Kabar tentang Kim Jong Un meninggal yang makin kencang terdengar di luar dan dalam Korea Utara timbulkan sikap panic buying masyarakat.

Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Panic Buying Warga Korea Utara

Sikap panic buying dari warga Korea Utara banyak dilaporkan oleh media asing dan dalam negeri.

Hal ini setidaknya ditengarai oleh dua hal, yaitu isu virus corona yang dikabarkan sudah terdeteksi penyebarannya di Korea Utara, dan misteri kebenaran keadaan pemimpin mereka, Kim Jong Un.

GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

Kabar ini dilaporkan oleh Bloomberg dan The Star melalui laman news.detik.com, Kamis (23/04) lalu yang melansir portal khusus Korea Utara, NK News.

NK News sendiri diketahui berhasil mengutip sejumlah warga Pyongyang yang punya akses untuk berkomunikasi dengan dunia luar.

Kabar Kim Jong Un Meninggal Mengencang, Warga Panic Buying 02

[Baca Juga: Bijakkah Menggunakan Dana Darurat Saat Panic Buying?]

 

Melansir laman news.detik.com, dalam laporan itu dikatakan kalau sikap panic buying ini ditengarai oleh penerapan langkah-langkah yang diterapkan selama pandemi virus corona.

Meski presiden Kim Jong Un bersikeras mengatakan kalau Korea Utara tidak terpapar virus corona, tapi Jenderal Robert Abrams, Komandan Pasukan AS Korea, mengatakan kalau AS cukup yakin kalau Korut sudah terpapar.

Hal ini dikatakan karena ada deteksi penurunan aktivitas militer di Korea Utara.

Dalam kesempatan berbeda, situs Radio Free Asia (RFA) sekira satu minggu yang lalu mengabarkan kalau sebenarnya virus corona sudah masuk ke Korea Utara sejak akhir Maret lalu.

Dilansir dari Reuters melalui news.detik.com, Senin (20/04), hal ini dikonfirmasi oleh dua orang sumber asal Pyongyang dan Provinsi Ryanggang.

Keduanya diketahui mendengar beberapa dosen di Korea Utara berbicara kepada organisasi-organisasi dan kelompok pengawas di Korea Utara.

Cara itu dikonfirmasi dilakukan oleh para otoritas Korea Utara untuk memberitahu warganya lewat beberapa kuliah umum.

Dua orang yang menjadi sumber informasi soal penyebaran virus corona itu juga mengatakan kalau para Dosen ini menyebut setidaknya ada tiga daerah yang sudah terpapar.

Ketiga daerah itu terdiri dari Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan, dan Provinsi Hamgyong Utara.

 

Keadaan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un yang Masih Jadi Misteri Juga Jadi Alasan

Bukan cuma berita soal menyebarnya virus corona di negara Komunis itu saja yang menjadi pelatuk perilaku panic buying masyarakat Korea Utara.

Tapi berita simpang siur soal kematian pemimpin mereka, Kim Jong Un yang belum mendapati titik terang juga jadi penyebab.

Beberapa minggu lalu, kita dikagetkan dengan rencana militer AS untuk skenario terburuk saat Kim Jong Un benar-benar meninggal dunia.

Ternyata dari situ pula kita tahu kalau Kim Jong Un sedang menjalani operasi cardiovascular pada 12 April lalu.

Beberapa minggu lalu, keadaannya tidak diketahui pasti, tapi beberapa media internasional mengatakan kalau Kim Jong Un sedang dalam masa kritis karena operasi itu gagal.

Kim Jong Un Dikabarkan Sekarat, Ini Komentar Trump 01

[Baca Juga: Virus Corona Munculkan Panic Buying, Ini Efeknya]

 

Bahkan tidak berselang terlalu lama, media internasional beramai-ramai mengabarkan kalau Kim Jong Un sudah dalam keadaan brain death atau mati otak.

Setelah itu, tidak ada lagi kabar baik yang menyertai pemimpin diktator satu itu. Semuanya hanya berisi informasi yang senada, Kim Jong Un meninggal.

Hal ini yang kemudian menimbulkan kepanikan warga Korea Utara, hingga membuat mereka kompak panic buying.

Melansir laman The Sun dari New York Post melalui tribunnews.com, rak-rak di toko di Pyongyang, Ibukota Korea Utara terlihat sudah kosong.

Dilaporkan kalau barang-barang kebutuhan primer seperti makanan, deterjen, alat elektronik, hingga alkohol terlihat tak bersisa.

Dari sumber lain, BussinesTime melalui food.detik.com, (24/04), warga Pyongyang mendadak menunjukkan aktivitas yang tidak biasa.

Mereka cenderung membeli makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak biasa secara mendadak.

Kabar Kim Jong Un Meninggal Mengencang, Warga Panic Buying 03

[Baca Juga: Muncul Istilah Panic Buying Di Tengah Corona, Apa Itu?]

 

Hal ini juga dilaporkan oleh Anna Fifield, seorang kepala biro The Washington Post di Beijing, dikutip dari laman kompas.com, (26/04).

“Terjadi panic buying di ibu kota, dengan penduduk setempat menimbun segalanya mulai dari deterjen dan beras, hingga elektronik dan minuman keras.” Anna, dalam laporannya juga mengatakan kalau warga mulai mengambil produk impor terlebih dahulu.

Tapi sejak beberapa hari terakhir, mereka juga berburu barang-barang asal dalam negeri seperti ikan kaleng dan rokok.

“Helikopter terbang rendah di Pyongyang, sumber terpercaya mengatakan kepada saya, dan kereta api di Korea Utara juga di utara perbatasan China telah terganggu.” Tulisnya di The Washington Post, dikutip laman kompas.com, (26/04).

Perilaku panic buying ini juga beberapa waktu lalu dilakukan oleh warga dunia sesaat setelah virus corona terdeteksi di negara mereka, termasuk Indonesia.

Perilaku ini, pernah dibahas oleh Finansialku dalam dua mata pisau yang berbeda, yaitu ekonomi dan psikologi.

Selain itu, sikap panic buying ini tentunya mengakibatkan arus keuangan kita sedikit terganggu.

Mengingat jumlah kebutuhan yang dibeli secara berlebihan tidak sejalan dengan dana yang sudah dianggarkan sebelumnya.

Oleh karena itu, dapat kita sebut kalau fenomena ini tidak baik dan berdampak buruk untuk arus keuangan kita.

Agar tidak semakin buruk, Sobat Finansialku lebih baik mengatur ulang anggaran keuangan bulanan dengan menyesuaikan kondisi saat ini, melalui aplikasi Finansialku.

Segera unduh aplikasinya melalui Google Play Store atau Apple Apps Store secara gratis, dan manfaatkan fitur ‘Anggaran’ yang bisa dinikmati tanpa syarat.

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku soal kabar panic buying yang melanda negara terpencil Korea Utara ini? Jangan malu sampaikan pada kami lewat kolom komentar, ya!

Jika informasi ini dirasa sangat bermanfaat untuk rekan dan keluarga, Sobat Finansialku juga bisa membagikan artikelnya lewat pilihan platform yang tersedia, lho! Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Devi Setya. 24 April 2020. ‘Panic Buying’ Terjadi di Korea Utara, Bahan Makanan Ludes Diborong. Food.detik.com – https://bit.ly/2ztK7gB
  • Novi Christiastuti. 20 April 2020. Ternyata, Kasus Positif Corona Sudah Ada di Korut Sejak Akhir Maret. News.detik.com – https://bit.ly/3aMP29H
  • Aditya Jaya Iswara. 26 April 2020. Situasi Pyongyang Saat Rumor Kim Jong Un Meninggal: “Panic Buying” dan Helikopter Terbang Rendah. Kompas.com – https://bit.ly/2Y9YWzs
  • Ika Nur Cahyani. 27 April 2020. Kabar Kim Jong Un Meninggal Bikin Warga Panic Buying, Takut Ada Sengketa Kekuasaan di Pyongyang. Tribunnews.com – https://bit.ly/2yQvlQE
  • Farida Al-Qodariah. 27 April 2020. Kabar Kematian Kim Jong-un Menyeruak, Korea Utara Dilanda Panic Buying. Pikiran-rakyat.com – https://bit.ly/2Sdpv2V

 

Sumber Gambar:

  • North Korea 01 – https://bit.ly/2VIlfdY
  • North Korea 02 – https://bit.ly/3586JiB
  • North Korea 03 – https://bit.ly/2SawU2S