Pasca pemilu, bermunculan kasus atau pun fenomena caleg yang alami stres. Lantas mengapa demikian? Berapa biaya yang dihabiskan untuk nyaleg?

Yuk, simak Selengkapnya dalam artikel ini!

 

Fenomena Caleg Stres Pasca Pemilu

Sobat Finansialku, 14 Februari lalu kita baru saja melaksanakan pesta demokrasi akbar yakni Pemilu 2024. Pada kesempatan ini kita selaku warga negara telah menunaikan tugas untuk memiliki Presiden serta wakil legislatif di parlemen.

Pada penyelenggaraan Pemilu 2024 juga menjadi ajang bagi sebagian warga negara untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif yang mengisi bangku parlemen.

Mulai dari masyarakat biasa, tokoh masyarakat, hingga public figure bersaing untuk memperoleh suara dari masyarakat Indonesia. Dari pemilu yang telah dilaksanakan ada sebagian yang berhak menduduki kursi parlemen. Akan tetapi sebagian lainnya harus rela untuk tersingkir.

Nah, salah satu implikasi dari hal ini, muncullah fenomena caleg stres karena gagal memperoleh suara sebagai prasyarat menduduki kursi parlemen.

 

40 Caleg Alami Gangguan Jiwa

Melansir dari media harian.disway.id, diketahui sebanyak 40 caleg telah mendaftar ke RSUD Tamansari Jakarta Barat. Mayoritas dari mereka mendaftar untuk memeriksa kesehatan jiwa via online.

Tidak hanya itu, orang yang mendaftar karena merasa punya gangguan kesehatan jiwa bukan hanya dari kalangan caleg melainkan juga timses.

 

Seorang Caleg Alami Depresi Mental

Salah seorang Calon Legislatif dari Banyuwangi diketahui alami depresi mental. Bahkan tidak sampai di situ, caleg tersebut juga menuntut masyarakat untuk mengembalikan uang miliknya.

Video yang menampilkan caleg depresi tersebut sempat viral setelah dibagikan di salah satu akun Facebook. Dalam video tersebut, si caleg terdengar berteriak-teriak sambil memegangi tiang listrik.

caleg stres

Ilustrasi Daftar Caleg Pemilu. Sumber: Freepik/user25362786

 

Penyebab Caleg Alami Stress hingga Gangguan Mental

Melansir dari Detik Jabar (18/02), psikiater Jap Mustopo Bahtiar dari Mayapada Hospital mengungkapkan bahwa ia sering menemui kasus gangguan kejiwaan yang diderita oleh para caleg.

Masalah tersebut ditandai dengan beberapa gejala meliputi sulit tidur, gangguan kecemasan, depresi, sedih, hingga gangguan pola pikir.

“Gangguan pola pikir itu yang tidak bisa dilepaskan dari masa lalunya, yang dia merasa terus terbayang-terbayang. Sehingga kalau tidur jadi tegang,” ujar Mustopo melansir dari Detik Jabar.

Ia menambahkan bahwa faktor utama gangguan mental tersebut terjadi akibat rasa kecewa karena harapannya untuk menduduki kursi legislatif harus pupus.

[Baca Juga: Harga Beras Naik hingga Langka, Apa Biang Keroknya?]

 

Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Nyaleg?

Melihat fenomena di atas tentu membuat masyarakat bertanya-tanya seberapa besar effort yang harus dikeluarkan oleh seorang Calon Legislatif (Caleg), terutama jika dilihat dari biaya atau uang yang dihabiskan.

Berdasarkan survei oleh Prajna Research Indonesia, berikut adalah modal yang harus dikeluarkan caleg.

 

  • Biaya Caleg DPR – RI: Rp1,15 miliar hingga Rp4,6 miliar
  • Biaya Caleg DPRD Provinsi: Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Riset lain dari LPM FE UI: Rp250 juta hingga Rp500 juta
  • Biaya Caleg DPRD Kabupaten/Kota: Rp250 juta hingga Rp500 juta

 

Rincian Penggunaan Anggaran Nyaleg

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa saja yang dilakukan oleh para caleg sehingga membutuhkan modal sebesar itu?

Setidaknya ada beberapa hal yang digunakan para caleg di antaranya biaya akomodasi ke daerah pemilihan. Pada masa kampanye, para Calon Legislatif akan mengunjungi dapil masing-masing sebanyak 1-2 kali, atau bahkan lebih.

Untuk mengakomodasikan kebutuhan ini, mereka harus menyiapkan untuk biaya transportasi, penginapan, dan lain-lain. Belum lagi jika mereka memiliki tim sukses yang men-support.

Selain akomodasi, para caleg juga harus menyiapkan biaya atribut kampanye seperti kaos, baliho, logistik, hingga alat praga kampanye lainnya untuk memperoleh awareness dari masyarakat di dapil-nya.

Kemudian para caleg juga perlu mengakomodasi biaya pengumpulan masa, bantuan sosial, dan kebutuhan lainnya untuk bisa sukses terpilih ke parlemen legislatif.

 

Jual Mobil hingga Ginjal Demi Nyaleg?

Salah satu public figure yakni Dede Sunandar dikabarkan rela menjual mobilnya sebagai modal untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun dirinya gagal melenggang ke Senayan.

Akan tetapi, Dede Sunandar mengaku tidak menyesali keputusannnya untuk mencoba peruntungan sebagai Calon Legislatif. Dia sama sekali tidak menyesal karena sudah berusaha semaksimal mungkin.

Lain halnya dengan seorang Calon Legislatif dari Kota Bondowoso bernama Erfin Dewi Sudanto. Dengan pengalamannya sebagai seorang Kepala Desa, ia akhirnya didorong untuk maju di pemlihan legislatif.

Meski ia memiliki masa serta track record yang baik selama menjadi Kepala Desa, hal tersebut tidaklah cukup untuk menyokong dirinya maju sebagai Calon Legislatif.

Ia tidak memungkiri bahwa dirinya juga membutuhkan modal yang cukup besar. Di saat yang sama, kondisi perekonomiannya tidak begitu baik.

“Akhirnya dari sana saya tekad bulat untuk menjual ginjal saya,” ujar Erfin, melansir Kompas.com (16/01). Ia mengaku bahwa sempat ada seorang warga mengirimkan pesan menanyakan niatnya menjual ginjal.

“Tanya apakah sudah diangkat ginjalnya, mau dikasihkan berapa, ini tidak ada pabriknya, coba kalau ada yang mau hadir ke rumah saya, saya share lokasi,” imbuhnya.

Kendati demikian, warga tersebut tak kunjung memberikan respons. Erfin meyakini bahwa warga yang menghubungi hanya iseng dan menguji keseriusan niatnya menjual ginjal.

[Baca Juga: 4 Poin Penting Mengatur Keuangan di Tahun Politik Agar Tetap Sehat]

 

Belajar dari Nyaleg, Persiapkan dan Anggarkan Keuangan

Sobat Finansialku, setelah membaca artikel ini kita tentu belajar bahwa setiap keputusan yang kita ambil perlu dipikirkan secara matang, termasuk keputusan untuk nyaleg.

Nyaleg tak ubahnya seperti kita mencoba peruntungan dalam berbisnis, membutuhkan modal baik materi maupun non materi dan perhitungan yang tepat.

Sehingga jika mengalami kegagalan, tak membuat keuangan yang Anda miliki hancur begitu saja. Untuk itu, jika Anda berencana untuk mengambil langkah besar dalam waktu dekat dan berhubungan dengan keuangan, rencanakan dulu secara baik-baik.

Anda bisa diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapatkan strateginya. Segera hubungi dan booking jadwal konsultasi dengan menghubungi nomor WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner ini untuk info lengkapnya!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Itulah informasi seputar fenomena caleg stres serta modal yang dibutuhkan untuk nyaleg. Jangan lupa ya untuk share artikel ini supaya semakin banyak orang yang mendapatkan informasinya. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi: 

  • My Money, 17 Februari 2024. Keuangan Hancur Akibat Gagal Nyaleg? Lakukan Ini Sebelum Makin Parah. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/42Nfdtf
  • Wiji Nur Hayat. 24 Agustus 2023. Fantastis! Modal Jadi Caleg Bikin Syok, Butuh Segini. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3OKuAwY
  • Khansa Nabilah. 19 Februari 2024. Dede Sunandar rela jual mobil demi nyaleg ini rumah sederhana, intip 9 potret dapurnya penuh barang. Brilio.net – https://bit.ly/49ARej8
  • Bagus Supriadi, Pythag Kurniati Tim Redaksi. 16 Januari 2024. Cerita Caleg di Bondowoso Jual Ginjal demi Nyalon: Perlu Modal Besar. Kompas.com – https://bit.ly/49GgLaF
  • Djono W. Oesman. 19 Februari 2024. Habis Pemilu, 40 Caleg Stres. Harian.disway.id – https://shorturl.at/bqBJK

 

Sumber Gambar:

  • Cover – CNBC Indonesia