Pernahkah Anda bertanya-tanya apa tujuan dan makna dari pemberian angpao Lebaran? 

Nyatanya banyak yang memberikannya hanya sebagai formalitas belaka. Nah, kenali yuk serba serbi angpao Lebaran meskipun Anda sudah membagikannya tahun ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Makna Pemberian Amplop Lebaran bagi Anak-anak

Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah momen yang dalam konteksnya berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar.

Bagi umat Islam yang telah lulus melaksanakan Ibadah puasa di Bulan Ramadan akan diampuni dosanya sehingga menjadi suci kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan Ibunya.

Tidak terasa tahun ini kita telah mencapai Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah. Tetapi satu hal yang paling dinanti anak-anak tentunya adalah angpao atau amplop Lebaran.

Entah siapa yang memulainya, namun kebiasaan memberi angpao Lebaran memang sudah terbentuk sejak zaman dahulu kala. Tahukah Anda serba serbi angpao lebaran?

Umumnya, angpao Lebaran ini berisikan uang dan diberikan bagi anak-anak baik keluarga, kerabat, hingga teman atau tetangga.

Jika ditanya apa makna dari pemberian angpao Lebaran ini, semua tentunya setuju bahwa tujuannya adalah untuk berbagi kebahagiaan.

Anda akan merasa ikut bahagia saat melihat senyum gembira anak-anak saat menerima angpao Lebaran ini.

Serba Serbi Angpao Lebaran 02 - Finansialku

[Baca Juga: Peluang Usaha Rumahan dan Bisnis Sampingan Menjelang Lebaran]

 

Makna lainnya tentu memupuk rasa persaudaraan agar anak-anak mengerti hubungan kekeluargaan atau kekerabatan. Mereka akan mengingat budaya manis ini, dan meneruskannya kelak saat beranjak dewasa.

Nah, penasaran tidak sih bagaimana asal usul amplop Lebaran ini dan serba serbi angpao lebaran lainnya? Yuk simak ulasan Finansialku berikut ini!

banner_mengapa_perlu_menyiapkan_dana_perjalanan_ibadah_haji_01 (1)

 

Asal Usul Angpao Lebaran

Siapa yang tidak mengenal tradisi amplop Lebaran bagi anak-anak di Hari Raya Idul Fitri yang suci ini? Layaknya masyarakat Tionghoa, masyarakat Arab juga mempunyai tradisi memberi angpao yang disebut Eidiyah.

Setelah melaksanakan shalat Idul Fitri, masyarakat Arab biasanya berkumpul di masjid, bersalam-salaman, dan memberi hadiah. Tradisi ini ternyata juga masuk ke Indonesia.

Di Indonesia, amplop Lebaran sering disebut juga salam tempel. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), salam tempel berarti salam yang disertai uang (atau amplop berisi uang) dan sebagainya yang diselipkan dalam tangan orang yang disalami.

 

Siapa yang Menerima Angpao Lebaran?

Mengingat tradisi angpao Lebaran memang sudah mendarah daging di tanah air kita, maka tentunya Anda harus tahu siapa saja yang berhak menerima angpao Lebaran ini.

Do It Yourself Cara Membuat Amplop Lebaran dan Cara Mengelola Isi Amplopnya 01 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Ide Usaha Sampingan Untuk Ibu Rumah Tangga (Salah Satunya Makanan Ringan)]

 

Jika dalam budaya Tionghoa, angpao diberikan pada mereka yang belum menikah, angpao Lebaran tidak memiliki standar khusus. Bisa dibilang kategori umurnya pun fleksibel.

Biasanya kategori umur yang digunakan adalah dari bayi baru lahir sampai anak muda yang masih kuliah atau belum bekerja atau belum menikah. Tapi secara umum yang sudah pasti menerimanya adalah anak dari umur 2 tahun sampai remaja SMP atau SMA.

 

Mengajarkan Anak untuk Menghargai Uang

Meski tujuannya adalah untuk berbagi kebahagiaan dan memupuk rasa persaudaraan agar anak-anak mengerti hubungan kekeluargaan atau kekerabatan, tentunya orang tua terkadang khawatir anak akan menghabiskan uang angpao Lebarannya untuk sesuatu yang kurang bermanfaat.

Contohnya seperti bermain game online di warnet, membeli mainan, atau lainnya.

Terlebih apabila angpao Lebaran diberikan kepada anak yang masih sangat kecil, banyak yang beranggapan tradisi ini tidak bermanfaat mengingat anak belum mengenal konsep uang.

Inilah Cara Memilih Asuransi Pendidikan Anak yang Tepat! 01 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Pendidikan Keuangan yang Harus Diajarkan Seorang Ibu Kepada Anaknya]

 

Namun nyatanya, tradisi pemberian angpao Lebaran ini bisa dijadikan langkah awal bagi orangtua untuk mengajarkan anaknya tentang konsep uang dan bagaimana caranya menghargai uang lho.

Pendidikan keuangan ini umumnya dimulai dari tahap pertama, yakni saat si buah hati berada di taman kanak-kanak atau sekolah dasar. Kemudian terus berlanjut hingga dirinya dewasa.

Seperti apa sih cara mengajarkan anak untuk menghargai uang? Yuk simak pembahasannya:

 

#1 Uang Diperoleh dengan Cara Bekerja atau Berbisnis

Anak kecil mendapatkan uang dari ayah ibunya, sehingga sering kali mereka tidak paham bahwa untuk menghasilkan uang dibutuhkan pekerjaan atau usaha. Mereka mungkin tidak tahu jika ayah ibunya juga bekerja atau berbisnis untuk menghasilkan uang.

Ajarkanlah bahwa uang tidak jatuh dari langit, dan ceritakanlah pekerjaan atau bisnis Anda kepada anak. Ajak juga anak Anda untuk mulai memahami bahwa uang yang diperolehnya ini adalah hasil kerja keras para pemberinya.

 

#2 Mengajarkan Konsep Menabung

Anak kecil umumnya tidak tahu bahwa dengan menabung uangnya dapat berlipat ganda.

Ia menabung dengan tujuan tertentu, yaitu membeli barang yang diinginkannya. Kemudian bagaimana cara untuk mendorong mereka agar terus menabung tanpa terus membelanjakannya?

5 Alasan Mengapa Anak Harus Mengenal dan Belajar Keuangan 04 - Finansialku

[Baca Juga: Pelajaran Berharga! 6 Kesalahan Saat Meluasi Utang yang Dilakukan Kakek Fico]

 

Salah satu cara yang dapat Anda ajarkan adalah keuntungan menabung.

Sebagai contoh, sama halnya jika Anda menabung di bank, berikan tambahan uang (bunga) jika ia menabung. Semakin banyak uangnya, berikanlah tambahan uang yang makin banyak pula.

Dengan demikian, ia akan lebih termotivasi untuk terus menyimpan uangnya tanpa membelanjakannya.

 

#3 Mengajarkan Opportunity Cost

Jika anak sudah paham dengan konsep menabung, mulailah untuk mengangkat topik opportunity cost.

Dengan kata lain, mereka harus belajar menimbang dan mengambil keputusan antara dua atau lebih pilihan.

Disini mereka juga belajar mengenai konsekuensi. Dimana satu aksi akan mengakibatkan sebuah konsekuensi.

Sebagai contoh, setiap buah hati Anda menginginkan banyak mainan, mintalah dirinya untuk memilih satu mainan saja.

Ucapkan hal berikut apabila dia memaksa, “Jika kamu membeli mainan A, maka tidak ada uang lagi untuk membeli mainan B. Demikian sebaliknya. Jadi pilihlah satu mainan yang benar-benar kamu inginkan.”

Dengan begitu dirinya akan paham bahwa untuk memperoleh satu hal yang diinginkannya, dibutuhkan pengorbanan di sisi lain. Ini akan memperkuat konsep menghargai uang baginya.

 

#4 Mengajarkan Berdonasi

Saat anak mulai memahami bahwa dirinya memperoleh uang cukup banyak dari angpao Lebaran, Anda harus mulai menyadarkannya juga akan pentingnya memberi donasi atau “memberi” bagi mereka yang kurang mampu.

Ajak mereka melihat betapa beruntungnya mereka dibandingkan anak-anak yang kurang mampu, dan ajarkan mereka untuk berbagi.

Mereka akan belajar bagaimana “memberi” bukan hanya mempengaruhi yang diberi, namun juga akan memberikan kebahagiaan berlimpah bagi mereka yang memberi.

Ada 9 Cara Terbaik Mengajarkan Anak Tentang Beramal 2 - Finansialku

[Baca Juga: Pendidikan Keuangan Sama Pentingnya dengan Pendidikan Formal]

 

Sebagai contoh, saat ia merengek untuk minta dibelikan sepatu baru dari uang angpao Lebarannya, berilah penjelasan bahwa saat ia memiliki banyak sepatu yang kondisinya masih bagus, banyak anak-anak di luar sana yang tidak memiliki sepatu sama sekali.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

#5 Jadilah Panutan yang Baik

Buah hati Anda merupakan sosok peniru, ia akan mencontoh sebagian besar perilaku Anda. Dengan demikian, penting untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola uang.

Sebagai contoh, jika Anda menolak untuk membelikan barang yang diinginkannya dengan ajakan mendonasikan uang angpao Lebarannya, maka Anda juga harus berbuat demikian.

Lakukan juga donasi bersamaan dengannya sehingga dirinya tahu bahwa itu memang hal yang tepat untuk dilakukan.

Dengan begitu mereka juga akan terbiasa mencontoh perilaku baik dalam keuangan seperti yang orangtuanya lakukan dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruknya.

 

BONUS: Tips Membagikan Angpao Lebaran

Sebagai pihak yang lebih dewasa, sudah sewajarnyalah Anda ikut membagikan angpao Lebaran di hari suci.

Tentunya sulit sekali mengatur keuangan pra Idul Fitri, mengingat sangat banyak kebutuhan lain, di samping angpao Lebaran ini.

Cara Sukses Menjalankan Bisnis Rumahan Tanpa Mengorbankan Kebahagiaan Anak-anak 01 - Finansialku

[Baca Juga: Peluang Usaha Rumahan dan Bisnis Sampingan Menjelang Lebaran]

 

Lalu bagaimana solusi agar Anda tetap bisa menjalani hari raya Idul Fitri dengan berkecukupan? Anda bisa mulai mengatur keuangan dengan memanfaatkan aplikasi Finansialku.

Mengapa Finansialku?

Inilah beberapa alasannya:

  1. Anda bisa mengunduhnya secara GRATIS
  2. Aplikasi Finansialku menyediakan berbagai fitur keuangan yang lengkap dan mudah digunakan
  3. Anda bisa menghitung dan merencanakan dana Idul Fitri dengan mudah disini

 

Bagi Anda pengguna baru, download aplikasi Finansialku dari Google Play Store atau dengan cara meng-klik tautan berikut ini:

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Nah, sebagai sesama pemberi angpao Lebaran, Finansialku juga sudah menyiapkan beberapa tips membagikan angpao Lebaran nih! Penasaran?

Yuk kita simak bersama pembahasannya:

 

#1 Jangan Memaksakan Kantong

Dalam memberikan angpao Lebaran, tidak ada aturan atau standar khusus akan berapa jumlah atau nominal yang harus diberikan. Dengan kata lain, disini jumlahnya diserahkan sepenuhnya kepada pihak pemberi.

Dengan demikian, kami sangat menyarankan Anda untuk memberikan sesuai kemampuan finansial Anda, alias sesuai dengan kapasitas kantong.

Jangan sampai Hari Raya Idul Fitri bukannya membawa kebahagiaan, malah membawa muka masam akibat utang kemana-mana.

 

#2 Ikhlas

Sebenarnya sudah menjadi sebuah syarat mutlak bahwa saat kita memberikan sesuatu, kita harus ikhlas tanpa mengharapkan balasan apapun.

Banyak orang bilang, bahwa saat memberikan angpao Lebaran secara ikhlas, maka senantiasa uang yang kita berikan membawa berkah dan manfaat untuk orang-orang atau handai taulan yang kita beri.

Oleh karena itulah, lagi-lagi jangan pernah memaksakan untuk memberi nominal besar.

Selama Anda ikhlas, tidak peduli berapa nominalnya, syukur mereka dapat memanfaatkan uangnya dengan baik.

 

#3 Bersikap Adil

Bersikap adil disini memiliki 2 artian.

Yang pertama artinya adalah tidak membeda-bedakan. Jangan sampai Anda memberi hanya pada keponakan yang Anda sukai saja. Semua anak dan kerabat berhak akan angpao Lebarannya, dan semua berhak atas kebahagiaan di hari yang Fitri ini.

Cara Sukses Menjalankan Bisnis Rumahan Tanpa Mengorbankan Kebahagiaan Anak-anak 02 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Anda Mau Mendapatkan Penghasilan Tambahan Saat Ramadan? Ini Caranya]

 

Artian kedua yaitu jangan menyamaratakan kebutuhan. Seperti Anda ketahui, mereka yang masih kecil masih bergantung kepada orangtuanya sepenuhnya, sehingga boleh memberikan Rp10.000 hingga Rp50.000 (contoh).

Tetapi berbeda halnya dengan mereka yang sudah sekolah menengah atau kuliah. Kebutuhan mereka tentunya berbeda-beda, sehingga sudah sewajarnya Anda memberikan lebih, misalnya Rp100.000 (contoh).

 

#4 Menuliskan Nama Penerimanya

Apabila pada zaman dahulu pemberian angpao Lebaran hanya berupa uang tanpa amplop, dewasa ini tradisi angpao Lebaran sudah mulai menggunakan amplop atau angpao cantik dengan gambar-gambar lucu.

Nah, setelah Anda memasukan uang ke amplopnya yang lucu ini, sangat disarankan untuk menuliskan nama penerimanya. Mengapa?

Pertama, hal ini akan meminimalisasi kecerobohan. Misalnya saja Anda bisa saja lupa dan melewatkan satu anak, kasihan sekali bukan?

Kedua, penerima bisa mengetahui bahwa Anda sejak awal memang berniat memberinya angpao Lebaran, dan menerima kesan ikhlas dari Anda. Dengan demikian penerimanya juga akan lebih bahagia.

 

Angpao Lebaran bukan Sekedar Formalitas

Jangan pernah beranggapan bahwa angpao Lebaran hanya sekedar formalitas membagi-bagikan uang. Dari artikel serba serbi angpao lebaran ini, kita dapat menyimpulkan bahwa momen ini memiliki makna penting berbagi kebahagiaan dan mewariskan tradisi manis kepada anak-anak Anda.

Selain itu, saat ini juga angpao Lebaran bisa dijadikan momen untuk memberikan pendidikan keuangan agar mereka bisa memahami pentingnya menghargai uang.

Dari artikel serba serbi angpao lebaran ini pula, kita dapat belajar bahwa secara tidak langsung memberi angpao dapat mempersiapkan masa dewasa dan masa depan anak.

Pendidikan ini akan sangat bermanfaat di saat ia mulai menginjak dunia bisnis atau pekerjaan setelah lulus kuliah nanti.

Jadi, mulailah memberikan angpao Lebaran dengan menyisipkan makna-makna ini di dalamnya. Senantiasa pemberian angpao Lebaran akah lebih berfaedah dan memberikan kebahagiaan baik kepada pihak pemberi dan juga penerimanya.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai serba serbi angpao lebaran lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan mengenai serba serbi angpao lebaran, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. 

 

Sumber Referensi:

  • Fathia Octavia. 5 Juli 2016. Mengenal Tradisi Salam Tempel di Indonesia Saat Lebaran. Pegipegi.com –  https://goo.gl/gozNu9
  • Irwan Rinaldi Sikumbang. 23 Juli 2015. Arti Angpao buat Anak di Saat Lebaran. Kompasiana.com – https://goo.gl/Yb5uZD
  • Fasrinisyah Suryaningtyas. 2017. 5 Tips Membagikan Angpao Lebaran. Hipwee.com – https://goo.gl/xMMaLC
  • Admin. Manfaat Angpao Lebaran dan Cara Mengajarkan Nilai Uang kepada Anak. Theasianparent.com – https://goo.gl/1zzqeR

 

Sumber Gambar:

  • Memberi Angpao Lebaran – https://goo.gl/KvrMCd
  • Mendapatkan Angpao Lebaran – https://goo.gl/2eDacJ