Regulasi adalah salah satu aspek penting di masyarakat. Regulasi hadir dalam bentuk kebijakan atau peraturan untuk mengatur komunitas di wilayah tertentu. 

Nah, untuk mengetahui informasi selengkapnya, silakan simak artikel berikut sampai habis!

 

Summary: 

  • Adanya regulasi membantu setiap hal yang berhubungan dengan hajat kehidupan masyarakat.
  • Salah satu fungsi regulasi adalah untuk perencanaan masa depan bagi kebutuhan masyarakat. 

 

Pentingnya Aturan dalam Tata Masyarakat

Manusia selalu hidup dalam komunitas untuk dapat menjalani hari-hari dengan nyaman. Saat ini, hampir semua kelompok masyarakat terdiri dari banyak suku dan latar belakang. Akibatnya, sifat tiap orang sangat berbeda.

Agar tetap nyaman, maka masyarakat membentuk organisasi untuk mengatur kehidupan. Organisasi tersebut kini lebih dikenal sebagai pemerintahan.

Pemerintah membuat regulasi untuk menjamin keamanan individual maupun kolektif. Regulasi adalah salah satu cara untuk mengatur masyarakat. Dengan begitu, manusia di dalamnya tidak bisa berlaku seenaknya. 

Terbentuknya regulasi terjadi setelah perjalanan panjang. Beberapa proses untuk membuat aturan adalah perumusan masalah, analisis, dan pencarian solusi.

Lalu, apa fungsi dari aturan tersebut? Agar lebih paham, silakan baca ulasan berikut. Simak baik-baik, ya!

 

Pengertian Regulasi

Regulasi berasal dari Bahasa Inggris, regulation yang berarti aturan. 

Menurut Collins Dictionary, regulasi adalah seperangkat aturan yang dibuat oleh pemerintah atau pihak yang berkuasa untuk mengendalikan hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan orang-orang di wilayahnya.

Sementara menurut Joseph Stiglitz, regulasi adalah pembatasan terhadap segala sesuatu yang orang-orang atau perusahaan lakukan. 

Joseph menggunakan pendekatan regulasi bisnis agar tidak ada bisnis yang memonopoli pasar.

Regulasi adalah seperangkat hukum yang mengikat. Maka, siapa pun yang bernaung di bawahnya, berada di wilayahnya, atau dengan suka rela menyetujui untuk bergabung dengan pembuat regulasi, harus siap melaksanakan apapun yang diperintahkan di dalamnya.

Aturan yang sesuai kebutuhan akan meningkatkan inovasi dan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Walaupun kerap dianggap untuk mencegah kejahatan, regulasi membantu mengembangkan perilaku konstruktif.

[Baca Juga: Evaluasi Adalah: Ketahui Tujuan, Fungsi, Prinsip dan Prosesnya]

 

Fungsi Regulasi

Umumnya seperangkat aturan atau kebijakan ini berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki bidang tertentu. Beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:

 

#1 Mengatur Tatanan Hidup

Fungsi pertamanya adalah mengatur tatanan hidup untuk meningkatkan kenyamanan hidup bermasyarakat. Aturan memastikan tiap tetap aman hidup di komunitas tertentu.

 

#2 Perencanaan Masa Depan

Regulasi adalah salah satu cara untuk merencanakan masa depan. Misal, kota A menerapkan pajak penghasilan pada warganya. 

Pemerintah setempat ingin menggunakan uang pajak untuk membangun stasiun baru sepuluh tahun lagi. Dari sini, dapat terlihat fungsinya untuk merencanakan masa depan.

[Baca Juga: Pajak Penghasilan Jasa Konstruksi: Tarif dan Cara Hitungnya]

 

#3 Izin Tertentu

Di dalam aturan, terdapat instrumen yang memuat peraturan, termasuk administrasi dan perizinan. 

Jika seseorang ingin mendirikan usaha, bangunan, atau operasi tertentu, mereka harus mendapat izin sesuai peraturan agar orang-orang yang tinggal di sekitar lokasi tersebut tetap nyaman.

 

#4 Penerapan Pajak

Pajak adalah salah satu pendapatan negara yang didapat dari masyarakat untuk membangun infrastruktur guna memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

Agar maksimal, peraturan dibuat untuk mengatur belanja dari uang pajak. Dengan begitu, celah untuk menyelewengkan anggaran bisa lebih kecil.

[Baca Juga: Cara Hitung PTKP Pajak Penghasilan, Simpel!]

 

Aspek yang Perlu Diregulasi

Beberapa aspek yang perlu adanya aturan adalah sebagai berikut:

 

#1 Entry

Peraturan pintu masuk berguna untuk menentukan pihak mana yang memenuhi syarat untuk memasok produk, menawarkan produk, serta memberi informasi.

 

#2 Exit

Bidang exit adalah aturan yang diterapkan pada pihak yang melanggar peraturan. Misalnya pencabutan izin usaha.

 

#3 Behavior

Kebiasaan atau behavior perlu ada aturan karena biasanya bersentuhan langsung dengan tindakan yang berpotensi melanggar sesuatu.

 

#4 Costs

Aturan biaya akan berkaitan dengan layanan maksimal yang akan dapapihak tertentu. Dengan begitu, harga-harga di pasar akan stabil.

 

#5 Content

Aturan konten berkaitan dengan pesan yang disampaikan melalui media massa, seperti TV, baliho, dan sebagainya. Untuk memastikan tidak ada muatan buruk di dalam pesan yang disampaikan.

[Baca Juga: Content Writer Adalah: Jenis-jenis, Tugas, dan Jenjang Kariernya]

 

#6 Preferences

Preferences membicarakan kecenderungan yang ada di masyarakat. Aturan preferences akan membantu mempertahankan kebiasaan baik dan melepaskan aspek buruk.

 

#7 Technology

Peraturan teknologi ada agar produk digital tidak melanggar hak setiap orang. Tujuannya agar pengguna teknologi tetap merasa aman meski beraktivitas di dunia maya.

 

#8 Performance

Kinerja merupakan aspek penting dalam dunia profesional. Aturan performance dibuat agar setiap proses kerja dapat dievaluasi melalui cara yang seimbang dan tepat guna.

 

Jenis-jenis Regulasi

Terdapat beberapa jenis-jenis aturan yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

#1 Arbitary Regulations

Arbitary Regulations adalah peraturan yang mengharuskan pengguna memilih salah satu opsi yang sama-sama valid. 

Contohnya adalah berkendara di jalan. Berkendara di sisi kiri dan kanan jalan sama-sama benar. 

Tetapi, seiring waktu, mayoritas orang memilih berkendara di sisi kiri sehingga hal itulah yang sekarang dianggap benar.

 

#2 Good Faith Regulations

Adanya aturan adalah seperangkat untuk keamanan manusia. Good faith regulations adalah salah satu contohnya yang mengatur standar perilaku di area tertentu.

Contohnya, peraturan restoran di Indonesia yang mengharuskan lolos sertifikasi halal MUI. Peraturan tersebut mengacu pada masyarakat muslim yang harus mengonsumsi makanan yang terjamin kehalalannya.

 

#3 Goal Conflict Regulations

Aturan satu ini mengakui konflik intrinsik antara dua tujuan, biasanya tujuan individu dan masyarakat. 

Salah satu tujuan goal conflict regulations adalah mempertahankan kebaikan di masyarakat. Contohnya adalah keharusan memakai helm, sabuk pengaman, dan sebagainya.

 

#4 Process Regulations

Aturan ini menjelaskan cara menyelesaikan suatu tugas, bukan hanya hasil atau larangan. Regulasi ini dianggap berisiko mengorbankan inovasi dan fleksibilitas. 

 

Strategi Regulasi

Menurut Levi-Faur, beberapa strategi aturan adalah sebagai berikut:

 

#1 Firts Party Regulation

Menurut teori first party, bentuk paling pertama adalah peraturan secara mandiri (self-regulation). 

Maksudnya, seseorang melakukan kontrol atas dirinya sesuai dengan peraturannya sendiri. Menjadi regulator dan regulatee sekaligus.

 

#2 Second Party Regulation

Aturan membicarakan tentang ekonomi, politik, pembagian kerja sosial, serta administratif antara aktor dan regulator. Contohnya adalah peraturan negara dalam bidang bisnis.

 

#3 Third Party Regulation

Regulasi pihak ketiga menggunakan jasa pihak di luar kesepakatan sebagai auditor. 

Mereka bertindak independen dalam menegakkan aturan agar menguntungkan untuk setiap pihak. Contohnya adalah audit keuangan.

[Baca Juga: Workshop adalah Kegiatan Penting, Kenali Seluk-beluknya, Yuk!]

 

Bentuk Regulasi

Berikut ini adalah bentuk-bentuk aturan atau regulasi, antara lain:

 

#1 Coregulation

Ciri utama bentuk aturan ini adalah desain dan penegakan peraturan terbagi oleh regulator dan pengatur. 

Tapi, bisa juga dilakukan MaNGO  (Market actors Non-Governmental Organization) dan CiNGO (Civil society Non-Governmental).

 

#2 Enforced Self-Regulation

Bentuk aturan kedua memiliki unsur paksaan. Di mana, regulator akan memaksa regulatee untuk taat demi sesuatu yang lebih besar.

Contohnya peraturan perusahaan yang melarang tiap orang merokok di ruangan. Hal tersebut bertujuan untuk menghormati kepentingan umum, terlebih mereka yang tidak merokok atau punya penyakit pernapasan.

 

#3 Meta-regulation

Aturan meta memungkinkan regulatee menentukan aturan secara mandiri. Regulator hanya sebatas kelembagaan dan pengawasan.

 

#4 Multi-Level Regulation

Regulasi multi-level dialokasikan ke tingkatan teritorial supranasional, nasional, serta regional. Bergantung pada pihak dan bentuk alokasinya.

 

Regulasi Diri Sendiri untuk Level Up

Sobat Finansialku, itulah penjelasan lengkap seputar regulasi. Mulai dari pengertian, bentuk, sampai strateginya. Dengan adanya aturan, tentu saja ada tujuan-tujuan tertentu yang ini tercapai.

Termasuk dalam hal mencapai tujuan keuanganmu. Setidaknya kamu perlu membuat regulasi untuk diri sendiri dalam mengelola dan merencanakan keuangan.

Tujuannya supaya cash flow berjalan aman, dan perencanaan keuangan lebih terarah. Sehingga bisa mencapai satu per satu tujuan keuangan.

Agar lebih mudah, kamu bisa membuat perencanaannya bersama Aplikasi Finansialku. Melalui fitur yang ada di dalamnya, kamu bisa menyusun anggaran, mencatat keuangan, sampai membuat rencana keuangan jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.

Banner Iklan Aplikasi Finansialku General

 

Itulah ulasan lengkapnya mengenai regulasi. Yuk, share artikel ini ke teman-temanmu, semoga bermanfaat. Terima kasih!

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi: 

  • Ananda. Regulasi: Pengertian, Bentuk, dan Teori. Gramedia.com – https://bit.ly/3hlGoZ0
  • Ayu Rifka Sitoresmi. 14 September 2021. Regulasi adalah Peraturan untuk Mengendalikan Suatu Tatanan, Simak Fungsinya. Liputan6.com – https://bit.ly/3iZi1Ay
  • Ilham Fikriansyah. 26 Juli 2022. Regulasi Adalah: Bentuk, Jenis, dan Tujuannya. Detik.com – https://bit.ly/3iZbBkV
  • Siti Nur Aeni. 31 Maret 2022. Regulasi: Tujuan, Fungsi, dan Jenis-jenisnya. katadata.co.id – https://bit.ly/3YllABi