Banyak orang di dunia yang ingin sekali bisa bebas keuangan, merdeka dan tidak menjadi budak uang. Ironisnya tidak banyak orang yang mau meningkatkan literasi keuangan mereka. Sebenarnya apa hubungan antara literasi keuangan dan kebebasan keuangan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Watch

 

Seperti Apakah Rasanya Bebas Keuangan?

Banyak orang di dunia ini yang ingin sekali bebas keuangan. Zaman dahulu di Amerika orang-orang meneriakkan keinginan untuk aman dan nyaman secara finansial. Artinya orang-orang bisa bekerja, hidup dan pensiun dari perusahaan. Ternyata zaman sudah berubah, teknologi di sektor keuangan semakin maju. Saat ini sudah banyak sekali tawaran produk kredit, produk investasi, produk asuransi dan produk-produk dana pensiun serta perubahan peraturan mengenai keuangan.

Begini Urutanya, Literasi Keuangan dulu Baru Bisa Bebas Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Kapan Mau Jadi Manusia yang Merdeka? Lepas dari Semua Masalah Uang]

 

Oleh sebab itu orang-orang di negera maju sudah mulai meneriakkan kebebasan keuangan (financial freedom).  Orang-orang di negera maju sudah ingin keluar dari jebakan rat race. Bagaimana dengan Anda, apakah Anda juga ingin keluar dari jebakan rat race?

Ternyata, Jebakan Rat Race yang Membuat Manusia Tidak Bisa Merdeka 2 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Ternyata, Jebakan Rat Race yang Membuat Manusia Tidak Bisa Merdeka?]

 

Tentunya Anda juga mau kan bebas dari jebakan rat race dan menjadi manusia yang merdeka. Hidup lebih bahagia tanpa harus kesulitan dalam keuangan.

 

Seberapa Penting Literasi Keuangan?

Bagaimana caranya mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Kami pernah menuliskan 10 cara mencapai kebebasan keuangan di artikel 1 dan artikel 2. Namun ke 10 cara tersebut menjadi hal yang repot dan sulit jika Anda tidak memiliki pondasinya yaitu literasi keuangan (financial literacy).

 

Menurut investopedia financial literacy adalah:

KamusFinancial literacy is the education and understanding of various financial areas. This topic focuses on the ability to manage personal finance matters in an efficient manner, and it includes the knowledge of making appropriate decisions about personal finance such as investing, insurance, real estate, paying for college, budgeting, retirement and tax planning.

 

Jika diterjemahkan bebas, maka definisi literasi keuangan adalah:

KamusLiterasi keuangan adalah pendidikan dan pemahaman tentang beberapa topik terkait keuangan.  Topik-topik tersebut fokus pada kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi dengan cara yang efisien, kemampuan untuk mengambil keputusan keuangan seperti investasi, asuransi, properti, membayar biaya kuliah, membuat anggaran, pensiun dan perencanaan pajak.

 

Anda pasti bertanya-tanya, emang seberapa penting sih literasi keuangan? Untuk menjawabnya silahkan isi poling berikut ini:

[total-poll id=15302]

 

Ternyata kebanyakan uang juga membingungkan bukan? Permasalahan keuangan pada dasarnya ada dua yaitu masalah karena kekurangan uang dan masalah karena kebanyakan uang. Seseorang yang memiliki literasi keuangan, akan dapat menyelesaikan permasalahan kekurangan maupun kebanyakan uang. Mari kita bahas satu persatu jawaban polling di atas:

Jika Anda memilih jawaban ini, maka saat ini Anda belum bisa dikatakan memiliki literasi keuangan. Terbukti uang yang banyak pun, juga bukan solusi atas keuangan Anda. Hal yang harus Anda lakukan detik ini juga adalah mulai meningkatkan literasi keuangan dengan cara pendidikan.

 

[Baca Juga: 90+ Cara Miliarder Mengelola Keuangan yang Harus Anda Tiru]

 

Setiap orang yang berusaha menghindari topik “keuangan” akan mengalami kesulitan dalam mengelola dan merencanakan masa depan keuangannya. Alih-alih menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, kenali dan pelajari lebih dalam.

 

Jika Anda memilih jawaban ini, Anda termasuk bukan orang yang sudah terdidik secara keuangan. Namun tetap belum memiliki literasi keuangan. Nasehat keuangan zaman dahulu adalah hemat pangkal kaya, rajin menabung dan hidup hemat. Nyatanya tidak semua nasehat keuangan zaman dahulu masih relevan dengan zaman sekarang, karena peraturannya sudah berubah.

 

[Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Menyisihkan Penghasilan untuk Tabuangan dan Investasi]

 

Tabungan dan deposito memang perlu sebagai dana darurat (emergency fund), namun jumlahnya harus tepat.

  • Jika terlalu sedikit dana darurat yang dimiliki, maka Anda kekurangan likuiditas (sangat bahaya jika ada pengeluaran mendadak).
  • Jika Anda terlalu banyak dana darurat, maka uang Anda tidak bekerja maksimal untuk Anda. Simpan dana darurat dalam jumlah yang dibutuhkan dan investasikan sisanya serta bangun aset produktif.

 

Jika Anda memilih opsi ini, Anda perlu berhati-hati karena Anda tidak tahu cara menggunakan uang. Permasalahan yang Anda hadapi adalah Anda tidak dapat membedakan antara aset (assets) dan kewajiban (liabilities). Banyak masyarakat kelas menengah Indonesia yang terjebak utang karena mereka salah membelanjakan uang. Misalnya:

  • Membeli barang-barang konsumtif yang sebenarnya mereka juga belum butuh atau membeli agar tampil keren dan mendapat pengakuan (ketinggian gengsi dan social currency).
  • Membeli barang-barang yang kelihatan produktif (rumah dan mobil) padahal sebenarnya itu konsumtif. Menurut Robert T. Kiyosaki rumah yang Anda tinggali sebenarnya adalah kewajiban (liabilities) bukan aset (assets), karena tidak menghasilkan pemasukan.

 

Jika Anda memilih opsi ini, selamat Anda sudah mengetahui jalan yang tepat. Contoh membeli aset produktif adalah: membeli rumah untuk disewakan, membeli mobil untuk disewakan, membeli waralaba (franchise), membeli bisnis yang menghasilkan penghasilan pasif dan lain sebagainya. Memiliki aset produktif sama artinya dengan Anda mencetak uang secara legal. Aset yang produktif dapat menghasilkan pemasukan untuk Anda.

 

Bagaimana Cara Anda Membelanjakan Uang Tergantung dengan Tingkat Literasi Keuangan Anda

Tidak semua orang kaya memiliki literasi keuangan, banyak orang-orang kelas menengah yang memiliki penghasilan besar dan menjadi kaya. Namun karena tidak mampu mengelola akhirnya mereka terjebak dalam masalah keuangan. Sebisa mungkin Anda fokus pada kebebasan keuangan atau financial freedom. Banyak cara yang dapat Anda mulai lakukan untuk menuju financial freedom, salah satunya adalah mulai meningkatkan pengetahuan keuangan.

 

Sumber Gambar:

  • Financial Literacy – https://goo.gl/uZ23ed

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku