Betul ga sih kalau semangat kerja di perusahaan itu bisa berkurang seiring waktu? Memang betul, terutama apabila perusahaan menunjukkan ciri-ciri kebangkrutan. Lalu bagaimana caranya mengetahui gejala buruk perusahaan agar bisa mengantisipasinya? Mari kita lihat 6 hal yang wajib diwaspadai agar Anda tetap semangat kerja di perusahaan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Bekerja dengan Semangat Kerja dan Tenang Hati di Perusahaan

Apa sih semangat kerja di Perusahaan itu?

Semangat kerja di Perusahaan adalah dorongan dalam diri seseorang untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dorongan ini bisa muncul dari dalam dan luar diri sendiri.

Misalnya saja, dorongan dari dalam adalah pikiran negatif dan rasa malas. Sedangkan contoh dorongan dari luar adalah kondisi perusahaan atau lingkungan kerja yang tidak kondusif.

Nah, tentunya kondisi perusahaan juga bisa mempengaruhi semangat kerja karyawannya. Siapa sih yang bisa tetap semangat kerja jika tidak mengetahui keberlangsungan perusahaan alias mau bangkrut?

Tentunya setiap hari Anda dirundung rasa cemas dan takut karena tidak membayangkan kapan akan di-PHK. Rasanya bagaikan digantung di tepi jurang tanpa tahu kapan talinya akan putus bukan?

Para Karyawan, Waspada Tentang 6 Hal ini Agar Tetap Semangat Kerja Di Perusahaan 02 - Finansialku

[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]

 

Lalu bagaimana Anda bisa mengantisipasinya? Caranya cukup mudah, Anda ternyata bisa mengetahui gejala kebangkrutan perusahaan dengan melihat ciri-ciri sederhana kok.

Dengan demikian, Anda menjadi karyawan cerdas yang tidak ketakutan di-PHK setiap harinya. Penasaran apa saja gejala kebangkrutan yang umum dialami perusahaan?

Melalui artikel berikut ini, Finansialku akan menjabarkan 6 hal kunci dalam mendeteksi gejala kebangkrutan perusahaan agar Anda bisa tetap semangat kerja di perusahaan.

 

#1 Keterlambatan Gaji yang Berulang

Jika Anda bilang bahwa gaji bukanlah salah satu faktor yang menjadi pendorong semangat kerja di perusahaan, maka mungkin Anda berbohong. Tentunya uang menjadi salah satu alasan Anda bekerja, jika tidak maka namanya adalah kerja sosial atau amal.

Bayangkan jika Anda menerima dua tawaran pekerjaan dengan job description yang sama persis namun dengan gaji yang berbeda. Manakah yang akan Anda pilih? Pekerjaan dengan gaji yang lebih kecilkah?

 Mayoritas orang tentunya memilih pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Tidak salah jika Anda mencari uang lebih, karena salah satu tujuan pekerjaan memang mencari uang demi kelangsungan hidup.

Dengan demikian, penting untuk selalu mengecek keberlangsungan gaji dari perusahaan tempat Anda bekerja.

Jika gaji sudah mulai terlambat diberikan, terlebih jika kejadian yang sama sudah terjadi berulang-ulang, maka Anda patut mencurigainya. Mengapa demikian?

Perusahaan juga sama dengan Anda, tentunya kesuksesannya erat dikaitkan dengan besarnya penghasilan yang didapat. Jika gaji Anda sudah mulai macet atau terlambat, maka besar kemungkinan perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial.

 

#2 Fasilitas Perusahaan Berkurang bahkan Menghilang

Selain gaji, tentunya tunjangan atau fasilitas dari perusahaan juga sangat berpengaruh dalam menyokong semangat kerja karyawan. Bagaimana tidak?

Memang terkadang tunjangan seperti jaminan kesehatan, anggaran makan, hingga transportasi terlihat seperti kecil nilainya, padahal pengaruhnya besar lho terhadap pendapatan Anda.

Anggap saja anggaran makan sehari Rp30.000, jika diakumulasikan selama sebulan jumlahnya hampir mencapai Rp1.000.000 lho.

12 Cara Penyelesaian Konflik dan Resolusi Konflik di Tempat Kerja, No 5 adalah Cara yang Harus Anda Buktikan 01 - Finansialku

[Baca Juga: 12 Cara Penyelesaian Konflik dan Resolusi Konflik di Tempat Kerja, No 5 adalah Cara yang Harus Anda Buktikan]

 

Nah, jika fasilitas atau tunjangan yang diberikan perusahaan semakin berkurang atau bahkan menghilang, lagi-lagi biasanya ini berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Perusahaan yang sedang kesulitan keuangan akan mencoba memangkas biaya-biaya yang tidak terlalu penting seperti fasilitas untuk karyawannya. Intinya adalah perusahaan sudah menunjukkan gejala kebangkrutan.

Namun, jangan gegabah mengambil kesimpulan ya, karena terkadang perusahaan juga melakukan hal ini karena penghematan saja. Cobalah kumpulkan informasi yang jelas terlebih dahulu atas alasan penghapusan fasilitas tersebut sebelum mengambil keputusan lebih jauh.

 

#3 Tingginya Tingkat Restrukturisasi

Selain perusahaan-perusahaan yang menerapkan sistem rolling jabatan, biasanya setiap jabatan dipertahankan untuk meningkatkan spesialisasi karyawannya. Dengan asumsi, semakin lama seseorang melakukan sesuatu dalam bidang yang sama, maka semakin tinggi tingkat spesialisasinya.

Oleh karena itu, jika perusahaan mulai melakukan restrukturisasi besar-besaran, maka ini menjadi sebuah pertanyaan besar yang pantas Anda curigai.

Memang restrukturisasi tidak melulu menunjukkan tanda kebangkrutan. Bisa saja karena ada karyawan yang pekerjaannya kurang baik hingga dilakukan mutasi atau pergantian karyawan atau karena adanya pengembangan divisi perusahaan.

Sudahkah Anda Tahu Tunjangan dan Kompensasi Kerja Dan Bagaimana Cara Memanfaatkan dengan Benar 02 - Finansialku

[Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu: Tunjangan dan Kompensasi Kerja? Dan Bagaimana Cara Memanfaatkan dengan Benar?]

 

Tapi jika perubahan terjadi tanpa adanya alasan yang jelas, maka Anda berhak menanyakan tujuan restruktrurisasi tersebut. Jangan sampai Anda mengalami imbasnya tanpa tahu apa-apa.

 

#4 Perampingan Besar-besaran

Apa sih yang terlintas di benak Anda saat melihat perusahaan yang melalukan PHK atau perampingan karyawan besar-besaran? Saya sendiri pasti langsung mencurigai bahwa perusahaan akan bangkrut dalam waktu dekat. Jelas karena PHK atau perampingan identik dengan tanda bahwa perusahaan sudah tidak mampu lagi membayar upah karyawan tersebut.

Jika jumlah karyawan yang di-PHK melebihi separuh total karyawan di perusahaan, maka ini sudah menjadi gejala kebangkrutan yang sangat kuat. Meski perusahaan akan berusaha menutupinya dengan alasan efisiensi, tetap saja perampingan melebihi 50% jumlah karyawan sudah menjadi bukti jelas bahwa perusahaan akan bangkrut atau pailit.

Sebelum Anda menjadi salah satu karyawan yang di-PHK, segeralah mengambil langkah antisipasi seperti mencari pekerjaan lain saat indikasi seperti ini muncul.

 

#5 Penutupan Cabang atau Penjualan Aset Perusahaan

Perusahaan yang berkembang dengan baik akan memperluas lokasinya dengan membuka kantor cabang di mana-mana. Semakin besar wilayah cakupannya, semakin cepat perusahaan berkembang. Ini sudah jelas dan masuk akal. Oleh karena itu, jika terjadi sebaliknya, maka bisa saja perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan.

10 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Pulang Kampung dan Libur Lebaran 01 - Finansialku

[Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Setelah Pulang Kampung dan Libur Lebaran]

 

Jika kantor cabang mulai ditutup atau aset perlahan-lahan berkurang, maka kemungkinan besar aset sudah mulai dijadikan jaminan utang atau dijual untuk membayar utang. Dengan kata lain, perusahaan sudah berada di ambang kehancuran.

Jangan ragu untuk menanyakan kondisi perusahaan jika indikasi tersebut mulai terjadi di perusahaan tempat Anda bekerja. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?

 

#6 Perubahan Perusahaan ke Arah yang Lebih Buruk

Salah satu ciri kebangkrutan perusahaan lainnya adalah dengan penghematan besar-besaran. Selain dengan menghapuskan fasilitas atau tunjangan seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, perusahaan bisa saja mengambil langkah ekstrim seperti menjual gedung perusahaan dan menyewa gedung yang lebih kecil atau lebih ekonomis.

Jika perusahaan sudah melakukan hal-hal yang menandakan arah kemunduran, maka ini juga bisa dijadikan indikasi kebangkrutan perusahaan. Idealnya, perusahaan yang bertumbuh akan selalu berjalan ke arah yang lebih baik.

Jika perusahaan sudah melangkah ke arah yang buruk, maka  itu tandanya perusahaan sedang berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan perusahaan, bahkan jika harus dengan merubah segalanya menjadi lebih ekonomis.

Saatnya Kembali Bekerja 10 Cara Tingkatkan Semangat Kerja - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Saatnya Kembali Bekerja: 10 Cara Tingkatkan Semangat Kerja]

 

Dengan demikian, jika terjadi hal seperti ini, Anda berhak mempertanyakan nasib perusahaan supaya Anda tidak dijadikan korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) oleh perusahaan.

 

Mau Semangat Kerja? Pastikan Perusahaan Aman

Mendengar gejala-gejala kebangkrutan seperti ini tentunya membuat Anda berpikir:

Bagaimana saya bisa semangat kerja kalau tiap hari ada kekhawatiran bahwa perusahaan tempat saya bekerja akan bangkrut atau gulung tikar?

 

Oleh karena itulah, Finansialku memberikan 6 ciri umum dari gejala kebangkrutan sebuah perusahaan. Anda kini bisa melihat gejalanya dan mengantisipasinya. Dengan demikian, Anda bisa menghilangkan kecemasan dan tetap semangat bekerja setiap harinya bukan? Hilangkan ketakutan Anda dengan memastikan perusahaan aman dan Anda bisa semangat bekerja setiap hari.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai 6 hal yang patut diwaspadai para karyawan agar tetap semangat kerja di perusahaan lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Tifanny. 3 Juli 2017. Karir: Sebagai Karyawan, Harus Mulai Waspada Kalau Ngerasain 6 Hal Ini di Perusahaan Kamu. Duitpintar.com – https://goo.gl/PpXNGj

 

Sumber Gambar:

  • Karyawan Asia – https://goo.gl/M9hn3d dan https://goo.gl/CP86CU

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com