Sebenarnya apa, sih, tujuan investasi saham yang baik, dan bagaimana cara yang tepat dalam memanfaatkan keuntungan saham?

Penasaran? Yuk, cari tahu bareng-bareng informasi selengkapnya di sini!

 

Summary

  • Kurang tepat kalau tujuan investasi saham kita adalah agar cepat kaya, atau melipat gandakan uang tanpa harus ‘bekerja super keras’.
  • Setiap tujuan investasi saham yang kita jalani adalah sebagai akselerasi untuk mencapai tujuan keuangan.

 

Investasi Saham

Saham, secara sederhana dapat kita ketahui sebagai salah satu dari banyaknya instrumen investasi yang tersedia.

Melansir laman hot.liputan6.com, berikut adalah beberapa pengertian saham menurut para ahli:

  • Sri Hermuningsih: Surat berharga yang digunakan pada perdagangan pasar modal yang sifatnya kepemilikan. Saham ini kemudian menjadi tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
  • Taufik Hidayat: Sebuah tanda penyertaan, andil atau kepemilikan seseorang atau lembaga tertentu atas suatu perusahaan. Pemilik saham kemudian disebut sebagai pemegang saham dan kepemilikan saham akan berakhir jika investor tersebut menjual sahamnya kepada investor lain.
  • Irham Fahmi: Kertas yang menjadi tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan yang tercantum di dalamnya nilai nominal yang jelas, nama perusahaan, dan hak-kewajiban yang jelas pada setiap pemegang sahamnya.

[Baca Juga: SOS! Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Bila Nyangkut Saat Berinvestasi Saham]

 

  • Martalena dan Maya Malinda: Salah satu bentuk instrumen dari pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan bisa menjadi pilihan perusahaan untuk memutuskan pendanaan perusahaan apa yang digunakan. kemudian saham menjadi instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena dapat memberikan tingkat keuntungan yang baik.
  • Istijanto Oei: Bentuk surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap perusahaan tertentu. Saham akhirnya membuat investor harus membelinya agar dapat memiliki perusahaan tertentu.

 

Tujuan Investasi Saham

Bicara soal tujuan investasi saham, setiap investor tentunya punya tujuan investasi saham yang berbeda-beda. Tapi, ada benang merah yang bisa ditarik dari setiap tujuan investasi saham yang dijalaninya.

Adalah sebagai akselerasi untuk mencapai tujuan keuangannya, baik dalam jangka waktu yang pendek, menengah, atau pun jangka waktu yang panjang.

Maka, jadi sesuatu yang kurang tepat kalau tujuan investasi saham kita adalah agar cepat kaya, atau melipat gandakan uang tanpa harus ‘bekerja super keras’.

Padahal nyatanya, investasi tidak ubahnya sebuah kendaraan yang membantu kamu untuk mencapai tujuan.

Di piramida perencanaan keuangan Finansialku di bawah ini, kamu bisa menemukan investasi berada dalam kategori tujuan keuangan.

Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual Finansialku

Piramida Finansialku. Sumber: Finansialku.com

 

Sementara, kita pun sudah tahu kalau urutan prioritas perencanaan keuangan berdasarkan piramida ini dimulai dari bawah.

Oleh karena itu, investasi saham sebenarnya bisa dikatakan sebagai hal yang bukan merupakan prioritas.

Hal-hal yang harus kita dahulukan adalah dana darurat, arus keuangan yang sehat, dan utang yang jumlahnya tidak terlalu membuat keuangan kita tercekat, juga asuransi sebagai manajemen risiko.

Setelah itu, barulah bisa mulai merencanakan tujuan keuangan, yang mana kendaraannya adalah investasi.

Tujuan keuangan yang kami maksud adalah hal-hal, mencakup barang yang kamu ingin miliki atau ingin capai di masa depan, dalam jangka waktu tertentu.

Dengan memiliki tujuan keuangan, maka kita sudah punya gambaran akan berapa kita bakal menyimpan uang kita di instrumen investasi saham.

Karena, ketika kita melakukan investasi tanpa adanya tujuan yang spesifik, kita tidak akan bisa membuat keputusan yang terbaik di waktu-waktu yang mengharuskan kita untuk membuat keputusan.

[Baca Juga: Sebelum Mulai Investasi Saham, Kenali Dulu Index LQ45]

 

Misalnya, kita jadi tidak tahu berapa lama kita akan investasi, berapa persen batas cut loss nanti, dan batasan-batasan lain yang seharusnya kita miliki.

 

Konsep Investasi: Menanam Tumbuhan

Sementara itu, konsep investasi secara luas itu ibarat menanam tumbuhan.

Maksudnya gimana?

Ketika menanam tumbuhan, kita tentu perlu tanah yang bagus, bibit yang bagus, pupuk yang bagus agar tanaman kita bisa tumbuh dengan bagus, ‘kan?

Tapi, biar begitu, apakah itu bakal menjamin kalau tanaman kita bisa tumbuh dengan baik 100%?

Tentu tidak, karena ada kalanya kita harus menghadapi berbagai risiko yang tidak terprediksi, misalnya, cuaca ekstrem yang menghambat pertumbuhan tanaman kita, dan risiko-risiko yang nggak bisa diprediksi lainnya.

Begitu juga dengan investasi. Kita tidak bisa yakin 100% kalau kita bakal dapat return sesuai yang kita harapkan, karena ada risiko yang tidak bisa kita prediksi di depan.

Makanya, investasi ini perlu dipelajari dan analisis, sehingga kita bisa tahu seberapa besar persentase risiko yang bisa kita tanggung ketika pasar lagi turun.

Itu juga jadi alasan kenapa kita tidak boleh investasi kalau nggak punya bekal ilmu sebelumnya.

Karena, kita pasti nggak akan tahu bagaimana caranya menghadapi risiko, akhirnya jadi gegabah saat membuat keputusan.

Kamu bisa terlebih dulu membaca ebook gratis dari Finansialku tentang investasi saham yang bisa kamu akses dengan menekan banner di bawah ini.

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

 

Keuntungan Investasi Saham

Sementara itu, bentuk keuntungan saham yang bisa didapatkan oleh investor terdiri dari dua jenis, yaitu:

 

#1 Capital Gain

Keuntungan saham pertama adalah capital gain, atau selisih yang kamu dapatkan dari harga beli dan harga jual. 

Misalnya, kamu membeli saham sebuah perusahaan seharga Rp 7.500 per lembar, dan kamu menjualnya di harga Rp 8.500 per lembar. Berarti, artinya, kamu mendapatkan untung Rp 1.000 atau 13,33% per lembarnya.

Mari kita asumsikan kamu membeli sebanyak 5 lot atau 500 lembar. Berarti, harga ketika kamu beli adalah:

Rp 7.500 x 500 = Rp 3.750.000

 

Kemudian, kamu menjualnya di harga Rp 8.500 per lembar. Dengan kepemilikan kamu sebanyak 5 lot, maka jumlah harga jualnya adalah:

Rp 8.500 x 500 = Rp 4.250.000

 

Berarti, jumlah keuntungan yang kamu dapatkan adalah:

Rp 1000 x 500 = Rp 500.000

 

#2 Dividen

Selanjutnya adalah dividen. Adalah keuntungan yang kamu dapatkan dari perusahaan sebagai pemegang saham, yang mana besarannya mengikuti jumlah lembar saham yang kamu punya.

Misalnya, perusahaan A membagikan dividen sebanyak Rp 215 untuk setiap lembar yang dimiliki para investor. 

Kemudian, kamu punya 500 lembar kepemilikan saham ini. Berarti, keuntungan yang kamu dapatkan dari dividen adalah:

Rp 215 x Rp 500 per lembar = Rp 107.500

 

Kalau kamu, apa tujuan investasi sahammu? Apa yang ingin kamu capai dengan memanfaatkan saham sebagai kendaraanmu? Yuk, beritahu Finansialku di kolom komentar!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Ayu Rifka Sitoresmi. 19 Januari 2022. Pengertian Saham, Manfaat, Jenis, dan Cara Membelinya yang Wajib Diketahui. Hot.liputan6.com – https://bit.ly/3LMk4lK