Bagi Anda yang ‘terjun’ di dunia saham atau perdagangan valas, pernah dengar istilah Volatilitas? Yuk, pelajari lebih dalam di artikel ini. Simak baik-baik ya.

 

Mengenai Volatilitas

Saat ini semakin banyak orang tertarik untuk menggeluti dunia saham dan perdagangan valuta asing (valas).

Selain karena fleksibilitas akses yang bisa dilakukan kapan saja, sudah banyak juga panduan untuk pemula yang ingin mempelajarinya, baik yang berbayar ataupun gratis.

Bisa dibilang saham menjadi salah satu jenis investasi yang bisa mendatangkan keuntungan fantastis. Tapi, high risk high return, ya. Jadi, sebanding antara keuntungan dengan risiko kerugian yang mungkin terjadi.

So, untuk mempelajari hal ini bukan soal ‘cara main’ saja. Pastikan Anda memahami istilah saham yang ada di dalamnya, salah satunya Volatilitas.

Melansir laman ajaib.co.id, volatilitas menjadi perhitungan yang penting karena dapat menentukan naik dan turunnya harga pada saham atau valuta asing.

Selisih dari nilai saham dan valuta asing akan mewakili pasar, kemudian berdampak pada sektor perdagangan. Menimbang pentingnya hal ini, yuk kita kupas tuntas tentang volatilitas pada pembahasan berikut.

[Baca Juga: Begini Cara Tepat Menaklukan Volatilitas Forex Market]

 

Apa itu Volatilitas?

Sobat Finansialku, istilah volatilitas sebenarnya bisa didefinisikan beragam, terutama jika berkaitan dengan fluktuasi harga nilai saham dan selisih harga pada mata uang asing.

 

Definisi 

Melansir laman akseleran.co.id, mendefinisikan volatilitas adalah ukuran perubahan suatu harga sekuritas dalam periode tertentu.

Volatilitas sering disebut sebagai market mood, karena saat volatilitas sedang rendah, kondisi pasar uang sedang tenang dan pembeli maupun penjual tak sedang mendominasi perdagangan.

Sebaliknya, saat volatilitas tinggi, harga bisa terjun bebas maupun melonjak tajam.

Volatilitas memiliki pengaruh cukup kuat terhadap kemungkinan risiko yang terjadi ketika melakukan trading pada mata uang tertentu.

Umumnya, investor dan trader menghitung volatilitas untuk menilai variasi harga di masa lalu untuk memprediksi pergerakan masa depan mereka.

 

Jenis-Jenis 

Setelah mengetahui definisinya, istilah ini ternyata mempunyai beberapa jenis yang perlu diketahui supaya Anda tidak salah dalam melangkah.

 

Volatilitas Harga

Jenis ini merupakan perubahan harga yang disebabkan oleh tiga faktor, melalui perubahan pada penawaran dan permintaan. Berikut adalah 3 faktor penyebab volatilitas harga Causes of Price Volatility:

 

Musiman

Musim bisa mempengaruhi volatilitas. Contohnya pada harga kamar hotel yang mengalami peningkatan saat musim dingin, ketika orang ingin menjauhi salju.

Itu adalah contoh volatilitas permintaan, dan harga, yang disebabkan oleh perubahan musim yang teratur.

[Baca Juga: Untung Vs. Buntung dalam Investasi Saham yang Mungkin Terjadi]

 

Cuaca

Cuaca menjadi faktor kedua yang mempengaruhi volatilitas harga. Misalnya, harga pertanian bergantung pada pasokan. Itu tergantung pada cuaca yang mendukung panen apakah akan memberikan hasil melimpah atau sebaliknya.

 

Emosi

Faktor ketiga adalah emosi. Ketika trader khawatir, mereka memperburuk volatilitas apa pun yang mereka beli. Itu sebabnya harga komoditas begitu bergejolak.

Contohnya, saat Amerika Serikat dan Eropa mengancam sanksi terhadap Iran karena mengembangkan senjata nuklir pada Februari 2012. Iran pun mengancam akan menutup Selat Hormuz, hal tersebut berpotensi membatasi pasokan minyak.

Meskipun pasokan minyak tidak berubah, para trader menawar harga minyak hingga hampir US$ 110 di bulan Maret. Harga gas naik menjadi US$ 3,87 per gallon.

 

Volatilitas Saham

Volatilitas saham adalah standar deviasi yang dihitung tahunan untuk mengukur risiko saham pada tahun selanjutnya.

Jika Anda berencana melakukan transaksi saham untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat, maka saham dengan volatilitas yang tinggi lebih berpotensi mengalami kenaikan harga, meskipun risikonya lebih tinggi.

Volatilitas saham ini memberi tahu Anda seberapa baik harga saham berkorelasi dengan Indeks Standard & Poor’s 500.

Jika itu bergerak sempurna bersama indeks, beta-nya akan menjadi 1.0. Saham dengan beta lebih tinggi dari 1.0 lebih tidak stabil daripada S&P 500. Saham dengan beta kurang dari 1.0 tidak begitu mudah berubah.

[Baca Juga: Tips Investasi Saham Saat Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Mereda]

 

Volatilitas Historis

Volatilitas historis atau historical volatility adalah seberapa banyak volatilitas yang dimiliki suatu saham selama 12 bulan terakhir. Jika harga saham sangat bervariasi dalam satu tahun terakhir, itu lebih tidak stabil dan berisiko.

 

Volatilitas Tersirat

Volatilitas tersirat atau implied volatility merupakan gambaran seberapa besar volatilitas yang akan diperoleh saham di masa mendatang.

Anda dapat mengetahui volatilitas tersirat dengan melihat seberapa besar variasi harga opsi berjangka. Jika harga opsi mulai naik, itu berarti volatilitas tersirat meningkat, semua hal lain dianggap sama.

 

Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar adalah kecepatan perubahan harga untuk pasar mana pun. Itu termasuk komoditas, valas, dan pasar saham. Ketika dasar ataupun puncak pasar mendekat, itu menjadi tanda bahwa volatilitas pasar sedang meningkat.

 

Mengapa Terjadi Volatilitas?

Volatilitas yang berarti adanya perubahan, pasti mempunyai alasan yang menyebabkan hal itu terjadi. Apa saja penyebabnya? Simak poin-poin berikut ini:

 

Sektor dan Industri

Faktor pertama yang menyebabkan volatilitas terjadi, yaitu sektor dan industri.. Misalnya, saat harga minyak naik, perusahaan yang berkaitan dengan industri minyak akan mengalami penurunan saham.

 

Kinerja Perusahaan

Faktor kedua terjadinya volatilitas adalah kinerja perusahaan itu sendiri, karena volatilitas tidak selalu berlaku di seluruh pasar dan dapat berhubungan dengan masing-masing perusahaan.

Volatilitas: Definisi, Jenis, Penyebab dan Cara Hitungnya 01 - Finansialku

Ilustrasi Investor Saham. Sumber: Pexels

 

Misalnya, ada produk atau jasa baru yang menarik perhatian konsumen, investor akan merasakan kenyamanan terhadap perusahaan tersebut. Saat permintaan meningkat dari investor, harga saham bisa melonjak tajam.

 

Politik dan Ekonomi

Last but not least, terjadinya volatilitas bisa dikarenakan adanya campur tangan pemerintah. Pemerintah ikut andil dalam mengatur ekonomi saat mengeluarkan undang-undang, kebijakan, atau perjanjian dagang.

Apa pun yang dilakukan pemerintah, baik sekadar pidato maupun saat pemilihan umum, akan memperoleh reaksi dari para investor sehingga terjadi volatilitas saham.

[Baca Juga: Istilah-Istilah dalam Investasi Saham, Investor Pemula Wajib Tahu]

 

Menghitung Volatilitas dan Contoh Kasus

Sobat Finansialku, penting untuk diketahui mengenai cara menghitung volatilitas. Cara paling sederhana adalah menghitung deviasi standar harga selama periode waktu tertentu. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

  1. Kumpulkan harga saham sebelumnya.
  2. Hitung harga rata-rata dari harga saham sebelumnya.
  3. Tentukan perbedaan antara setiap harga dalam set dan harga rata-rata.
  4. Kuadratkan selisih dari langkah sebelumnya.
  5. Jumlahkan selisih kuadrat
  6. Bagilah selisih kuadrat dengan jumlah total harga dalam kumpulan (temukan varians).
  7. Hitung akar kuadrat dari angka yang diperoleh di langkah sebelumnya.

 

Contoh Kasus

Supaya lebih tergambar, berikut contoh kasusnya di mana Anda ingin mengetahui volatilitas saham ABC Corp. selama empat hari terakhir. Harga saham diberikan di bawah ini:

Hari 1 – US$ 10

Hari 2 – US$ 12

Hari 3 – US$ 9

Hari 4 – US$ 14

Untuk menghitung volatilitas harga, kita perlu:

 

Temukan harga rata-rata:

US$ 10 + US$ 12 + US$ 9 + US$ 14/4 = US$ 11,25

 

Hitung selisih antara setiap harga dan harga rata-rata:

Hari 1: 10 – 11.25 = -1.25

Hari 2: 12 – 11,25 = 0,75

Hari 3: 9 – 11.25 = -2.25

Hari 4: 14 – 11,25 = 2,75

 

Kuadratkan selisih dari langkah sebelumnya:

Hari 1: (-1.25) 2 = 1.56

Hari 2: (0,75) 2 = 0,56

Hari 3: (-2.25) 2 = 5.06

Hari 4: (2.75) 2 = 7.56

 

Jumlahkan selisih kuadrat:

1,56 + 0,56 + 5,06 + 7,56 = 14,75

 

Temukan variannya:

Varians = 14,75 / 4 = 3,69

 

Temukan deviasi standar:

Simpangan baku = 1,92 (akar kuadrat dari 3,69)

Standar deviasi menunjukkan bahwa harga saham ABC Corp. biasanya menyimpang dari harga rata-rata sahamnya sebesar US$ 1,92.

Itulah contoh kasus dari perhitungan volatilitas, semoga bisa memberikan gambaran juga ilmu baru untuk Anda.

 

Tidak Selalu Buruk

Sobat Finansialku, istilah volatilitas penting untuk Anda pahami saat terjun di dunia saham ataupun perdagangan valas. Volatilitas ini bukan selalu berarti buruk karena ada kalanya investor bisa memanfaatkannya.

Jika Anda merasa masih memerlukan arahan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu.

Konsultasi bisa dilakukan di aplikasi Finansialku. Jangan lupa download sekarang juga di Appstore atau Playstore. Atau Anda bisa lakukan jadwal konsultasi melalui link konsultasi.finansialku.com  

Selain itu Anda bisa mempelajari lebih banyak tentang saham melalui audiobook di bawah ini. Dengarkan sekarang dan langsung praktikkan, ya. Selamat mencoba…

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Bagaimana menurut Anda tentang artikel di atas? Silakan sharing pendapat melalui kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat ya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H

 

Sumber Referensi:

  • Niko Ramadhani. 26 Maret 2021. Memahami Volatilitas Serta Jenis-Jenisnya dalam Dunia Finansial. Akseleran.co.id- https://bit.ly/3xKRRUN
  • Volatility Adalah: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Cara Menghitungnya. Accurate.id- https://bit.ly/2VLGY7b
  • Andhika. 28 Maret 2020. Volatilitas adalah Hitungan yang Harus Dipahami, Ini Caranya. Ajaib.co.id- https://bit.ly/3hIhKPw