Bisakah mendapat profit konsisten dengan memanfaatkan volatilitas harga? Apa yang menimbulkan volatilitas ini? Bagaimana cara menjinakannya?

Pergerakan harga sangatlah penting untuk diperhatikan saat melakukan trading forex. Namun selain harga, ternyata volatilitas juga tidak kalah penting. Bursa valuta asing seringkali identik dengan volatilitas harga yang mirip “halilintar”.

 

Definisi Volatilitas

Volatilitas merupakan salah satu hal yang mendorong fluktuasi harga. Pada instrumen keuangan, fluktuasi harga adalah sesuatu yang wajar.

Volatile artinya pergerakan harga dalam kisaran angka yang jauh dalam waktu singkat, misalnya ratusan pips hanya dalam hitungan menit bahkan detik!

Sebaliknya, pasar dikatakan non-volatile jika harga bergerak dalam kondisi wajar atau kurang dari 100 pips/hari.

 

[Baca Juga: Analisis Teknis untuk Forex: Fakta atau Kebetulan?]

 

Jenis-jenis Volatilitas

Ada banyak cara dalam mendeskripsikan volatilitas, tergantung dari sudut pandang perorangan yang menyebutnya. Secara umum volatilitas didefinisikan berdasarkan:

  • Volatilitas masa lalu: membandingkan perubahan harga di masa lampau dengan saat ini.
  • Volatilitas masa depan: ketidakpastian suku bunga yang mendorong tingginya volatilitas.
  • Volatilitas prediksi: perkiraan volatilitas di masa depan.

 

Penyebab

Volatilitas muncul saat ketidakpastian melanda pasar sehingga trader dan investor dipenuhi ketakutan dan juga karena ada kebijakan besar yang dinantikan pengumumannya.

Hal ini menimbulkan besarnya kenaikan atau penurunan harga dalam waktu singkat. Ketidakpastian adalah hal yang dibenci trader dan investor.

Fakta Investasi Forex 3

 

[Baca Juga: Trading Forex pada Pasangan Mata Uang Minor]

 

Sehingga saat dilanda ketakutan dalam ekonomi, mereka menyimpan uang dalam bentuk safe heaven seperti US Dollar atau logam mulia.

Volatilitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dapat diantisipasi dan mendadak.

Volatilitas yang dapat diantisipasi contohnya jadwal publikasi kebijakan bank Sentral atau pemerintah negara major currencies. Trader pemula bisa menghindari transaksi saat volatilitas tinggi seperti ini.

Jenis lainnya yaitu volatilitas yang terjadi mendadak tanpa terprediksi. Misalnya ada kasus terorisme, bencana alam, dan hal-hal yang tidak dapat diperkirakan lainnya.

Untuk mengantisipasi kerugian maka disarankan untuk selalu memasang stop loss setelah open posisi. Sehingga terhindar dari “kejutan pasar”.

Ingatlah selalu bahwa segalanya dapat terjadi di pasar dan pasar selalu benar.

Fakta Investasi Forex 2

 

[Baca Juga: Bagaimana Membuat Trading Plan untuk Forex?]

 

Cara Mengukur

Volatilitas biasanya hadir dengan membawa peluang trading breakout yang banyak ditunggu-tunggu trader. Jika volatilitas rendah, maka harga akan sideways.

Volatilitas memungkinkan harga bergerak pada trend yang jelas. Berikut ini indikator analisa teknis yang dapat membantu trader meraih peluang saat pasar volatile:

 

#1 Moving Average (MA)

MA adalah indikator teknis paling terkenal dan banyak digunakan oleh trader sebab paling sederhana dan cocok untuk berbagai instrumen trading.

MA dapat diibaratkan sebagai indikator yang wajib ada di layar para trader. MA menampilkan pergerakan harga rata-rata dalam periode waktu tertentu.

Pemilihan periode waktu dapat disesuaikan dengan gaya trading masing-masing apakah untuk day trade, swing trade atau bahkan invest.

MA dapat digunakan untuk:

  • Menentukan arah trend, apakah sedang uptrend atau downtrend. Uptrend ditandai dengan MA periode waktu singkat berada di atas MA periode waktu panjang. Berlaku sebaliknya untuk downtrend.
  • Sebagai alternatif untuk menentukan support dan Umumnya jika harga menembus support garis MA maka harga turun, sedangkan jika harga menembus garis resistance MA maka harga naik.
  • Dapat pula digunakan sebagai sinyal “beli” dan “jual”. Saat garis MA bersilangan dengan posisi garis trend pendek di atas trend panjang, menandakan sinyal beli. Sinyal jual terjadi saat garis MA trend panjang bersilangan di bawah garis MA trend

Fakta Investasi Forex 1

 

[Baca Juga: Kenali Berita-berita “Penting” Penggerak Transaksi Forex]

 

Chart berikut menunjukkan contoh penggunaan MA dalam melihat volatilitas market. Semakin jauh candle dari garis MA, maka volatilitas semakin tinggi. Saat harga stabil, candle cenderung berdekatan dengan garis MA.

Sebenarnya MA memiliki banyak jenis yang digolongkan berdasarkan metode penghitungannya. Mereka adalah Simple Moving Average, Moving Average Exponential, dan Weighted Moving Average.

Jenis MA tidak terpengaruh dalam melihat volatilitas. Jika candle bergerak jauh, maka volatilitas tinggi.

Dibalik keunggulan MA yang sederhana dan aplikatif, terdapat kelemahan yaitu sinyal yang terlambat dan tidak sesuai jika digunakan pada instrumen dengan volatilitas tinggi ataupun sideways.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

#2 Bollinger Bands (BB)

Indikator ini merupakan pengembangan dari MA yang terdiri dari garis atas dan garis bawah. Jika candle bergerak di luar garis ini maka menandakan kondisi overbought dan dimulailah penurunan harga. 

Sedangkan jika candle bergerak di dalam garis maka menandakan oversold dan bullish segera dimulai.

BB mengkombinasikan pergerakan harga rata-rata dan melengkapinya dengan mengukur volatilitas menggunakan standar deviasi.

Semakin besar standar deviasi, maka volatilitas semakin tinggi dan ditunjukkan dengan kedua garis BB yang terbuka melebar. Semakin kecil standar deviasi, maka kedua garis ini akan menyempit dan volatilitas menurun.

Mau Pakai Robot Trading Forex Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 00 - Finansialku

 

[Baca Juga: Seberapa Penting Berita pada Trading Forex? Pahami dan Raihlah Profit Maksimal!]

 

Gambar diatas merupakan contoh indikator BB pada pasangan EUR/USD. Saat artikel ini dibuat, pergerakan harga berada di dalam bands.

Dapat disimpulkan bahwa pergerakan harga normal dan volatilitas rendah. Volatilitas tinggi terjadi di sekitar jam pembukaan bursa Eropa pukul 15.00 WIB, dan ditunjukkan dengan melebarnya garis BB pada kisaran jam tersebut.

 

#3 Average True Range (ATR)

ATR menunjukkan rata-rata kisaran harga pada jumlah dan waktu tertentu. Periode waktu ini dapat disesuaikan dalam penggunaannya, dalam harian atau intraday.

Bisa juga untuk melihat kisaran harga dalam beberapa hari. Contohnya jika Anda memilih ATR 50, maka akan dimunculkan kisaran harga selama 50 hari ke belakang.

Saat ATR naik, artinya volatilitas berkurang, sedangkan saat ATR turun maka diartikan volatilitas naik.

 

Volatilitas Forex Market

Volatilitas hampir selalu terjadi pada bursa valuta asing. Terkadang trader bisa menyadari ataupun tidak menyadarinya. Ada kalanya ketika volatilitas terjadi, pola-pola atau strategi trading sekejap berubah dan menimbulkan error.

Ada juga trader yang menyukai volatilitas tinggi terutama saat pembukaan perdagangan untuk menantikan breakout. Sebagian trader merasa lebih tenang saat trading di kondisi normal.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara tepat menaklukkan volatilitas forex market? Tuliskan pertanyaan dan pendapat Anda pada kolom di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain di sekitar Anda ya, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Ong, Edianto. 2008. Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta: Gramedia.
  • Admin. 2018. Volatility in the Forex Market. FXtradingrevolution.com – https://goo.gl/gMTNiC

 

Sumber Gambar:

  • Forex 1 – https://goo.gl/8MZ4YH
  • Forex 2 – https://goo.gl/HbsoML