Ancaman Putin untuk menghentikan pasokan gas Rusia jika tidak melakukan pembayaran dengan rubel semakin nyata. Terdapat beberapa negara di eropa yang mulai merasakan dampaknya.

Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Rusia Stop Ekspor Gas Ke Beberapa Negara Eropa

Konflik antara Rusia dan Ukraina berbuntut panjang. Salah satu efeknya adalah aturan baru dari Negeri Beruang Putih yang mewajibkan negara-negara pengimpor gas alam dari Rusia harus membayar dengan mata uang rubel.

Jika tidak mengindahkan aturan tersebut, maka pasokan gas Rusia akan dicabut.

Ancaman tersebut sepertinya bukanlah sebuah gertakan belaka. Melainkan Putin sangat serius dan konsisten menerapkan kebijakan baru ini. Alhasil, saat ini sudah terdapat beberapa negara di Eropa yang mulai merasakan dampaknya.

Setidaknya, terdapat beberapa negara yang mulai pusing akibat pasokan gas alam mereka dihentikan oleh pihak Rusia. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

 

Finlandia

Negara pertama yang mulai merasakan dampaknya adalah Finlandia. Salah satu negara di bagian utara Eropa ini diketahui menolak kebijakan Rusia untuk melakukan pembayaran menggunakan mata uang rubel. 

Rusia pada akhirnya menghentikan ekspor gas alam kepada negara beribukota Helsinki ini. Penghentian tersebut telah diberlakukan sejak 21 Mei 2022 lalu. 

Hal ini juga dikonfirmasi melalui pernyataan CEO dari Gasum, Mika Wiljanen. Gasum sendiri merupakan perusahaan gas negara dari Finlandia. Menurut Mika, pihaknya sangat menyayangkan langkah penghentian tersebut.

“Sangat disesalkan bahwa pasokan gas alam di bawah kontrak pasokan kami sekarang akan dihentikan,” ujar Mika, melansir dari situs detik.com (23/05).

 

Langkah Rusia untuk stop ekspor gas kepada Finlandia setelah pihak Galsum menolak untuk melakukan pembayaran dengan mata uang rubel. Pasalnya hal tersebut tidak sesuai dengan kontrak yang mewajibkan pembayaran dalam euro dan dolar.

Di sisi lain, alasan penghentian pasokan gas Rusia juga dihubung-hubungkan dengan kedekatan Finlandia terhadap NATO.

Sebagai informasi Finlandia diketahui mengandalkan 68% pasokan gas-nya dari Rusia. 

[Baca Juga: Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Jokowi: Tetap Diawasi Ketat!]

 

Bulgaria

Rusia juga melakukan penghentian pasokan gas terhadap negara Bulgaria setelah menolak untuk melakukan pembayaran menggunakan rubel.

Bahkan, Rusia juga memasukkan Bulgaria ke dalam daftar bukan negara sahabat.

 

Polandia

Negara beribukotakan Warsawa ini juga masuk ke dalam daftar negara bukan sahabat dari Rusia. Selain itu, Polandia juga secara terang-terangan menolak untuk membayar pasokan gas dalam mata uang Rubel.

 

Swiss

Negara yang dikenal sebagai penghasil cokelat, Swiss juga terkena dampak dari penghentian pasokan gas alam Rusia.

Dampak penghentian tersebut sepertinya membuat Swiss kalang kabut. Pasalnya mereka sudah mulai mencari bantuan dari negara-negara lain termasuk Indonesia. Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Swiss.

Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela acara World Economic Forum di Davos, Swiss.

Indonesia diwakili oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif yang bertemu langsung dengan Menteri Lingkungan, Transportasi, Energi dan Komunikasi Swiss Simonetta Sommaruga.

“Dibahas mengenai persoalan energi saat ini, di mana konflik yang terjadi saat ini menyebabkan harga energi naik dan kesulitan supply. Menanyakan kemungkinan Indonesia untuk bisa mengalokasikan LNG-nya untuk Eropa,” terang Arifin, melansir dari detik.com (23/05).

 

Eropa Bergantung Pada Pasokan Gas Rusia

Benua Eropa bisa dikatakan cukup bergantung terhadap gas alam Rusia. Pasalnya saat ini pasokan gas alam telah mencapai 40%.

Apabila Rusia menghentikannya, maka Eropa akan kehilangan 10% sampai 15% pasokan gas alam.

Berdasarkan keterangan dari peneliti Bruegel, Eropa akan menanggung konsekuensi yang cukup besar apabila Rusia menghentikan pasokannya. Dimulai dari kegiatan ekonomi yang berpotensi hancur serta masyarakat yang akan kedinginan.

“Uni Eropa akan menanggung biaya lebih besar untuk mendapatkan gas dan ada potensi hancurnya kegiatan ekonomi, pasokan listrik yang terganggu dan orang-orang kedinginan,” ujar peneliti Bruegel yang dilansir oleh CNN.

 

Gas alam sendiri digunakan sebagai sumber energi dan bahan bakar untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari industri hingga kebutuhan sumber daya listrik.

Dengan adanya permasalahan yang dialami oleh Eropa tentu akan berdampak pada kondisi perekonomian dunia. Mulai dari sektor komoditas dan lain sebagainya. 

 

Mengingat kondisi seperti ini, Anda sebagai trader harus memperhatikan hal tersebut dengan seksama. Berbicara soal trading, apakah Anda tertarik untuk memulainya? 

Yuk, join kelas Traders Lab dari Finansialku! Di sini Anda akan mendapatkan pelatihan seputar trading yang didampingi oleh para professional traders. Untuk informasi lengkapnya, klik banner di bawah ini!

Banner Traders Lab - Desktop
Banner Traders Lab - Mobile

 

Itulah informasi mengenai pasokan gas Rusia yang distop ke Eropa. Lalu apa tanggapan Anda mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Herdi Alif Al Hikam. 23 Mei 2022. Pasokan Gas Disetop, Negara-negara Ini Mulai Rasakan Murka Putin!. Detik.com – https://bit.ly/38gurPN
  • Herdi Alif Al Hikam. 24 Mei 2022. Murka Putin Makin Ganas! Deretan Negara Ini Kena Getahnya. Detik.com – https://bit.ly/3tiUVaL