ZzFus4
  • Meirza Anggaraka. 10 Oktober 2022. Rincian Anggaran Biaya (RA B): Pengertian, Fungsi dan Komponnenya. Linovhr.com –https://bit.ly/3Zm4bIT
  • Pettu Angelia Wuisan. 08 Juni 2021. RA B adalah: Perbedaannya dengan RAP, Manfaat, dan Komponennya. Modalrakyat.com – https://bit.ly/3SUVKlC