Penting untuk menjaga kadar gula darah normal agar terhindar dari risiko diabetes di kemudian hari.

Artikel Finansialku berikut ini akan menjelaskan seputar gula darah normal, lengkap dengan estimasi biaya pemeriksaannya. Simak baik-baik, ya.

 

Summary:

  • Kadar gula darah dalam tubuh dapat berubah yang penyebabnya bisa karena sejumlah faktor, mulai dari aktivitas sampai pengaruh hormon.
  • Jika kadar gula darah dalam tubuh terlalu rendah atau terlalu tinggi maka akan berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

 

Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia

Secara umum, tingkat gula darah normal pada anak-anak bisa berbeda angkanya dengan orang dewasa.

Penyebabnya karena aktivitas fisik atau perubahan hormon tertentu yang memengaruhi perbedaan kadar gula darah tersebut.

Melansir dari Siloam Hospital, kadar gula darah normal umumnya memiliki perbedaan tergantung pada usia seseorang, antara lain:

 

#1 Kadar Gula Darah Usia Kurang dari 6 Tahun

  • Gula darah normal: 100-200 mg/dL.
  • Gula darah puasa: kurang lebih 100mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: kurang lebih 200 mg/dL.

 

#2 Kadar Gula Darah Usia 6-12 tahun

  • Gula darah normal: 70-150 mg/dL.
  • Gula darah puasa: kurang lebih 70mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: kurang lebih 150 mg/dL.

 

#3 Kadar Gula Usia di atas 12 tahun

  • Gula darah normal: kurang dari 100 mg/dL.
  • Gula darah puasa: 70-130 mg/dL.
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: kurang dari 180 mg/dL (setelah makan) dan 100-140 mg/dL (sebelum tidur).

 

Menurut American Diabetes Association (ADA), jumlah kadar gula darah normal adalah:

  • 80-130 mg/dL atau 4,4 hingga 7,2 mmol/L sebelum makan.
  • Kurang dari 180 mg/dL atau setara dengan 10,0 mmol/L dalam waktu dua jam setelah makan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menetapkan kadar gula darah normal ketika puasa (setelah tidak makan selama 8 jam) adalah sekitar 70-100 mg/dL.

 

Fungsi Gula Darah dalam Tubuh

Gula darah atau glukosa merupakan bentuk gula yang paling sederhana. Glukosa merupakan hasil dari proses pencernaan yang mengandung karbohidrat.

Seperti nasi, roti, kentang, dan makanan yang mengandung gula.

Glukosa ini kemudian menjadi sumber energi utama untuk setiap sel dan jaringan dalam tubuh.

Oleh karena itu, fungsi utama gula darah dalam tubuh adalah sebagai penghasil energi yang menghasilkan panas tubuh, gerakan tubuh, dan lain sebagainya.

Namun, gula darah tidak bisa masuk begitu saja ke dalam otot dan sel-sel tubuh manusia.

Dalam hal ini, perlu zat insulin yang merupakan zat pengantar masuknya gula ke dalam otot dan sel-sel tubuh.

Insulin berfungsi untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal, yaitu tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).

Jika fungsi insulin ini mengalami gangguan, tubuh akan kesulitan untuk menjaga kadar gula darah normal dan menghambat penyerapan gula ke dalam tubuh.

Akibatnya, kadar gula akan tetap tinggi di dalam darah dan tubuh akan merasa lemas karena kehilangan energi.

Hal ini bisa berujung pada munculnya penyakit diabetes. Sebagai referensi, kamu bisa baca artikel berikut Pentingnya Mengetahui Kadar Gula Darah dalam Tubuh

 

Penyebab Gula Darah Naik

Sebagai informasi, batas normal gula darah adalah sekitar 200 mg/dL pada kondisi biasa (tidak berpuasa) dan 126 mg/dL bila berpuasa.

Jika kadar gula darah berada di atas batas tersebut, maka kondisinya yaitu hiperglikemia.

Sementara itu, jika kadar gula darah berada di bawah 60 mg/dL, kondisi ini hipoglikemia. Penderita hipoglikemia biasanya akan merasa mudah lelah, lemas, dan berkeringat dingin.

Kadar gula darah dalam tubuh dapat berubah karena beberapa faktor tertentu, antara lain:

 

#1 Gangguan Hormon Insulin

Pada dasarnya, penyebab kadar gula darah naik adalah terganggunya kinerja hormon insulin akibat resistensi insulin.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, insulin berperan penting dalam menjaga kadar gula darah normal dan membantu proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh.

Biasanya gangguan hormon insulin ini terjadi karena kondisi autoimun, faktor genetik, usia, serta gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan berat badan berlebih.

 

#2 Dehidrasi

Dehidrasi atau kondisi kurangnya cairan dalam tubuh dapat meningkatkan konsentrasi gula darah, sehingga darah jadi lebih kental.

Ketika kadar gula darah meningkat, maka tubuh akan mengeluarkan urine lebih banyak agar konsentrasi cairan dalam tubuh dapat seimbang.

Oleh karena itu, dehidrasi dapat menjadi faktor penyebab kadar gula darah naik.

 

#3 Menstruasi

Saat masa menstruasi, perubahan hormon seringkali terjadi dan membuat tubuh menjadi lebih tidak peka terhadap insulin.

Hal ini dapat memicu naiknya gula darah yang biasanya terjadi saat seminggu sebelum menstruasi berlangsung.

 

#4 Obat-obatan

Beberapa obat-obatan memiliki efek samping pada meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh.

Diabetes Spectrum dalam studinya menyatakan bahwa terdapat beberapa obat yang dapat memicu naiknya kadar gula darah, antara lain:

  • Kortikosteroid yang biasanya diberikan untuk mengobati peradangan dalam tubuh.

Seperti asma, arthritis, dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya.

  • Obat antipsikotik atau antidepresan dalam terapi kesehatan mental, seperti olanzapine dan clozapine.
  • Beta blocker untuk menurunkan tekanan darah, mengobati aritmia, hingga mengurangi kecemasan.
  • Protase inhibitor dalam pengobatan HIV/AIDS seperti ritonavir.
  • Obat diuretic untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penambah cairan, seperti diuretik thiazide.
  • Siklosporin untuk pengobatan transplantasi ginjal.
  • Asam nikotinat atau niasin untuk menurunkan lemak darah sehingga mengurangi kadar kolesterol buruk dan meningkatkan kolesterol.

 

#5 Penyakit Tertentu

Penyakit tertentu akibat infeksi virus atau bakteri, seperti pneumonia juga dapat memicu naiknya gula darah.

Ketika sakit atau tubuh terinfeksi, maka tubuh akan menghasilkan hormon dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, ketika penderita diabetes mengalami penyakit tertentu, maka gula darah dalam tubuh cenderung meningkat.

[Baca Juga: Cara Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes]

 

Jenis Pemeriksaan Gula Darah

Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Berikut penjelasannya!

 

#1 Gula Darah Puasa (GDP)

Jenis pemeriksaan ini mengharuskan kamu untuk berpuasa selama 8 jam sebelum melakukan tes Gula Darah Puasa (GDP). Pemeriksaan ini melalui pengambilan darah dari jari atau vena di lengan.

Kriteria kadar gula darah dari hasil pemeriksaan GDP, antara lain:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 99 mg/dL.
  • Prediabetes: 100-125 mg/dL.
  • Diabetes: 126 mg/dL atau lebih tinggi.

 

#2 Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosis risiko diabetes melitus atau resistensi insulin.

Sama seperti tes GDP, Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) juga mengharuskan kamu untuk berpuasa selama 8-12 jam sebelum melakukan pemeriksaan.

Kamu juga harus meminum larutan gula sebanyak 75 mL untuk memeriksa gula darah sebelum dan sesudah meminum larutan tersebut.

Pemeriksaan dengan mengambil tes darah ini dilakukan satu jam sekali selama minimal 2 jam. Jika kadar gula darah tetap tinggi, maka hasilnya menunjukkan bahwa kamu memiliki diabetes gestasional.

Kriteria batas kadar gula darah normal dari hasil tes toleransi glukosa oral, antara lain:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 140 mg/dL.
  • Prediabetes: 140-199 mg/dL.
  • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih tinggi.

 

#3 Gula Darah Sewaktu (GDS)

Tes Gula Darah Sewaktu (GDS) dapat kamu lakukan kapan saja dan tidak ada waktu khusus.

Kriteria batas kadar gula darah normal dari hasil tes GDS, antara lain:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 200 mg/dL.
  • Diabetes: 200 mg/dL atau lebih tinggi.

 

#4 HbA1c

Tes hemoglobin A1C atau HbA1c bertujuan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Tes HbA1c akan mengukur persentase sel darah merah dalam tubuh yang memiliki hemoglobin berlapis gula.

Kriteria batas kadar gula darah normal dari hasil tes gula darah HbA1c, antara lain:

  • Normal (tidak menderita diabetes): di bawah 5,7%.
  • Prediabetes: 5,7-6,4%.
  • Diabetes: 6,5% atau lebih tinggi.

[Baca Juga: Waspada, 10+ Gejala Diabetes pada Wanita yang Mudah Dikenali]

 

Mengenali Tanda Kekurangan dan Kelebihan Gula Darah

Jika kadar gula darah dalam tubuh terlalu rendah atau terlalu tinggi maka hal ini akan berdampak negatif pada kesehatan tubuh.

Gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) terjadi bila kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL. Kondisi ini akan memunculkan beberapa gejala, seperti:

  • Tubuh lemas
  • Kulit pucat
  • Mudah berkeringat
  • Kelelahan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Jantung berdebar
  • Kesemutan di area mulut
  • Tidak mampu berdiri atau berjalan
  • Kejang
  • Gelisah

 

Sementara itu, gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) dapat terjadi bila kadar gula darah lebih dari 200 mg/dL. Tanda-tanda yang muncul jika kamu mengalami hiperglikemia, antara lain:

  • Bobot tubuh berkurang
  • Kelelahan
  • Sering buang air kecil
  • Penglihatan buram
  • Mudah haus
  • Kulit kering, memerah, dan terasa panas
  • Sering infeksi gigi

 

Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Normal

Menjaga kadar gula darah tetap normal perlu kita lakukan supaya terhindar dari efek hipoglikemia ataupun hiperglikemia, berikut adalah beberapa caranya:

 

#1 Olahraga Rutin

Pertama, kamu harus aktif bergerak dan berolahraga guna meningkatkan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin.

Dengan berolahraga setidaknya 2,5 jam per minggu secara rutin selama 20-30 menit setiap hari, maka sel tubuh mampu menyerap glukosa dengan lebih baik.

Namun, kamu juga perlu menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, karena hal tersebut dapat memicu hipoglikemia, terutama jika kamu sedang menjalani pengobatan diabetes.

[Baca Juga: Ragam Olahraga Ini Bisa Menyehatkan Jantung Lho]

 

#2 Menjaga Pola Makan Sehat

Menjaga asupan dan pola makan sehat sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, seperti protein, serat, vitamin, mineral, dan karbohidrat.

Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gula, lemak jenuh, dan lemak trans secara berlebihan.

Hal ini karena asupan gula dan lemak yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan peradangan, sehingga risiko diabetes akan meningkat.

[Baca Juga: 6 Camilan Untuk Penderita Diabetes, Tentunya Aman dan Sehat!]

 

#3 Mengelola Stres

Hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol bisa meningkatkan gula darah dalam tubuh.

Selain itu, stres juga bisa meningkatkan peradangan, serta energi dan tenaga sehingga membuat kamu menjadi malas beraktivitas.

Oleh karena itu, kelola stres kamu dengan baik untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal dan terhindar dari risiko penyakit diabetes.

Sobat Finansialku bisa melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, atau melakukan hobi yang kamu sukai.

 

#4 Menjalani Gaya Hidup Sehat

Baik penderita diabetes atau bukan, menjalani gaya hidup sehat sangatlah penting agar tubuh dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan.

Kurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol, karena dapat membuat kadar gula darah sulit terkontrol.

 

#5 Rutin Cek Gula Darah bagi Penderita Diabetes

Pemeriksaan gula darah secara rutin harus kamu lakukan secara rutin terlebih bagi pasien diabetes.

Kamu juga bisa mencatat kadar gula darah setiap pemeriksaan untuk memantau perubahan kadar gula darah yang terlalu tinggi atau rendah.

 

Biaya Pemeriksaan Gula Darah

Setelah mengetahui jenis pemeriksaan gula darah, Finansialku akan menjelaskan mengenai estimasi biaya pemeriksaan gula darah.

Pemeriksaan kesehatan ini bisa kamu lakukan di puskesmas, rumah sakit, ataupun klinik terdekat. Harganya pun relatif terjangkau.

Total biaya cek gula darah berada di kisaran Rp15.000 sampai Rp30.000, tergantung kebijakan dan fasilitas tempat pelayanan.

Namun, jika Sobat Finansialku termasuk ke dalam peserta BPJS Kesehatan, maka biaya pemeriksaan ini akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah sehingga gratis. 

 

Mencegah Itu Lebih Baik!

Demikian penjelasan mengenai batasan kadar gula darah normal, hingga estimasi biaya pemeriksaan gula darah.

Selalu perhatikan kesehatan tubuh kamu dan lakukan cek gula darah secara rutin agar terhindar dari risiko penyakit diabetes.

Selain cek gula darah, sebaiknya kamu juga rutin mengecek kesehatan keuangan agar terhindar dari permasalahan finansial di kemudian hari.

Caranya, kamu bisa lakukan Financial Check Up di Aplikasi Finansialku.

Banner Iklan FCU - PC

 

Jika ternyata hasilnya tidak baik-baik saja, kamu bisa lanjut diskusikan bersama ahlinya, Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi melalui aplikasi atau buat janji via WhatsApp, ya.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Emilia, Sp.PD. 08 Maret 2022. Kenali Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia. SiloamHospitals.com – https://bit.ly/3qAc6Tg
  • Diah Ayu Lestari. 14 Oktober 2021. Batas Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh. Hellosehat.com – https://bit.ly/3xlsn22
  • Admin. 25 Juni 2021. Ketahui Kisaran Kadar Gula Darah Normal. Alodokter.com – https://bit.ly/3BC8Ay0
  • Iftitah Nurul Laily. 08 Oktober 2021. Perhatikan Kadar Gula Darah Normal untuk Cegah Diabetes. Katadata.co.id – https://bit.ly/3LdQhm6
  • American Diabetes Association. The Big Picture: Checking Your Blood Glucose.org – https://bit.ly/3d8BQ69