Kenapa pensiunan harus melunasi utang konsumtif? Salah satu alasannya adalah karena bank punya syarat utang harus lunas saat akan pensiun.

Oleh karena ini, banyak orang cemas saat menuju pensiun, karena masalah bekal saat menuju pensiun. Kali ini Finansialku akan membahas kira-kira bekal apa yang harusnya disiapkan sejak usia muda?

 

Lunasi Utang Konsumtif, Sebelum Pensiun

Sudahkah Anda tahu, kalau semakin menjelang usia-usia pensiun biasanya bank akan sulit untuk menyetujui utang baru? Baik itu utang KTA, KPR, KKB dan lain sebagainya.

Berikut ini 5 Alasan yang mendasari seseorang harus melunasi utang konsumtif pada saat pensiun.

 

#1 Mengurangi Risiko Gagal Bayar

Alasan pertama, bank mensyaratkan utang konsumtif harus lunas pada saat seseorang pensiun, tujuannya untuk mengurangi risiko gagal bayar atau tidak mampu membayar.

Seperti yang Anda ketahui dari zaman dahulu hingga sekarang, masih banyak orang yang tidak menyiapkan dana hari tua atau dana pensiun dengan cara yang benar.

Mayoritas anak-anak muda tidak tahu, berapa dana hari tua atau dana pensiun yang harus disiapkan. Kebanyakan beranggapan, urusan pensiun masih lama tidak perlu dipikirkan dari sekarang.

 

Pertanyaan - Question - IconTahukah Anda: Pengeluaran Rp 5 juta per bulan saat ini setara dengan Rp 17 juta per bulan pada saat 25 tahun yang akan datang. Dengan asumsi kenaikan harga-harga barang (inflasi) sebesar 5% per tahun. Padahal di Indonesia inflasi bisa mencapai lebih dari 5% dalam setahun.

 

Apakah Anda masih menjadi salah satu orang yang beranggapan bahwa seseorang akan kehilangan penghasilan saat pensiun? Jika ya, Anda perlu mengenal istilah penghasilan investasi dan penghasilan pasif.

[Baca Juga: Darimana Saja Sumber Pendapatan Saya, Ketika Nanti Pensiun?]

 

#2 Mengurangi Pengeluaran Bulanan

Seseorang yang memasuki masa pensiun sebisa mungkin mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat konsumtif. Bukan berarti Anda harus hidup pelit. Berhemat artinya mengurangi (bukan menghilangkan) pengeluaran-pengeluaran untuk membeli “keinginan (needs)”.

[Baca Juga: 8 Pengeluaran yang Dapat Dihemat Saat Seseorang Memasuki Masa Pensiun]

 

#3 Mengurangi Potensi Risiko Kebangkrutan

Alasan ketiga, ketika seseorang dalam posisi pensiun sebaiknya dan harusnya diusahakan untuk mengurangi risiko-risiko keuangan.

Salah satu risiko yang perlu Anda perhatikan adalah risiko kebangkrutan. Dalam ilmu perencanaan keuangan Anda dapat memperhatikan Rasio Solvabilitas.

Idealnya menjelang pensiun, seseorang meningkatkan kekayaan bersihnya, mengurangi jumlah utang (terlebih utang konsumtif) dan meningkatkan aset.

Lebih baik lagi jika asset tersebut dapat bekerja dan menghasilkan pemasukan untuk Anda.

 

[Baca Juga: Persiapkan 3 Bekal Aset Ini, untuk Modal Pensiun]

 

Selain masalah utang, menurut Anda:

Pertanyaan - Question - IconApakah bijak atau baik memulai bisnis pada saat seseorang memasuki masa pensiun? Katakanlah memulai bisnis di usia 56 tahun?

 

Ada seorang pebisnis sukses, bernama Jack Ma yang pernah memberikan nasehat kepada kita:

  • Sebelum usia 20 belajarlah.
  • Pada usia 20 – 30 bekerjalah dengan pemimpin yang baik (belajarlah sebanyak-banyaknya dari kesalahan Anda).
  • Pada usia 30 – 40 tahun, mulailah bekerja untuk dirimu sendiri (mulailah berbisnis).
  • Pada usia 40 – 50 tahun, fokus dengan pekerjaan yang Anda sudah jalankan dan Anda cintai.
  • Pada usia 50 – 60 tahun, mulailah bekerja (mencari rekan) anak-anak muda, karena mereka dapat bekerja lebih baik daripada Anda.
  • Pada usia 60, relax dan nikmati kehidupan.

 

#4 Meningkatkan Stabilitas Keuangan dan Kesehatan Keuangan

Alasan keempat adalah, Anda perlu menjaga stabilitas keuangan dan kondisi kesehatan keuangan Anda. Utang – utang konsumtif adalah salah satu sumber malapetaka dan kehancuran keuangan seseorang.

Sebisa mungkin hindari utang-utang konsumtif (meskipun usia Anda saat ini masih muda). Anda dapat melakukan cek kondisi kesehatan keuangan Anda di sini.

 

#5 Mengurangi Beban Pikiran

Terakhir dan yang paling penting, usia 56 tahun adalah usia yang harusnya untuk relax, menikmati hidup, lebih bersyukur, meluangkan lebih banyak watu untuk keluarga. Jangan sampai Anda harus stress dan terbebani pikiran karena masalah utang dan cicilan.

 

 “Pensiun Tanpa Utang Konsumtif” Keputusan yang Bijak

Banyak bank dan industri keuangan lainnya menjaga agar, seseorang tidak memiliki utang konsumtif pada saat dirinya memasuki masa pensiun.

Hal ini sebenarnya memiliki tujuan yang sangat baik. Setidaknya tanpa utang konsumtif, seseorang akan terhindar dari stress (beban pikiran), keuangan jauh lebih stabil, mengurangi pengeluaran bulanan serta mengurangi risiko bangkrut.

Persiapkan dari sekarang dana hari tua (dana untuk pensiun), rencanakan sekarang juga dan jangan sampai terlambat. Ada 5 kesalahan yang sering terjadi saat menyiapkan dana hari tua.

Terlambat menyiapkan adalah salah satu kesalahan fatal, karena Anda harus membayar lebih mahal jika terlambat menyiapkan dana untuk pensiun.

Menurut Anda, apakah pensiunan juga harus melunasi utang produktif?

 

Sumber Gambar:

  • Retire – https://goo.gl/I5U1HU