Siap tuai return lebih? Yuk belajar value investing dari value investor bergaya unik asal Amerika Serikat, Seth Klarman.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Logo Rivan Kurniawan

 

Seth Klarman

Seth Klarman adalah seorang investor asal Amerika Serikat, seorang manajer investasi (fund manager), dan juga penulis.

Dalam berinvestasi, Seth adalah seorang yang mengikuti dan mendukung aliran value investing.

Saat ini, Seth menjabat sebagai Chief Executive and Portfolio Manager di Baupost Group, sebuah perusahaan investasi swasta yang dibangun oleh Seth Klarman di tahun 1982.

Belajar Dari Seth Klarman, Value Investor “Unik” yang Berhasil Seth Klarman

[Baca Juga: Belajar Dari 8 Gaya Investasi John Neff, Sang Underrated Value Investor]

 

Seth Klarman lahir di 21 Mei, 1957 di New York, Amerika Serikat. Seth kecil pindah ke Mt. Washington di area Baltimore, Maryland, dan Seth tumbuh dalam keluarga beraliran Yahudi.

Ayah Seth merupakan Ekonom di bidang Kesehatan Publik dan Ibu Seth adalah seorang psikolog pekerja sosial, sayangnya, kedua orang tua Seth Klarman bercerai setelah mereka pindah ke Baltimore.

Seth kecil sudah mulai berbisnis dan pada usia 10 tahun Seth kecil sudah membeli saham pertamanya, yakni satu lembar saham Johnson & Johnson (saham J&J ke depannya melakukan stock split 3:1 dan telah menghasilkan return 3x lipat). Alasan Seth membeli saham J&J adalah arena ia banyak menggunakan pembalut luka yang dibuat oleh perusahaan Johnson & Johnson ketika itu. Pada usia 12 tahun, Seth sudah rutin untuk membeli saham.

Seth Klarman berkuliah di jurusan Matematika, yang mana ke depannya ia lebih memilih untuk memperdalam ilmu ekonomi.

Seth Klarman lulus dengan gelar magna cumlaude di bidang ekonomi dan mengambil minor di sejarah pada tahun 1979.

Setelah lulus kuliah, Seth bekerja dulu selama 18 bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang bisnis di Harvard Business School.

 

Karir Seth Klarman di Bidang Investasi

Setelah lulus dari Harvard Business School di 1982, Seth Klarman mendirikan The Baupost Group bersama dengan professor dari Harvard, William J. Poorvu dan beberapa partner lainnya seperti Howard H. Stevenson, Jordan Baruch, dan Isaac Auerbach.

The Baupost

Poorvu kemudian mendapatkan USD 27 juta dari fundraising yang ia lakukan di startup capital, di mana dana ini kemudian dikelola oleh Seth Klarman dan partners-nya tadi.

Kemudian pada tahun 2008, Seth Klarman mulai merasa cemas ketika salah satu perusahaan manajer investasi asal London, Peloton Partners, dipaksa untuk mencairkan lebih dari USD 1 miliar dari total aset mereka.

Seth Klamar memutuskan untuk membuka perusahaannya untuk menerima uang investasi dari para investor.

Total dana yang diperoleh saat itu adalah sekitar US$ 4 miliar, di mana mayoritas bersumber dari yayasan besar dan sumbangan dari kampus-kampus Ivy League.

Saat itu, Seth percaya bahwa ada peluang yang sangat besar bagi aliran value investing setelah jatuhnya AIG dan Lehman Brothers.

Melihat peluang yang ada saat itu, Seth kemudian berinvestasi mayoritas asetnya ke pasar ekuitas (saham), di mana bahkan terkadang ia bisa menghabiskan USD 100 juta dalam sehari untuk membeli saham.

Meskipun pada krisis finansial di tahun 2008 produk reksa dana Seth Klarman jatuh ke dari -7% ke -13%, tetapi secara menyeluruh posisi reksa dana Seth Klarman, naik sebesar 27%.

Per tahun 2016 kemarin, total dana kelolaan (asset under management) yang dipegang oleh Seth Klarman mencapai US$ 31 miliar.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Filosofi Investasi Seth Klarman

Seth Klarman merupakan seorang investor yang beraliran value investing. Menurutnya, value investing adalah sebuah metode berinvestasi cerdas yang elegan.

Karena dalam value investing, kita membeli dalam posisi murah dan telah banyak sekali bukti nyata dari praktik value investing.

Orang-orang yang mengejar pertumbuhan yang cepat, menurut Klarman, ke depannya tidak akan berhasil karena mereka membeli dalam posisi premium atau mahal.

Dalam memvaluasi saham untuk dapat mengkategorikan suatu saham dapat dikatakan undervalued atau overvalued, ada 3 cara yang digunakan Seth Klarman; yakni melihat dari going concern value, liquidation value, dan stock market value.

Belajar Dari Seth Klarman, Value Investor “Unik” yang Berhasil 03

[Baca Juga: Investor Pemula, Gunakan Metode Ini Untuk Memvaluasi Saham]

 

Going Concern Value

Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang kerap menghasilkan cashflow yang konsisten. Bukan kepada perusahaan-perusahaan yang arus kas perusahaannya tidak konsisten, terkadang defisit, terkadang surplus.

Metode ini cukup dikenal dengan nama discounted cashflow methods. Dalam memvaluasi menggunakan metode ini juga, yang perlu diperhatikan adalah discount rate.

Seth sendiri lebih senang menggunakan discount rate yang lebih konservatif, sehingga menghasilkan angka valuasi yang lebih “dapat diterima oleh pasar.”

 

Liquidation Value

Metode valuasi akan lebih mudah apabila para investor menggunakan metode likuidasi ini.

Metode valuasi ini juga dikenal sebagai metode yang memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi di sebuah perusahaan, dengan cara menghitung semua jumlah asset perusahaan yang masih memiliki nilai.

Metode ini juga biasa dikenal dengan nama net asset value (NAV) methods. Bila harga suatu saham telah jatuh di bawah nilai liquidation (NAV)-nya, maka saham tersebut akan menjadi menarik.

 

Stock Market Value

Stock market value merupakan metode yang membandingkan rasio-rasio perusahaan dengan rata-rata rasio semua perusahaan di suatu Bursa.

Misalnya jika di Indonesia, kita ingin memvaluasi saham BBCA dengan metode stock market value, maka kita dapat membandingkan rasio PER BBCA dengan rata-rata PER IHSG, apakah tergolong murah atau mahal.

Klarman dikenal juga sangat menghormati ajaran dari Benjamin Graham, bahkan ketika krisis keuangan yang terjadi di tahun 2007-2008, ia kerap mengkritisi pemikiran beberapa manajer investasi lain yang terlalu berpikir “jangka pendek” ketika itu.

Seth Klarman berinvestasi dengan gaya yang “tidak biasa”, kerap ia membeli aset-aset ketika berada pada posisi undervalued menggunakan metode derivative yang kompleks.

Bahkan, ketika tahun-tahun pertama ia mengelola dana di Baupost, ia berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang banyak dipandang sebelah mata di beberapa komunitas di Wall Street.

 

Manajemen Risiko Seth Klarman

Dalam berinvestasi, Klarman sangat menekankan untuk selalu memperkecil risiko yang bisa terjadi. Menurutnya, seorang investor bisa melakukan 3 hal untuk menekan risiko yang ada: diversifikasi, hedging bila dibutuhkan, dan juga berinvestasi dengan menggunakan margin of safety.

  • Dalam diversifikasi, Seth Klarman mengatakan bahwa kita tidak perlu untuk memegang terlalu banyak saham untuk diversifikasi juga, proporsinya hanya harus imbang, di mana menurut Seth Klarman, 10 – 15 saham yang dipegang dalam satu portofolio sudah cukup untuk mendiversifikasi risiko.
  • Berbeda dengan diversifikasi yang tidak dapat melindungi kita jika market secara keseluruhan mengalami penurunan, di sinilah hedging berperan untuk melindungi aset kita bila market secara keseluruhan mengalami penurunan. Meskipun terlihat mudah, tetapi hedging juga dapat menjadi tricky untuk digunakan. Jadi, sebelum kita berniat melakukan hedging, kita harus paham betul terkait hedging itu sendiri.
  • Dalam metode margin of safety, berbeda dengan metode Warren Buffett yang mengelola risiko dengan cara membeli perusahaan yang memiliki “significant competitive advantages”, menurutnya, salah satu metode untuk meminimalkan risiko terbaik adalah dengan membeli saham yang memiliki margin of safety yang besar.

 

Meskipun dengan metode “unik”nya tersebut, Seth Klarman tetap mencatatkan return tinggi yang konsisten. Sejak perusahaan investasi yang ia dirikan di tahun 1982 perusahaannya telah merealisasikan return sebesar 20% CAGR.

 

Kesimpulan

Seth Klarman merupakan seorang investor asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pendiri dari The Baupost Group, sebuah perusahaan manajer investasi yang telah mengelola dana sampai US$ 31 miliar per tahun 2016 kemarin

Klarman merupakan investor yang menggunakan metode value investing dalam filosofi investasinya, Di mana ia membeli saham yang undervalued.

Dalam memvaluasi saham, ia cenderung menggunakan metode yakni: going concern methods, liquidation value, dan stock market value.

Sedangkan dalam meminimalkan risiko dalam berinvestasi, Klarman menekankan 3 cara yang dapat dilakukan para investor yakni: mendiversifikasi, hedging, dan membeli saham dengan margin of safety yang besar.

 

Selamat! Kali ini Anda telah belajar dari seorang value investor lainnya bernama Seth Klarman. Bagaimana pandanganmu? Yuk tuliskan dalam kolom komentar!

Informasi berharga ini mungkin menjadi angina segar buat Anda, namun rekan-rekan sesama investor mungkin belum tahu akan hal ini.

Yuk jadi penyebar informasi berharga pada rekan-rekanmu dengan membagikan artikel ini pada mereka melalui platform media sosial yang tersedia!

Mari kita sama-sama cerdaskan keuangan masyarakat Indonesia!

 

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Seth – https://bit.ly/3fVLztA