Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi berupa surat berharga yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sebetulnya, apa yang dimaksud dengan obligasi? Apa saja yang perlu diketahui bila seorang investor pemula ingin berinvestasi obligasi? Apa saja jenis-jenisnya dan bagaimana keuntungan yang didapatkan darinya? Mari simak pembahasan mengenai investasi obligasi berikut.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mengenal Instrumen Investasi Obligasi

Bagi sebagian orang, investasi obligasi masih merupakan hal yang awam dan banyak diketahui. Hal ini dikarenakan rata-rata masyarakat belum terlalu mengenal bentuk investasi obligasi, sehingga masih banyak yang menyimpan uangnya di deposito.

Namun demikian, hasil investasi dari menyimpan uang di deposito tidak menjamin nilai uang seseorang tidak tergerus inflasi. Menanggapi hal ini, obligasi dapat menjadi alternatif investasi karena dapat memberikan hasil investasi yang lebih tinggi.

Obligasi bisa jadi jawaban bagi yang ingin mencari keamanan berinvestasi untuk kebutuhan keuangan di masa depan. Sebelum melangkah lebih jauh untuk berinvestasi obligasi, mari kita membahas bersama-sama, apa itu obligasi.

investasi obligasi pertama

[Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Investasi Pertama Untuk Saya Fresh Graduate]

 

Obligasi merupakan istilah di bursa efek yang merujuk kepada surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh pihak yang menerbitkan obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal), dalam hal ini yaitu investor obligasi.

Berinvestasi Obligasi berarti meminjamkan uang untuk diinvestasikan, sementara menerbitkan Obligasi berarti berutang uang. Secara jelasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berinvestasi dengan cara berpiutang.

Dalam obligasi, dituliskan jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia umumnya 1 hingga 10 tahun.

 

Mengapa Obligasi Diterbitkan?

Obligasi merupakan cara yang dipakai negara atau korporasi untuk menghimpun dana dari masyarakat/investor. Diterbitkannya obligasi dilatarbelakangi upaya menghimpun dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan.

Nantinya, penerbit obligasi itu akan mengembalikan dana tersebut dalam kurun waktu yang ditetapkan plus imbal hasil yang besarannya juga ditetapkan di awal.

Bila ditinjau dari sudut pandang pebisnis, tujuan perusahaan menerbitkan obligasi memang tidak lain adalah karena membutuhkan tambahan modal segar. Biasanya dana yang masuk akan digunakan untuk ekspansi atau membayar sebagian hutang lainnya yang telah jatuh tempo.

Sementara dari sudut pandang negara, obligasi diterbitkan sebagai sumber pendanaan untuk membiayai sebagian defisit anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

serba-serbi investasi obligasi

[Baca Juga: Apa Bedanya Perdagangan Forex dengan Saham, Reksa Dana dan Obligasi?]

 

Memperdagangkan Obligasi

Dalam UU RI No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa obligasi merupakan salah satu jenis efek (surat berharga), dan dalam memperdagangkan obligasi, transaksinya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tapi harus melalui sebuah lembaga dalam hal ini lembaga tempat jual-beli efek adalah BEI (Bursa Efek Indonesia).

Karena sifatnya yang bisa diperjualbelikan, maka setelah melakukan pembelian obligasi, seorang investor dapat menjual obligasinya kembali di bursa efek Indonesia, sehingga investor tersebut tidak lagi berhak atas kupon atau pengembalian pokok obligasinya setelah menjualnya.

 

Jenis-jenis Obligasi

Instrumen investasi obligasi pun memiliki bermacam-macam jenis, yang dibedakan berdasarkan beberapa kategori, sesuai fungsinya. Ada banyak tolak ukur yang dapat digunakan untuk membedakan jenis obligasi, Inilah Jenis-jenis obligasi.

 

#1 Obligasi Berdasarkan Penerbitnya

Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Corporate Bonds, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik Pemerintah (BUMN) maupun swasta, misalnya seperti obligasi yang diterbitkan oleh PT Hutama Karya.
  2. Government Bonds, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat. Contohnya: obligasi yang diberi nama Obligasi Negara Ritel (ORI) diterbitkan satu seri setiap tahun, kecuali tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan dalam dua seri.
  3. Municipal Bond, yaitu jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan publik.

investasi obligasi ritel indonesia

[Baca Juga: Karyawan perlu Pertimbangkan Investasi Obligasi Ritel Indonesia: ORI013]

 

#2 Obligasi Berdasarkan Jaminannya

Berdasarkan jaminannya, obligasi dibagi menjadi 2, yaitu:

  1. Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan menggunakan pihak ketiga. Jenis obligasi ini masih terbagi menjadi tiga yaitu:
    • Guaranteed Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga.
    • Mortgage Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap.
    • Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan efek yang dimiliki oleh penerbitnya.
  2. Unsecured Bond, yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

 

#3 Obligasi Berdasarkan Hak Penukarannya

Berdasarkan hak penukarannya, obligasi dibagi menjadi 4, yaitu:

  1. Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit. Artinya obligasi ini memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengonversikan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham milik penerbitnya.
  2. Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar obligasi dengan sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
  3. Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
  4. Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

 

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

#4 Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunganya

Berdasarkan sistem pembayaran bunganya, obligasi dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Fixed Coupon Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang tetap sampai dengan obligasi jatuh tempo.
  2. Floating Coupon Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang bervariasi secara periodik mengacu pada tingkat suku bunga instrumen lain, biasanya ditambah dengan premi, contoh SBI + 3%.
  3. Zero Coupon Bond, yaitu obligasi yang tidak mempunyai bunga kupon. Obligasi ini diterbitkan dengan diskon, dan pada saat jatuh tempo akan dibayarkan penuh.

investasi obligasi

[Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Risiko Investasi Obligasi untuk Anda Dengan Profil Moderat]

 

#5 Obligasi Berdasarkan Segmentasi Pasarnya

Berdasarkan segmentasi pasarnya, obligasi dibagi menjadi antara lain:

  1. Bulldog Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Inggris.
  2. Matador Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Spanyol.
  3. Samurai Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Jepang.
  4. Kangaroo Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Australia.
  5. Yankee Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Amerika
  6. Maple Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Kanada.
  7. Panda Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.
  8. Arirang Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.

 

Keuntungan dan Keunggulan Investasi Obligasi

Obligasi dapat digolongkan sebagai instrumen investasi yang aman. Dengan berinvestasi obligasi, seorang investor dapat mendapatkan berbagai keuntungan dan keunggulan, namun sebagaimana instrumen investasi, obligasi juga memiliki sejumlah risiko. Mari kita bahas sisi keuntungannya terlebih dahulu.

 

Keuntungan Investasi Obligasi

Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi memberikan sejumlah keuntungan untuk para pemegangnnya. Pada dasarnya, ada dua jenis keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki obligasi, yaitu keuntungan capital gain, dan keuntungan kupon.

 

 

#1 Keuntungan Kupon

Ciri utama obligasi adalah menawarkan pendapatan tetap selama masa waktunya obligasi. Misalkan seorang investor membeli sebuah obligasi dengan ketentuan:

  • Nominal: Rp1 miliar
  • Kupon Tetap: 10% per tahun
  • Jatuh Tempo: 5 tahun

Maka pendapatan yang diterima investor tersebut:

  • Pokok Sebesar Rp1 miliar, diterima pada tahun ke-5 (jatuh tempo)
  • Bunga Kupon: 10% x Rp1 miliar = Rp100 juta/tahun
  • Total Bunga Diterima selama 5 tahun: 5 x Rp100 juta = Rp500 juta

Keuntungan yang diperoleh dari kupon obligasi pun masih terbagi menjadi 3 jenis, seusai dengan jenis obligasinya. Jenis kupon itu antara lain: Fixed Coupon, Floating Coupon, dan Zero Coupon. Hasil investasi obligasi yang didapat pun bergantung dari jangka waktu obligasinya. Makin lama, makin besar keuntungannya.

Besaran kupon ini ditetapkan oleh penerbit obligasi itu sendiri, namun besaran kupon ini juga ditentukan oleh peringkat utang (investment grade) penerbit obligasi tersebut. Penerbit obligasi yang peringkat utangnya bagus akan menawarkan bunga kupon yang tak terlalu tinggi. Berbeda dengan yang peringkat utangnya kurang, biasanya mengimingi bunga kupon yang tinggi agar investor bersedia membeli surat utangnya.

investasi obligasi

[Baca Juga: Investasi Obligasi, Apa Saja Keuntungannya? dan Bagaimana Cara Membelinya?]

 

#2 Keuntungan Capital Gain

Setelah seorang investor menanamkan modalnya kepada penerbit obligasi, investor tersebut sebetulnya bisa menjual kembali lembaran surat berharga tersebut di harga yang lebih tinggi. Keuntungan itulah yang dinamakan Capital Gain, yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual obligasi.

Biasanya harga obligasi dinyatakan dalam persentase. Sebagai contoh, harga awal obligasi 100% (disebut harga par). Ketika hendak dijual, harganya ternyata naik menjadi 115%. Jadi, kalau investor tersebut menjualnya, keuntungan yang didapat sebesar 15% (istilahnya capital gain 15%).

Nilai pasar dari obligasi ini sendiri berfluktuasi dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan yang ada di bursa efek. Secara umum, hal-hal yang mempengaruhi gejolak harga obligasi antara lain:

  • Tingkat bunga / kupon yang dibayarkan
  • Kondisi ekonomi dan tingkat inflasi yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga, saat suku bunga meningkat, harga obligasi biasanya turun, karena investor akan cenderung memilih untuk menanamkan modalnya di bank saat suku bunga meningkat, begitu juga sebaliknya.
  • Tingkat kepastian pembayaran bunga dan nilai pokok obligasi. Hal ini sangat terkait dengan kondisi keuangan perusahaan.

Yuk Daftar Uber Driver
Yuk Daftar Uber Driver

 

Jenis Harga dan Hasil Investasi Obligasi

Karena sifat harganya yang dapat berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar, harga beli obligasi pun dibedakan menjadi 3, yaitu:

  1. Harga Par, yaitu Obligasi ditawarkan atau dijual sesuai nilai nominalnya. contohnya: Obligasi dengan nilai nominal Rp1 miliar, dijual pada harga par, yaitu sebesar 100% x Rp1 miliar = Rp1 miliar.
  2. Harga Discount, yaitu obligasi ditawarkan atau dijual lebih murah dari nilai nominalnya. Contohnya: obligasi senilai nominal Rp1 miliar dijual discount di harga 94,5%, maka harga obligasi tersebut sebesar: 94,5% x Rp1 miliar = Rp945 juta.
  3. Harga Premium, yaitu obligasi ditawarkan atau dijual lebih mahal dari nilai nominalnya. Contohnya: obligasi senilai nominal Rp1 miliar dijual premium di harga 104%, maka harga obligasi tersebut sebesar: 104% x Rp1 miliar = Rp1,04 miliar.

Jika Anda berinvestasi obligasi dengan menggabungkan keuntungan kupon, dan keuntungan capital gain pun, tentunya hasil investasi yang bisa Anda dapatkan akan maksimal. Misalnya, Anda membeli obligasi sewaktu harga jualnya turun di bawah nilai nominalnya, misalnya 90%, lalu kemudian Anda pun menjualnya ketika harganya naik jauh di atas harga nominalnya, katakanlah 120%.

Walaupun demikian, strategi ini pun tentunya harus mempertimbangkan waktu pembayaran kupon, dan melihat fundamental perusahaan atau pihak penerbit obligasinya juga. Ada beberapa istilah keuntungan (yield) yang obligasi apabila obligasi dibeli pada rentang waktu yang berbeda:

  • Coupon Yield, yaitu adalah keuntungan yang dihasilkan dihitung berdasarkan nilai kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan. Misal nominal obligasi sebesar Rp1 miliar, membayar bunga sebesar 8%, maka coupon yield adalah sebesar 8%.
  • Current Yield, yaitu keuntungan yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima terhadap harga beli obligasi tersebut. Misal obligasi dengan nominal Rp1 miliar, dibeli dengan harga 80% (Rp800 juta), dan memberikan bunga kupon sebesar 8% dari nominalnya, maka current yield adalah sebesar 8% / 80% = 10%.
  • Yield to Maturity, yaitu tingkat pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Misal, obligasi dengan nominal Rp1 miliar, dibeli oleh investor dengan harga discount sebesar 80%, atau Rp800 juta. Pada saat jatuh tempo, investor akan menerima Rp1 miliar, yang berarti untung sebesar Rp200 juta. Maka yield to maturity yang diterimanya adalah sebesar Rp200 juta.

investasi obligasi karyawan

[Baca Juga: Kenali 6 Keuntungan Berinvestasi di Pasar Modal untuk Para Karyawan]

 

Keunggulan Investasi Obligasi Lainnya

Selain keuntungan secara keuangan, berikut adalah keunggulan-keunggulan investasi obligasi lainnya.

  • Aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun 2008.
  • Kupon/bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.
  • Mudah untuk diperdagangkan di Pasar Sekunder yang diatur mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) atau transaksi di luar bursa.
  • Bisa dijaminkan sebagai agunan, seperti obligasi negara.

 

Risiko Investasi Obligasi

Walaupun dinilai sebagai instrumen investasi yang  cukup aman, obligasi sendiri tetap memiliki risiko. Risiko-risiko obligasi ini antara lain:

  • Penerbit obligasi berisiko gagal bayar (default) atas kewajiban mengembalikan dana kepada investor dan berakibat investor tidak mendapatkan kembali seluruh pokok utangnya.
  • Obligasi rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil. Perubahan-perubahan tersebut berdampak pada pasar keuangan.
  • Adanya potensi Capital Loss, yaitu potensi rugi dari harga jual lembar obligasi yang lebih rendah dibandingkan harga belinya.

Khusus untuk risiko gagal bayar, tidak berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang-undang. Dalam hal ini, obligasi yang diterbitkan pemerintah adalah yang paling aman karena risiko gagal bayarnya relatif kecil dibandingkan obligasi yang diterbitkan perusahaan. Hal inilah yang menyebabkan obligasi pemerintah lebih populer daripada obligasi perusahaan.

risiko investasi obligasi

[Baca Juga: Menimbang Keuntungan Dan Risiko Investasi Yang Sesuai Dengan Diri Anda]

 

Memahami Instrumen Investasi Obligasi

Sebetulnya banyak hal yang perlu diketahui oleh investor pemula mengenai investasi obligasi. Dengan mengenali obligasi secara umum, Anda telah melewati tahap awal yang diperlukan, untuk mengetahui obligasi lebih jelas dan memiliki gambaran tentang jenis investasi yang satu ini bila nantinya Anda berminat menginvestasikan uang Anda pada instrumen ini.

 

Dari artikel di atas, kita telah membahas mengenai dasar-dasar investasi obligasi termasuk jenis-jenisnya dan perhitungan keuntungannya. Apakah Anda berminat untuk menginvestasikan uang Anda pada instrumen ini? Mari ceritakan pendapat Anda dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, CA, CPA, MBA. 2016. Memahami Pasar Modal Indonesia Pasca UU OJK. Jakarta: Harvarindo
  • Agung Prabu Sadjarwo. 2015. Pengertian dan Jenis-jenis Obligasi. https://goo.gl/N5dd0l
  • Boby Chandro Oktavianus. 2017. Apa itu Obligasi? Inilah Penjelasan lengkapnya. https://goo.gl/aljWhf
  • DuitPintar. 2015. Mengenal Investasi Obligasi yang Karakternya Mirip-mirip Deposito. https://goo.gl/A73lc1

 

Sumber Gambar:

  • Paper Asset – https://goo.gl/8nP4kw
  • Bonds – https://goo.gl/F3AUDi
  • Pen – https://goo.gl/QpZfIw
  • Coupon – https://goo.gl/N7kakW

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com