Quotes Joker Terbaik dan Penuh Makna

Sudah nonton Film Joker 2019? Ternyata, ada quotes Joker yang tersembunyi di balik pernyataan-pernyataan sang badut dalam serialnya ini.

Apa saja pesannya? Simak dalam artikel berikut ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

JOKER 2019

Apakah Anda pecinta film tayangan DC comics? Tentu sudah tak asing dengan tokoh Joker, musuh bebuyutan dari superhero garapan DC Comics, Batman.

Film yang disutradarai oleh Todd Phillips ini sempat mendapat pergunjingan karena beberapa adegan yang dirasa menceritakan kegilaan sang tokoh Joker yang bisa dibilang “psycho”.

Itulah mengapa film Joker yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix ini diberi klasifikasi R dari Motion Picture Association of America karena kekerasan berdarah yang kuat, perilaku mengganggu, bahasa dan gambar seksual singkat.

Film yang disutradarai Bradley Cooper dan Emma Tillinger Koskoff ini tayang perdana di Festival Film Venesia pada tanggal 31 Agustus 2019, kemudian ditayangkan di Amerika Serikat pada tanggal 4 Oktober 2019 dan Indonesia dua hari sebelumnya.

Di balik setiap adegan yang mengangkat masalah psikologis manusia ini, ternyata ada banyak makna yang tersirat dari setiap kata-kata Joker, seorang pelawak tunggal yang sakit mental dalam film bergenre “dark” ini.

Tetapi sebelum membahas quotes Joker ini, agar terhindar dari tekanan psikologis mengenai keuangan, Anda bisa mengisi pengetahuan melalui buku-buku keuangan gratis dari Finansialku yang bisa di download di Ebook Keuangan.

Nah, sekarang mari simak apa saja makna dibalik setiap kata-kata dan kutipan tersebut yang dilansir dari SCREENRANT.

QUOTES Joker

#1 “IS IT JUST ME OR IS IT GETTING CRAZIER OUT THERE?”

“Apakah hanya saya atau kota ini yang menjadi semakin gila di luar sana?” – Arthur Fleck/Joker

Jika menilik dari film Batman sebelumnya, Gotham City biasanya digambarkan sebagai kota yang rusak, penuh dengan kekacauan dan kriminalitas merajalela sebelum Batman tiba dan menyelamatkan kota sebagai superhero.

Tapi, dalam film Joker 2019 yang baru rilis di tanggal 2 Oktober 2019 kemarin di Indonesia, Gotham City bahkan digambarkan lebih suram dari keadaan yang telah digambarkan dalam film-film Batman sebelumnya.

Film Joker 2019 mengangkat suasana yang begitu kental dengan era 70-an dan kekisruhan kota dimana banyak pembakaran dan huru-hara di sana-sini

Kondisi Gotham City yang semakin menurun dalam hal keamanan juga membuat Arthur Fleck, sang Joker semakin depresi dan gila sehingga ia didiagnosa memiliki mental illness atau penyakit mental.

Saat film ini dimulai, penonton diperlihatkan bagaimana Arthur Fleck/Joker sedang berbicara dengan pekerja sosial untuk berjuang dengan betapa buruknya hari-hari yang ia lalu dan setiap kejadian menyesakkan yang ia alami.

#2 “YOU DON’T LISTEN, DO YOU?”

“Kamu tidak mendengarkan, kan?” – Arthur Fleck/Joker

Film Joker 2019 ini mengangkat sebuah ide dimana Arthur Fleck selalu diabaikan dan didiskreditkan.

Arthur Fleck adalah seorang pria paruh baya yang berjuang melawan kehidupan yang begitu pahit ia rasakan dimana ia membutuhkan bantuan, namun dunia dan lingkungan di sekitarnya tidak peduli akan keadaannya.

Saat Arthur Fleck mengunjungi pekerja sosialnya (psikiater yang menanganinya), ia berusaha mengomunikasikan perasaan getirnya itu.

Apalagi ketika lembaga sosial itu akan ditutup oleh pemerintah, Arthur Fleck sangat menyesal karena ruang dimana dia bisa mendapatkan bantuan – setidaknya untuk didengar oleh pekerja sosial (psikiater yang menanganinya), bahkan dengan paksa harus menutup fasilitasnya karena tidak adanya kucuran dana dari pemerintah.

Arthur Fleck ingin untuk didengarkan dan diperhatikan, sama seperti kebutuhan setiap orang normal pada umumnya.

“#3 SOMEONE WHO HIDES BEHIND A MASK.”

“Seseorang yang bersembunyi di balik sebuah topeng.” – Thomas Wayne

Setelah menonton film Joker 2019 ini, penilaian penonton terhadap sosok Thomas Wayne yang diperankan oleh Brett Cullen tentu berbeda, bahkan 180 derajat.

Jika dalam film-film batman sebelumnya dikisahkan bahwa Thomas Wayne adalah sosok miliarder dermawan yang mendedikasikan kekayaannya untuk membantu rakyat Gotham City, namun tidak demikian dalam film Joker 2019 garapan Todd Philips ini.

Thomas Wayne malahan digambarkan sebagai seorang miliarder haus kekuasaan sehingga ia mencalonkan diri sebagai wali kota Gotham City dan seorang yang tidak mendukung kemajuan rakyat kecil – itulah sebabnya banyak pemotongan arus keuangan pemerintah untuk menyokong bantuan sosial yang mengakibatkan tutupnya lembaga sosial yang menolong masalah psikis Arthur Fleck.

Setelah Arthur Fleck membunuh beberapa laki-laki di kereta bawah tanah yang dikenal sebagai pemuda Wall Street (orang-orang terpandang) karena ia diganggu dan di-bully hingga dipukuli oleh mereka, maka keluarlah sebuah berita pembunuhan yang menggegerkan seisi kota sehingga membuat Thomas Wayne memberikan pendapatnya kepada awak media tentang “pengecut” yang bersembunyi di balik topeng badut namun enggan memperlihatkan sosok aslinya.

#4 “PEOPLE ARE STARTING TO NOTICE.”

“Orang-orang mulai memperhatikan.” – Arthur Fleck

Setelah kejadian pembunuhan – yang sebetulnya tidak disengaja, yang dilakukan oleh Arthur Fleck, kejadian tersebut justru membuatnya menjadi “melek” akan beberapa tujuan yang harus ia lakukan agar ia diperhatikan oleh orang lain (meski dalam cara yang negatif).

Terlebih lagi, aksi pembunuhan terhadap 3 pria Wall Street itu malah memberikan inspirasi bagi rakyat kecil Gotham City yang terabaikan untuk nekat melakukan tindakan kriminal dan bahkan pembunuhan.

Secara tidak sengaja, aksi Arthur Fleck tersebut malah menjadi simbol dari revolusi Gotham City sekaligus menjadi “pencerahan” bagi Arthur Fleck untuk menjadi pribadi yang semakin gila untuk masuk dan mengikuti keinginan penyakit mentalnya.

#5 “I HOPE MY DEATH MAKES MORE CENTS THAN MY LIFE.”

“Aku berharap kematianku lebih berharga daripada hidupku.” – Arthur Fleck

Seperti yang diceritakan pada beberapa adegan di awal film Joker 2019 ini, Arthur Fleck memiliki impian menjadi seorang komedian tunggal yang bisa menghibur semua orang di sekelilingnya.

Namun, penyakit mental yang ia derita ternyata membuatnya membuat lelucon yang bertolak belakang dengan lelucon orang-orang normal pada umumnya.

Terlihat saat adegan dimana dia mengunjungi sebuah pertunjukan komedi tunggal, ia tertawa pada bagian-bagian yang sebetulnya tidak lucu dan ia tidak tertawa ketika orang-orang lain sedang tertawa menertawakan lelucon sang komedian yang sedang tampil.

Ia menuliskan berbagai tips yang ia dapatkan dari komedian yang tampil tersebut melalui buku jurnalnya dan di dalamnya ia menuliskan kutipan ini:

“I HOPE MY DEATH MAKES MORE CENTS THAN MY LIFE”

Tulisan tersebut sempat dibaca oleh pekerja sosial (psikiater yang menanganinya) di lembaga sosial.

Dari tulisan tersebut tersirat dimana Arthur Fleck tidak puas dengan kehidupan yang ia alami.

#6 I USED TO THINK MY LIFE WAS A TRAGEDY…”

“Aku sempat berpikir bahwa hidupku adalah sebuah tragedi..” – Arthur Fleck

Arthur Fleck pada dasarnya ingin membawa tawa pada dunia melalui impiannya untuk menjadi seorang komedian tunggal, hanya saja dunia nampak tidak mendukung keinginannya itu.

Dalam perjalanan hidupnya, ia masih berharap untuk bertahan dengan kegembiraan yang ia sendiri ciptakan melalui hidupnya yang sulit. Namun kehidupan rasanya terlalu pahit dan semakin berat dan membuatnya tidak dapat menanggungnya.

Namun saat ia menemukan bahwa ternyata ia “dibohongi” oleh setiap ucapan ibunya sendiri yang ternyata pengidap penyakit mental delusional (punya halusinasi tingkat tinggi), pemikirannya tentang kehidupan menjadi berubah.

Arthur Fleck akhirnya percaya bahwa hidupnya ternyata hanyalah sebuah komedi (ia dipermainkan oleh keadaan sekitarnya) – sebelum akhirnya ia membunuh ibunya sendiri karena kekecewaan yang ia rasakan.

#7 “THE WORST PART OF HAVING A MENTAL ILLNESS…”

“Bagian paling buruk dari memiliki penyakit mental…”– Arthur Fleck

Mungkin banyak penonton berekspektasi untuk melihat keonaran gila yang dilakukan Joker seperti yang diceritakan dalam buku komik Batman, namun berbeda dari film Joker 2019, film ini menampilkan kelamnya kehidupan Arthur Fleck sang Joker yang mengalami kondisi kesehatan mental yang buruk dan bagaimana masyarakat bereaksi terhadapnya.

Penyakit mental yang ia derita diceritakan begitu parah, ini dikarenakan perasaan dan kondisinya yang terlihat diabaikan oleh lingkungan.

Salah satu ungkapan perasaan yang kembali ia tuliskan pada buku jurnal komedinya adalah

“Bagian paling buruk memiliki penyakit mental adalah orang-orang berharap kamu berperilaku seolah-olah kamu tidak mengidap penyakit itu.”

#8 “ALL I HAVE ARE NEGATIVE THOUGHTS.”

“Semua yang saya miliki hanyalah pikiran-pikiran negatif.” – Arthur Fleck

Film bergenre “dark” ini mengangkat ide dimana penjahat kawakan seperti Joker ternyata diciptakan sendiri oleh keadaan lingkungan yang serba tidak mendukung untuk menjadi pribadi yang positif.

Sebaliknya, hidupnya semakin terpuruk dan semua yang ia pikirkan hanyalah pikiran negatif.

Teriakannya minta tolong terulang dalam percakapan dengan pekerja sosialnya dimana ia mengatakan bahwa pekerja sosialnya hanya menanyakan pertanyaan yang sama di setiap pertemuan.

Sekali lagi, teriakannya minta tolong ternyata didengar oleh orang yang tidak tepat sehingga pikirannya hanya dipenuhi oleh pikiran negatif.

Anda punya masalah keuangan dan ingin didengarkan seperti Arthur Fleck dalam film Joker 2019?

Perencana Keuangan Finansialku yang siap menolong dan mendengar segala jeritan Anda dalam mengatur keuangan yang pelik.

Anda bisa unduh Aplikasi Finansialku melalui Google Play Store dan gunakan kode promo: POTONG50RIBU untuk berlangganan mode PREMIUM Aplikasi Finansialku sekarang juga!

#9 “YOU WOULDN’T GET IT.”

“Anda tidak akan mengerti.” – Arthur Fleck

Hampir di akhir tayangan film ketika Arthur Fleck diperkenalkan sebagai Joker oleh tayangan stasiun TV – Murray Franklin atas permintaannya sendiri.

Dalam adegan tayangan di studio, Joker membunuh sang pembawa acara Murray Franklin dan mendapatkan pujian kehormatan oleh rakyat Gotham City.

Dalam sebuah pesta perayaan atas kemenangan dari kacaunya Gotham City, Joker nampaknya menjadi “pahlawan villain” yang diagungkan oleh rakyat Gotham City.

Di paling akhir film, nampak ia sedang berada di rumah tahanan Arkham Asylum dimana Arthur Fleck – sang Joker tertawa di depan dokter jiwa yang menanganinya.

Ketika Joker tertawa, dokter bertanya apakah dia ingin berbagi lelucon dengannya. Joker hanya menjawab, “Anda tidak akan mengerti (lelucon saya).”

#10 “YOU GET WHAT YOU F**KING DESERVE!”

“Anda mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan!” – Arthur Fleck

Sebuah klimaks dimana Arthur Fleck mengungkapkan identitasnya sebagai Joker terjadi dalam panggung acara TV show yang dipandu oleh Murray Franklin.

Saat itulah momen dimana ia memperkenalkan dirinya kepada publik sebagai Joker termasuk pengakuannya atas pembunuhan yang ia lakukan di kereta bawah tanah terhadap 3 pemuda Wall Street.

Setelah pengakuannya yang membuat publik sontak menyorotinya, Joker juga mengkritik Murray Fanklin karena caranya dalam memperlakukan orang-orang seperti Arthur Franklin.

Joker menganggap orang-orang dari kalangan atas seperti Murray Fanklin hanya membuat rakyat kecil sebagai tontonan lelucon belaka.

Dalam kalimat terakhir yang ia sampaikan dalam acara TV show itu, Joker mengatakan,

“Apa yang Anda dapatkan ketika Anda melewati seorang penyendiri yang sakit jiwa dengan masyarakat yang mengabaikannya dan memperlakukannya seperti sampah? Anda mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan!”

Dia kemudian membunuh Murray Franklin di siaran langsung televisi tersebut dan menjadi momen klimaks paling mengejutkan dalam film tersebut.

Sudah nonton Film Joker 2019? Apa tanggapanmu dari quotes Joker di atas? Anda bisa bagikan pendapat Anda dalam kolom komentar.

Anda juga dapat membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan! Terima kasih!

Sumber Referensi:

Colin Mccormick. 8 Oktober 2019. Joker: 10 Quotes That Will Stick With Us Forever. Screenrant.com – https://bit.ly/2nCO5OD
Morteza S.A. 9 Oktober 2019. Pemeran Joker dalam Pusaran Piala Oscar. Tagar.id – https://bit.ly/2pjpu1P
Fajar Anjungroso. 10 Oktober 2019. Film Joker Tak Layak Ditonton Anak-anak, Ini Penjelasan Psikolog. Tribunnews.com – https://bit.ly/2Mfdck4
Alviana Harmayani Masrifah. 4 Oktober 2019. 5 Alasan Mengapa Film Joker Tidak Layak Ditonton Anak-anak. Today.line.me – https://bit.ly/2nG6jP4
Eno Dimedjo. 11 Oktober 2019. Isu Sekuel dan Fakta Lain Film Joker 2019. Tagar.id – https://bit.ly/35zIo5d
Randy P.F Hutagaol. 12 Oktober 2019. 5 Fakta Menarik Film Joker 2019, Film Besutan DC Comics Sarat Pujian hingga Kontroversi. Medan.tribunnews.com – https://bit.ly/32hr42S
Admin. Christie Stephanie Kalangie. 8 Oktober 2019. Menilik Sisi Lain Film “Joker” (2019). Kompasiana.com – https://bit.ly/2plZsL6