Apa saja yang harus dilakukan oleh pasangan baru, untuk membangun keluarga sejahtera dan bahagia? Perencana Keuangan Independen Finansialku akan membahas tipsnya.

 

8 Tips Membangun Keluarga Sejahtera dan Bahagia

Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga sejahtera dan bahagia? Tahukah Anda 2 dari 3 perceraian, diakibatkan karena permasalahan ekonomi? Berikut ini 10 tips sederhana dan mudah dilakukan, agar keluarga Anda lebih sejahtera secara keuangan dan bahagia.

 10 Tips Membangun Keluarga Sejahtera dan Bahagia - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Mengelola Keuangan Keluarga dengan Benar]

 

#1 Memiliki Prioritas: Pengeluaran dan Tujuan Keuangan

Setiap keluarga perlu mendiskusikan prioritas dalam mengelola pengeluaran dan tujuan-tujuan keuangan. Langkah awal yang dapat Anda lakukan adalah mulai dengan mendiskusikan keuangan dengan anggota keluarga: suami, istri dan anak-anak. Bahas hal-hal sederhana dan penting, seperti membuat anggaran keuangan. 

 

10 Tips Membangun Keluarga Sejahtera dan Bahagia - Happy Family - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Membuat Prioritas Tujuan Keuangan]

 

Selain itu bahas juga pengeluaran apa yang harus diprioritaskan. Misal jika keluarga masih ngontrak rumah, maka prioritaskan investasi untuk membeli rumah. Dalam keluarga perlu ada komunikasi intensif dan memiliki kesamaan dalam prioritas.

 

#2 Kelola Pengeluaran dan Keuangan dengan Benar

Biasanya istri memegang jabatan menteri keuangan atau direktur keuangan dalam keluarga. Idealnya setiap anggota keluarga, suami, istri dan anak-anak harus belajar mengelola keuangan dengan benar. Misal mulai dari membuat anggaran keuangan dan membuat catatan keuangan. Selain itu seluruh anggota keluarga juga harus belajar cara membelanjakan uangnya. Finansialku.com sebagai perencana keuangan, menyarankan Anda untuk mengikuti pola pengelolaan keuangan di bawah ini.  

 

 Mengelola Arus Kas Keluarga - Cash Flow Keluarga - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

[Baca Juga: Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Benar?]

 

Pendapatan Anda digunakan untuk membayar pajak dan tunjangan-tunjangan. Setelah itu jangan lupa bersedekah (Zakat, Perpuluhan) dan memberikan donasi. Sisanya langsung diinvestasikan sesuai dengan tujuan-tujuan keuangan. Terakhir baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

 

#3 Tambah Sumber Penghasilan

Darimana sajakah sumber penghasilan keluarga Anda? Apakah Anda hanya mengandalkan penghasilan dari gaji saja? Apakah Anda sudah memiliki investasi atau penghasilan pasif? 

[Baca Juga: Karyawan Juga Bisa Kaya dengan Menambah Sumber Pendapatan

 

Ada 3 sumber penghasilan seseorang yaitu penghasilan dari pekerjaan aktif (gaji, bonus dan tunjangan), penghasilan dari keuntungan investasi (bunga deposito, hasil investasi reksa dana, dividen saham) dan keuntungan bisnis (rumah kos, franchise, royalti). Jika saat ini Anda belum memiliki sumber penghasilan selain gaji, maka Anda perlu mempertimbangkannya. 

 

#4 Hindari Utang Konsumtif

Berbicara mengenai utang, sebenarnya ada dua jenis utang yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Utang konsumtif adalah utang-utang yang sifatnya buruk dan tidak mendatangkan manfaat finansial secara langsung. Contoh utang konsumtif adalah utang kartu kredit untuk berlibur, utang KTA untuk membeli produk furniture dan lainnya.

 

[Baca Juga: Mitos atau Fakta, Rajin Utang Pangkal Kaya?]

 

Bagaimana dengan utang produktif? Utang produktif dapat membantu Anda untuk mendatangkan manfaat finansial. Tentunya utang produktif dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga Anda.

 

#5 Buat Rencana Keuangan

Setiap keluarga perlu membuat rencana keuangan. Rencana keuangan dapat diibaratkan sebuah peta yang dapat menuntun kita mewujudkan tujuan-tujuan keuangan. Banyak karyawan merasa bingung, gaji saya kan segini-segini aja. Tetapi 10 tahun lagi saya perlu menyekolahkan anak, saya mau membeli rumah dan lain sebagainya. Bagaimana cara mewujudkan tujuan-tujuan keuangan?

 

[Baca Juga: Studi Kasus Perencanaan Keuangan: Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak]

 

Dalam prakteknya, kita dapat membagi tujuan keuangan jangka pendek (di bawah 1 tahun), tujuan keuangan jangka menengah dan tujuan keuangan jangka panjang (di atas 5 tahun). Setelah Anda mengetahui mengenai perencanaan keuangan, pastikan keluarga Anda segera membuat prioritas tujuan keuangan dan mulai menghitung berapa yang harus diinvestasikan untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan.

 

#6 Miliki Dana Darurat (Emergency Fund)

Dana darurat adalah salah satu pos yang harus disiapkan oleh semua keluarga. Keluarga sejahtera pasti memiliki dana darurat yang besarnya 6 – 12 bulan pengeluaran. Dana darurat berguna untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya genting.

[Baca Juga: Berapa Dana Darurat yang Perlu Disiapkan?]

 

#7 Beli Asuransi Sesuai Kebutuhan

Banyak orang Indonesia belum menyadari pentingnya asuransi sebagai proteksi. Terbukti orang-orang Indonesia masih memiliki mindset untuk membeli asuransi untuk investasi. Harusnya asuransi adalah produk untuk proteksi. 

 

[Baca Juga: Perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan]

 

Setidaknya Anda perlu asuransi kesehatan untuk membiayai biaya pengobatan jika sakit. Selain itu tulang punggung keluarga juga perlu asuransi jiwa. Uang pertanggungan asuransi jiwa bertujuan untuk mengganti kerugian-kerugian finansial jika terjadi sesuatu dengan tulang punggung keluarga.

 

#8 Berinvestasi Sesuai Tujuan Keuangan

Keluarga perlu berinvestasi sesuai dengan tujuan-tujuan keuangan. Banyak orang berpikir investasi itu pasti membingungkan, sehingga mereka menghindarinya. Padahal investasi itu dapat dilakukan dengan mudah, misalnya berinvestasi reksa dana online.

 

[Baca Juga: Berinvestasi Reksa Dana Online, Semudah Belanja Online]

 

Perlu diingat, investasi adalah alat bukan tujuan. Ketika Anda berinvestasi, fokus pada tujuan keuangan Anda.

 

Kenapa Harus Menunggu Nanti, Kalau Bisa Sekarang?

Kunci untuk menjadi keluarga yang sejahtera dan bahagia adalah memilki kontrol atau kendali atas keuangan mereka. Mungkin saat ini, Anda belum mengelola keuangan, Anda belum merencanakan keuangan dan lainnya. Tidak menjadi masalah jika Anda baru tahu saat ini, yang penting adalah apa yang harus Anda lakukan kedepannya. Kenapa harus tunggu nanti atau besok, jika memang bisa dijalankan sekarang juga?

Anda dapat menggunakan aplikasi Finansialku untuk membantu mengelola dan merencanakan keuangan Anda.

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

 

Kesulitan apa yang Anda temui saat mengelola keuangan keluarga?

 

 

Sumber Gambar: 

  • Family Run – http://goo.gl/TkWCHE
  • Child – http://goo.gl/3sQoFK

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

 

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku