Orang Kaya Selalu Punya Solusi Saat Menghadapi Masalah. Kamu?

Seperti apa solusi orang kaya saat menghadapi masalah?

Kabar baiknya adalah setiap orang sudah memiliki bekal awal untuk menjadi kaya. Bekal awal tersebut dimiliki semua orang, termasuk Bill Gates, Warren Buffett, bahkan juga Anda.

Mari kita lihat solusi saat menghadapi masalah ala orang kaya.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Bekal Awal untuk Mengatasi Masalah Layaknya Orang Kaya

Mendengar bahwa semua orang memiliki bekal awal yang sama untuk menjadi miliarder tentunya menimbulkan rasa penasaran baru: apakah bekal awal yang dimaksud?

Jawabannya bukanlah gelar sarjana, profesor, dan bukan juga warisan dari orangtua kaya.

Bekal awal ini berupa aset yang sangat kuat dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jika dimanfaatkan dengan baik, aset ini bisa memberikan pengembalian tak terbatas.

Aset tersebut sangatlah sederhana, yaitu: PIKIRAN atau bisa disebut juga aset intelektual.

Dengan kata lain, jika Anda menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan Anda, maka Anda juga bisa mengatasi masalah layaknya orang kaya.

Bahkan, 90% perusahaan kini lebih mementingkan aset intelektual daripada aset lainnya (mesin, peralatan, tanah, dan lainnya). Sebagai contoh Google, perusahaan multinasional bernilai puluhan triliun rupiah.

Google tidak memiliki banyak aset kasat mata, namun lebih memprioritaskan kecerdasan karyawannya.

Serupa halnya dengan Anda, dimana 90% kekayaan Anda bukanlah isi dompet, namun kekuatan ide dan pikiran Anda. Dengan kata lain, selama Anda memanfaatkan fungsi otak Anda, maka Anda sudah memiliki aset terpenting untuk mengatasi masalah.

Melalui artikel berikut, Finansialku akan berbagi rahasia orang kaya dengan solusinya dalam menghadapi masalah:

Ilustrasi Orang Kaya dalam Menghadapi Masalah

Jika Anda ingin pandai menari, maka Anda bisa belajar dari pelatih dansa atau koreografer. Jika Anda ingin menjadi pelukis yang handal, maka belajarlah dari pelukis profesional.

Lalu bagaimana jika Anda ingin memecahkan masalah layaknya orang kaya? Tentu saja belajarlah dari pengalaman orang kaya.

Hanya dengan belajar dari sang ahli, Anda bisa mempelajari celah-celahnya. Sang ahli yang dimaksud disini bukanlah ahli teori saja, namun seseorang yang sudah pernah mengalami, sudah memiliki pengalaman dari beberapa kegagalan dan berhasil mengatasinya.

Karena teori hanya mengajarkan apa yang harus dilakukan, namun tidak mengajarkan bagaimana mengatasi sebuah kegagalan.

Nah, mari melihat ilustrasi orang kaya dan bagaimana solusi mereka dalam menghadapi masalah:

Adam Khoo

Apakah yang membedakan satu orang dan lainnya sehingga bisa menjadi miliarder? Adam Khoo, penulis yang juga merupakan miliarder termuda asal Singapura pada usia 26 tahun akan berbagi rahasianya dengan Anda.

Adam mengungkapkan bahwa faktor pendorong terbesar dalam kesuksesannya yang membedakannya dari calon miliarder lainnya adalah keinginan besar untuk sukses dan kaya.

Keinginan inilah yang mendorongnya untuk mempelajari banyak strategi demi mencapai kekayaan.

Adam mulai membaca buku tentang kesuksesan Warren Buffett, Peter Lynch, George Soros, dan banyak lainnya. Ia lalu mencontoh pola pikir dan strategi orang-orang tersebut hingga berhasil mencapai tujuannya.

Meski lahir dari keluarga kaya, Adam tidak memperoleh apapun selain cinta dan dukungan edukasi.

Ayah Adam tidak ingin anaknya menjadi manja dan jatuh miskin karena gagal mengembangkan pikirannya.

Adam dididik untuk tidak boros, dan harus berjuang keras untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Sehingga Adam akhirnya mengerti bahwa tidak ada yang bertanggung jawab akan hidupnya selain dirinya, tidak ada yang akan membantunya untuk menjadi sukses selain dirinya sendiri.

Masalah yang dihadapi Adam disini adalah ketidakmampuan membeli mainan karena ayahnya menolak memanjakannya.

Alih-alih menangis dan merengek, rasa ingin yang besar untuk membeli mainan itu malah mendorong Adam untuk mencari uang sendiri.

Dengan anggapan bahwa jika ia berhasil memperoleh uang, ia bisa membeli segala sesuatu yang diinginkannya tanpa harus meminta izin dari ayahnya, Adam menyimpulkan bahwa UANG ADALAH KEBEBASAN.

Dengan kata lain, Adam menetapkan pola pikirnya dan memanfaatkan pemikiran itu untuk memperoleh uang. Tidak ada kata menyerah dalam kamusnya, dan dirinya rela merangkak dari bawah meski keluarganya tergolong kaya.

Pada usia 13 tahun, Adam mulai bekerja pada temannya untuk menjual peralatan sekolah dan mengambil pekerjaan sampingan sebagai disc jockey (DJ) pada sebuah diskotik.

Melalui pekerjaan ini, Adam belajar menghilangkan rasa takut dan malu serta menumbuhkan rasa percaya diri.

Adam juga belajar menjadi pesulap sampingan dan memperoleh US$40 atau setara dengan Rp500.000 untuk setiap pentas sulap selama 2 jam.

Setelah bekerja, pendidikan Adam menjadi terbengkalai hingga bahkan ia dikeluarkan dari sekolah. Khawatir dengan masa depannya, ayahnya mengirimnya untuk mengikuti motivational cap for teens.

Disana, Adam mempelajari kekuatan potensi manusia dan strategi untuk mencapai tujuan. Ia menerapkan strategi itu dan berhasil memperbaiki pendidikannya, hingga menjadi 1% terbaik dari lulusan National University of Singapore.

Setelah lulus, Adam berpikir, “Bagaimana cara menghasilkan uang lebih banyak dengan waktu yang sama?” Ia kemudian mencari bisnis yang digemari mayoritas temannya, yaitu disko, dan membuat tempat disko sendiri.

Dari pengalaman itulah, Adam menyimpulkan bahwa uang bisa dihasilkan bukan hanya dengan kerja keras, namun juga dari ide dan pikiran.

Jika hanya mengandalkan otot, Anda hanya bisa menghasilkan ribuan rupiah per hari, namun dengan pikiran kekayaan menjadi tak terbatas.

Bagaimana Cara Menghadapi Masalah?

Dengan kata lain, perbedaan utama orang biasa dan orang kaya dalam menghadapi masalah adalah sebagai berikut:

Karakteristik	Orang Biasa	Orang Kaya
Menemukan Masalah	Menyerah, kelimpungan kesana kemari untuk mencari bantuan Menyesali nasibnya	Menganggap masalah adalah salah satu cara untuk mengembangkan diri Alih-alih menganggapnya sebagai “masalah”, mereka melihatnya sebagai “peluang”
Berbuat salah	Menyalahkan orang lain Mencari-cari alasan	Mengakui kesalahannya Mencari solusi untuk memperbaiki kesalahannya
Mengalami Kegagalan	Menempatkan diri sebagai korban Menyalahkan orang lain atau keadaan Mengeluh tanpa melakukan apapun	Menempatkan diri sebagai penanggung jawab Berhenti menyalahkan orang lain dan keadaan, lalu bertindak untuk memperbaikinya
Menjalani hidup	Merasa dirinya dikendalikan orang lain	Mengambil tanggung jawab 100% akan seluruh hasil dalam hidup
Menumpuk Kekayaan	Bekerja keras Tidak mempercayai orang lain Mengusahakan semuanya sendirian	Bekerja cerdas Membuat sistem yang bisa berjalan sendirinya

Artinya, orang kaya tidak lebih baik dari orang biasa, mereka tidak lebih pandai, tidak lebih beruntung, tidak bermodalkan warisan. TETAPI mereka memiliki pikiran yang berbeda.

Karena inilah mengapa ada beberapa orang yang berhasil memperoleh uang berkali-kali lipat dari orang lain.

Adam memiliki teman sekolah yang malas sekolah, namun kini menjadi sukses secara finansial. Hal ini bisa terjadi karena mereka belajar bagaimana mengembangkan pikirannya untuk memainkan permainan uang.

Dimana, banyak orang mencari uang dengan tujuan yang sama dengan Adam, yaitu mencari kebebasan. Sebagai contoh, bebas dari kreditur, bebas dari pekerjaan, bebas dari manager yang galak.

Sayangnya, sistem pendidikan zaman dahulu tidak mengajarkan bagaimana cara menjadi kaya, namun malah memaksa kita untuk percaya bahwa semua ditakdirkan untuk menjadi miskin.

Dengan pepatah orangtua seperti, “Uang bukanlah segalanya” kita hanya dididik untuk sekolah dengan baik, bekerja seumur hidup, dan hidup secukupnya. Kita tidak diajarkan mengenai investasi, pentingnya uang dalam hidup, dan bagaimana gaya hidup yang tepat untuk mencapai kekayaan.

Hasilnya, mayoritas orang bekerja keras seumur hidup tanpa sempat menikmati kekayaan. Hanya sebagian yang berhasil menyadari bahwa kerja keras dan pekerjaan yang baik bisa menghasilkan kekayaan.

Mereka yang berhasil lepas dari pola pikir umum bisa keluar dari lingkaran kehidupan normal dan mengatasi masalah layaknya orang kaya. Anda juga bisa menjadi salah satunya.

Bagaimana dengan Kamu?

Kesimpulannya, setiap orang memiliki bekal yang sama dalam mencapai kekayaan, yaitu “pikiran” atau “aset intelektual”.

Kini keputusan berada di tangan Anda, apakah Anda ingin menjadi seseorang yang mampu mengatasi masalah dengan baik atau hanya menyalahkan diri sendiri?

Jika Anda juga ingin menjadi seperti Adam Khoo, yang merupakan miliarder termuda di Singapura pada usia 26 tahun, maka kunci pertama adalah dengan mengubah pola pikir dari “korban” menjadi “pemenang”.

Anda akan melihat bahwa dengan perubahan pola pikir segalanya akan menjadi lebih baik. Dengan demikian, Anda sudah selangkah lebih dekat untuk membedakan diri Anda dari jutaan orang lainnya. Jangan takut menjadi kaum minoritas asalkan Anda bisa lebih baik daripada kaum mayoritas.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai ilustrasi orang kaya yang selalu punya solusi saat menghadapi masalah lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

Adam Khoo. 2006. Secrets of Self-Made Millionaires (How You Can Create an Extraordinary Income and Build a Million-Dollar Net Worth… Starting from Scratch)

Sumber Gambar: