Investor Muslim! Mau tahu cara mencapai merdeka finansial dengan berinvestasi di saham syariah?

Artikel kali ini akan kupas tuntas cara lengkapnya, simak baik-baik, ya!

 

Summary:

  • Saham syariah sudah mengantongi fatwa halal dari MUI dalam DSN-MUI No.80/DSN-MUI/III/2021 terkait penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan saham di pasar regular.
  • Terdapat beberapa hal yang perlu investor perhatikan saat memilih saham syariah, salah satunya SOTS (Syariah Online Trading System).

 

Merdeka Finasial untuk Masa Tua yang Aman

Belum lama ini kita memperingati kemerdekaan, dan salah satu yang menjadi tujuan keuangan setiap orang adalah merdeka secara finansial.

Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merdeka secara finansial adalah periode di saat seseorang sudah berhasil memenuhi tujuan keuangan dalam hidup.

Salah satunya adalah persiapan dana pensiun yang perlu direncanakan sedini mungkin. Sehingga kita tidak menjadi beban bagi generasi penerus, bahkan bisa meninggalkan generasi yang kuat di masa mendatang.

Perlu kita pahami, bahwa merdeka secara finansial (financially freedom) bukan berarti memiliki banyak uang, namun lebih dari sekadar itu.

Kemerdekaan finansial baru bisa kita peroleh jika sudah dapat hidup dengan pantas, cukup, dan terbebas dari utang.

Dengan kata lain, merdeka finansial tak hanya sekadar memiliki harta dan aset yang banyak, namun dapat mencapai sesuatu yang diinginkan.

Insha Allah, semua itu bisa terwujud jika Anda merencanakannya dengan matang, salah satunya berinvestasi di saham syariah.

Lalu, bagaimana cara mewujudkannya? Berapa uang yang perlu diinvestasikan setiap bulannya? Berikut penjelasannya!

 

Pensiun Nyaman Itu Harus Dipersiapkan!

Masa tua yang aman secara finansial menjadi kondisi yang diinginkan semua orang. Besarnya pendapatan dan tabungan saat masih bekerja akan memengaruhi masa pensiun seseorang.

Semakin cepat Anda mulai memikirkan masa pensiun, semakin besar juga tabungan yang dimiliki di saat tua.

Tentunya di hari tua, Anda punya mimpi untuk bisa terus “memberikan” kepada anak-anak maupun cucu, tetap bisa berzakat, berkurban, dan hidup dengan cukup.

Hal ini bisa Anda capai jika pendapatan pasif yang Anda peroleh melebihi biaya kebutuhan untuk menyambung hidup setiap bulan.

Dimana pendapatan pasif ini hanya bisa Anda peroleh dari aset investasi yang secara aktif memberikan bagi hasil.

Kira-kira, darimana saja sumber penghasilan yang bisa kita peroleh saat pensiun nanti? Tonton video berikut ini, jangan lupa subscribe, ya!

 

 

Setelah menonton video tersebut, mungkin sebagian besar dari Anda mulai berpikir keras, bagaimana cara merencanakan kebutuhan dana pensiun? Berapa besaran dana yang perlu disisihkan setiap bulannya?

 

Cara Merencanakan Dana Pensiun

Merencanakan dana pensiun sedikit berbeda dengan tujuan keuangan pada umumnya. Hal ini karena untuk menghitung kebutuhan dana pensiun di hari tua, perlu asumsi:

“Kapan Anda akan pensiun, dan sampai kapan saldo ini akan menghidupi Anda?”.

 

Perlu beberapa data untuk bisa menjabarkan secara detail terkait perhitungan perencanaan dana pensiun tersebut.

Agar lebih jelas dan mudah, penulis akan menggunakan asumsi perhitungan sebagai berikut.

Pak Abi (30 tahun) akan pensiun di usia 55 tahun. Beliau membutuhkan dana pensiun hingga usia 80 tahun.

Kebutuhan biaya dengan gaya hidup selama ini sebesar Rp5.000.000 per bulan.

Dengan adanya inflasi, total biaya pensiun dari usia 55 tahun sampai 80 tahun Pak Abi akan menjadi Rp4 M.

saham syariah_dana pensiun

*Perhatian: Ini adalah simulasi belaka, belum tentu benar. Gunakan dengan bijak.
Sumber: Kalkulator Keuangan Finansialku

 

Agar lebih mudah, Anda juga bisa menghitung sendiri berapa kebutuhan dana pensiun dengan menggunankan Kalkulator Keuangan Finansialku, gratis!

Setelah kebutuhan dana pensiun diketahui, mari kita coba hitung berapa kebutuhan investasi Pak Abi, berikut rincian perhitungannya:

saham syariah_investasi

*Perhatian: Ini adalah simulasi belaka, belum tentu benar. Gunakan dengan bijak.
Sumber: panin-am.co.id

 

Jika kita perhatikan, apabila Pak Abi memilih hanya menabung dengan alasan uang aman, saldo tidak berkurang, maka beliau harus menyisihkan setidaknya Rp13 juta per bulan.

Tentu nilai uang tersebut akan sangat besar, bukan? Alternatif yang bisa diambil adalah mencoba berinvestasi di saham syariah.

Jika menggunakan asumsi return 25% per tahun, maka Pak Abi cukup menyisihkan Rp400 ribu per bulan saja. Jauh lebih ringan, kan?

Lalu, bagaimana cara memilih produk saham syariah yang tepat?

[Baca Juga: Obligasi Syariah vs Saham Syariah. Lebih Bagus Mana?]

 

Investasi Syariah untuk Wujudkan Merdeka Finansial

Berinvestasi menuju merdeka finansial secara Islami sudah sangat mudah Anda lakukan karena banyaknya instrumen yang kini tersedia, salah satunya saham syariah.

Saham syariah merupakan emiten yang secara bisnis dan kinerja keuangannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah memberikan fatwa halal dalam DSN-MUI No.80/DSN-MUI/III/2021 terkait penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan saham di pasar regular.

Investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah.

Nah, sebelum memilih produk saham syariah yang cocok dengan tujuan keuangan Anda, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai investor, antara lain:

 

#1 Pastikan Arus Keuangan yang Sehat

Sebelum memutuskan berinvestasi saham syariah, alangkah baiknya Anda menyehatkan arus kas (cash flow) keuangan terlebih dahulu.

Artinya, dana yang disisihkan dari pengeluaran tiap bulannya tidak mengganggu pos belanja atau konsumsi bulanan.

Pastikan pula dana yang Anda gunakan untuk berinvestasi nantinya bukanlah dana darurat keluarga atau dana yang bersumber dari utang.

Agar lebih jelas, perhatikan aspek keamanan keuangan dalam piramida keuangan Finansialku berikut ini!

Piramida-Perencanaan-Keuangan-Finansialku-_3_

Piramida keuangan. Sumber: Finansialku

 

#2 SOTS (Syariah Online Trading System)

Gunakan Perusahaan Efek yang telah memiliki SOTS (Syariah Online Trading System).

SOTS adalah sistem transaksi saham syariah secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal.

SOTS ini disertifikasi oleh DSN-MUI karena merupakan penjabaran dari fatwa DSN-MUI No. 80 tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.

 

#3 Pilih Saham yang Termasuk dalam DES

Untuk memilih saham syariah, cek Daftar Efek Syariah (DES) yang OJK terbitkan.

Saham-saham yang terdapat dalam DES bukanlah saham biasa karena mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki saham-saham pada umumnya.

Di mana merupakan saham yang dalam operasionalnya berdasarkan prinsip syariah.

Saham syariah yang masuk dalam DES telah teruji sebelumnya melalui proses seleksi screening atau penyaringan.

Proses tersebut untuk memastikan apakah saham yang diterbitkan telah memenuhi kriteria efek syariah atau tidak.

 

#4 Lakukan Analisa Mendalam

Perbanyaklah cari informasi mengenai investasi khususnya investasi saham.

Jangan hanya sekedar mengikuti tren apalagi memilih saham yang diiklankan/endorse tanpa melakukan analisa terlebih dahulu sebelumnya.

Anda perlu melakukan rekam jejak saham selama berdagang di pasar bursa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisa fundamental.

Dengan melakukan analisa fundamental, kita akan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan seperti pendapatan, laporan keuangan dan lain sebagainya.

Analisis fundamental ini perlu Anda lakukan karena kinerja perusahaan sangat berpengaruh pada saham syariah.

Beberapa faktor yang dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan saham syariah adalah:

 

#1 Laba Bersih

Menunjukkan seberapa baik perusahaan mengelola keuangannya.

Dengan laba bersih yang konsisten atau meningkat dari waktu ke waktu umumnya dianggap lebih baik daripada perusahaan yang mengalami kerugian.

 

#2 Rasio Keuangan

Rasio keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas atau rasio pendapatan terhadap harga saham (P/E) dapat memberikan gambaran tentang seberapa sehat keuangan perusahaan.

 

#3 Pendapatan dan Pertumbuhan

Menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Apabila perusahaan mencetak pendapatan yang konsisten atau meningkat dari waktu ke waktu, akan dianggap lebih baik daripada perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan.

 

#4 Dividen

Perusahaan yang membagikan dividen yang tinggi umumnya dianggap lebih baik daripada perusahaan yang tidak membagikan dividen atau hanya membagikan dividen yang rendah.

Selain melakukan analisa fundamental, Anda juga bisa melakukan analisa teknikal dalam memilih saham.

Dengan analisa teknikal, Anda akan mengetahui histori harga saham. Analisis teknikal ini membantu untuk memperkirakan arah pergerakan harga saham.

Kemudian, jangan lupa untuk memastikan bahwa saham yang Anda pilih tidak mempunyai catatan buruk di BEI.

Jika Anda masih ragu dalam mengambil keputusan berinvestasi, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu untuk memberikan strategi yang tepat. Klik banner di bawah ini, sekarang!

KONSUL INVESTASI Q3 23

 

Yuk, Persiapkan Sedini Mungkin!

Sobat Finansialku, demikian penjelasan seputar saham syariah untuk mewujudkan perencanaan dana pensiun, agar masa tua aman dan nyaman.

Ingat! Keputusan berinvestasi sebaiknya Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan, ya.

Jika dalam prosesnya Anda memerlukan arahan yang tepat, sekaligus ingin melakukan perencanaan keuangan syariah.

Langsung saja hubungi Customer Advisory di nomor 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

KONSUL PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana tanggapan Anda tentang topik kali ini? Silakan bagikan komentar di kolom komentar di bawah.

Mari bantu lebih banyak orang memahami saham syariah dengan membagikan artikel ini di media sosial. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. Sudahkah Kamu Merdeka Secara Finansial? Buktikan Dengan Enam Tanda Merdeka Finansial. ojk.go.id- https://shorturl.at/jkmsK
  • Admin. Finance Simulation/Kalkulator Finansial. panin-am.co.id- https://shorturl.at/cfEMX