Pemilik platform media sosial X, Elon Musk berencana akan melakukan perubahan besar-besaran pada akhir 2024 mendatang.

Simak ulasan berikut untuk mengetahui proyek Elon Musk yang sangat ambisius tersebut.

 

Elon Musk Berencana Jadikan X Sebagai Fintech

Platform media sosial X yang sebelumnya bernama Twitter milik Elon Musk rencananya akan memiliki fitur untuk mengirimakan uang tanpa rekening bank.

Hal ini segera terlaksana dalam kurun waktu satu tahun tepatnya pada akhir 2024 mendatang.

Elon-Musk-Twitter-X (1)

Elon Musk. Sumber: detik.com

 

Melansir dari Insider, Selasa (31/10), orang terkaya di dunia tersebut ingin meluncurkan fitur keuangan pada platform X. Dengan demikian, kedepannya X akan menjadi serupa aplikasi keuangan (fintech).

Bahkan Musk telah mengupayakan agar platform X mendapatkan lisensi di setiap negara bagian AS untuk menawarkan layanan perbankan dan transfer uang.

Sejauh ini, X telah mendapatkan lisensi keuangan dari sembilan negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah rekaman The Verge, Musk menyampaikan keinginannya dalam pertemuan langsung dengan karyawan.

“Kalau itu menyangkut uang, itu akan ada di platform kami. Uang atau surat berharga atau apa pun. Jadi, ini bukan sekadar ‘mengirim USD 20 ke teman saya’. Maksud saya, Anda tidak memerlukan rekening bank,” ujar Elon, mengutip dari The Verge, Sabtu (28/9/2023).

 

Menyediakan Layanan Pinjol, Debit, Hingga Transfer Antar-Negara

Bukan rahasia lagi bahwa perubahan merek Twitter yang agak tergesa-gesa ini mengingatkan kembali pada X.com.

X.com adalah proyek perbankan online milik Elon Musk yang bergabung dengan Confinity pada tahun 2000, kemudian menjadi PayPal.

Musk yakin visi awalnya untuk X.com masih bisa ia wujudkan kembali melalui proyek media sosial X yang rencananya akan rampung pada tahun 2024.

Dengan kata lain, X nantinya akan menyediakan layanan pinjaman, kartu debit, tabungan, serta kemampuan pengguna untuk saling mengirim uang antar-negara.

Dalam postingan blog baru-baru ini, CEO Linda Yaccarino, secara singkat menyebutkan tentang pembayaran.

“Kami ingin uang di X mengalir sebebas informasi dan percakapan. Kami telah mendapatkan izin pengiriman uang pertama di beberapa negara bagian, dan kami sedang bergerak menuju peluncuran sistem pembayaran global dalam waktu dekat,” tulisnya.

[Baca Juga: Cara Mudah Menggunakan PayPal untuk Belanja dan Transaksi]

 

Proyek Elon Musk yang Sangat Ambisius

Terkait proyek terbarunya ini, Elon Musk optimis bahwa X dapat menjadi satu-satunya alat pembayaran yang masyarakat gunakan.

“Ketika saya mengatakan pembayaran, yang saya maksud sebenarnya adalah seluruh kehidupan finansial seseorang,” ujar Elon.

 

Sehingga, pengguna platform X tidak lagi memerlukan rekening bank.

“Jika itu melibatkan uang, itu akan ada di platform kami, uang atau sekuritas atau apa pun,” kata Musk.

 

Melihat proyek Musk yang terbilang “ambisius”, mengingatkan kembali pada perjalanan hidupnya yang penuh dengan kerja keras dan pola pikir kreatif.

Tak heran jika Elon Musk kerap membuat berbagai terobosan baru, dengan banyak inovasi.

Jika Sobat Finansialku penasaran dengan kisah perjalanan hidup seorang Elon Musk, tonton sekarang juga di YouTube Finansialku berikut ini!

 

 

CEO Twitter Optimis

Optimisme juga diungkapkan CEO X Linda Yaccarino, akan rencana hadirnya fitur finansial dari X.

Ia bahkan sempat mengungkap bahwa dirinya sangat terkejut jika X tidak dapat meluncurkannya pada akhir 2024.

Menurutnya, hal ini merupakan peluang luar biasa untuk X melakukan ekspansi dan unggul dari platform media sosial lainnya.

 

We Chat Lebih Dulu Telah Menerapkannya

Mengutip dari The Verge, perubahan X menjadi pusat layanan keuangan sejalan dengan misi Elon Musk untuk menjadikan X sebagai super apps.

Aplikasi ini pun nantinya akan mirip dengan aplikasi WeChat di Tiongkok, yang memungkinkan penggunanya memiliki akses untuk berbelanja, transportasi, dan lain sebagainya.

 

Jika Terealisasi, Seperti Apa Kesiapan Masyarakat Indonesia?

Peralihan X menjadi layanan keuangan ini tentunya akan memengaruhi kesiapan masyarakat Indonesia.

Sebab, masyarakat Indonesia tengah menghadapi fenomena layanan pinjaman online atau pinjol yang menyebabkan banyak kerugian.

 

Jumlah Pengguna Pinjol di Indonesia

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Lembaga Penjamin dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyebutkan, masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan pinjol semakin meningkat.

Melansir dari Dataindonesia.id, Selasa (14/03/2023), ada 169,6 juta unduhan aplikasi pinjol di dalam negeri sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai outstanding pinjaman online (pinjol) di Indonesia per Juli 2023 mencapai Rp50,12 triliun.

Jumlah tersebut naik 6,2% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni sebesar Rp47,01 triliun pada Juni 2023.

Dari data tersebut, mayoritas nasabah pinjaman online adalah generasi muda, terutama dari kelompok usia 19 sampai 34 tahun.

Mereka tercatat sebagai penyumpang terbesar penerima kredit pinjol, yakni 54,06% atau mencapai Rp27,1 triliun.

[Baca Juga: Update! OJK Rilis 40+ Daftar Pinjol Ilegal 2023 yang Wajib Diwaspadai]

 

Kerugian Akibat Pinjol

Berdasarkan data OJK, selama tahun 2022 nilai kerugian masyarakat akibat investasi dan pinjol ilegal mencapai sekitar Rp120,79 triliun.

Jumlah tersebut melesat tajam dibandingkan kerugian dari dua instrumen yang sama di tahun 2021 yang baru sekitar Rp2,54 triliun.

Adapun risiko yang mengintai masyarakat di antaranya seperti terlena dengan kemudahan pengajuan pinjaman, pemberlakuan denda yang tinggi, hingga peneroran oleh debt collector.

Bahaya ini tentu tidak hanya akan menimpa Anda, tetapi juga keluarga dan orang-orang di sekitar kita.

Pasalnya, pihak pinjaman online akan meminta Anda untuk memberi data orang tedekat sebagai jaminan. Jika Anda terlambat membayar angsuran, maka debt collector akan menghubungi orang tersebut.

 

OJK Ungkap Penyebab Utama Masyarakat Indonesia Terjerat Pinjol

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan beberapa alasan masyarakat terjerat pinjol.

Penyebab utama masyarakat Indonesia terjerat pinjaman online adalah karena faktor latar belakang untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup hingga membayar utang sebelumnya.

Sementara itu, tujuan atau alasan lainnya adalah kebutuhan mendesak, perilaku konsumtif, tekanan ekonomi hingga literasi pinjol yang sangat rendah.

Belum lagi gaya hidup seseorang yang menginginkan lebih dan lebih, atau dalam dunia psikologi disebut dengan istilah hedonic treadmill.

Jadi, berapapun penghasilan seseorang itu akan habis untuk mengikuti gaya hidup hedonik mereka.

Menurutnya, inilah yang kemudian menyebabkan masyarakat terjerat pada utang pinjaman online atau pinjol.

Jika Sobat Finansialku ingin terbebas dari jeratan utang, ikuti tips dan panduan lengkap dalam ebook gratis Cara Terbebas dan Terhindar dari Utang.

 

Bahaya Fenomena Pinjol di Indonesia

Fenomena pinjaman online di Indonesia tentunya membawa kerugian yang serius terhadap aspek ekonomi dan sosial.

Daripada meminjam uang, sebaiknya persiapkan tabungan pribadi dan anggarkan dana darurat untuk mengantisipasi kebutuhan yang mendesak.

Ebook Cara Selamatkan Keuangan dari Pengeluaran Dadakan ini akan membantu Anda dalam menyiapkan dana darurat sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan.

Jika memerlukan advice, Anda bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan strategi yang tepat terkait keuangan dan investasi.

Yuk, buat janji temu sekarang dengan menghubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian penjelasan dan informasi seputar rencana Elon Musk yang akan mengubah X menjadi platform keuangan (fintech).

Bagaimana menurut Anda? Tuliskan di kolom komentar, ya! Bagikan juga artikel ini ke orang-orang terdekat agar mereka bisa bersiap terhadap peralihan media sosial X kedepannya.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Stan Schroeder. 27 Oktober 2023. Elon Musk wants Twitter / X to replace your bank account. Here’s how it’ll work. mashable.com – https://shorturl.at/gmuJP
  • Kumparan Bisnis. 31 Oktober 2023. Elon Musk Bakal Tambah Fitur Perbankan di Platform X: Bisa Buat Transfer Uang. Kumparan.com – https://shorturl.at/kJPW4
  • Tim Redaksi. 30 Oktober 2023. OJK Bongkar Sebab Banyak Orang RI Terjerat Pinjol Ilegal. Cnnindonesia.com – https://shorturl.at/jOQRX
  • Tim Redaksi. 30 Oktober 2023. Elon Musk Nyerah, X/Twitter Banting Setir Jadi Pinjol. Cnbcindonesia.com – https://shorturl.at/puvG3