Tahukah Anda mengenai saham-saham perusahaan konstruksi milik Pemerintah? Ada 4 emiten konstruksi plat merah yang listing di Bursa Efek Indonesia. Emiten apa sajakah itu? Seperti apa perbandingan kinerja keuangan emiten-emiten tersebut? Mari kita simak pembahasan berikut.
Group BUMN Konstruksi Karya
Group BUMN Karya adalah grup perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam bidang konstruksi, maupun di bidang jasa konsultan konstruksi. Secara umum sekarang, perusahaan BUMN Konstruksi karya sedang menggarap proyek-proyek infrastruktur yang digalakan oleh Pemerintah.
Grup BUMN Karya yang bergerak di bidang konstruksi antara lain:
- Adhi Karya (Persero) Tbk
- Amarta Karya (Persero)
- Brantas Abipraya (Persero)
- Hutama Karya (Persero)
- Istaka Karya (Persero)
- Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
- Waskita Karya (Persero) Tbk
- Wijaya Karya (Persero) bk
- Nindya Karya (Persero)
Sementara BUMN karya yang bergerak di bidang jasa konsultasi konstruksi antara lain:
- Bina Karya (Persero)
- Indah Karya (Persero)
- Indra Karya (Persero)
- Virama Karya (Persero)
- Yodya Karya (Persero)
[Baca Juga: Menakar Potensi Keuntungan Saham Tambang dan Energi Indika Group]
Dalam artikel ini, hanya akan membahas 4 perusahaan saja yang telah go public dan mendaratkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Keempat perusahaan itu beserta anak usahanya yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia yaitu:
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
- PT PP Properti Tbk (PPRO)
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
- PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)
Â
Perbandingan Laporan Keuangan 4 Emiten Karya
Untuk memilih saham yang terbaik dari keempat emiten tersebut, kita perlu membandingkan kinerja keuangannya yang tercatat dalam laporan keuangan. Untuk membahasnya, kita perlu mengetahui perbandingan laporan keuangannya dalam tahun 2016 dan kwartal 1 tahun 2017. Berikut adalah perbandingan laporan keuangan, disertai perbandingan rasio-rasionya.
Laporan Keuangan per Desember 2016
Berikut adalah perbandingan laporan keuangan tahun 2016 yang dirilis oleh keempat emiten grup karya beserta anak-anak usahanya yang listing di bursa.
Dari data-data tersebut, dapat diolah dan dihitung dalam berbagai rasio yang bisa menjadi indikator keuangan perusahaannya. Dalam pembahasan kali ini, ada 9 Rasio yang akan digunakan untuk menghitungnya antara lain:
Operating Profit Margin (OPM), yaitu rasio laba usaha yang diperoleh dibandingkan dengan revenue yang didapatkan. OPM dapat dihitung dengan rumus:
OPM = Operating Profit (EBIT) : Total Sales (Revenue)
Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio laba bersih yang diperoleh dibandingkan dengan revenue yang didapatkan. NPM dapat dihitung dengan rumus:
NPM = Net Profit : Total Sales (Revenue)
Return On Asset (ROA), yaitu rasio perolehan laba bersih dibandingkan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA dapat dihitung dengan rumus:
ROA = Net Profit : Total Aset
Return On Equity (ROE), yaitu rasio perolehan laba bersih dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. ROE dapat dihitung dengan rumus:
ROE = Net Profit : Total Ekuitas
Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio jumlah hutang dan kewajiban yang dimiliki dibandingkan dengan ekuitas. DER dapat dihitung dengan rumus:
DER = Total Liabilitas : Total Ekuitas
Earning Per Share (EPS), yaitu Laba per lembar saham, dihitung dari laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham beredar. EPS dapat dihitung dengan rumus:
EPS = Net Profit : Jumlah Lembar Saham
Price to Earning Ratio (PER), yaitu rasio yang menggambarkan keuntungan sebuah perusahaan dibandingkan harga sahamnya. PER dapat dihitung dengan rumus:
PER = Harga Saham : Earning Per Share
Book Value (BV), juga disebut Book Value Per Share (BVPS), yaitu kekayaan bersih perusahaan dibagi per lembar sahamnya. BV dapat dihitung dengan rumus:
BV = Total Ekuitas : Jumlah Lembar Saham
Price to Book Value (PBV), yaitu rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menilai harga sebuah perusahaan dibandingkan kekayaan bersihnya. PBV dapat dihitung dengan rumus:
PBV = Harga Saham :Â Book Value
Berikut Perbandingan rasio dari keempat emiten grup karya tersebut beserta anak-anak usahanya, diambil dari data laporan keuangan 2016:
Laporan Keuangan per Kwartal 1 2017
Setelah membandingkan rasio keuangannya berdasarkan laporan keuangan tahun 2016, mari kita membandingkan kinerja keuangan seluruh emiten tersebut pada kwartal 1 tahun 2017. Berikut adalah perbandingan laporan keuangannya:
Dari data-data tersebut, bisa kita olah lagi dengan rasio yang sama seperti sebelumnya, namun ada sedikit perbedaan dalam cara menghitungnya. Untuk menghitung EPS dari laporan keuangan kwartal 1, bisa disetahunkan terlebih dahulu sebelum menghitung rasio PER-nya.
EPS disetahunkan (Annualized EPS) dapat dihitung dengan rumus: EPS Q1 x (12 bulan : 3 bulan), atau: EPS Q1 x 4, dengan asumsi kwartal-kwartal selanjutnya akan mencetak laba yang kurang lebih sama.
Berikut perbandingan rasionya:
Target Pencapaian Tahun 2017
Dalam membeli sebuah saham, maka hal yang perlu dilihat adalah prospek perusahaan ke depan, dan bagaimana perusahaan menentukan targetnya. Keempat BUMN karya tersebut juga telah menetapkan target kontrak, revenue, dan laba bersihnya untuk tahun 2017. Hanya PT PP Properti Tbk (PPRO) lah yang tidak menentukan target kontrak, karena berbeda segmen usahanya. Berikut perbandingannya.
Dari data-data target tersebut, juga dapat dihitung rasio-rasio yang sama, dengan asumsi target yang ditetapkan akan tercapai. Berikut perbandingan rasionya bila diasumsikan semua target yang ditetapkan tercapai:
Proyek Infrastruktur Pemerintah
Prospek saham-saham BUMN konstruksi karya pun tidak lepas dalam peran pemerintah membangun infrastruktur di Indonesia. Pemerintah pun telah membuat daftar 30 proyek infrastruktur prioritas sampai tahun 2019. berikut daftar 30 proyek infrastruktur prioritas tersebut:
- Jalan tol Balikpapan-Samarinda (PTPP – WIKA)
- Jalan tol Manado-Bitung (PTPP – WIKA – WSBP)
- Jalan tol Panimbang Serang (WIKA)
- Delapan Ruas jalan tol Trans Sumatera (ADHI – PTPP – WIKA – WSKT)
- Kereta Api Express SHIA (ADHI – WSKT)
- MRT Jakarta Jalur Selatan-Utara (WIKA – WTON – WSKT)
- Kereta Api Makassar-Pare Pare
- Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung (WIKA – WSKT)
- Pelabuhan Hub International Bitung NCICD (WIKA)
- PLTA Karangkates IV (2×50 MW)
- PLTA Kesamben (37 MW)
- PLTA Lodoyo (10 MW)
- Inland Waterway/Cikarang-Bekasi-Laut
- Light Rail Transit di Sumatera Selatan (WSKT – WSBP)
- LRT terintegrasi di wilayah Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi (ADHI)
- National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A (WSKT – ADHI – WIKA)
- Sistem Pengolahan limbah Jakarta
- SPAM Semarang barat
- High Voltage Direct Current (HVDC)
- Transmisi Sumatera 500 KV (WSKT)
- Central-West Java Transmission Line 500 KV
- Central Java Power Plant (PLTU) Batang
- PLTU Indramayu
- PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan
- Kilang Minyak Bontang
- RDMP/Revitalisasi Kilang Existing (Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)
- Pelabuhan di Jawa Barat bagian utara
- Kilang minyak Tuban
- Palapa Ring Broadband
- Kereta Api Kalimantan Timur
Sementara Pada tahun 2017 sendiri, ada beberapa proyek pemerintah seperti rumah dan tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yaitu program DP 1%, dengan kontraktornya adalah PTPP.
Pergerakan Harga 4 Emiten Karya + 3 Anak Usahanya
Setelah melihat analisis sederhana berbagai rasio di atas, serta prospek infrastruktur pemerintah ke depan, mari kita lihat pergerakan harga masing-masing emiten tersebut
Â
Â
Saham BUMN Konstruksi Karya
Secara keseluruhan, sejak bulan Agustus 2016, sektor konstruksi mulai mengalami penurunan karena gejolak politik di Indonesia yang tidak menentu, namun secara umum kinerja keuangan sektor konstruksi pada akhir tahun 2016 dan pada kwartal 1 2017 tetap membukukan keuangan yang positif dan stabil.
Bila Anda berminat untuk berinvestasi pada saham grup BUMN Karya, cermati juga kinerja fundamentalnya apakah masih sejalan dengan prospek yang ditargetkannya atau tidak.
Disclaimer: Artikel ini adalah sebagai edukasi, bukan sebagai saran investasi. Keputusan pembelian saham tetap ada pada masing-masing investor. Pada saat menulis artikel ini, penulis sendiri hanya memegang salah satu dari tujuh emiten yang disebutkan di atas.
Setelah pembahasan di atas, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di saham BUMN Konstruksi Karya Group? Mari ceritakan pendapat Anda mengenai prospek saham Karya Group. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Adhi Karya. Milestone Adhi. https://goo.gl/CQi9gk
- Pembangunan Perumahan. Milestone PT PP. https://goo.gl/EHR1Co
- Waskita Karya. About Waskita. https://goo.gl/4Q3B6y
- Wijaya Karya. Who We Are. https://goo.gl/GT6mMt
- KPPIP. KPPIP Kawal 30 Proyek Infrastruktur Prioritas Hingga 2019. https://goo.gl/iGcQec
- StockBitNews. 2017. StockBitNews. – https://goo.gl/Hfl3uv
Sumber Gambar:
- Grafik Saham – Aplikasi HOTS Mirae Asset
- Konstruksi – https://goo.gl/ZHAQMa
- Adhi – https://goo.gl/DfKSwG
- PPÂ –Â https://goo.gl/mlH25G
- Waskita – https://goo.gl/Ilw10h
- Wika – https://goo.gl/nh5ipl
Â
Leave A Comment