Kata-kata Mutiara Stephen Covey dan Perjalanan Hidupnya

Simak kata-kata mutiara Stephen Covey melalui setiap karyanya yang berjudul 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif. Rasakan motivasi yang timbul dari setiap kalimat yang beliau ucapkan. Selamat membaca dan terinspirasi!

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Biografi Stephen Covey, Buku 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif

Stephen Covey (1933 – 2012) adalah salah satu pendiri Franklin Covey Company (penyedia solusi pelatihan dan konsultasi dengan sekitar 3.500 karyawan).

Dalam tiga puluh tahun terakhir, Stephen Covey sendiri memberikan layanan pelatihan ke berbagai organisasi internasional terkemuka. Dia juga sangat terkenal dengan penelitian dan modelnya: 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif.

Stephen Covey menyandang gelar B.Sc. di bidang Administrasi Bisnis dari University of Utah di Salt Lake City, di samping gelar MBA di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas Harvard dan juga gelar doktor (Ph.D.) dari Universitas Brigham Young.

Stephen Covey adalah seorang profesor di universitas tersebut sebelum dia menjadi sukses dengan bukunya ‘The Seven Habits of Highly Effective People’, atau 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif.

Stephen Covey tinggal bersama istri dan keluarganya di Provo (Utah), kota tempat Universitas Brigham Young didirikan. Ia adalah seorang ayah dari sembilan bersaudara dan seorang kakek dari 50 cucu. Stephen Covey sempat menerima Penghargaan Kehormatan dari ‘National Fatherhood Initiative’ pada tahun 2003.

Stephen Covey adalah pendiri Pusat Kepemimpinan Covey, yang menjadi ‘FranklinCovey’ setelah diambil alih oleh Franklinquest.

Pusat Kepemimpinan Covey mengkhususkan diri dalam menyediakan pelatihan dan penjualan produk yang meningkatkan produktivitas. Stephen Covey mengukir sebuah karier cemerlang selama hidupnya.

Perjalanan Karier Stephen Covey

Dia sempat ditunjuk sebagai asisten presiden Universitas Brigham Young. Selain itu, ia juga menjabat sebagai profesor manajemen bisnis. Sementara di universitas, ia menempuh pendidikan Doktor Pendidikan Agama.
Pada tahun 1970, dia menulis buku, ‘Spiritual Roots Human Relations’. Buku ini membahas akar penyebab masalah hubungan dan memberikan solusi spiritual kepada para
Pada tahun 1982, ia menulis sebuah buku ‘The Divine Center’. Buku itu adalah salah satu dari sekian banyak karya bakti yang ia tulis untuk para pembaca Zaman Akhir, sebuah gereja primitif Kristen.

Pada tahun 1984, dia mengundurkan diri dari jabatan pengajarnya di Universitas Brigham Young untuk mendirikan perusahaan pelatihan bernama ‘Stephen R. Covey and Associates’.
Pada tahun 1987, ‘Stephen R. Covey and Associates’ berganti nama menjadi ‘Covey Leadership Centre,’ Perusahaan ini bertujuan untuk menawarkan alat pelatihan dan produktivitas kepada organisasi dan individu.
Pada tanggal 1 April 1989, dia membuat buku, ‘Principle-centered Leadership’. Buku ini membahas berbagai strategi untuk efektivitas pribadi dan profesional. Ini juga memberi wawasan tentang bagaimana mengembangkan orang dan organisasi.
Pada tahun 1989, dia menerbitkan buku best seller, ‘The Seven Habits of Highly Effective People’. Ini adalah buku bisnis dan self-help yang paling menonjol yang mendapatkan pengakuan internasional. Buku ini terjual lebih dari 25 juta kopi dan diterjemahkan dalam 38 bahasa.
Pada tahun 1994, dia datang dengan terbitan berikutnya ‘First Things First’. Dengan bekerja sama dengan A. Roger dan Rebecca R. Merrill, buku ini menyoroti pentingnya manajemen waktu.

Sementara itu, untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, dia menggabungkan ‘Pusat Kepemimpinan Covey’ dengan Franklin Quest untuk bergabung dengan ‘Franklin Covey’. Ini adalah perusahaan jasa profesional global yang terlibat dalam menjual alat pelatihan dan produktivitas kepada individu dan organisasi
Pada tahun 2004, dia menerbitkan buku, ‘The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness’, yang merupakan sekuel dari buku yang diterbitkan sebelumnya, ‘The Seven Habits of Highly Effective People’. Buku tersebut mendesak orang untuk menemukan suara mereka sendiri dan mengilhami orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Pada tahun 2008, dia keluar dengan buku berjudul, ‘The Leader In Me — How Schools and Parents Around the World Are Inspiring Greatness, One Child at a Time’. Buku ini mempelajari secara mendalam bagaimana beberapa sekolah, institusi, dan masyarakat tertentu memelihara generasi penerus untuk menghadapi tantangan dan peluang di abad ke-21.

Pada tahun 2008, ia meluncurkan Komunitas Online Stephen Covey, koleksi kursus online dan jejaring sosial. Dengan orang-orang yang melakukan sinkronisasi ke World Wide Web, dia menggunakan platform online untuk menyampaikan gagasannya tentang topik terkini dan kepemimpinan diri.
Pada tahun 2010, dia menulis artikel, ‘Our Children and the Crisis in Education’, yang terbit di berita Huffington Post. Dia juga mengadakan konferensi dan lokakarya untuk melatih para administrator sekolah dasar melalui situs web.

Download E-book Investasi Emas untuk Pemula

Download Ebook Sekarang

Penghargaan Stephen Covey

Pada tahun 1994, dia menerima Penghargaan International Entrepreneur of the Year.
Pada tahun 1996, majalah ‘Time’ memberikannya gelar sebagai salah satu dari ’25 orang Amerika yang paling berpengaruh ‘.
Pada tahun 1998, dia dianugerahi Penghargaan Manusia Damai Internasional Sikh.
Pada tahun 2003, ia menerima ‘Fatherhood Award’ dari National Fatherhood Initiative, sebuah organisasi nirlaba.
Pada tahun 2004, dia menerima penghargaan ‘Golden Gavel’, yang diberikan kepadanya oleh Toastmasters International, sebuah organisasi pendidikan nirlaba.
Pada tanggal 14 November 2009, dia dilantik menjadi Hall of Fame Wirausaha Lembah Utah.

Kata-kata Mutiara Inspirasional dari Stephen Covey

#1 “Each of us guards a gate of change that can be opened only from the inside.”

“Masing-masing dari kita menjaga gerbang perubahan yang bisa dibuka hanya dari dalam.”

#2 “Every human being has four endowments – self-awareness, conscience, independent will, and creative imagination. These give us the ultimate human freedom: The power to choose, to respond, to change.”

“Setiap manusia memiliki empat anugerah – kesadaran diri, hati nurani, kehendak mandiri, dan imajinasi kreatif. Ini memberi kita kebebasan manusia tertinggi: Kekuatan untuk memilih, merespon untuk berubah.”

#3 “I am not a product of my circumstances. I am a product of my decisions.”

“Saya bukan produk dari keadaan saya. Saya adalah produk dari keputusan saya.”

#4 “If I really want to improve my situation, I can work on the one thing over which I have control – myself.”

“Jika saya benar-benar ingin memperbaiki situasi saya, saya dapat mengerjakan satu hal yang saya kendalikan sendiri.”

#5 “Setbacks are inevitable; misery is a choice.”

“Kemunduran tidak bisa dihindari; Kesengsaraan adalah sebuah pilihan.”

#6 “Be a light, not a judge. Be a model, not a critic.”

“Jadilah terang, bukan hakim. Jadilah teladan, bukan kritikus.”

#7 “Deep within each of us is an inner longing to live a life of greatness and contribution – to really matter, to really make a difference. We can consciously decide to leave behind a life of mediocrity and to life a life of greatness – at home, at work, and in the community.”

“Jauh di dalam diri kita masing-masing adalah kerinduan batin untuk menjalani kehidupan yang penuh kebesaran dan kontribusi – untuk benar-benar penting, untuk benar-benar membuat perbedaan. Kita secara sadar dapat memutuskan untuk meninggalkan kehidupan yang tidak biasa-biasa saja dan menghidupkan kehidupan yang agung – di rumah, di tempat kerja, dan di masyarakat.”

#8 “Most of us spend too much time on what is urgent and not enough time on what is important.”

“Sebagian besar dari kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk apa yang mendesak dan tidak cukup waktu untuk apa yang penting.”

#9 “The key to life is not accumulation. It’s contribution.”

“Kunci hidup bukanlah akumulasi, melainkan kontribusinya.”

#10 “Highly effective people share 7 Habits. Habit 1 says “You’re the programmer” and Habit 2 says “Write the program,” “Live the program”; then Habit 3 says “Run the program,” “Live the program.” Habit 7 is the paradigm of continuous improvement of the whole person; it stands for education, learning, and recommitment.”

“Orang yang sangat efektif berbagi 7 Kebiasaan. Kebiasaan 1 mengatakan “Anda pemrogramer” dan Kebiasaan 2 mengatakan “Tulislah programnya,” “Hidupi programnya”; Maka Kebiasaan 3 mengatakan “Jalankan programnya,” “Hidupkan programnya.” Kebiasaan 7 adalah paradigma perbaikan terus menerus dari keseluruhan pribadi; Itu singkatan dari pendidikan, pembelajaran dan komitmen kembali.”

#11 “Any time we think the problem is “out there,” that very thought is the problem.”

“Setiap saat kita berpikir masalahnya adalah “di luar sana,” dan yang menjadi pusat pemikiran adalah masalahnya.”

#12 “Effective people are not problem-minded; they’re opportunity-minded. They feed opportunities and starve problems.”

“Orang yang efektif tidak bermasalah; Mereka berpikiran terbuka. Mereka memberi makan peluang dan membuat kelaparan setiap masalah.”

#13 “The main thing is to keep the main thing the main thing.”

“Hal utama adalah menjaga hal utama tetap menjadi hal utama.”

#14 “There’s no better way to inform and expand your mind on a regular basis than to get into the habit of reading good literature.”

“Tidak ada cara yang lebih baik untuk menginformasikan dan memperluas pikiran Anda secara teratur daripada membiasakan membaca literatur yang baik.”

#15 “Being influenceable is the key to influencing others.”

“Yang menjadi pengaruh adalah kunci untuk mempengaruhi orang lain.”

#16 “Empathy is not sympathy. Sympathy is a form of agreement. Empathy is not agreeing with someone; it is fully, deeply understanding that person, emotionally as well as intellectually.”

“Empati bukanlah simpati. Simpati adalah bentuk kesepakatan. Empati tidak setuju dengan seseorang; Empati sangat memahami kondisi seseorang, baik secara emosional maupun intelektual.”

#17 ”I have made it a regular practice to interview my children. The basic ground rule in this “interview” is that I only listen and try to understand. It is not a time for moralizing, preaching, teaching, or disciplining – there are other times for that – this is a time to merely listen and understand and empathize. Sometimes I want terribly to move in and advise, teach, judge, or sympathize, but I have inwardly determined that during these special visits I will only attempt to understand.”

“Saya telah membuat praktik reguler untuk mewawancarai anak-anak saya. Aturan dasar dalam “wawancara” ini adalah bahwa saya hanya mendengarkan dan mencoba untuk mengerti. Ini bukan saatnya untuk moral, khotbah, pengajaran atau pendisiplinan – ada waktu lain untuk itu – ini adalah waktu untuk hanya mendengarkan dan memahami dan berempati. Terkadang saya sangat ingin pindah dan menasihati, mengajar, menilai, atau bersimpati, namun saya telah menentukan bahwa selama kunjungan khusus ini saya hanya akan berusaha untuk mengerti.”

#18 “If I were to summarize in one sentence the single most important principle I have learned in the field of interpersonal relations, it would be this: Seek First to Understand, Then to Be Understood.”

“Jika saya merangkum satu kalimat, satu-satunya prinsip terpenting yang saya pelajari di bidang hubungan interpersonal, adalah: Memahami terlebih dahulu, Kemudian Dipahami.”

#19 “Most arguments are not really disagreements but are rather little ego battles and misunderstandings.”

“Sebagian besar argumen tidak benar-benar bertentangan pendapat tapi agak sedikit bertempur secara ego dengan adanya kesalahpahaman.”

#20 “Are leaders born or made? This is a false dichotomy – leaders are neither born nor made. Leaders choose to be leaders.”

“Apakah pemimpin terlahir atau dibuat? Ini adalah dikotomi yang salah – pemimpin tidak dilahirkan atau dibuat. Pemimpin memilih untuk menjadi pemimpin.”

#21 “Effective leadership is putting first things first. Effective management is discipline, carrying it out.”

“Kepemimpinan yang efektif adalah meletakkan hal pertama terlebih dahulu. Manajemen yang efektif adalah disiplin dan melaksanakannya.”

#22 “I don’t define leadership as becoming the CEO. A CEO is no more likely to be a leader than anyone else. I am talking about leading your own life, being a leader among your friends, being a leader in your own family.”

“Saya tidak mendefinisikan kepemimpinan sebagai CEO. Seorang CEO tidak lebih mungkin menjadi pemimpin daripada orang lain. Saya berbicara tentang memimpin hidup Anda sendiri, menjadi pemimpin di antara teman Anda, menjadi pemimpin di keluarga Anda sendiri.”

#23 “In the Industrial Age, leadership was a position. In the Knowledge Age, leadership is a choice.”

“Di Era Industri, kepemimpinan adalah sebuah posisi. Di Era Pengetahuan, kepemimpinan adalah pilihan.”

#24 “Leadership is the highest of the arts, simply because it enables all the other arts and professions to work.”

“Kepemimpinan adalah seni tertinggi. Kepemimpinan memungkinkan semua seni dan profesi lain untuk bekerja.”

Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Ebook Reksa Dana

Karya Stephen Covey yang Menginspirasi

Stephen Covey memang sudah menjadi salah satu inspirator dan motivator terbaik di dunia dengan setiap buku dan hasil karya yang memberi dampak positif bagi para pembacanya.

Tentu Anda juga termasuk salah satunya yang mendapatkan manfaat dari membaca kisah hidup dan kata-kata mutiara seorang motivator dan pembiacara kelas dunia ini bukan?

Jika Anda ingin agar orang-orang di sekitar Anda termotivasi juga melalui setiap kata-kata mutiara Stephen Covey, Anda juga dapat membagikan artikel di atas kepada mereka yang membutuhkan.

Sumber Referensi:

Paul Sohn. Top 40 Stephen Covey Quotes of All-Time. Paulsohn.org – https://goo.gl/Rqtf3z
Admin. Stephen Covey. Forbes.com – https://goo.gl/JFjP1p
Admin. Stephen Covey. The Famous People.com – https://goo.gl/DxkDni
Vincent Van Vliet. 16 Desember 2013. Stephen Covey. Toolshero.com – https://goo.gl/7FERSe

Sumber Gambar: