Adakah tips yang bisa kita lakukan untuk meminimasi kerugian dalam berinvestasi saham? Bagaimana cara melakukannya? Kali ini perencana keuangan Finansialku akan menguraikan cara menghindari dan menurunkan kerugian dalam berinvestasi saham. 

 

Menghindari dan Menurunkan Kerugian

Dalam berinvestasi saham, risiko mengalami kerugian adalah hal yang tidak mungkin kita sangkal.

Anda mungkin pernah mendengar, membaca, atau bahkan merasakannya sendiri kerugian yang bisa saja terjadi di pasar saham. Peristiwa-peristiwa kerugian ini pun yang dapat membuat berbagai calon investor takut untuk berinvestasi di pasar saham.

Namun bila kita mencoba berpikir apa penyebab seseorang bisa merugi dengan jumlah nominal yang tidak sedikit, maka kita akan menemukan bahwa investor tersebut mungkin belum cukup memiliki pengetahuan untuk modal dasarnya di dunia pasar modal.

Seorang investor, selain membekali diri dengan berbagai teknik dan metode analisis, juga memerlukan kesiapan secara psikologis dalam menghadapi risiko pasar modal.

Infografis Investasi Saham itu Apa Apa Keuntungannya Bagaimana Hasil Investasinya - Finansialku

[Infografis: Investasi Saham itu Apa? Apa Keuntungannya? Bagaimana Hasil Investasinya?]

 

Secara umum, sebenarnya berinvestasi saham memiliki risiko yang relatif kecil. Jikalau rugi, seharusnya risiko itu dapat ia kontrol. Potensi untuk merugi masih tetap ada dalam investasi saham, namun hal tersebut seharusnya dapat kita minimasi. Bagaimana caranya? Mari kita simak pembahasan berikut.

 

#1 Jangan Menggunakan ‘Uang Panas’

Uang panas di sini maksudnya adalah uang yang akan segera Anda butuhkan untuk pakai dalam jangka waktu dekat, misalnya uang untuk membayar utang cicilan jatuh tempo, untuk membayar premi asuransi, atau untuk membayar uang sekolah, dan lain-lainnya.

Jika Anda tidak punya uang yang Anda alokasikan untuk berinvestasi saham, lebih baik tidak usah memaksakan untuk membeli saham. Uang panas sebagai modal berinvestasi sangat tidak kami sarankan, terutama dalam berinvestasi saham, terlebih jika modal uang panas Anda berasal dari pinjaman.

Penggunaan uang ini dapat mempengaruhi psikologi dan emosi Anda dalam berinvestasi, maka itu ada baiknya Anda merencanakan keuangan Anda agar dapat menyisihkan uang dingin untuk berinvestasi saham. Anda dapat segera membuat perencanaan keuangan dengan mendaftar di aplikasi finansialku.

 

#2 Berhati-hati dalam Investasi Jangka Pendek

Berinvestasi saham pada prinsipnya adalah untuk jangka panjang, karena itu jika tujuan Anda adalah untuk menarik uang Anda pada satu atau dua tahun mendatang, tidak kami sarankan untuk berinvestasi di saham, sebab belum tentu hasil investasi selama dua tahun dapat memberikan hasil sesuai dengan yang Anda targetkan.

Dalam jangka pendek, harga saham akan berfluktuasi, namun dalam jangka panjang, harga saham pada umumnya cenderung naik dan besar kemungkinannya harganya akan lebih tinggi daripada harga saat Anda membelinya. Untuk rencana investasi jangka pendek pada saham, Anda dapat mempelajari bagaimana cara trading saham agar tujuan jangka pendek Anda terpenuhi.

Bila Anda merasa kurang percaya diri dengan trading sendiri untuk kebutuhan jangka pendek, dan Anda memang memiliki uang nganggur saat ini, Anda dapat menginvestasikan pada obligasi atau reksa dana yang fluktuasinya tidak setajam saham.

Inilah 10 Alasan Mengapa Anda Harus Berinvestasi Saham 04 - Finansialku

[Baca Juga: Inilah 10 Alasan Mengapa Anda Harus Berinvestasi Saham]

 

#3 Batasi Diversifikasi Saham

Portofolio investasi saham yang tersebar memang berpengaruh untuk menurunkan risiko dan mendatangkan hasil yang memadai, namun diversifikasi portofolio yang terlalu banyak akan menyulitkan Anda, terutama jika Anda adalah investor ritel. Bukan mustahil cara tersebut justru mendatangkan kerugian saat Anda berinvestasi saham.

Mengapa demikian? Pada prinsipnya, tahu banyak akan sedikit hal adalah lebih baik daripada tahu sedikit akan banyak hal. Dalam investasi saham, portofolio yang tidak terlalu banyak akan lebih memudahkan daripada portofolio yang terlalu tersebar.

Hal ini karena mengawasi portofolio investasi yang terfokus akan lebih mudah dan waspada daripada mengawasi portofolio investasi yang menyebar terlalu banyak. Portofolio sebanyak 5-10 saham cukup untuk meminimalisir risiko.

 

#4 Investasilah Bila Anda Yakin

Di saat Anda memiliki sebuah saham, pernahkah Anda memikirkan alasan Anda membelinya? sebagian besar orang mungkin akan menjawab untuk mendapat keuntungan, namun keuntungan bukanlah yang seharusnya Anda jadikan sebagai alasan utama. Keuntungan adalah tujuan dari berinvestasi.

Pada umumnya, investor yang bijak akan membeli saham yang perusahaannya memiliki prospek yang cerah di masa depan. Misalnya, industrinya sedang berkembang dan melakukan ekspansi.

Selain itu Anda sebagai investor sebaiknya menyelidiki perusahaan yang sahamnya Anda pegang, jangan sampai Anda membeli saham dalam karung, yaitu kondisi di mana Anda tidak mengenal seluk beluknya, namun memegang sahamnya untuk berinvestasi.

Bila perusahaan tersebut tidak berprestasi, sahamnya tidak akan memberi keuntungan. Sangat kami sarankan supaya Anda membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat, di mana Anda bisa meyakini perusahaan tersebut memiliki manajemen yang bagus dan prospek yang cerah. Inilah yang seharusnya menjadi alasan kuat Anda membeli sebuah saham.

Alasan kuat lain yang dapat Anda pertimbangkan adalah, apabila perusahaan bagus tersebut harga sahamnya sangat jauh di bawah nilai wajarnya (undervalued). Jika Anda telah meneliti hingga ke sini, maka Anda pun bisa dengan sangat yakin memegang saham dengan sangat yakin, bahwa saham ini dapat memberikan Anda keuntungan.

Inilah 10 Cara untuk Meminimasi Kerugian dalam Berinvestasi Saham 02 - Finansialku

[Baca Juga: Langkah Awal Memahami Transaksi Saham Dengan Software Online Trading]

 

#5 Jangan Membeli Berdasarkan Rumor

Salah satu hal yang sulit Anda tepis dalam berinvestasi saham adalah rumor yang beredar mengenai suatu saham, apalagi bila rumor itu Anda dapatkan dari teman dekat Anda. Perlu Anda ingat, bahwa jangan pernah membeli saham hanya berdasarkan rumor belaka. Anda perlu meneliti kembali bagaimana fundamentalnya, apakah sesuai dengan rumor yang beredar.

Di saat Anda berinvestasi saham, pastikan Anda tidak sedang berspekulasi mengenai suatu saham. Anda sedang melakukan investasi, yaitu saat pertimbangan Anda membeli saham harus berdasarkan alasan yang rasional.

Dalam menghadapi rumor, sebaiknya Anda tetap waspada, karena Anda tidak mengetahui dari siapa rumor tersebut beredar, dan apa tujuan dari orang yang menyebarkan rumor tersebut.

 

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

#6 Tidak Mengikuti Pasar

Salah satu hal yang juga sulit dilakukan adalah untuk tidak mengikuti pasar. Ada kalanya timbul perasaan terkucilkan bila Anda tidak memegang saham yang sedang panas dan tidak ikut memetik keuntungan seperti mayoritas investor pelaku pasar lainnya.

Sangat disarankan Anda tetap berpegang pada rencana investasi Anda, karena fluktasi yang terjadi di pasar hanya bersifat jangka pendek, sedangkan trend jangka panjang pada umumnya sesuai dengan fundamental perusahaannya masing-masing.

Mengenal Risiko dan Keuntungan Berinvestasi Saham 1 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Risiko dan Keuntungan Berinvestasi Saham]

 

#7 Tidak Melakukan Averaging Down Ketika Harga Jatuh

Averaging Down adalah upaya menambah portofolio saham dengan cara membeli ketika harga sedang turun, sehingga harga rata-rata beli seluruh saham menjadi lebih rendah dari harga beli sebelumnya. Kelak bila harga telah kembali naik, investor bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan. Untuk lebih mudah menjelaskannya, mari simak tabel berikut.

Tanggal Action Volume (lembar) Harga (Rp) Nilai (Rp)
1 Feb Beli 1.000 1.200 1.200.000
2 Feb Hold 1.250
3 Feb Beli 1.000 1.165 1.165.000
6 Feb Beli 1.000 1.140 1.140.000
7 Feb Beli 1.000 1.100 1.100.000
8 Feb Beli 1.000 1.020 1.020.000
Harga rata-rata 1.125 5.625.000
9 Feb Jual 5.000 1.200 6.000.000
Profit 3750.000
Profit by % 6,67%

 

Tabel tersebut menjelaskan simulasi bila investor melakukan Average Down. Pada hari pertama, investor membeli saham pada harga Rp1.200 sebanyak 1000 lembar, kemudian ketika harganya naik keesokannya, tidak dijual.

Pada hari-hari berikutnya ketika saham mengalami penurunan harga, investor melakukan Average Down 4 kali berturut-turut, masing-masing sebanyak 1000 lembar. Ketika harga kembali ke harga pembelian pertama, yaitu Rp1.200, investor menjual seluruh sahamnya dan memperoleh keuntungan sebesar Rp375.000, dan mencetak untung sebesar 6,67%

Average Down memang salah satu strategi favorit dalam berinvestasi saham. Strategi ini akan bekerja dengan baik apabila harga meningkat setelah turun beberapa waktu. Masalahnya bila harga tidak segera meningkat, maka averaging down justru makin banyak menimbulkan kerugian.

Untuk melakukan average down memang diperlukan kemampuan analisis yang cukup untuk menggunakan strategi ini. Secara umum, sebaiknya Anda mulai melakukan averaging down bila ada sinyal teknikal pembalikan arah naik.

Jangan Asal Beli Saham IPO! Pahami Apa Itu IPO dan Bagaimana Menilai Sahamnya 1 - Finansialku

[Baca Juga: Jangan Asal Beli Saham IPO! Pahami Apa Itu IPO dan Bagaimana Menilai Sahamnya]

 

#8 Jangan Takut Menjual Rugi

Investasi saham memang memiliki potensi kerugian relatif lebih kecil, namun potensi kerugian memang tetap ada. Walaupun merugi, ada satu cara untuk mengantisipasi kerugian agar tidak terlalu besar, yaitu dengan menetapkan batas stop loss sesuai dengan profil risiko kerugian yang dapat Anda tanggung.

Misalnya Anda menetapkan batas stop loss bila kerugian telah sebesar 5% hingga 10%, sehingga bila kerugian telah mencapai kisaran angka tersebut, Anda dapat langsung menjualnya, sehingga Anda telah membatasi kerugian Anda lebih jauh, dan Anda tidak menderita kerugian lebih besar.

 

#9 Belajar dari Pengalaman

Pengalaman adalah guru terbaik dalam berinvestasi saham. Bila Anda sudah melakukan investasi saham, cobalah perhatikan saham-saham yang sudah pernah Anda beli. Coba ingat kembali mana saham yang telah memberikan keuntungan, dan mana yang memberikan kerugian.

Cari persamaan antara saham-saham tersebut dan analisis penyebab keuntungan dan kerugian masing-masing saham tersebut. Secara umum, Anda dapat mengelompokkan saham-saham tersebut dalam 3 kategori:

  1. Saham Pemenang (Penghasilan rata-rata saham di atas pertumbuhan rata-rata IHSG)
  2. Saham Rata-Rata (Penghasilan rata-rata saham tidak jauh dengan pertumbuhan rata-rata IHSG)
  3. Saham Pecundang (Penghasilan rata-rata saham di bawah pertumbuhan rata-rata IHSG).

Mengenal Support dan Resistance Dalam Grafik Perdagangan Saham 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mengenal Support dan Resistance Dalam Grafik Perdagangan Saham]

 

#10 Tetap Sabar dan Waspada

Pada tips terakhir kali ini, pada intinya adalah memadukan kesabaran dan kewaspadaan. Dalam bermain saham, pada umumnya Anda dianjurkan untuk selalu bersabar, namun kesabaran itu juga harus dibarengi dengan kewaspadaan.

Kesabaran dan kewaspadaan adalah 2 kunci penting dalam menyikapi saham yang Anda pegang. Dengan bersabar, Anda dapat mendapatkan untung dengan berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang, namun kewaspadaan juga dibutuhkan bila ternyata ada perubahan dalam kinerja perusahaan maupun performa harga sahamnya.

 

Untuk lebih jelasnya, Finansialku sudah merangkum mengenai 5 kesalahan umum yang dilakukan investor. Anda bisa mengambil beberapa tips langsung dari video berikut ini:

 

Risiko Kerugian dapat Diminimasi

Dalam berinvestasi saham, risiko mengalami kerugian adalah hal yang tidak mungkin disangkal, namun bukan berarti tidak bisa diminimasi. Dengan mengikuti kesepuluh langkah di atas, maka Anda telah mengupayakan cara untuk menghindari dan menurunkan risiko kerugian berinvestasi saham.

 

Apakah Anda pernah berinvestasi saham? Apa langkah yang Anda ambil untuk menghindari potensi kerugian dalam berinvestasi saham? Silahkan tuliskan pendapat Anda mengenai langkah meminimalisir kerugian berinvestasi saham. Terima kasih

 

Sumber Referensi:

  • Widoatmodjo, Sawidji. 2012. Professional Investing: 10 Aturan Tersukses Investasi Saham. Jakarta: Kompas Gramedia

 

Sumber Gambar:

  • Asian Businessman – https://goo.gl/uEdnbx
  • People – https://goo.gl/xdLYyq

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â