Bagaimana cara membeli properti baru tanpa menjual properti lama? Investasi properti adalah salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan cash flow. Anda dapat mengembangkan investasi properti tersebut dengan membeli properti baru tanpa harus menjual properti lama. Kali ini Finansialku akan membahas bagaimana cara membeli properti baru tanpa menjual yang lama.

 

Rubrik Finansialku

 

Keuntungan Cashflow dari Investasi Properti

Investasi properti adalah salah satu jenis investasi yang dapat menghasilkan dua keuntungan sekaligus yaitu cashflow dan capital gain. Keuntungan cashflow bisa didapatkan jika properti disewakan sehingga ada uang sewa yang didapatkan setiap bulan. Sementara capital gain bisa didapatkan jika harga properti tersebut meningkat dari harga belinya. Jika pemiliknya menjual properti tersebut maka keuntungan dari selisih harga jual dan belinya disebut capital gain.

Seringkali ketika harga sebuah properti sudah meningkat, investor properti terlalu tergiur dengan potensi keuntungan tersebut dan segera menjual propertinya. Sebagian keuntungan dinikmati, sementara modal utama digunakan untuk membeli properti baru yang mempunyai potensi keuntungan sama atau bahkan lebih besar. Tetapi tahukah Anda bahwa sebenarnya investor properti tidak harus selalu menjual properti lamanya untuk membeli properti baru?

banner -investasi property asset atau liabilitas (1)

[Baca Juga: Bagaimana Memilih Developer agar Investasi Properti Aman dan Menguntungkan]

 

Siapa yang tidak ingin memiliki beberapa properti sekaligus? Hal ini terdengar seperti ‘too good to be true’. Nyatanya memang ada strategi untuk membeli properti baru tanpa harus menjual properti yang lama. Tetapi bukan berarti Anda bisa melakukannya tanpa perhitungan yang cermat. Mari kita bahas strategi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan investasi properti Anda menjadi berlipatganda.

Strategi ini dapat dilakukan dengan sistem KPR refinancing. Strategi ini memungkinkan Anda mengajukan kredit sejumlah dana kepada kreditor/bank dengan jaminan barang yang dimiliki, dalam hal ini properti lama yang sudah dimiliki. Pinjaman tersebut kemudian dapat digunakan untuk membeli properti yang baru. Hanya saja Anda tidak bisa mempraktikkannya dengan sembarangan. Jika salah memperhitungkan, Anda justru bisa terbelit bunga pinjaman. Karena itu Finansialku akan menjelaskan beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan strategi ini.

Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk dapat membeli properti baru tanpa menjual properti yang lama:

[Baca Juga: Bagaimana Mencapai Finansial Freedom Dari Investasi Properti]

 

#1 Kenali Potensi Properti Anda

Setiap aset yang dijadikan agunan atau jaminan untuk pinjaman akan dinilai atau biasa disebut appraisal. Penilaian ini akan dilakukan oleh pihak kreditur untuk mengetahui berapa besar pinjaman yang dapat diberikan pada Anda atas agunan tersebut. Sebelum properti yang Anda miliki dinilai oleh pihak kreditur, Anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa besar potensi properti Anda sendiri.

Potensi yang dimaksud disini meliputi banyak hal. Mulai dari berapa harga pasaran properti tersebut, bagaimana potensi pasar di sekitar properti tersebut. Anda mungkin sudah tahu bahwa properti yang berada di lokasi strategis atau lokasi yang berpotensi menjadi strategis biasanya harganya lebih mahal. Dengan mengetahui potensi-potensi tersebut Anda bisa memiliki penilaian sendiri berapa nilai properti yang Anda miliki saat ini.

Pada akhirnya penilaian yang akan digunakan memang bukanlah penilaian Anda, melainkan penilaian kreditur/bank. Tetapi dengan mengetahui harga wajar untuk properti tersebut, Anda dapat memilih kreditur yang optimal. Jangan sampai Anda memilih kreditur yang menilai properti Anda terlalu rendah sehingga pinjaman yang didapatkan lebih rendah daripada yang seharusnya bisa didapatkan.

  [Baca Juga: Ini 8 Jenis Investasi Properti yang Dapat Anda Gunakan]

 

#2 Cari Kreditur yang Sesuai Kebutuhan

Setiap kreditur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa saja sebuah bank memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah tetapi persyaratan yang rumit, atau sebaliknya bunga pinjaman tinggi tetapi memberikan berbagai kemudahan. Anda harus menyesuaikan detail tersebut dengan kebutuhan Anda. Jika Anda memprioritaskan kemudahan tertentu maka carilah kreditur yang memberikan kemudahan sesuai kebutuhan Anda. Namun jika memungkinkan carilah kreditur yang menawarkan pinjaman dengan bunga terendah. Biasanya fitur-fitur lain seperti persyaratan administratif lebih bisa ditoleransi daripada besarnya bunga pinjaman. Alasan bunga pinjaman yang rendah perlu diprioritaskan akan dibahas pada poin selanjutnya.

 

#3 Perhitungkan Keuntungan dengan Matang

Dengan skema refinancing Anda bisa membeli properti baru tanpa harus menjual properti lama. Hal ini terdengar seolah mudah dan menyenangkan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya ‘too good to be true’. Tetapi nyatanya Anda harus memperhitungkan setiap biaya dengan teliti. Ingat, Anda memang bisa membeli properti yang baru dengan bermodalkan appraisal dari properti lama, tetapi tetap ada pinjaman yang harus dibayar.

[Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Investasi Properti Sangat Menguntungkan]

 

Biasanya properti yang baru diharapkan bisa menghasilkan keuntungan cashflow dari sewa bulanan atau tahunan. Dengan begitu pendapatan tersebut dapat digunakan untuk membayar cicilan pinjaman sehingga properti yang dibeli dapat ‘membayar’ pinjamannya sendiri.

Disinilah peran bunga pinjaman menjadi sangat penting. Anda harus memperhitungkan berapa potensi keuntungan cashflow yang bisa didapatkan dari properti yang baru dibeli. Sebaiknya biaya sewa properti yang baru harus bisa menutupi pinjaman KPR refinancing. Dengan begitu Anda diharapkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun dari kantong sendiri. Dalam kondisi ideal memang bisa seperti itu, tetapi nyatanya Anda tidak selalu bisa menemukan pinjaman dengan bunga sangat rendah. Kalaupun hasil uang sewa properti yang baru tidak mencukupi, Anda dapat menggabungkan hasil sewa properti lama untuk membayar cicilan. Jika gabungan kedua uang sewa belum cukup, terpaksa Anda harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri.

[Baca Juga: Jangan Asal Ikut-Ikutan Investasi Properti]

 

Hal ini tidak menjadi masalah karena sebenarnya Anda mengeluarkan uang untuk mendapatkan sebuah aset yang baru berupa properti. Tetapi pastikan bahwa uang yang harus dikeluarkan untuk cicilan tersebut masih berada dalam kapasitas wajar yang dapat Anda bayarkan setiap bulannya. Jangan sampai keuangan Anda menjadi tidak sehat karena terlilit bunga pinjaman yang terlalu tinggi.

 

Perhitungkan dengan Matang

Dalam investasi properti Anda dapat menggunakan strategi membeli properti baru tanpa harus menjual properti yang lama. Hal ini memang tidak mustahil, tetapi tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Anda harus memiliki perhitungan yang akurat agar cicilan pinjaman dapat ditutupi dan keuntungan bisa optimal. Jangan sampai strategi yang diharapkan bisa menghasilkan keuntungan justru membuat Anda terlilit bunga pinjaman yang tidak terbayarkan.

 

Menurut Anda, apa kesulitan yang ditemukan saat Anda membeli properti baru? Silakan beri jawaban Anda pada kolom di bawah ini. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Prabawa, I. B. A. 2016. Guide to Invest in Property. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

 

Sumber Gambar:

  • Properti – https://goo.gl/5dNHB8
  • Investasi Properti – https://goo.gl/bP61er

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â