Apakah menikah dapat membuat hidup lebih makmur? Ya. Jika Anda dapat melakukan cara-cara yang efektif untuk mengatur keuangan, maka pernikahan akan membuat hidup lebih makmur. Berikut adalah 8 cara mengatur keuangan setelah menikah yang dapat membuat Anda lebih makmur.

 

Rubrik Finansialku

DuitPintar

 

Kebiasaan dalam Mengatur Keuangan, yang Bisa Membuat Pernikahan Kami Makmur

  • Apakah Anda termasuk pasangan yang mengalami kesulitan untuk mengelola keuangan?
  • Atau malah sebaliknya, Anda dan pasangan menjalani dengan penuh kemakmuran?

 

Ternyata dengan mengubah kebiasaan-kebiasan buruk Anda dan pasangan, dapat membuat keuangan keluarga menjadi lebih baik. Agar pernikahan menjadi lebih makmur, dibutuhkan beberapa perilaku keuangan yang baik.

8-cara-mengatur-keuangan-yang-dapat-buat-pernikahan-kamu-makmur-finansialku

[Baca Juga : Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Benar?]

 

Berikut adalah 8 kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan yang bisa membuat Anda terlilit utang :

 

#1 Diskusikan Prioritas Keuangan dengan Pasangan

Setiap orang bisa saja memiliki kebiasaan dan prioritas dalam mengatur keuangan yang berbeda-beda. Ketika sudah menikah, Anda harus menyatukan pemikiran 2 pribadi yang berbeda. Jika tidak didiskusikan dengan baik, perbedaan ini bisa menjadi bahan pertengkaran. Karena itu sangat penting untuk mendiskusikan prioritas keuangan Anda dengan pasangan. Jika keduanya memiliki pendapat yang berbeda, carilah jalan tengah yang dapat disepakati bersama.

Cara Menabung yang Efektif untuk Pasangan Muda - Finansialku

 [Baca Juga : 5 Manfaat jika Anda & Pasangan Kompak Mengurus Keuangan Keluarga]

 

Jika masing-masing dari Anda sudah memiliki perencanaan keuangan dan tujuan keuangan tertentu, pastikan kedua belah pihak mengetahuinya. Dengan begitu Anda dapat memenuhi seluruh tujuan keuangan tersebut bersama-sama. Tentukan juga mana tujuan yang menjadi prioritas sehingga harus didahulukan dan mana kepentingan yang dapat ditunda.

 

#2 Tentukan Menteri Keuangan Keluarga

Dalam setiap organisasi selalu ada satu orang yang bertanggungjawab terhadap seluruh hal keuangan. Begitu pula halnya dalam sebuah keluarga. Sebaiknya ada satu orang yang menjadi pintu keluar dan masuknya uang serta mengontrol seluruh pengaturannya. Tentukanlah siapa yang akan menjadi ‘menteri keuangan’ di dalam keluarga Anda. Menteri keuangan adalah orang yang mengelola dan mengontrol seluruh keuangan keluarga, bukan berarti mempunyai hak untuk memenopoli keuangan. Anda dan pasangan masing-masing punya hak atas setiap keputusan keuangan bersama, hanya saja sang menteri keuanganlah yang menjalankan amanat hasil keputusan bersama.

 

#3 Dana Darurat dan Investasi

Setelah menikah Anda harus memastikan apakah pasangan sudah memiliki dana darurat dan asuransi atau belum. Kedua hal ini adalah bentuk proteksi yang sangat dibutuhkan. Apalagi ketika Anda sudah menikah dan berencana memiliki anak. Dana darurat adalah prioritas utama dalam perencanaan keuangan setiap orang. Pertama-tama pastikan Anda dan pasangan menghitung berapa dana darurat yang dibutuhkan. Dana tersebut dapat dikumpulkan selama 1 sampai 2 tahun, tetapi semakin cepat semakin baik.

 Infografis Mengelola Arus Kas Cashflow dan Dana Darurat - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Lihat Infografiss : Mengelola Cash Flow dan Dana Darurat]

 

Setelah memiliki dana darurat pastikan Anda juga mengalokasikan dana untuk membeli asuransi kesehatan dan asuransi jiwa bagi Anda yang memiliki penghasilan dalam keluarga. Asuransi akan sangat membantu Anda ketika menghadapi kondisi di luar dugaan yang terjadi tiba-tiba dan bisa merugikan. Jika sebelumnya sudah memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, sebaiknya Anda hitung ulang apakah pertanggungannya sudah mencukupi kebutuhan Anda. Jika sudah tidak lagi mencukupi karena Anda sudah menikah, segera beli asuransi tambahan yang sesuai kebutuhan Anda.

Begitu pula halnya dengan dana darurat. Pastikan Anda menyesuaikan jumlah dana darurat yang dibutuhkan berdasarkan kondisi keuangan dan jumlah tanggungan Anda dalam keluarga. Jika akan memiliki anak tentu dana darurat harus ditambah.

 

#4 Investasi adalah Prioritas

Dalam anggaran bulanan, pastikan Anda tidak menyisihkan uang untuk berinvestasi. Mengapa? Karena berinvestasi adalah prioritas, seharusnya Anda menganggarkannya sebagai pengeluaran wajib, bukan disisihkan. Sebelum menggunakan uang untuk biaya-biaya lain, sebaiknya tentukan biaya yang pasti diinvestasikan setiap bulan. Investasi ini yang nantinya akan berguna untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan Anda yang sudah didiskusikan di poin 1. Jangan menunda berinvestasi hingga akhirnya Anda tidak memilikinya sama sekali.

 Cara Mengelola Keuangan Keluarga Versi 2.0 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 [ Baca Juga : Rahasia Cara Mengatur Keuangan Keluarga bagi yang Susah Disiplin]

 

#5 Tentukan Batas Living Cost

Living Cost atau biaya kehidupan adalah pengeluaran rutin bulanan yang harus ditentukan bersama. Sejak awal menikah, pastikan Anda mendiskusikan dengan pasangan berapa batas dana yang bisa digunakan untuk living cost setiap bulan. Living cost dapat mencakup belanja bulanan makanan, tagihan listrik, transportasi, rekreasi, dll. Tuliskan batas-batas tersebut dalam sebuah anggaran bulanan.

Jika belum bisa memprediksi berapa pengeluaran bulanan tersebut, cobalah bereksperimen selama tiga bulan. Bandingkan pengeluaran selama tiga bulan tersebut kemudian simpulkan berapa rata-rata pengeluaran bulanannya. Setelah itu gunakan rata-rata tersebut sebagai batas living cost ke depannya. Silakan gunakan Aplikasi Finansialku untuk membantu Anda mengelola keuangan dan merencanakan keuangan keluarga. 

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

Anggaran ini dapat diubah ketika terjadi perubahan kehidupan dalam skala besar. Misalnya ketika istri hamil lalu mempunyai anak, pengeluaran pasti akan bertambah sehingga harus disesuaikan ulang.

 

#6 Tentukan Batas Atas Pengeluaran

Setelah menentukan anggaran living cost Anda perlu menentukan batas atas biaya yang dapat dikeluarkan. Terkadang karena suatu keadaan biaya yang telah dianggarkan tidak cukup untuk kebutuhan bulan tersebut. Karena itu Anda dan pasangan harus menentukan berapa batas atas yang masih dapat ditoleransi untuk pengeluaran bulanan. Misalnya jika anggaran untuk transportasi adalah Rp 500.000 per bulan, Anda bisa memberikan batas atas Rp 200.000.

4,5 Keuntungan Mencatat Keuangan - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : 4,5 Keuntungan Mencatat Keuangan yang Benar]

 

Sehingga jika suatu saat perjalanan yang ditempuh lebih jauh daripada bulan-bulan lainnya, Anda dapat mentoleransi biaya tambahan hingga Rp 200.000 untuk transportasi. Bukan berarti batas atas ini boleh digunakan setiap bulan secara sengaja. Jika hal ini terjadi sebaiknya Anda tinjau ulang keuangan keluarga, apakah kebutuhan memang meningkat atau terjadi pemborosan.

 

#7 Catat Pengeluaran dan Pemasukan

Untuk anggaran yang sudah dibuat tidak sia-sia, Anda harus mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. Kemudian cocokkan setiap pemasukan dan pengeluaran dengan anggaran yang sudah disiapkan. Dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan Anda dapat mengecek bagaimana kinerja keuangan Anda setiap bulannya. Pastikan setiap pengeluaran tidak melebihi budget yang sudah ditentukan.

 

#8 Kelola Aset

Setelah menikah umumnya setiap aset menjadi aset bersama. Terkadang ada aset berlebih yang tidak digunakan dan bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Bisa juga Anda membeli aset bersama dengan pasangan yang hanya akan digunakan untuk investasi. Misalnya membeli rumah atau properti lainnya. Pastikan aset tersebut dapat berguna, misalnya jika membeli rumah kedua maka rumah tersebut bisa disewakan dan menghasilkan uang untuk keluarga Anda.

 

Pasangan yang Cermat Dapat Membawa Kemakmuran

Menurut beberapa orang pernikahan adalah hal yang menyulitkan, tanggung jawab meningkat dan semua harus dilakukan secara mandiri. Menikah memang memiliki tanggung jawab yang besar, tetapi menikah dapat membuat hidup Anda lebih makmur jika Anda memiliki pasangan yang cermat. Karena itu pastikan Anda menjalankan 8 cara di atas untuk menjadi pasangan yang cermat dan membawa kemakmuran dalam pernikahan.

 

Apakah Anda mengalami permasalahan dalam mengelola keuangan keluarga? Silakan share pengalaman dan pertanyaan Anda di bawah ini. Terima kasih.

 

Sumber Referensi :

  • Adi Rijek. 16 September 2016. Infographic: Menikah Bikin Lebih Makmur dengan 9 Cara Ini. Blog.Duitpintar.com – https://goo.gl/Dd7HHs

 

Sumber Gambar :

  • Couple Happy – https://goo.gl/KKyEUV

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku