Asuransi di Indonesia secara umum terdiri dari dua pilihan, yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. Manakah jenis asuransi terbaik? Keduanya memiliki perbedaan yang membuat jenis tersebut memiliki peminat masing-masing. Sebenarnya manakah yang lebih baik? Mari kita simak rubrik berikut ini.

 

2 Jenis Asuransi: Asuransi Syariah atau Asuransi Konvensional

Saat ini, ada banyak jenis dan manfaat yang ditawarkan oleh asuransi, dimana setiap perusahaan asuransi memiliki beragam fitur dan keunggulan pada masing-masing produk yang mereka keluarkan. Namun, sebagai calon pengguna, maka sudah sewajarnya jika kita memahami dan mengenal dengan baik asuransi yang akan kita pilih dan gunakan. Hal ini akan membantu kita untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan yang maksimal atas penggunaan tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, asuransi syariah menjadi salah satu produk asuransi yang banyak dibicarakan dalam kalangan masyarakat. Asuransi ini hadir untuk memenuhi kepentingan dan keinginan banyak orang yang mengharapkan adanya sebuah produk asuransi yang halal dan sesuai dengan ketentuan syariah.

Jenis Asuransi Terbaik Asuransi Syariah atau Asuransi Konvensional 02 - Finansialku

[Baca Juga: Gejala Demam Berdarah dan Asuransi untuk Bayar Biaya Pengobatan Demam Berdarah]

 

Menurut Dewan Syariah Nasional, asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara sejumlah orang, dimana hal ini dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

Asuransi konvensional yang digunakan oleh mayoritas masyarakat di Indonesia, memiliki beberapa hal yang bertentangan dengan prinsip syariah. Yang pertama adalah dengan adanya Taghrir/Gharar. Di dalam transaksi asuransi konvensional terdapat Taghrir/Gharar (ketidakpastian dalam transaksi), dimana tidak diketahui siapa yang akan mendapatkan keuntungan atau kerugian pada saat berakhirnya periode asuransi.

Di dalam asuransi konvensional juga terdapat Riba atau Syubhat Riba. Dalam beberapa produk konvensional, saat seseorang membeli polis asuransi, orang tersebut membayar sejumlah dana atau premi dengan harapan mendapatkan uang yang lebih banyak di masa depan, namun bisa saja dia tidak mendapatkannya. Contohnya pada asuransi kecelakaan, jika terjadi kecelakaan, maka ia berhak mendapatkan semua uang pertanggungan yang dijanjikan, tetapi jika tidak maka ia tidak akan mendapatkan apapun.

Apa Itu Asuransi Mikro Yang Mikro Preminya atau Pertanggungannya 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apa Itu Asuransi Mikro? Yang Mikro Preminya atau Pertanggungannya?]

 

Dari beberapa hal di atas, dapat dikatakan transaksi asuransi konvensional belum sesuai dengan prinsip syariah. Tetapi makin banyaknya masyarakat yang memilih produk asuransi syariah, sebagian besar juga dilandasi beberapa faktor yang membedakan asuransi syariah dan asuransi konvensional.

 

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Berikut ini terdapat beberapa perbedaan yang membedakan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional, yaitu sebagai berikut:

 

#1 Akad Perjanjian

Masyarakat lebih nyaman menggunakan asuransi syariah karena mempunyai sistem yang lebih adil dan meringankan beban, yaitu sistem tolong-menolong, dengan konsep sistem donasi atau hibah. Di dalam asuransi syariah, hanya digunakan akad hibah (tabarru) yang didasarkan pada sistem syariah dan dipastikan halal. Sedangkan di dalam asuransi konvensional akad yang dilakukan cenderung sama dengan perjanjian jual beli.

#2 Pengawasan

Asuransi syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi seluruh produk yang dipasarkan, termasuk pengelolaan dana investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Dewan Pengawas Syariah akan memberikan sanksi bagi perusahaan asuransi yang menjalankan prosesnya tidak sesuai prinsip syariah. Sedangkan dalam asuransi konvensional tidak ada dewan pengawas seperti demikian, hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memang berfungsi mengawasi setiap hal yang berhubungan dengan jasa keuangan.

 

#3 Pengelolaan Dana

Pada asuransi syariah, dana yang dikumpulkan dari pemegang asuransi disalurkan kepada jenis usaha produktif dan halal. Pengelolaan dana yang dilakukan bersifat transparan dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang polis asuransi itu sendiri.

Asuransi Perjalanan Haji dan Umroh itu Apa Manfaatnya 02 - Finansialku

[Baca Juga: Asuransi Perjalanan Haji dan Umroh itu Apa Manfaatnya?]

 

Di dalam asuransi konvensional, perusahaan asuransi akan menentukan jumlah besaran premi dan berbagai biaya lainnya yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan asuransi, baru nantinya akan dibagikan kepada para nasabah asuransi tersebut.

 

#4 Pembagian Keuntungan

Dalam asuransi syariah, keuntungannya akan dipublikasikan dan dibagi untuk perusahaan dan nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil dengan persentase yang telah disepakati bersama. Jika ada keuntungan, maka akan dibagi bersama. Jika tidak, maka risiko ditanggung bersama. Dengan sistem ini, dana yang dikelola dalam asuransi syariah akan terhindar dari unsur yang dilarang atau diharamkan dalam Agama Islam seperti bunga atau riba, gharar atau dana yang tidak jelas, dan maysir atau judi. Sebaliknya, pada perusahaan asuransi konvensional jika dana premi yang dikelolanya mendapatkan laba maka keuntungan itu milik perusahaan sepenuhnya. Tanpa ada kewajiban untuk membagikan kepada para nasabahnya.

 

#5 Pengelolaan Risiko

Asuransi syariah menerapkan prinsip berbagi risiko bukannya pengalihan risiko. Risiko dibagi secara adil ke berbagai orang yaitu para anggota atau nasabah asuransi syariah dan pihak perusahaan asuransi itu sendiri. Di sinilah, letaknya tolong-menolong secara rombongan dari suatu kelompok. Sebaliknya, pada asuransi konvensional bukan konsep berbagi risiko tapi pengalihan risiko dari tertanggung ke pihak perusahaan dengan perjanjian kontrak bersama yang telah disepakati.

Moms, Persiapkan Tabungan dan Investasi Pendidikan Anak Sejak Dini 01 - Finansialku

[Baca Juga: Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan, Apa Bedanya?]

 

#6 Kepemilikan Dana

Sesuai dengan akad yang digunakan, maka di dalam asuransi syariah, dana asuransi tersebut adalah milik bersama (semua peserta asuransi), dimana perusahaan asuransi hanya bertindak sebagai pengelola dana saja. Hal ini tidak berlaku di dalam asuransi konvensional, karena premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi adalah milik perusahaan asuransi tersebut, yang mana dalam hal ini perusahaan asuransi akan memiliki kewenangan penuh terhadap pengelolaan dan pengalokasian dana asuransi.

Asuransi Terbaik

Pada dasarnya asuransi syariah dan asuransi konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dimana kita sebagai calon pengguna wajib memahami dan bisa mempertimbangkan dengan baik asuransi mana yang paling tepat untuk kita gunakan. Sesuaikan kebutuhan Anda dengan jenis asuransi yang Anda gunakan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat dan keuntungan yang maksimal dari asuransi yang Anda gunakan tersebut.

 

Manakah yang akan Anda pilih, asuransi syariah atau asuransi konvensional? Bagikan komentar dan pengalaman Anda melalui kolom yang tersedia di bawah ini dan jangan lupa untuk membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan-rekan dan kenalan Anda. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 18 Mei 2016. Pengertian Asuransi Syariah dan Perbedaannya Dengan Asuransi Konvensional. Cermati.com – https://goo.gl/5v1CXv
  • Admin. 24 Februari 2016. Asuransi Syariah atau Konvensional? Mana yang Lebih Baik? Cermati.com – https://goo.gl/laEy8c
  • Admin. 23 Januari 2017. 7 Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. Investasiuntung.com – https://goo.gl/05JzOA

 

Sumber Gambar:

  • Keluarga – https://goo.gl/R8Kjji
  • Keluarga Membaca Ensiklopedia – https://goo.gl/jTcLG7

 

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com