Tahukah Anda mengenai saham-saham perusahaan konstruksi milik Pemerintah? Ada 4 emiten konstruksi plat merah yang listing di Bursa Efek Indonesia. Emiten apa sajakah itu? Seperti apa perbandingan kinerja keuangan emiten-emiten tersebut? Mari kita simak pembahasan berikut.

 

Group BUMN Konstruksi Karya

Group BUMN Karya adalah grup perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam bidang konstruksi, maupun di bidang jasa konsultan konstruksi. Secara umum sekarang, perusahaan BUMN Konstruksi karya sedang menggarap proyek-proyek infrastruktur yang digalakan oleh Pemerintah.

Grup BUMN Karya yang bergerak di bidang konstruksi antara lain:

  1. Adhi Karya (Persero) Tbk
  2. Amarta Karya (Persero)
  3. Brantas Abipraya (Persero)
  4. Hutama Karya (Persero)
  5. Istaka Karya (Persero)
  6. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
  7. Waskita Karya (Persero) Tbk
  8. Wijaya Karya (Persero) bk
  9. Nindya Karya (Persero)

Sementara BUMN karya yang bergerak di bidang jasa konsultasi konstruksi antara lain:

  1. Bina Karya (Persero)
  2. Indah Karya (Persero)
  3. Indra Karya (Persero)
  4. Virama Karya (Persero)
  5. Yodya Karya (Persero)

 

Potensi Saham Indika Group

[Baca Juga: Menakar Potensi Keuntungan Saham Tambang dan Energi Indika Group]

 

Dalam artikel ini, hanya akan membahas 4 perusahaan saja yang telah go public dan mendaratkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Keempat perusahaan itu beserta anak usahanya yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia yaitu:

  1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
  2. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
    • PT PP Properti Tbk (PPRO)
  3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
    • PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
  4. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
    • PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

 

PT Adhi Karya (Persero) Tbk merupakan badan usaha milik negara yang didirikan pada tahun 1960 dengan nama PN (Perusahaan Negara) Adhi Karya. PN Adhi karya didirikan dengan menasionalisasi mantan perusahaan Belanda bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. atau singkatnya Assosiate N.V. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, PN Adhi Karya berubah statusnya menjadi PT Adhi Karya (Persero). Hingga pada tahun 2004, Adhi telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BUMN Konstruksi Adhi Karya

 

Saat ini, Adhi memfokuskan usahanya pada lima lini bisnis yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, energi, properti, industri, dan investasi. Portofolio proyek infrastruktur yang dikerjakan Adhi antara lain mencakup jalan, jembatan, saluran irigasi, pembangkit listrik, dan pelabuhan. Sementara proyek-proyek konstruksi bangunan meliputi gedung bertingkat tinggi, mixed-used complex, hotel, rumah sakit, dan lain-lain.

Hingga tahun 2016, Adhi telah memiliki 3 entitas anak usaha, dimana salah satunya akan dijadwalkan IPO dalam waktu dekat, ketiga entitas anak usaha Adhi yaitu:

  1. PT Adhi Persada Properti, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.
  2. PT Adhi Persada Gedung
  3. PT Adhi Persada Beton

PT PP (Persero) Tbk pada awalnya didirikan dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta Notaris No. 48 tanggal 26 Agustus 1953. Pada tahun 1961, NV Pembangunan Perumahan kembali diubah menjadi PN (Perusahaan Negara) Pembangunan Perumahan. Dan akhirnya pada tahun 1971, PN Pembangunan Perumahan mengubah statusnya menjadi PT Pembangunan Perumahan (Persero).

 

Kegiatan usaha utama PT PP adalah jasa konstruksi. Seiring waktu berjalan, PT PP menerima tugas untuk membangun proyek besar yang terkait dengan kompensasi perang yang dikeluarkan Pemerintah Jepang kepada Republik Indonesia, yaitu: Hotel Indonesia, Hotel Pantai Bali, Ambarukmo Palace Hotel, dan Samudera Beach Hotel.

Hingga tahun 2016, PT PP telah memiliki 8 lini bisnis di bidang konstruksinya, kedelapan lini bisnis tersebut yaitu:

  1. Jasa Konstruksi, sebagai penyedia jasa konstruksi
  2. EPC (Engineering, Procurement, and Construction), dirancang dengan suatu model usaha yang mempertimbangkan segmentasi pasar, strategi pertumbuhan, dan lain-lain
  3. Investasi, dengan berinvestasi pada proyek-proyek infrastruktur
  4. Properti, memiliki 3 unit bisnis, yaitu komersial, residensial, dan hospitality.
  5. Pracetak (Precast), memiliki 3 unit bisnis, yaitu jasa konstruksi, jasa pengelolaan gedung, dan beton pracetak.
  6. Peralatan (Equipment), bergerak dalam bidang penyewaan peralatan
  7. Infrastruktur, menyokong kegiatan usaha perusahaan di bidang infrastruktur.
  8. Energi, menyokong kegiatan usaha perusahaan di bidang energi.

PT PP telah memiliki 5 entitas anak usaha hingga tahun 2016, kelima entitas anak usaha tersebut antara lain:

  1. PT PP Properti Tbk (PPRO)
  2. PT PP Urban, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.
  3. PT PP Peralatan, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.
  4. PT PP Infrastruktur
  5. PT PP Energi, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.

Waskita Karya (Persero) Tbk didirikan pada tahun 1961, merupakan salah satu perusahaan negara yang berperan dalam pembangunan. Waskita Karya berasal dari perusahaan Belanda bernama Volker Aannemings Maatschappij N.V., yang diambil alih berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 62/1961. Sejak 1973, status hukum Waskita Karya telah berubah menjadi PT Waskita Karya (Persero).

 

Sejak saat itu, perusahaan mulai mengembangkan bisnisnya sebagai kontraktor umum yang terlibat dalam berbagai kegiatan konstruksi yang lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, bangunan, pabrik limbah, pabrik semen, pabrik dan fasilitas industri lainnya.

Hingga tahun 2016, Waskita Karya telah memiliki 5 pilar bisnis di bidang konstruksinya, 5 lini bisnis tersebut yaitu:

  1. Jasa Konstruksi, sebagai penyedia jasa konstruksi, baik bangunan maupun infrastruktur.
  2. Jalan Tol (Toll Road), membangun dan mengoperasikan jalan tol.
  3. Pracetak (Precast), telah memiliki 8 unit pabrik yang berkapasitas 2,6 juta ton setahunnya, dan masih akan menambah 2 pabrik baru.
  4. Realti, berfokus pada pengembangan usaha di bidang realty.
  5. Energi, menyokong kegiatan usaha perusahaan di bidang energi.

Waskita Karya telah memiliki 5 entitas anak usaha yang dimiliki secara langsung hingga tahun 2016, kelima entitas anak usaha tersebut antara lain:

  1. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
  2. PT Waskita Toll Road, telah didivestasikan sebesar 30%.
  3. PT Waskita Karya Realty
  4. PT Waskita Karya Energi
  5. PT Waskita Sangir Energi

Wijaya Karya (Persero) Tbk didirikan melalui proses nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 2/1960 dan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) Keputusan No. 5 tanggal 11 Maret 1960, diberi nama PN (Perusahaan Negara) Bangunan Widjaja Karja.

BUMN Konstruksi Wijaya Karya Wika

 

Bidang usaha WIKA pada saat itu adalah instalasi listrik dan air. Pertumbuhan signifikan pertama kali terjadi pada tahun 1972, ketika PN Widjaja Karja diubah statusnya menjadi PT Wijaya Karya (Persero). Wika (Wijaya Karya) kemudian berkembang menjadi kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting.

Hingga tahun 2016, Wijaya Karya telah memiliki 5 pilar bisnis di bidang konstruksinya, 5 lini bisnis tersebut yaitu:

  1. Industri, telah memproduksi beton pracetak untuk proyek-proyek besar.
  2. Infrastruktur dan Bangunan, merupakan pilar utama Wika, yaitu pembangunan infrastruktur dalam negeri.
  3. Energy and Industrial Plant, bergerak di bidang pembangunan Pembangkit Listrik serta di bidang Oil and Gas.
  4. Realty and Property, berfokus pada pengembangan usaha di bidang realty.
  5. Investasi, dengan berinvestasi pada proyek-proyek infrastruktur.

Wijaya Karya telah memiliki sejumlah entitas anak usaha yang dimiliki secara langsung hingga tahun 2016, entitas anak usaha tersebut antara lain:

  1. PT Wika Beton Tbk (WTON)
  2. PT Wika Gedung, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.
  3. PT Wika Realty, dijadwalkan IPO dalam waktu dekat.
  4. PT Wika Industri dan Konstruksi
  5. PT Wika Rekayasa Konstruksi
  6. PT Wika Bitumen

 

Perbandingan Laporan Keuangan 4 Emiten Karya

Untuk memilih saham yang terbaik dari keempat emiten tersebut, kita perlu membandingkan kinerja keuangannya yang tercatat dalam laporan keuangan. Untuk membahasnya, kita perlu mengetahui perbandingan laporan keuangannya dalam tahun 2016 dan kwartal 1 tahun 2017. Berikut adalah perbandingan laporan keuangan, disertai perbandingan rasio-rasionya.

 

Laporan Keuangan per Desember 2016

Berikut adalah perbandingan laporan keuangan tahun 2016 yang dirilis oleh keempat emiten grup karya beserta anak-anak usahanya yang listing di bursa.

 

Dari data-data tersebut, dapat diolah dan dihitung dalam berbagai rasio yang bisa menjadi indikator keuangan perusahaannya. Dalam pembahasan kali ini, ada 9 Rasio yang akan digunakan untuk menghitungnya antara lain:

Operating Profit Margin (OPM), yaitu rasio laba usaha yang diperoleh dibandingkan dengan revenue yang didapatkan. OPM dapat dihitung dengan rumus:

OPM = Operating Profit (EBIT) : Total Sales (Revenue)

 

Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio laba bersih yang diperoleh dibandingkan dengan revenue yang didapatkan. NPM dapat dihitung dengan rumus:

NPM = Net Profit : Total Sales (Revenue)

 

Return On Asset (ROA), yaitu rasio perolehan laba bersih dibandingkan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA dapat dihitung dengan rumus:

ROA = Net Profit : Total Aset

 

Return On Equity (ROE), yaitu rasio perolehan laba bersih dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. ROE dapat dihitung dengan rumus:

ROE = Net Profit : Total Ekuitas

 

Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio jumlah hutang dan kewajiban yang dimiliki dibandingkan dengan ekuitas. DER dapat dihitung dengan rumus:

DER = Total Liabilitas : Total Ekuitas

 

Earning Per Share (EPS), yaitu Laba per lembar saham, dihitung dari laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham beredar. EPS dapat dihitung dengan rumus:

EPS = Net Profit : Jumlah Lembar Saham

 

Price to Earning Ratio (PER), yaitu rasio yang menggambarkan keuntungan sebuah perusahaan dibandingkan harga sahamnya. PER dapat dihitung dengan rumus:

PER = Harga Saham : Earning Per Share

 

Book Value (BV), juga disebut Book Value Per Share (BVPS), yaitu kekayaan bersih perusahaan dibagi per lembar sahamnya. BV dapat dihitung dengan rumus:

BV = Total Ekuitas : Jumlah Lembar Saham

 

Price to Book Value (PBV), yaitu rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menilai harga sebuah perusahaan dibandingkan kekayaan bersihnya. PBV dapat dihitung dengan rumus:

PBV = Harga Saham : Book Value

 

Berikut Perbandingan rasio dari keempat emiten grup karya tersebut beserta anak-anak usahanya, diambil dari data laporan keuangan 2016:

Dari tabel perbandingan rasio tersebut, dapat disimpulkan:

  1. OPM tertinggi: PPRO, OPM terendah: ADHI
  2. NPM tertinggi: WSBP, NPM terendah: ADHI
  3. ROA tertinggi: WTON, ROA terendah: ADHI
  4. ROE tertinggi: PPRO, ROE terendah: ADHI
  5. DER terendah: WSBP, DER tertinggi: ADHI
  6. PER termurah: PTPP, PER termahal: PPRO
  7. PBV termurah: ADHI, PBV termahal: PPRO

 

 

Laporan Keuangan per Kwartal 1 2017

Setelah membandingkan rasio keuangannya berdasarkan laporan keuangan tahun 2016, mari kita membandingkan kinerja keuangan seluruh emiten tersebut pada kwartal 1 tahun 2017. Berikut adalah perbandingan laporan keuangannya:

BUMN Konstruksi Laporan Keuangan 2017 Kwartal 1

 

Dari data-data tersebut, bisa kita olah lagi dengan rasio yang sama seperti sebelumnya, namun ada sedikit perbedaan dalam cara menghitungnya. Untuk menghitung EPS dari laporan keuangan kwartal 1, bisa disetahunkan terlebih dahulu sebelum menghitung rasio PER-nya.

EPS disetahunkan (Annualized EPS) dapat dihitung dengan rumus: EPS Q1 x (12 bulan : 3 bulan), atau: EPS Q1 x 4, dengan asumsi kwartal-kwartal selanjutnya akan mencetak laba yang kurang lebih sama.

Berikut perbandingan rasionya:

BUMN Konstruksi Rasio Keuangan 2017 Kwartal 1

 

Dari tabel perbandingan rasio tersebut, dapat disimpulkan:

  1. OPM tertinggi: PPRO, OPM terendah: ADHI
  2. NPM tertinggi: PPRO, NPM terendah: ADHI
  3. ROA tertinggi: WSBP, ROA terendah: ADHI
  4. ROE tertinggi: PPRO, ROE terendah: ADHI
  5. DER terendah: WSBP, DER tertinggi: ADHI
  6. PER termurah: WSBP, PER termahal: ADHI
  7. PBV termurah: ADHI, PBV termahal: PPRO

 

 

Target Pencapaian Tahun 2017

Dalam membeli sebuah saham, maka hal yang perlu dilihat adalah prospek perusahaan ke depan, dan bagaimana perusahaan menentukan targetnya. Keempat BUMN karya tersebut juga telah menetapkan target kontrak, revenue, dan laba bersihnya untuk tahun 2017. Hanya PT PP Properti Tbk (PPRO) lah yang tidak menentukan target kontrak, karena berbeda segmen usahanya. Berikut perbandingannya.

BUMN Konstruksi Target Keuangan 2017

 

Dari data-data target tersebut, juga dapat dihitung rasio-rasio yang sama, dengan asumsi target yang ditetapkan akan tercapai. Berikut perbandingan rasionya bila diasumsikan semua target yang ditetapkan tercapai:

BUMN Konstruksi Rasio Target Keuangan 2017

 

Dari tabel perbandingan rasio tersebut, dapat disimpulkan:

  1. Target NPM tertinggi: WSBP, OPM terendah: ADHI
  2. Target ROA tertinggi: WSBP, ROA terendah: ADHI
  3. Target ROE tertinggi: WSKT, ROE terendah: ADHI
  4. Estimasi PER termurah: WSKT, PER termahal: PPRO 

  

 

Proyek Infrastruktur Pemerintah

Prospek saham-saham BUMN konstruksi karya pun tidak lepas dalam peran pemerintah membangun infrastruktur di Indonesia. Pemerintah pun telah membuat daftar 30 proyek infrastruktur prioritas sampai tahun 2019. berikut daftar 30 proyek infrastruktur prioritas tersebut:

  1. Jalan tol Balikpapan-Samarinda (PTPP – WIKA)
  2. Jalan tol Manado-Bitung (PTPP – WIKA – WSBP)
  3. Jalan tol Panimbang Serang (WIKA)
  4. Delapan Ruas jalan tol Trans Sumatera (ADHI – PTPP – WIKA – WSKT)
  5. Kereta Api Express SHIA (ADHI – WSKT)
  6. MRT Jakarta Jalur Selatan-Utara (WIKA – WTON – WSKT)
  7. Kereta Api Makassar-Pare Pare
  8. Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung (WIKA – WSKT)
  9. Pelabuhan Hub International Bitung NCICD (WIKA)
  10. PLTA Karangkates IV (2×50 MW)
  11. PLTA Kesamben (37 MW)
  12. PLTA Lodoyo (10 MW)
  13. Inland Waterway/Cikarang-Bekasi-Laut
  14. Light Rail Transit di Sumatera Selatan (WSKT – WSBP)
  15. LRT terintegrasi di wilayah Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi (ADHI)
  16. National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A (WSKT – ADHI – WIKA)
  17. Sistem Pengolahan limbah Jakarta
  18. SPAM Semarang barat
  19. High Voltage Direct Current (HVDC)
  20. Transmisi Sumatera 500 KV (WSKT)
  21. Central-West Java Transmission Line 500 KV
  22. Central Java Power Plant (PLTU) Batang
  23. PLTU Indramayu
  24. PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan
  25. Kilang Minyak Bontang
  26. RDMP/Revitalisasi Kilang Existing (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
  27. Pelabuhan di Jawa Barat bagian utara
  28. Kilang minyak Tuban
  29. Palapa Ring Broadband
  30. Kereta Api Kalimantan Timur

Sementara Pada tahun 2017 sendiri, ada beberapa proyek pemerintah seperti rumah dan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yaitu program DP 1%, dengan kontraktornya adalah PTPP.

 

Pergerakan Harga 4 Emiten Karya + 3 Anak Usahanya

Setelah melihat analisis sederhana berbagai rasio di atas, serta prospek infrastruktur pemerintah ke depan, mari kita lihat pergerakan harga masing-masing emiten tersebut

 

BUMN Konstruksi Grafik ADHI

 

Pergerakan saham Adhi mulai memantul ke atas sejak pertengahan desember, dikarenakan potensi kontrak ADHI di proyek LRT Jabodetabek dapat mendongkrak penghasilan ADHI tahun ini dan tahun selanjutnya.

BUMN Konstruksi Grafik PTPP

 

Pergerakan saham PTPP sempat berada di harga tertingginya di bulan Agustus 2016, namun setelahnya mengalami konsolidasi dan bahkan turun secara perlahan-lahan.

BUMN Konstruksi Grafik PPRO

 

Sejak awal 2016, harga saham PPRO telah mengalami kenaikan secara signifikan. Karena laba pada tahun 2015 yang melesat 3x lipat, maka harga saham PPRO di tahun 2016 pun melambung tinggi. Namun tren harga PPRO sekarang sedang mengalami penurunan bersama induknya.

BUMN Konstruksi Grafik WSKT

 

Pergerakan harga WSKT pada separuh awal tahun 2016 terbilang cemerlang, namun setelah di titik tertingginya di bulan Juli 2016, WSKT saat ini sedang mengalami trend turun.

BUMN Konstruksi Grafik WSBP

 

WSBP adalah saham yang baru go public sejak bulan September 2016. Pergerakan harga saham WSBP sempat mengalami kenaikan pada masa awal listing di bursa, namun setelahnya mengalami penurunan mengikuti trend sektor konstruksi yang juga turun.

BUMN Konstruksi Grafik WIKA

 

Pergerakan saham WIKA, sama seperti sektor konstruksi lainnya, juga mengalami penurunan dimulai pada bulan September 2016.

BUMN Konstruksi Grafik WTON

 

Pergerakan saham WTON pun sama seperti induknya, telah mengalami penurunan sejak bulan Agustus tahun 2016, dan trend penurunannya masih berlanjut hingga sekarang.

 

Saham BUMN Konstruksi Karya

Secara keseluruhan, sejak bulan Agustus 2016, sektor konstruksi mulai mengalami penurunan karena gejolak politik di Indonesia yang tidak menentu, namun secara umum kinerja keuangan sektor konstruksi pada akhir tahun 2016 dan pada kwartal 1 2017 tetap membukukan keuangan yang positif dan stabil.

Bila Anda berminat untuk berinvestasi pada saham grup BUMN Karya, cermati juga kinerja fundamentalnya apakah masih sejalan dengan prospek yang ditargetkannya atau tidak.

 

Disclaimer: Artikel ini adalah sebagai edukasi, bukan sebagai saran investasi. Keputusan pembelian saham tetap ada pada masing-masing investor. Pada saat menulis artikel ini, penulis sendiri hanya memegang salah satu dari tujuh emiten yang disebutkan di atas.

 

Setelah pembahasan di atas, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di saham BUMN Konstruksi Karya Group? Mari ceritakan pendapat Anda mengenai prospek saham Karya Group. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Adhi Karya. Milestone Adhi. https://goo.gl/CQi9gk
  • Pembangunan Perumahan. Milestone PT PP. https://goo.gl/EHR1Co
  • Waskita Karya. About Waskita. https://goo.gl/4Q3B6y
  • Wijaya Karya. Who We Are. https://goo.gl/GT6mMt
  • KPPIP. KPPIP Kawal 30 Proyek Infrastruktur Prioritas Hingga 2019. https://goo.gl/iGcQec
  • StockBitNews. 2017. StockBitNews. – https://goo.gl/Hfl3uv

 

Sumber Gambar:

  • Grafik Saham – Aplikasi HOTS Mirae Asset
  • Konstruksi – https://goo.gl/ZHAQMa
  • Adhi – https://goo.gl/DfKSwG
  • PP – https://goo.gl/mlH25G
  • Waskita – https://goo.gl/Ilw10h
  • Wika – https://goo.gl/nh5ipl

 

Gratis Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com