Apakah Anda sudah tahu kunci rahasianya Warren Buffet dalam mengurus keuangannya? Rahasianya adalah dalam menyusun prioritas pengeluarannya. Apakah Anda sudah menyusun prioritas dengan benar?
Lakukan Ini, Cara Mengatur Keuangan Ala Warren Buffet
Anda tentu pernah mendengar istilah: orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin akan semakin miskin.
Hal ini bukanlah hal yang aneh, karena orang kaya memiliki cara yang berbeda dalam hal mengurus keuangan keluarganya, mulai dari cara membelanjakan uang, cara berinvestasi, cara menangani risiko dan lain sebagainya.
Salah satu orang terkaya di dunia adalah Warren Buffet. Beliau pernah membocorkan rahasia cara Beliau dalam mengurus keuangannya, yaitu:
Bahasa Inggris
Never save what is left after spending, but spend what is left after saving.
Warren Buffet
Bahasa Indonesia
Jangan menabung sisa dari uang belanja Anda, melainkan belanjakan setelah Anda menabung.
Warren Buffet
Finansiaku sebagai perencana keuangan dan media sudah sering kali mengingatkan untuk mengubah urutan dalam mengeluarkan uang. Rumusnya adalah dahulukan pengeluaran produktif, sebelum pengeluaran konsumtif.
- Pengeluaran produktif adalah pengeluaran yang digunakan untuk membeli aset, misal membeli produk investasi, tabungan dan lain sebagainya.
- Pengeluaran konsumtif adalah pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan/atau keinginan.
Lihat gambar referensi berikut ini:
[Baca Juga: Pelajaran Cara Hidup Sederhana dari Warren Buffet]
Gambar di atas, menunjukkan aliran dalam menggunakan uang seseorang.
Pendapatan (Income)
Nomor satu menunjukkan pendapatan bulanan Anda. Tentu saja jika Anda seorang karyawan, Anda akan memiliki penghasilan dari gaji, bonus dan tunjangan.
Jika Anda berprofesi sebagai pekerja profesional atau wiraswasta, Anda akan mendapat fee atau keuntungan usaha. Sejatinya ada 3 sumber penghasilan seseorang, yaitu:
- Penghasilan aktif, penghasilan yang didapatkan karena seseorang bekerja, menukarkan waktu, tenaga dan pikiran untuk mendapatkan pemasukan.
- Hasil investasi, penghasilan yang didapat dari keuntungan investasi, misalkan keuntungan dari penjualan saham, penghasilan dari dividen dan lain sebagainya.
- Penghasilan pasif, penghasilan yang didapat dari aset yang bekerja. Contohnya penghasilan dari rumah yang disewakan, keuntungan dari royalty, keuntungan dari waralaba dan lain sebagainya.
Pajak dan Potongan
Pengeluaran kedua adalah pajak dan potongan-potongan bulanan. Pajak penghasilan adalah kewajiban bagi setiap orang yang sudah bekerja dan/atau menghasilkan pemasukan. Potongan-potongan bulanan, seperti iuran BPJS kesehatan, iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Donasi atau Amal
Pengeluaran berikutnya dan sangat penting adalah beramal atau berdonasi. Beramal adalah sebagai salah satu wujud bersyukur dan berterima kasih atas rezeki dan penghasilan yang didapat. Besarannya dapat Anda sesuaikan dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing.
Tabungan dan Investasi
Seperti kata Warren Buffet di atas, pakailah uang hasil sisa investasi untuk kebutuhan harian. Oleh sebab itu pengeluaran selanjutnya adalah untuk tabungan dan investasi. Berapa yang harus dikeluarkan untuk investasi dan investasi ke mana?
Jawabannya:
- Jumlah yang harus dikeluarkan untuk investasi adalah sesuai dengan kebutuhan Anda. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk berinvestasi. Bisa jadi keluarga Anda cukup berinvestasi dengan uang Rp1 juta. Tetapi keluarga lain membutuhkan investasi sebesar Rp5 juta dan lain sebagainya.
- Sekali lagi, kami ingin menekankan pilihan produk investasi juga harusnya disesuaikan dengan rencana keuangan dan kebutuhan Anda. Pilih produk investasi yang memang sesuai dengan tujuan Anda.
Kesimpulannya: jadi buatlah sebuah rencana keuangan (financial planning), agar investasi Anda lebih terarah. Ingat investasi adalah sebuah rencana, bukan hanya produk saja. Sesuaikan produk investasi Anda dengan rencana (jangan kebalik).
Premi Asuransi
Selain investasi, Anda juga perlu memiliki asuransi. Jika Anda sudah memiliki penghasilan dan memiliki tanggungan keluarga, maka Anda harus memiliki asuransi jiwa dan kesehatan.
Pastikan uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang Anda miliki, sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda (cara menghitung up asuransi jiwa).
[Baca Juga: 5 Kunci Sukses Ala Warren Buffet]
Bayar Utang dan Cicilan
Pengeluaran selanjutnya adalah pengeluaran untuk bayar utang dan cicilan bulanan. Usahakan pembayaran utang dan cicilan maksimal 35%. Jangan sampai cicilan Anda (khususnya cicilan untuk pengeluaran konsumtif) mencapai lebih dari 35% penghasilan.
Pengeluaran Rumah Tangga
Terakhir baru gunakan sisa uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, mulai dari anak, belanja dapur, utilitas dan lain sebagainya.
Agar Tidak Repot, Atur Keuangan dengan Cara yang Mudah
Finansialku.com memiliki sebuah aplikasi yang dapat membantu Anda mengelola dan merencanakan keuangan. Khusus dalam kasus mengurus keuangan, Anda dapat menggunakan menu anggaran di Finansialku.com. Kami sudah mengurutkan anggaran pengeluaran bulanan sesuai dengan urutan di atas, sehingga Anda tidak perlu lagi repot-repot menyusunnya. Silakan coba menu anggaran di Finansialku, dengan cara daftar di sini.
[Baca Juga: Kesalahan Umum dalam Membuat Anggaran dan Cara Memperbaikinya]
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada pasangan dan teman-teman di grup Anda, karena mereka juga perlu tahu cara mengurus keuangan yang benar.
Kesalahan dalam mengurus keuangan, akan mengakibatkan seseorang akan berputar-putar dalam rat race dan fenomena gaji numpang lewat. Oleh sebab itu, bagikan artikel ini kepada teman-teman grup Anda.
Apakah Anda memiliki pertanyaan atau opini mengenai cara mengurus keuangan keluarga? Silakan tulis pertanyaan dan opini Anda pada kolom di bawah ini.
Leave A Comment