Gimana ya, cara cari saham murah biar bisa borong saham dan cuan banyak?

Jawabannya ada di artikel video Finansialku di bawah ini. Yuk, baca selengkapnya!

 

Apa kabar? Masih di rumah aja, ‘kan? Masih patuh protokol kesehatan saat berada di luar rumah, ‘kan?

Sekedar mengingatkan, pandemi belum selesai, corona masih ada di sekitar kita. Lebih baik diam di rumah kalau tidak ada keperluan mendesak, ditemani dengan ratusan video dari kanal youtube Finansialku yang dijamin nggak bakal bikin bosen.

 

Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar Sobat Finansialku tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!

 

 

 

Yuk Borong Saham! Gini Cara Cari Saham Murah!!

Kali ini, bersama perencana keuangan sekaligus CEO dan Founder dari Finansialku, Melvin Mumpuni, kita akan membahas tentang cara cari saham murah untuk Sobat Finansialku.

Sebelum itu, Sobat Finansialku harus tahu kalau cara menghitung nilai saham itu disebut dengan istilah valuasi (Stock valuation).

Valuasi adalah patokan bersama untuk mengetahui nilai wajar harga saham dari satu perusahaan.

Bagaimana kita bisa mengetahui nilai wajar/murah atau mahalnya sebuah saham?

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti di antaranya adalah:

  • Dividend Constant Growth
  • Discounted Free Cash Flow
  • EV/EBITDA

 

Nah, di kesempatan kali ini, Melvin Mumpuni akan memberikan salah satu cara yang mudah untuk dilakukan.

Caranya adalah dengan menilai valuation yang tertera dalam setiap keterangan dari suatu saham perusahaan di aplikasi RTI, yang terdiri dari lima kategori, yaitu:

 

Cara Cari Saham Murah #1 Dividend Yield

Dividend yield adalah sebuah perbandingan antara dividen yang dibagi dengan harga sahamnya.

Misalnya, dalam video di atas, saham perusahaan Pakuwon Group (PWON), membagi dividen Rp 7 per saham.

Sementara, harga saham sekarang adalah Rp 454. Maka, dividend yield-nya adalah 7/454 = 1,28 persen.

Sehingga, PWON memiliki dividend yield sebesar 1,28 persen. Sementara itu, perusahaan dikatakan memiliki dividend yield yang besar jika nilainya lebih dari 5 persen.

 

Cara Cari Saham Murah #2 Price Earnings Ratio

Sebagai seorang investor, wajar rasanya kalau kita penasaran dengan jumlah penghasilan yang didapat dari setiap lembar saham yang kita miliki (Earning per share).

Semakin tinggi Earning Per Share (EPS), maka semakin bagus juga untuk kita, karena setiap lembar saham yang kita punya, bisa menghasilkan laba lebih besar.

Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah, berapa harga yang harus kita bayar untuk bisa mendapatkan sebuah perusahaan yang bisa menghasilkan keuntungan Rp 17 per sahamnya?

Ini bisa kita hitung dengan Price Earning Ratio, di mana harga per lembar saham dibagi dengan earning per share.

Semakin kecil Price Earning Ratio (PER), maka semakin cepat investor bisa balik modal.

Sementara itu, sebuah perusahaan dikatakan murah apabila PER-nya kurang dari 10x.

 

#3 Price Sales Ratio

Angka berikutnya yang mirip dengan PER yaitu Revenue Per Share (RPS)

Sebagai seorang investor atau pemilik bisnis, kita juga tentunya ingin tahu jumlah penjualan yang didapat dari setiap lembar saham yang kita miliki.

Semakin tinggi RPS, maka semakin bagus.

Kenapa? Karena setiap lembar saham yang kita punya, memiliki penjualan yang besar.

Pertanyaannya, berapa harga yang harus kita bayar untuk bisa mendapatkan sebuah perusahaan yang bisa menghasilkan penjualan Rp 84 per sahamnya?

Pertanyaan ini punya istilah, Price Sales Ratio (PSR) yaitu harga saham per lembar dibagi dengan RPS.

Semakin kecil PSR maka semakin murah perusahaannya. Sebenarnya belum ada yang pasti berapa PSR yang murah, tetapi PSR di bawah 10x termasuk murah.

 

#4 Price Book Value Ratio

Dalam bahas akuntansi, ada yang namanya Book Value, yang merupakan perbandingan antara ekuitas (equity) dan jumlah lembar saham beredar.

Ekuitas mencerminkan total kekayaan sebuah perusahaan. Semakin besar nilai ekuitas berarti perusahaan tersebut memiliki kekayaan yang besar.

Dalam bahasa finance, kita juga kenal istilah Book Value Per Share (PBVR)

Berapa harga yang harus kita bayar untuk bisa mendapatkan sebuah perusahaan dengan kekayaan sebesar Rp 297 per lembarnya?

Itulah yang namanya Price Book Value Ratio (PBVR), yaitu harga per lembar saham dibagi dengan book value per share.

Jika PBVR = 1, maka harga sekarang nilainya sama dengan nilai BV. Artinya saham diperdagangkan pada harga fair price.

Jika PBVR kurang dari 1, maka harga sekarang nilainya sama dengan nilai BV. Artinya saham diperdagangkan pada harga diskon atau undervalue.

Jika PBVR lebih dari 1, maka harga sekarang nilainya sama dengan nilai BV.

Artinya saham diperdagangkan pada harga mahal atau overvalue. Maka semakin kecil PBVR, semakin baik.

Sebuah perusahaan dikatakan murah jika PBVR nya kurang dari 1x. Meskipun beberapa pengamat saham masih oke dengan nilai PBVR 1 – 2x.

 

#5 Price Cash Flow Ratio

Di awal, kita sempat membahas Revenue Per Share dan Earning Per Share. Terkadang kita sebagai investor ingin tahu, berapa, sih ARUS KAS OPERASIONAL yang dihasilkan?

Berapa, sih arus kas operasional yang didapat per lembar saham yang saya miliki?

Dalam bahasa finance kita kenal istilah Cash Flow Per Share. Semakin tinggi CFPS, maka semakin bagus.

 

Latihan Langsung Bareng Melvin Mumpuni

Kadang, tidak cukup rasanya cuma dengan membaca penjelasan saja. Rasanya, akan lebih afdol kalau kita belajar sambil mempraktikkannya, ‘kan?

Nah, Sobat Finansialku bisa belajar langsung bareng Melvin Mumpuni dengan menonton video di atas sekarang!

Kalau masih merasa haus ilmu saham, Sobat Finansialku juga bisa bergabung bersama dengan ribuan anggota lainnya di KOMUNITAS SAHAM FINANSIALKU di Facebook.

Di sana, Sobat Finansialku bisa mengikuti webinar eksklusif yang dilaksanakan setiap bulan bersama Melvin Mumpuni dan Rivan Kurniawan.

Selain itu, Sobat Finansialku juga bisa berdiskusi langsung dengan mereka dalam satu grup yang sama, lho!

Tunggu apa lagi? Yuk, gabung grupnya sekarang!

komunitas saham

 

Apakah Sobat Finansialku punya pertanyaan tentang topik ini? Kalau ada, sampaikan lewat komentar, ya!

Jangan lupa untuk bagikan informasi ini kepada teman-teman investor lainnya lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini, ya. Terima kasih!