Punya rumah dan mobil tentunya menjadi tujuan keuangan terbesar setiap Milenial, tapi bagaimana dengan Gen Z? Apakah memikirkan hal serupa?

 

Summary

  • Gen Z atau Zoomer yan gkini memasuki usia produktif memiliki digital native yang lebih besar dari generasi sebelumnya sehingga lebih unggul dalam bidang teknologi.
  • Walaupun Gen Z banyak terpengaruh gaya hidup influencer, namun mereka memiliki cara mengatur keuangan dengan baik dan cenderung menghindari utang.
  • Berdasarkan penelitian di Inggris, Gen Z yang merasa memiliki mobil bukan sebuah prioritas dan bukan sebagai status sosial.
  • Keinginan Zoomer untuk memiliki rumah sendiri lebih tinggi daripada generasi sebelumnya dan bisa menabung dua kali lipat untuk mendapat rumah di usia 25 tahun.

 

Zoomer Memasuki Usia Produktif

Apakah Sobat Finansialku familiar dengan istilah Zoomer? Nope, Zoomer yang dimaksud sama sekali tidak ada kaitannya dengan platform meeting online. Ini adalah istilah yang digunakan untuk Generasi Z yaitu mereka yang lahir pada rentang tahun 1996 hingga 2010-an.

Generasi setelah Milenial ini, oleh beberapa penelitian disebut sebagai populasi dengan jumlah terbesar yang menguasai dunia saat ini, yaitu sebesar 32% dari total penduduk dunia.

Indonesia Didominasi Gen Z dan Milenial

Indonesia Didominasi Gen Z dan Milenial. Sumber: Katadata

 

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 2020, tercatat penduduk Indonesia generasi Zoomer dan Milenial mendominasi. Jumlah Generasi Z yang lahir di rentang tahun 1997 – 2012 mencapai 74,93 juta jiwa atau 27, 97% dari total populasi.

Jika melihat dari tahun lahirnya, maka Zoomer tertua pada tahun ini menginjak usia 24 – 25 tahun, yang berarti sebagian dari mereka sudah lulus kuliah dan memasuki dunia kerja. Maka tidak salah jika Bank Dunia menyatakan data bahwa 41% angkatan kerja di dunia kini diisi oleh Zoomer.

Menjadi generasi pertama yang terpapar perkembangan digital sedari kecil sehingga disebut digital native membuat para Zoomer lebih unggul dalam hal teknologi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Perbedaan juga bisa kita temukan pada cara mereka bekerja. Jika Milenial kerap mencampurkan antara bekerja dan bermain, karena mengutamakan efisiensi, maka berbeda dengan dengan Zoomer.

Melewati perubahan zaman dan kondisi pandemi membuat Gen Z lebih memperhatikan work-life balance dalam kesehariannya.

Berkaitan dengan work-life balance, Zoomer cenderung menginginkan cara kerja yang lebih rapi dari seniornya. Mereka juga lebih pragmatis, berani menyatakan pendapat, realistis, walau kadang pesimis dengan lingkungan sekitar.

[Baca Juga: Mengetahui Pentingnya Worklife Balance Bagi Karyawan]

Lalu bagaimana citra Zoomer di mata atasan Milenialnya? Ternyata, sikap kritis Zoomer di pekerjaan sering kali membuat atasan Milenial sakit kepala.

Zoomer kerap mengajukan cuti untuk hal yang dianggap ringan oleh generasi sebelumnya dan menyatakan pendapatnya secara lugas atas permasalahan terkait sistem di kantor. Selain itu, Gen Z juga dianggap lebih rentan terhadap anxiety dan isu kesehatan mental dalam pekerjaan.

 

Gen Z Dalam Mengatur Keuangan

Setiap generasi memiliki cara yang berbeda dalam mengelola keuangan. Demikian juga untuk Generasi Z memiliki cara tersendiri yang berbeda dengan para Milenial dalam mengatur keuangan mereka. Apa saja, ya kira-kira?

 

Pendidikan Tidak Perlu Mahal

Jika Milenial memilih sekolah yang bergengsi demi masa depan yang cerah. Zoomer cenderung memilih Lembaga pendidikan yang lebih ramah di kantong.

Dengan paparan teknologi digital dari kecil, Zoomer percaya untuk menambah ilmu bisa dilakukan tidak melulu melalui sekolah mahal, namun bisa juga dari platform online bahkan dari Youtube.

Dari pada uang habis untuk sekolah, Zoomer lebih suka menimbun uang yang mereka miliki sebagai modal membangun bisnis.

[Baca Juga: 4 Rekomendasi Asuransi untuk Gen Z, Ini yang Tepat!]

 

Cara Menabung dan Berinvestasi

Influencer sosial media banyak mempengaruhi gaya hidup Zoomer. Beberapa pendapat mengatakan kalau Zoomer cenderung lebih boros dan memiliki jumlah tabungan lebih sedikit dari pada Milenial, karena banyaknya kebutuhan untuk mengikuti tren yang ingin mereka penuhi.

Suprisingly, ternyata Generasi Z ini justru memperhatikan keuangan mereka. Dalam satu survei yang dilakukan oleh Canadian Bankers Association (CBA), mengatakan bahwa Zoomer lebih proaktif dalam mengatur pengeluaran.

Mengambil responden di Canada dengan range usia 18 tahun sampai 25 tahun, didapatkan hasil bahwa 71% responden mengatakan bahwa mereka aktif melakukan budgeting,

Budgeting yang dilakukan adalah dengan cara membuat catatan pengeluaran, baik menggunakan spreadsheet keuangan maupun aplikasi digital untuk pengaturan keuangan.

Seperti yang bisa Sobat Finansialku lakukan melalui aplikasi Finansialku. Dalam aplikasi Finansialku, terdapat fitur pencatatan keuangan yang bisa membantu kamu mengatur keuangan dan mencapai tujuan keuangan yang sudah kamu buat.

Yuk, coba atur keuangan kamu sekarang dengan aplikasi Finansialku. Kamu bisa coba gratis 30 hari untuk pengguna baru.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Lalu, untuk investasi pun, Gen Z sudah lebih melek karena semakin banyaknya jenis produk investasi, mulai dari yang konvensional produk perbankan sampai dengan cryptocurrency hingga NFT.

 

Cenderung Menghindari Utang

Walaupun gaya hidup yang tinggi, bukan berarti Gen Z senang menimbun utang. Demi memenuhi kebutuhannya, Zoomer akan mengatur keuangan sebaik mungkin, agar bisa terus belanja dan bersenang-senang tanpa harus berutang.

Dalam membeli sesuatu pun mereka lebih suka membayar secara tunai. Penggunaan alat pembayaran lain, seperti e-wallet atau kartu debit umumnya baru mereka lakukan kalau ada tawaran promo atau cashback.

Ini berbeda dengan Generasi Y yang mempertimbangkan menggunakan utang untuk membuka peluang baru, yaitu membangun bisnis guna meningkatkan pendapatan.

Jika menyukai sesuatu pun, saat Gen Z menahan keinginan sampai memiliki uang yang cukup, tidak begitu dengan para Milenial. Milenial akan langsung membelinya dan menggunakan kartu kredit untuk membayar.

 

Memiliki Mobil Bukan Sebagai Status Sosial

Zoomer memang lebih peduli dengan keuangan pribadinya, baik dalam mengelola uang dan mengeluarkan uang. Bagi Zoomer, mereka lebih realistis terhadap kondisi keuangan dan mementingkan manfaat serta kualitas saat membeli sesuatu.

Bagaimana dengan pengeluaran yang nominalnya tergolong besar, misalnya seperti untuk membeli mobil dan rumah. Memiliki mobil dan rumah seringkali dianggap simbol status keberhasilan seseorang. Belum sukses katanya, kalau belum keliatan buktinya.

Anggapan itu ternyata tidak berlaku untuk kaum Gen Z. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Publicis Sapient di Inggris, generasi Z tidak memilih mobil sebagai pilihan utama dalam moda transportasi.

Alasannya sederhana, yaitu banyak dari Gen Z yang merasa memiliki mobil bukan sebuah prioritas. Terlebih saat ini sudah banyak moda transportasi umum yang bisa kita gunakan.

Di Indonesia, khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, Milenial dan Gen Z sama-sama lebih banyak memilih menggunakan transposrtasi online. Terlebih Zoomer yang tidak bisa lepas dari teknologi digital.

Selain membutuhkan dana yang tidak sedikit, memilih transportasi umum membebaskan Zoomer dari kewajiban perawatan kendaraan seperti maintenance dan biaya pajak kendaraan.

Jika pun memutuskan untuk memiliki kendaraan pribadi, Zoomer lebih kritis dalam mempertimbangkan dampaknya bagi lingkungan. Memilih mobil listrik yang eco-friendly tentu menjadi tujuan keuangan mereka.

Kesadaran akan dampak lingkungan dan energi yang terbarukan menjadi prioritas bagi Zoomer yang memang concern dengan isu global.

[Baca Juga: Mau Punya Mobil Pribadi? Ketahui 7 Tips Keuangan Beli Mobil Ini!]

 

Keinginan Memiliki Tempat Tinggal Sendiri

Jika mobil bukan menjadi prioritas dalam rencana keuangan Zoomer, maka tidak demikian dengan membeli rumah.

Belajar dari generasi terdahulu mengenai kepemilikan rumah, tujuan keuangan yang satu ini ternyata mendapat perhatian khusus para Zoomer.

Mengutip studi dari Business Insider, menemukan bahwa Generasi Z memiliki keinginan untuk memiliki rumah dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Bukan hanya itu, sebanyak 52% Gen Z yang menjadi responden mengaku sudah menabung untuk membeli rumah.

Pada studi lain yang dilakukan oleh realtor.com, menyebutkan bahwa Gen Z memiliki dua kali lipat kemungkinan menabung untuk membeli rumah pada usia 25 tahun dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Lantas apa yang menjadi alasan Zoomer ingin memiliki rumah, di saat kaum Milenial lebih memilih untuk menyewa dibanding membeli?

gen z top reason for homeownership

Beberapa alasan Zoomer memiliki rumah sendiri. Sumber: roostify.com

 

Mengutip laman roostify.com, alasan utama Zoomer ingin membeli rumah adalah agar mereka bisa memiliki tempat tinggal pribadi. Selain itu Zoomer juga memiliki anggapan rumah sebagai investasi mengingat harganya yang cenderung terus naik.

Alasan lainnya, mulai dari merasa aman jika tinggal di rumah sendiri sampai menginginkan rumah sebagai tempat yang layak untuk hewan peliharaannya.

Banyak pakar yang memprediksi, pada tahun 2031 saat Zoomer memasuki usia 33-34 tahun dan kondisi ekonomi sudah membaik, generasi ini bisa menjadi pangsa pasar terbesar properti di seluruh dunia.

Pemasar di bidang properti pun sudah memperkirakan hal tersebut, dan berlomba mencari cara menarik perhatian target mereka.

Sobat Finansialku, kalau kamu sedang bingung memilih antara sewa rumah atau beli rumah, ataupun ingin membeli rumah KPR, yuk simak dulu informasinya dalam audiobook berikut ini.

banner -millennials tidak bisa beli rumah, kata siapa

 

Fokus Pada Manfaat Jangka Panjang

Menjadi generasi pertama yang lahir dan bertumbuh dalam era digital membuat generasi Z atau Zoomer terpapar informasi dalam setiap kegiatannya.

Tuntutan hidup yang tinggi dan melewati masa resesi ekonomi akibat pandemi pada awal karir mereka menjadi satu tantangan tersendiri. Hal itu yang membedakan generasi ini dengan para seniornya.

Berkaca pada generasi sebelumnya, membuat Zoomer lebih memperhatikan pengelolaan uang. Memilih untuk membeli secara tunai, menghindari utang, serta pertimbangan dari segi manfaat dan kualitas menjadi yang utama dalam mengatur keuangan gen Z.

Saat dihadapkan pada tujuan keuangan dengan nominal besar seperti membeli mobil dan rumah pun melalui pertimbangan yang panjang. Bukan bertujuan untuk menunjukan status sosial, Gen Z cenderung berfokus pada manfaat jangka panjang saat membeli sesuatu.

Mengingat bahwa memiliki mobil artinya ada risiko depresiasi nilai serta biaya maintenance dan pajak kendaraan menjadi pertimbangan Gen Z lebih memilih moda transportasi umum, seperti kereta, MRT atau transportasi online.

[Baca Juga: Cek Keuangan Pribadi Untuk Kesiapan Beli Rumah, Siapkah?]

Berbeda jika dihadapkan dengan kebutuhan akan rumah. Mayoritas Gen Z mengamini bahwa memiliki rumah adalah keharusan.

Bukan hanya keinginan untuk bisa memiliki “tempat tinggal sendiri” tapi dengan harga rumah yang cenderung meningkat bisa dianggap sebagai investasi yang menggiurkan.

Lalu bagaimana dengan Sobat Finansialku, apakah juga setuju dengan hal ini ?

Membeli rumah dan mobil adalah salah satu tujuan keuangan yang perlu direncanakan. Sobat Finansialku masih bingung untuk membuat rencana keuangan?

Ayo, hubungi Perencana Keuangan Finansialku sekarang juga, supaya tujuan keuangan bukan lagi cuma mimpi. Mari kita diskusikan bersama untuk mewujudkan tujuan keuanganmu.

Hubungi Perencana Keuangan Finansialku di menu Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku. Atau kamu juga bisa langsung booking jadwal konsultasi di website konsultasi.finansialku.com atau melalui WhatsApp Finansialku.

 

Nah Gen Z, apakah informasi di atas sesuai denganmu? Jika kamu punya opini lain, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa bagikan juga informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 24 Juni 2020. Zoomer alias Generasi Z: Siapa mereka dan mengapa mereka ‘membuat Donald Trump sakit kepala’. Bbc.com – https://bbc.in/3dd8i3u
  • Rahmi Anjani. 15 Juli 2020. Ini Beda Cara Kerja Baby Boomers, Gen X, Millennial, Sampai Gen Z. Wolipop.detik.com – https://bit.ly/3EiN14p
  • Dimas Jarot Bayu. 30 Januari 2021. Indonesia Didominasi Milenial dan Generasi Z. Katadata.co.id – https://bit.ly/3rrDBju
  • Daniel Calabretta. 9 November 2021. Gen Z focused on saving, budgeting in face of pandemic setbacks: survey. Advisor.ca – https://bit.ly/3Id1MYL
  • Siti Hadijah. 26 Juli 2021. Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial dalam Mengelola Uang. Cermati.com – https://bit.ly/3IcnfBj
  • Sakina Rakhma Diah Setiawan. 28 April 2019. Studi: Gen Z Ingin Punya Rumah Sebelum Usia 30 Tahun. Money.kompas.com – https://bit.ly/2ZKPDsV
  • Redaksi. 20 April 2021. More Gen Zers Are Buying Homes Than Ever Before. Roostify.com – https://bit.ly/3pmPX9M