Apa saja hal yang membuat investor memiliki ketakutan dalam bisnis properti dan investasi properti? Kali ini Finansialku akan membahas setiap ketakutan tersebut untuk Anda agar Anda semakin yakin untuk dapat memulai bisnis investasi properti Anda.
Rubrik Finansialku
NOKO – No Action, Know Only
Tahukah Anda bahwa ketika seseorang berniat untuk berbisnis dan berinvestasi dalam bidang properti, ada suatu penghambat yang menghalangi niat tersebut. Penghambat tersebut dinamakan penghambat mental. Ada 2 alasan yang membuat seseorang menjadi NOKO (No Action, Know Only), diantaranya:
#1 Tidak Tahu Caranya
Banyak orang memiliki keinginan besar untuk berinvestasi dalam bidang properti, namun masalahnya, mereka tidak tahu cara yang tepat saat berinvestasi dalam bidang tersebut.
Apabila terjun dalam bidang ini hanya dengan coba-coba atau spekulasi, hasilnya pasti jauh dari menguntungkan. Padahal, investasi yang sehat adalah kegiatan yang lebih banyak menguntungkan Anda sebagai investor.
#2 Tahu Caranya, Tetapi Punya Keyakinan yang Menghambat
Banyak orang yang tahu caranya untuk berinvestasi namun belum juga melakukannya. Hal ini disebabkan oleh keyakinan yang salah dalam diri yang dapat disebut juga sebagai mental block atau hambatan mental.
Memang agak susah mengobati “penyakit” ini jika Anda tidak menyadarinya. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menemukan dan mengenali mental block Anda. Anda tidak akan dapat memperbaiki sesuatu yang keberadaannya tidak Anda ketahui.
[Baca Juga: Bagaimana Cara Investasi Properti Membeli Properti Baru Tanpa Menjual Properti Lama?]
Hambatan Mental
Untuk membantu Anda melakukan langkah pertama tersebut, berikut ini ada sejumlah keyakinan yang seringkali menjadi penghambat mental bagi mereka yang ingin terjun dalam dunia investasi properti.
#1 Properti itu Mahal
Harga sebenarnya relatif, tergantung pada berbagai faktor, seperti lokasi, kondisi dan cara pembayarannya.
#2 Tidak Punya Modal atau Membayar DP
Investor yang kreatif tidak mengenal kata “tidak punya”. Yang ada di benaknya hanya satu: “HARUS BISA”. Kalaupun pendanaannya belum siap, dia yakin, pasti ada orang yang dapat meminjamkan modal atau ada orang yang dapat dia ajak untuk bekerja sama.
Anda sebagai investor tidak harus menggunakan modal sendiri. Anda dapat meminjam modal orang lain untuk membiayai investasi Anda.
#3 Takut Tidak Bisa Membayar Cicilan Pinjaman
Ketakutan ini biasanya bermula dari kekhawatiran akan hal lain, misalnya takut sewaktu-waktu kena PHK atau usaha bangkrut. Sebenarnya, apabila sejak awal transaksi Anda melakukan dengan cara yang benar dan kemudian selama jangka waktu pinjaman, Anda meningkatkan kemampuan Anda dalam membayar, otomatis kemungkinan itu akan semakin kecil, bahkan tidak ada.
[Baca Juga: Bagaimana Memilih Developer agar Investasi Properti Aman dan Menguntungkan]
#4 Utang itu Buruk
Pandangan ini muncul dimungkinkan karena banyak orang yang terlilit utang dan terlihat menderita. Hal ini dapat dipahami, namun pada kenyataannya, utang tidak selalu berujung seperti itu. Ada banyak orang yang mampu memanfaatkan utang untuk kemajuan bisnis mereka dan berhasil. Sebagai informasi, ada 2 macam jenus utang, yaitu utang positif dan utang negatif.
- Utang negatif adalah utang yang membuat orang sengsara dan dikejar-kejar debt collector. Mereka yang terlilit utang negatif biasanya memiliki pandangan bahwa kekayaan identik dengan barang dan gaya hidup mewah.
- Utang positif adalah utang produktif yang dapat Anda gunakan untuk membeli aset yang nilainya terus mengalami kenaikan dan menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar dari cicilan yang harus Anda bayar setiap bulan. Semakin besar utang positif Anda untuk membeli aset, semakin besar pula kekuatan leverage terhadap kekayaan Anda.
#5 Takut Berhubungan dengan Bank
Sebenarnya, bank adalah pihak yang sangat istimewa karena mereka adalah sumber pendanaan utama Anda ketika membeli properti. Pelajari, kenali dan jadikan bank sebagai partner Anda. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan banyak manfaat setelah mengetahui semuanya itu.
#6 Harga Sewa di Indonesia Rendah, Rata-rata ROI Hanya 5%
Harga sewa properti di Indonesia memang relatif rendah dibandingkan negara-negara maju, namun apakah semua properti seperti itu? TIDAK. Jika dikatakan rata-rata, itu bukan berarti semuanya, masih banyak harga sewa properti di Indonesia yang ROI-nya di atas 5%.
[Baca Juga: Bagaimana Mencapai Finansial Freedom Dari Investasi Properti]
#7 Gaji dan Penghasilan Kecil
Anda tidak perlu menggunakan uang Anda sendiri sehingga gaji/penghasilan menjadi tidak relevan untuk dikhawatirkan. Yang paling penting Anda memiliki keyakinan dan kepercayaan diri bahwa siapapun dapat menjadi investor properti asalkan tahu caranya.
#8 Takut Tertipu
Anda mungkin takut tertipu oleh para makelar dan mafia properti dalam kaitannya dengan dokumen properti. Joe Hartanto dalam bukunya Property Cash Machine akan memberitahukannya bagi Anda.
#9 Takut Rugi karena Tidak Bisa Menjual Kembali
Anda bisa mendapatkan hasil optimal dari properti Anda tanpa repot-repot menjualnya kembali. Anda dapat menyewakan atau menjadikannya agunan di bank untuk mendapatkan modal baru.
#10 Takut pada Istri/Suami atau Orangtua/Mertua
Memang bukan perkara yang mudah menghindari hal ini. Merekalah yang akan pertama kali menjadi penyaring segala rencana dan tindakan kita. Saking kerasnya, tidak jarang terjadi konfrontasi terbuka.
Dalam situasi seperti ini, kuncinya adalah bahwa Anda sendiri punya keyakinan dan mampu menularkannya pada mereka kemudian buktikan bahwa pilihan Anda tepat. Mereka takut akan bank dan juga apabila Anda meninggal lalu meninggalkan utang pada anak dan istri.
Hal itu dapat diatasi dengan membeli asuransi jiwa kredit senilai utang Anda, sehingga jika Anda meninggal, asuransilah yang akan melunasi sisa utang Anda.
#11 Takut Salah Memilih Lokasi
Lokasi memang merupakan faktor yang sangat vital bagi keberhasilan bisnis Anda. Namun janganlah ketidaktahuan Anda membuat Anda menyurutkan langkah menjadi investor properti. Semua ada ilmu dan triknya!
[Baca Juga: Ini 8 Jenis Investasi Properti yang Dapat Anda Gunakan]
#12 Cepat Puas Diri
Mungkin saat ini hidup Anda sudah cukup nyaman dan bahkan Anda sudah memiliki beberapa aset properti yang produktif. Namun, apakah Anda tidak ingin memiliki hotel atau gedung perkantoran? Atau maukah Anda memiliki 2 atau 3 properti investasi bahkan lebih?
Ubah Cara Bertanya!
Simak beberapa pertanyaan berikut ini:
- Mengapa saya tidak punya uang untuk DP?
- Mengapa nilai properti saya tidak bisa naik?
- Mengapa saya tidak bisa maju?
- Mengapa saya gagal terus?
- Mengapa saya menjadi orang miskin?
Ubahlah kata tanya tersebut dengan bagaimana:
- Bagaimana caranya agar saya tetap bisa membeli properti walaupun tidak punya uang untuk DP?
- Bagaimana caranya agar nilai properti saya bisa naik?
- Bagaimana caranya agar saya bisa maju?
- Bagaimana caranya agar saya dapat berhasil?
- Bagaimana caranya agar saya bisa sukses dan kaya?
[Baca Juga: Hati-Hati Investasi Properti yang Baru Dibangun atau Cuma Jual Brosur]
Kata tanya “mengapa” akan menghasilkan 1001 alasan mengapa sebuah keadaan menimpa kita, sedangkan kata tanya “bagaimana” akan membawa kita pada 1001 jalan keluar. Orientasikan permasalahan Anda pada solusi!
Menurut Anda apa saja kendala yang dihadapi ketika sudah melangkah untuk berinvestasi dalam bidang properti? Berikan tanggapan Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini dan bagikan setiap informasi dari Finansialku kepada rekan-rekan Anda. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Joe Hartanto. September 2009. Property Machine Cash. Jakarta: Gramedia Jakarta.
Sumber Gambar:
- Investasi Properti – https://goo.gl/WlCkE5
- Berani Berinvestasi Properti – https://goo.gl/JAHIf7
Leave A Comment