Pecahnya konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza Sejak 7 Oktober memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan yang terduga berafiliasi dengan Israel daan sekutunya. Lantas apa saja saham-saham terimbas boikot Israel?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Fatwa Baru yang Dirilis MUI

Komisi Fatwa MUI merilis Fatwa Terbaru pada 10 November 2023 kemarin. Fatwa tersebut Nomor 83 Tahun 2023 berisi mengenai Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Melalui fatwa tersebut, secara tidak langsung MUI menyatakan bahwa umat Islam sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan produk dan transaksi dengan pihak yang diduga terafiliasi dengan Israel dan sekutunya.

Tidak hanya itu, fatwa tersebut juga menyuarakan agar Pemerintah Indonesia mampu mengambil langkah tegas dalam membantu Palestina.

Salah satunya melalui diplomasi kepada PBB, untuk segera menghentikan perang dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel.

Serta mendorong konsolidasi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) – wadah yang membantu penyelesaian konflik dalam dunia Islam agar secepatnya menekan Israel untuk memberhentikan agresi di Palestina.

Melalui Fatwa Nomor 83 Tahun 2023, MUI juga menekankan untuk bisa mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan.

Jika diperhatikan seksama, fatwa MUI tersebut lebih menyerukan untuk memberi dukungan penuh atas perjuangan kemerdekaan di Palestina karena saat ini hukumnya wajib.

MUI juga menyatakan tindakan yang mendukung Israel dan sekutu, serta produk yang terafiliasi di dalamnya adalah haram hukumnya.

Namun setelah terbitnya fatwa MUI tersebut, justru muncul daftar nama produk yang diduga terafiliasi dengan Israel yang banyak beredar di sosial media.

Akan tetapi MUI menyangkal tegas bahwa pihaknya tidak merilis daftar produk boikot, termasuk juga memboikot afiliasinya.

Hal itu karena memang MUI tidak memiliki kompetensi untuk merilis daftar produk-produk milik Israel maupun yang terafiliasi dengan Israel.

Jadi, MUI tidak berkompeten untuk merilis produk Israel, atau yang terafiliasi ke Israel. Kita (MUI) bukan haramkan produknya, tapi aktivitas dukungannya,” ujar Sekretaris Fatwa MUI Huda, melansir dari NU Online, Jumat (17/11).

 

Jadi memang yang diserukan MUI ini bukan mengharamkan produknya, melainkan aktivitas dukungannya.

[Baca Juga: Momentum Window Dressing di Pasar Saham di Akhir Tahun. Mitos atau Fakta?]

 

Saham-saham Terimbas Boikot Israel

Nah, berkenaan dengan ramainya pro kontra aksi boikot produk Israel tadi, maka artikel kali ini kita juga akan mengulas saham-saham mana saja yang terdampak aktivitas boikot produk yang diduga terafiliasi Israel di Indonesia:

 

#1 UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.)

UNVR merupakan top of mind di antara produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Beberapa produknya sangat mudah ditemui dalam kebutuhan sehari-hari seperti: Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Kecap Bango, Royco, Wall’s, Sariwangi dan masih banyak lagi.

Bahkan mayoritas produk-produk dari UNVR memang menjadi top leader di pasarnya. Berikut ini data yang Penulis ambil dari public expose UNVR tahun 2023:

Beberapa produk Unilever

Beberapa produk Unilever. Sumber: Public Expose UNVR 2023

 

Sangat disayangkan, pasca pengumuman boikot atas produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel selama ±1,5 bulan ini saham UNVR sudah terkoreksi sebesar -8,8%.

Jika di-breakdown, sebenarnya penurunan yang terjadi pada saham UNVR ini bukan hanya disebabkan boikot, tetapi memang UNVR sudah mengalami penurunan EPS yang terjadi sejak tahun 2020 dan belum bangkit dari kondisi saat pandemi.

Berikut ini adalah historical EPS UNVR terhitung dari tahun 2020 sampai Annualized 2023:

EPS UNVR Annualized 2023

EPS UNVR Annualized 2023. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

Ditambah dengan adanya boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi Israel sekarang ini, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya penurunan EPS di kuartal IV-2023 nanti.

Tidak hanya itu, dari grafik harga saham UNVR selama lima tahun terakhir juga menunjukkan tren bearish dengan penurunan cukup dalam sebesar 64%.

Historical Harga Saham UNVR

Historical Harga Saham UNVR per 27 November 2023. Sumber: RTI Business

 

Sementara dari segi valuasi saham, UNVR cukup premium dengan PER sebesar 24x dan PBV sebesar 24,96x. Valuasi UNVR tersebut relatif tinggi untuk perusahaan yang sudah tidak growing (terbatas).

Namun untuk harga saham UNVR sendiri memang dalam downtrend dalam lima tahun terakhir.

 

#2 MAPB (PT MAP Boga Perkasa Tbk.)

MAPB merupakan pemegang lisensi untuk brand coffee shop terbesar di dunia – Starbucks. Brand Starbucks global ini dikenal identik sebagai salah satu brand yang mendukung Israel.

Selain Starbucks, MAPB juga memegang lisensi dari Subway dan Krispy Kreme yang juga mendukung Israel.

Meski begitu, nampaknya MAPB tidak terlalu terpengaruh terhadap aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel.

Hal ini ditunjukkan dengan penurunan saham yang relatif cukup kecil, dibandingkan beberapa saham lainnya yang terafiliasi oleh Israel, yakni sebesar 0,51%.

Lantas bagaimana kondisi segmentasi penjualan MAPB? Berikut ini segmentasi dan jumlah outlet dari member MAPB Grup per September 2023:

Pos Segmen Penjualan MAPB kuartal III-2023

Pos Segmen Penjualan MAPB kuartal III-2023. Sumber: Laporan Keuangan MAPB Kuartal III-2023.

Jumlah Store MAPB

Jumlah Store MAPB. Sumber: Public Expose MAPB 2023

 

Data di atas, menunjukkan bahwa mayoritas penjualan MAPB berasal dari segmen minuman, dengan Starbucks sebagai penyumbang terbesar dibandingkan segmen lainnya.

Ditambah lagi karena memang Starbucks memiliki outlet terbanyak dalam MAPB Grup.

Hal itu tidak menutup kemungkinan jika nantinya di kuartal IV-2023 akan terlihat dampak dari aksi boikot atas produk Starbucks terhadap laporan keuangan MAPB.

Sementara dari segi EPS tercatat valuasi MAPB yang mengalami turnaround di 2022. Berikut ini historical EPS dari MAPB:

EPS MAPB Annualized 2023

EPS MAPB Annualized 2023. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

Selain itu, MAPB memiliki valuasi yang cukup mahal dengan rasio PBV di 2,62x dan PER di 28,04x.

 

#3 ERAA (PT Erajaya Swasembada Tbk.)

ERAA merupakan salah satu perusahaan yang menjadi distributor dari beberapa merk gadget ternama. Seperti halnya pada segmen handphone ERAA juga memegang lisensi penjualan Apple, Samsung dan Xiaomi.

Dari segmen alat elektronik lain ERAA juga memegang lisensi penjualan Garmin, Marshal, DJI Drone. Serta dari sektor non gadget, ERAA memegang lisensi The Face Shop, Siemens Medical, Sushi Tei, dan Grand Lucky.

Merek-merek tersebut tentu bukan merek baru bagi kita semua. Namun dua di antaranya diduga sebagai produk yang terafiliasi dengan Israel yakni Apple dan Siemens.

Lalu bagaimana dengan performance dari ERAA? Berikut ini rinciannya di laporan laba rugi:

Penjualan & Laba ERAA

Penjualan & Laba ERAA. Sumber: Laporan Keuangan ERAA Kuartal III-2023

 

Terlihat dari sisi bottom line, ERAA mengalami penurunan Laba dari Rp677 miliar di kuartal III-2022, menjadi Rp502 miliar di kuartal III-2023.

Meskipun dari sisi penjualan neto ERAA mengalami kenaikan dari Rp34,9 triliun di kuartal III-2022, menjadi Rp42,8 triliun di kuartal III-2023.

Lalu dari sisi EPS dalam beberapa waktu terakhir, ERAA tercatat juga mengalami penurunan yang cukup signifikan di 2023.

EPS ERAA Annualized 2023

EPS ERAA Annualized 2023. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

EPS ERAA pada 2022 adalah sebesar 64 dan menjadi 41 pada tahun 2023 (Annualized). Hal ini kemudian juga menyebabkan saham ERAA juga terhempas sebesar -13,44% dalam satu bulan terakhir.

Historical Harga Saham ERAA

Historical Harga Saham ERAA. Sumber: RTI Business

 

#4 ADES (PT Akasha Wira Internasional Tbk.)

ADES merupakan emiten yang mengalami kenaikan dalam 3 tahun terakhir dengan cukup signifikan, ADES mengalami peningkatan harga saham sebesar 654% dari tiga tahun yang lalu dan hal ini cukup fenomenal karena jarang terjadi di bursa.

Historical Harga Saham ADES per 27 Nov 2023

Historical Harga Saham ADES per 27 Nov 2023. Sumber: RTI Business

 

Nah, dalam hal boikot Israel yang sekarang ini terjadi, tertuju pada salah satu produk ADES yakni air kemasan merek Nestle yang diduga terafiliasi Israel.

Dari segi bottomline ADES tercatat memiliki EPS yang konsisten meningkat dari tahun ke tahun:

EPS ADES Annualized 2023

EPS ADES Annualized 2023. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

Terlihat EPS ADES terus meningkat, hingga tahun 2023 berjalan EPS-nya berada di 660 (Annualized).

Dari segi valuasi, ADES dihargai dengan valuasi yang cukup wajar untuk saham yang bergerak di bidang consumer goods yakni PER 13,6x dan PBV 3,25x.

[Baca Juga: Ramai Aksi Boikot Produk Imbas Konflik Israel-Palestina, Ini Pengaruhnya!]

 

#5 FAST (PT Fast Food Indonesia Tbk.)

FAST merupakan pemegang lisensi untuk makanan cepat saji merk KFC, dan menjadi satu-satunya pemegang lisensi Tunggal. KFC juga merupakan salah satu produk yang diduga terafiliasi dengan Israel.

Dari segi EPS, FAST mengalami kerugian dengan tingkat EPS yang semakin kecil:

EPS FAST Annualized 2023

EPS FAST Annualized 2023. Sumber: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

EPS FAST terhitung tahun 2020 terus mengalami minus, bahkan di 2023 berjalan ini EPS FAST tercatat minus -51 (Annualized).

Nampaknya FAST merupakan salah satu emiten yang belum mampu recovery seutuhnya dari masa pandemi.

Karena EPS yang buruk, maka sangat wajar jika FAST di hukum market dengan minusnya pergerakan harga saham selama 3 tahun terakhir sebesar -16,11%.

Dari segi valuasi FAST memiliki PER -14,2x dan PBV 3,33x.

Historical Harga Saham FAST

Historical Harga Saham FAST. Sumber: RTI Business

 

Jika emiten-emiten di atas Anda sudah ada dalam portofolio Anda, jangan langsung Anda jual, ya. Lakukan review investasi bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk dapatkan strategi yang tepat terkait investasi yang Anda lakukan.

Yuk, buat janji temu dengan hubungi nomor WhatsApp 0851 5866 2940 sekarang juga!

 

Hal Lain yang Memicu Penurunan Harga Saham Terimbas Boikot Israel

Dengan melakukan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa ada hal lain yang juga memicu turunnya harga saham pada kelima emiten di atas, antara lain:

 

#1 Secara Bottom Line, Laba Tergerus

Beberapa saham mengalami penurunan EPS dalam beberapa tahun terakhir, seperti UNVR, FAST dan ERAA. Hal itu disebabkan oleh situasi bisnis yang masih lemah, sehingga menggerus laba emiten-emiten tersebut.

FAST bahkan belum mengalami perbaikan kinerja setelah pandemi.

Kemudian ERAA memiliki investasi yang besar dengan bertambahnya jumlah toko, namun tidak diiringi dengan kenaikan profit. Sedangkan UNVR justru mencatatkan EPS yang terus menurun dari tahun ke tahun, terhitung sejak 2018.

RK Team menilai faktor produk memang sangat penting dan peningkatan GPM (Gross Profit Margin) perlu dilakukan oleh emiten-emiten tersebut.

Dengan harapan dapat meningkatkan ROI (Return of Investments) dan ROA (Return of Assets).

Namun, masih ada beberapa emiten dengan EPS yang meningkat seperti MAPB, namun tidak mengalami penurunan yang signifikan.

 

#2 Valuasi yang Sudah Tinggi

Hal tersebut terjadi pada emiten-emiten yang sudah overvalue, sebut saja UNVR. Bahkan setelah mengalami penurunan harga saham dalam beberapa tahun terakhir, valuasi relatif UNVR masih tetap overvalue.

Ditambah dengan kinerja UNVR yang masih tercatat turun. Akibatnya, bersamaan dengan konflik Israel dan Hamas, maka saham UNVR pun direspons negatif oleh pelaku pasar.

[Baca Juga: Alternatif Investasi di Tahun Politik, Angin Segar Biar Tetap Cuan!]

 

#3 Kinerja LK Kuartal Berikutnya

Penjualan akibat boikot umumnya akan tercermin pada kinerja LK kuartal berikutnya.

Penjualan yang menurun di kuartal III-2023, tidak bisa serta merta dikaitkan dengan aksi boikot Israel yang sekarang marak terjadi.

Umumnya sentimen negatif yang terjadi akan terlihat pengaruhnya pada LK kuartal berikutnya, seperti di kuartal IV-2023 jika gencatan senjata permanen gagal dicapai.

 

Hal yang Harus Dilakukan Investor Menyikapi Aksi Boikot

Perang Israel dan Hamas yang masih terjadi sampai sekarang setidaknya akan menjadi sentimen negatif yang perlu diperhatikan oleh teman-teman investor.

Tetapi tidak perlu khawatir, selama konflik Israel – Hamas tidak berkepanjangan, maka hal ini tidak harus dikhawatirkan berlebihan.

Kendati begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh kita sebagai investor, antara lain:

 

#1 Jangan Panik

Hindari sikap panik di tengah situasi yang tidak pasti seperti sekarang. Terlebih dengan fluktuasi harga saham belakangan waktu terakhir.

Ingat kembali bahwa fluktuasi, penurunan dan kenaikan harga saham adalah hal yang wajar terjadi di pasar saham.

 

#2 Berpikir Positif untuk Bisa Melihat Peluang

Ketidakpastian sekarang ini tidak selalu buruk. Hal ini bisa terjadi selama kita berpikir positif sehingga bisa melihat peluang yang tersedia.

Misalnya terhadap saham-saham yang termasuk kelompok defensif yang tahan terhadap koreksi pasar.

Peluang keuntungan lainnya bisa Anda dapatkan dari video ini, yuk tonton sekarang.

 

 

#3 Fokus pada Fundamental Perusahaan

Tetap fokus pada hasil analisis fundamental perusahaan, selama fundamental masih baik dan menunjukkan peluang pertumbuhan, serta prospek yang menarik.

Hindari spekulasi pasar yang berlebihan, tanpa adanya data yang kuat.

 

Kesimpulan

Bagaimana pun reaksi dari aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel dan sekutunya, akan terlihat pada laporan keuangan kuartal berikutnya.

Hal ini membuat kita cukup terbatas untuk memprediksikan lebih awal bagaimana pertumbuhan penjualan dan laba saham-saham terimbas boikot Israel.

Dengan begitu, maka sebaiknya kita sebagai investor tidak perlu merespons secara berlebihan dan panik.

Tetaplah lakukan analisis agar Anda bisa memantau pergerakan sahamnya sehingga Anda bisa langsung membuat strategi.

Jika Anda butuh analisis lebih mendalam seputar emiten ini maupun emiten lainnya, Anda bisa gunakan Cheat Sheet dari RK Team.

Apa itu Cheat Sheet?

Simpelnya, Cheat Sheet adalah ringkasan kinerja 800an emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan laporan keuangan yang terbaru.

Penasaran? Yuk, langganan sekarang dengan menggunakan voucher code FINANSIALKU untuk mendapatkan potongan harga 10%. Info lebih lengkapnya klik banner ini.

Affiliate Rivan Kurniawan November 2023

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.  Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi di atas? Tuliskan opini Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share juga informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/ruyG7