Bingung Milih Bisnis Waralaba Fried Chicken yang Cocok? Temukan Rahasianya Di Sini

Kami yakin Anda sudah familiar dengan waralaba fried chicken yang mendunia.

Mulai dari waralaba internasional semacam McDonald’s dan KFC hingga waralaba lokal Sabana sudah berkembang pesat di tengah masyarakat.

Penasaran dengan alternatif bisnis waralaba fried chicken yang cocok bagi Anda? Simak pembahasannya berikut ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Perkembangan Waralaba Fried Chicken

Sebagai seorang pebisnis, selalu banyak cara untuk membuka sebuah usaha. Tetapi bagaimana dengan nasib pebisnis pemula yang masih kebingungan bagaimana memulai usahanya?

Jangan khawatir, kini hadir sebuah solusi bisnis yang praktis dan sederhana, yaitu WARALABA.

Waralaba merupakan sebuah hubungan kontrak kerja antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerimanya (franchisee).

Bisnis waralaba biasanya dilakukan dengan pertukaran uang dengan perjanjian untuk menjalankan bisnis terkait dalam jangka waktu tertentu.

Franchisor dan franchisee berbagi brand yang sama, namun tidak saling terkait satu sama lain. Mengapa demikian? Franchisee menjual produk atau jasa sesuai dengan ketentuan franchisor, sedangkan franchisor bertugas mengembangkan bisnis waralabanya.

Waralaba tradisional umumnya digunakan untuk memperluas produknya dengan cara distribusi yang luas, namun dengan tetap mempertahankan kualitas yang sama demi kepuasan masyarakat.

Sebelumnya, jika Anda tertarik untuk memulai bisnis waralaba Anda bisa menonton video dari channel Youtube Finansialku berikut ini:

Kini bisnis waralaba ini semakin berkembang, sehingga menarik bisnis kuliner yang pastinya tidak pernah mati, salah satunya di bidang ayam goreng atau fried chicken.

Selama ini fried chicken atau ayam goreng sudah menjadi hidangan yang umum, karena fried chicken sangat digemari masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya gerai dan restoran yang menawarkan produk yang satu ini.

Ayam goreng sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu ayam goreng yang kerap disajikan gerai fast food dan ayam goreng tradisional Indonesia.

Letak perbedaannya adalah pada jenis tepung dan bumbu yang digunakan.

Dimana ayam goreng fast food biasanya dibaluri tepung yang cukup tebal dengan cita rasa internasional, sedangkan ayam goreng tradisional biasanya hanya dibalur bumbu dan rempah lokal untuk menonjolkan rasanya.

Topik yang akan dibahas adalah ayam goreng pada gerai fast food dengan cita rasa internasional yang sangat digemari masyarakat terutama anak muda. Lihat saja di sekitar Anda, gerai fast food ini kerap bermunculan dan semakin mudah diakses.

Penasaran bisnis waralaba fried chicken seperti apa yang cocok bagi Anda? Yuk kita ulas disini:

Banyaknya Alternatif Waralaba Fried Chicken

Bisnis waralaba makanan memang suatu bisnis yang tidak pernah mati. Hal ini disebabkan makanan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang akan selalu dicari.

Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas soal fried chicken, sebuah sajian ayam goreng yang sangat digemari oleh berbagai kalangan terutama anak muda di seluruh dunia.

Mari membahas singkat dua contohnya, McDonald’s mewakili waralaba internasional dan Sabana sebagai perbandingan lokalnya.

#1 McDonald’s

McDonalds telah menjadi sebuah perusahaan waralaba yang memiliki sistem terpercaya, dimana McDonalds selalu berkomitmen untuk bisa menyampaikan produk dengan kualitas yang sama bagi konsumennya dimanapun mereka berada.

Berawal dari tahun 1954, Kroc mengunjungi sebuah restoran sukses yang dikelola oleh kakak beradik Dick dan Mac McDonald.

Kroc terkesima dengan sistem operasi restoran tersebut, terutama karena efektivitasnya. Dengan menu terbatas (burgers, fries dan minuman), mereka memfokuskan pada kualitas dan penyajian yang cepat.

Saat Dick dan Mac McDonald membuka peluang kemitraan, Kroc melihat sebuah peluang bisnis.

Dari sinilah akhirnya Kroc menemukan McDonald’s System, Inc., dan kemudian membeli hak eksklusif dari nama McDonalds 6 tahun kemudian.

Ray Kroc kemudian memikirkan bagaimana cara membuat sebuah sistem yang menyediakan makanan berkualitas tinggi secara konsisten.

Dirinya ingin menyediakan burger, fries dan minuman dengan rasa yang sama persis di setiap lokasi.

Kroc menemukan filosofi unik dalam pencapaian tujuan tersebut, yakni mengejar para franchisee dan supplier untuk mewujudkan visinya, sehingga dapat membangun waralaba McDonald’s bersama-sama.

Filosofi ini pun didasarkan pada prinsip sederhana dari 3 kaki kursi, dimana:

Kaki pertama adalah pembeli waralaba (franchisee)
Kaki kedua adalah penyedia (supplier)
Kaki ketiga adalah karyawan (employee)

Menurutnya, sebuah kursi hanya dapat berdiri kokoh saat ketiga kaki ini membentuk sebuah pondasi yang kuat.

Pada akhirnya, Ray Kroc berhasil menciptakan sebuah sistem yang paling terintegrasi, efisien, dan inovatif dalam industri makanan.

Bahkan kenyataannya, hubungan kerja sama yang terbentuk dalam beberapa dekade ini terus berkembang, sehingga McDonalds sudah dapat dinikmati di seluruh penjuru dunia, yang 90%-nya adalah milik franchisee.

Mengingat bisnis ini adalah sebuah bisnis yang sudah bertahan lama dan tidak pernah lesu meski banyak pesaing, maka tidak salah jika banyak pebisnis yang melirik peluang bisnisnya.

#2 Sabana Fried Chicken

Meski banyak waralaba yang bermunculan dari luar negeri, Sabana Fried Chicken tidak gentar dan membuka program kemitraannya sendiri.

Sabana Fried Chicken lahir dari ide yang muncul akibat keprihatinan pendirinya akan kualitas ayam goreng yang kerap dikonsumsi masyarakat.

Menurutnya, banyak sekali gerai ayam goreng yang tidak jelas standar kesehatannya, cara pemotongan, dan cara pengolahannya.

Pendiri Sabana Fried Chicken, H. Syamsalis menambahkan:

“Kita ingin memasarkan produk ayam yang sehat dan proses pemotongannya pun dijamin kualitasnya.”

Bisnis Sabana Fried Chicken dimulai dari gerai pertamanya yang bertempat di kawasan Pondok Gede. Bisnis fried chicken lokal ini ternyata diterima baik oleh masyarakat.

Kini Sabana telah menjadi salah satu brand waralaba fried chicken paling populer, dengan lebih dari 2.000 gerai yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.

Kelebihan dari waralaba ini adalah modalnya yang minim karena berada pada level booth saja.

Konsep yang diusung oleh Sabana Fried Chicken adalah konsep booth, dimana tujuannya adalah untuk mengoptimalkan peran bisnis Usaha Kecil Menengah (UMKM).

Dengan konsep ini, Anda juga terbebas dari pajak makanan sehingga harga jualnya akan jauh lebih terjangkau oleh masyarakat.

Selain itu, H. Syamsalis mengutarakan bahwa ia selalu mengutamakan hubungan yang terjalin erat dengan sejumlah ulama di Indonesia guna menghadirkan produk ayam goreng kualitas nomor satu.

Tidak berhenti sampai di situ, Sabana Fried Chicken juga terus berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai standar produk halal meski telah memperoleh sertifikat halalnya.

Kelebihan ketiga yaitu Sabana menjamin bahwa proses pengolahan ayam yang digunakan pasti higienis. H. Syamsalis mengatakan:

“Jadi ketika ayam sudah selesai dipotong kemudian disatukan baru kita suplai ke mitra. Jadi ayam yang disajikan benar-benar masih segar.”

Syamsalis menambahkan:

“Jadi kita tidak hanya mengejar profit. Tapi bagaimana menyuguhkan ayam potong yang memiliki kualitas terbaik dan dipotong sesuai syariah.”

Harus Pilih yang Mana?

Dengan semakin tingginya pebisnis yang berminat untuk berbisnis fried chicken, pastinya dibutuhkan pertimbangan matang untuk memilih bisnis waralaba fried chicken yang cocok.

Anda juga bingung kan harus pilih yang mana? McDonald’s dan Sabana hanyalah 2 contoh dari banyak alternatif waralaba fried chicken yang bisa Anda jalani.

Kami mengerti kebingungan Anda, maka kami menyediakan 3 pertimbangan berikut sebelum Anda memasuki bisnis fried chicken ini.

#1 Harga

Bisnis waralaba (franchise) kini semakin dipertimbangkan oleh banyak pebisnis pemula. Namun layaknya sebuah bisnis pada umumnya, dibutuhkan modal untuk memulai bisnis waralaba ini.

Sama seperti bisnis pada umumnya, Anda perlu mempersiapkan lokasi, peralatan, dan inventory untuk memulai bisnis waralaba (franchise). Lalu dimanakah perbedaan bisnis sendiri dan bisnis waralaba?

Dalam bisnis waralaba, umumnya Anda juga perlu membayar franchise fee dan royalty and advertising fee sebagai pengganti dari biaya training, prosedur, serta pemasaran yang sudah disiapkan oleh franchisor (penyedia waralaba).

Dengan demikian, dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk memulai sebuah bisnis waralaba.

Intinya, Anda membutuhkan pertimbangan matang untuk memilih bisnis yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Selain itu, Anda juga perlu memikirkan dengan baik bagaimana pembiayaan yang akan Anda tempuh.

Satu hal lagi, Anda perlu tahu kapan Anda bisa membeli bisnis waralaba dengan kondisi keuangan Anda saat ini.

Untungnya, semua itu kini lebih mudah dengan adanya Aplikasi Finansialku. Anda bisa menghitung berapa dana yang harus disimpan atau diinvestasikan setiap bulannya hingga seluruh dana terkumpul.

Pertama-tama log in ke dalam Aplikasi Finansialku yang sudah Anda download tadi.

Kemudian Anda bisa masuk ke fitur “Kalkulator Dana Membeli Barang” dalam menu “Rencana Keuangan” di Aplikasi Finansialku untuk menghitung berapa biaya yang perlu dikumpulkan setiap periodenya demi memperoleh modal beli waralaba.

Jadi Anda juga bisa melihat bagaimana harga dan waktu akan mempengaruhi keputusan Anda. Praktis sekali kan Aplikasi Finansialku ini? Yuk segera download GRATIS disini:

#2 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar atau konsumen yang nantinya menjadi sasaran atau target Anda adalah orang yang akan menjadi pelanggan Anda kelak.

Konsep bisnis ayam goreng yang akan Anda bangun dan kembangkan harus sesuai nantinya dengan konsep segmentasi pasar tersebut.

Intinya begini, jika Anda berencana menjual ayam goreng dengan harga Rp40 ribu per potong pada masyarakat menengah ke bawah, maka besar kemungkinan Anda salah segmen.

Artinya penting memilih bisnis waralaba sesuai dengan rencana segmentasi pasar di business plan Anda.

Dan biasanya penentuan tempat atau lokasi yang akan di jadikan tempat berjualan Anda juga menentukan target pasar Anda.

#3 Sistem

Saat membeli waralaba, pada dasarnya Anda membeli sebuah sistem. Jadi, Anda pastinya mau membeli sebuah sistem yang sudah terbukti dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Ini adalah satu hal yang terkadang dilupakan oleh para franchisee. Anda harus ingat, bisnis yang diwaralabakan juga harus sudah terbukti berhasil dan diminati masyarakat secara repetitif.

Artinya, pelanggan bukan hanya sekali membeli, namun menjadi langganan dan akan membeli berulang kali.

Membeli waralaba bisnis yang baru dibuka agar cepat berkembang juga merupakan persepsi yang salah. Justru Anda harus memberikan waktu bagi bisnis agar bisa beradaptasi terlebih dahulu terhadap pasar.

Oleh karena itu, jangan gegabah dalam menawarkan waralaba bisnis Anda. Mulailah secara perlahan dan beri waktu sehingga bisnis bisa menjadi stabil terlebih dahulu.

Semoga Artikel ini Bermanfaat Bagi Anda

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk membeli waralaba fried chicken dan menjadi pebisnis makanan yang sukses? Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda?

Jika artikel ini bermanfaat, Anda bisa membagikannya kepada teman-teman Anda yang mungkin juga sedang mencari peluang bisnis fried chicken dan sedang bingung memilih.

Jika Anda ingin memulai atau sudah memiliki bisnis, ada baiknya Anda membaca ebook pentingnya mengelola keuangan pribadi dan bisnis dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS, selamat membaca.

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

DOWNLOAD EBOOK SEKARANG

Disclaimer: Penyebutan merek pada artikel ini hanya bertujuan sebagai sarana edukasi, bukan untuk tujuan-tujuan lainnya.

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai waralaba Fried Chicken lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

Heksa Ragil Pamungkas, Dian Eko Prasetio, Ramdhan Anugerah. 2017. 250 Franchise Business Prospects 2017.
Novita Shinta. 12 November 2016. Inilah Fakta dan Sejarah Pendiri Waralaba McDonalds, Dikenal Dunia Setelah Berpindah Tangan. Ttribunnews.com – http://bit.ly/2WMY6sS

Sumber Gambar: