Membuat trading system yang sederhana dan profitable: Sistem trading adalah kombinasi berbagai tools atau parameter dalam analisis teknikal untuk membantu trader mengambil keputusan bertransaksi.

Trading system sangatlah penting dalam mendukung kelancaran trading.

Sama halnya seperti “selera” makan, trading system trader juga berbeda-beda. Meski berbeda, yang penting sistem tersebut harus sederhana sehingga mudah dibaca dan tentunya harus bisa menghasilkan profit konsisten.

Lalu, bagaimana memilih tools yang hendak digunakan? Apa saja dasar pemilihan tools tersebut sehingga terbentuk system trading yang enak dilihat?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Profit Tanpa Bingung Membaca Grafik

Terlepas dari pasangan mata uang apa yang akan di-trading-kan, trading system adalah pondasi yang penting bagi trader.

Trading system yang baik harus berisi komponen parameter yang dapat menunjukkan data penting sebagai dasar pengambilan keputusan bertransaksi. Data parameter yang ditampilkan bisa berupa berbagai garis dan simbol berwarna warni.

Hal ini membantu trader dalam bertransaksi, khususnya mengetahui kapan beli dan jual sehingga meraih profit maksimal dan meminimalisasi risiko.

Ada banyak tools indikator teknis yang dapat digunakan, bahkan diperoleh secara gratis.

Namun, pilihlah yang performanya paling akurat dan paling Anda pahami cara kerjanya.

Selain itu, hindarilah menggunakan terlalu banyak tools yang justru akan membuat bingung ketika membacanya.

Tools yang terlalu banyak juga memperlambat trader dalam mengambil keputusan trading. Padahal harga mata uang bergerak begitu lincahnya meski dalam waktu pendek.

Idealnya gunakanlah sedikitnya 2- 3 tools indikator dalam 1 layar trading Anda.

Langkah Membuat Trading System yang Sederhana dan Profitable 02 Forex - Finansialku

[Baca Juga: Yuk Ketahui, Apakah Prinsip Trading Sama Dengan Berjualan?]

 

Dalam membuat trading system, ada 2 hal penting yang harus dicapai.

Pertama, trading system tersebut harus bisa mengidentifikasi tren harga secepat mungkin sehingga trader tidak ketinggalan peluang. Kedua, mampu membedakan sinyal palsu.

2 fungsi utama ini harus berjalan secara bersamaan dan jangan sampai keduanya saling bertolak belakang.

Ada kalanya indikator dapat menginformasikan perubahan tren dengan cepat. Namun, biasanya kelemahan yang terjadi adalah notifikasi tersebut sering diikuti oleh sinyal palsu.

Di sisi lain, jika indikator tersebut jarang muncul dan benar-benar menghindari sinyal palsu, sering kali justru terlewatkan peluang-peluang bagus. Wah jadi bingung ya, lalu bagaimana trading system yang ampuh donk? Hehehe…

Pilihlah tools indikator yang bisa dengan cepat menginformasikan perubahan tren yang terjadi, namun juga bisa menyeleksi sinyal palsu.

Trading system yang baik memiliki beberapa unsur berikut, indikator yang saling bersinergi, strategi penggunaan yang tepat, manajemen risiko dan eksekusi yang sesuai.

Selanjutnya, kita akan membahas satu per satu unsur tersebut.

728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

#1 Indikator

Dengan perkembangan teknologi digital yang begitu pesat, banyak indikator analis teknikal bertebaran. Bahkan bisa diperoleh dengan gratis di internet dan pelatihan trading saham.

Tidak perlu mengumpulkan semua indikator yang ada tersebut. Jangan lupa bahwa trading bertujuan untuk meraih profit konsisten, jadi pilihlah indikator secukupnya untuk mendukung trading.

Secara umum, ada 2 jenis kelompok indikator, yaitu untuk mengidentifikasi tren (Moving Average, Bollinger Bands, dan lain-lain) dan konfirmasi tren dengan momentum (RSI, Stokastik, MACD, dan lain-lain).

Pahami Dulu Moving Average - Gambar 1 - Moving Average

[Baca Juga: Analisa Fundamental Forex: Inilah Faktor yang Mempengaruhi dan Indikator-Indikatornya]

 

Berikut ini beberapa indikator yang umum dikenal di dunia trading:

Nama Indikator Parameter Penggunaan
Moving Average (MA) 20, 50, 100, 200
  • Jika candle berada di atas MA, maka uptrend (MA terkecil berpotongan ke atas dengan MA panjang).
  • Berlaku pula sebaliknya, jika candle berada di bawah garis MA terkecil dan berpotongan di bawah MA artinya downtrend.
  • MA tidak bekerja pada kondisi pasar sideways.
Bollinger Bands (BB) 30,2,2

Bullish: candle berpotongan dengan garis bawah BB.

Bearish: candle berpotongan dengan garis atas BB.

RSI 9
  • Bullish: RSI melintas di atas 30.
  • Bearish: RSI mencapai angka 70
  • Untuk meningkatkan sensitivitas sering kali digunakan parameter 20:80 sebagai pengganti 30:70.
MACD Histogram 12, 26, 9
  • Bullish: Bar berada di atas garis.
  • Bearish: Bar di atas garis mengecil selanjutnya muncul di bawah garis.

 

Selain indikator, trader juga perlu memilih time frame yang hendak digunakan untuk menganalisis dan untuk membuka posisi.

Penggunaan time frame tersebut sebenarnya disesuaikan dengan gaya trading masing-masing.

Bagi daytrader, biasanya menggunakan periode waktu harian untuk menganalisis dan melihat tren. Sedangkan untuk menentukan beli di harga berapa, trader menggunakan periode waktu jam, 30 menit, 15 menit bahkan 5 menit.

 

#2 Strategi Trading

Indikator-indikator yang ada tersebut dapat dipilih beberapa untuk digunakan bersamaan untuk saling konfirmasi.

Indikator yang dipilih disesuaikan dengan strategi trading, sehingga pahamilah cara kerja indikator tersebut sebelum digunakan.

Disarankan untuk terlebih dahulu menguji dan beradaptasi dengan indikator yang hendak digunakan pada akun simulasi terlebih dahulu sebelum menggunakan akun sungguhan.

Ketahui Strategi-strategi Dasar Trading Komoditas 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ketahui Strategi-strategi Dasar Trading Komoditas]

 

Beberapa pertanyaan untuk membantu Anda mengevaluasi indikator yang hendak digunakan, yaitu:

  • Berapa target profit yang diinginkan,
  • Pada harga berapa target profit ingin dicapai,
  • Dimana harga cutloss,
  • Perbandingan risk dan reward,
  • Seberapa sering Anda ingin trading,
  • Kapan harus cut profit,
  • Dan lain sebagainya

 

#3 Manajemen Risiko

Memilih indikator, sudah tepat. Strategi juga sudah ciamik, apa lagi ya yang kurang?

Yup, indikator dan strategi yang tepat saja rupanya masih belum cukup lho, tanpa diikuti dengan pengelolaan risiko yang tepat.

Pernahkah Anda mengalami profit dari 8 transaksi, lalu lenyap hanya dalam 2 transaksi? Atau bahkan malah profit yang terkumpul masih belum cukup menutup 1 kali kerugian justru menggerus modal yang ada?

Manajemen risiko berkaitan juga dengan strategi position sizing alias berapa banyak modal yang hendak digunakan dalam 1 transaksi. Gunakanlah porsi modal yang sama untuk tiap transaksi.

Terkadang trader tergoda setelah profit dari beberapa transaksi lalu hendak menggandakan profit yang diperoleh dengan menggandakan modal yang digunakan.

Selain itu, perlu diperhatikan pula perbandingan risk dan reward yang dipilih misalnya 1:2, 1:3.

Tetaplah konsisten dengan perbandingan tersebut di setiap transaksi.

Manajemen-Risiko-Trading-Forex-0

[Baca Juga: Praktekkan! Cara Manajemen Risiko Yang Dapat Anda Lakukan Ketika Trading Forex]

 

#4 Eksekusi Sesuai Rencana

Setelah telah memilih indikator yang tepat dan manajemen risiko yang aman pula selanjutnya membuat rencana trading tertulis yang menjadi standar dalam bertransaksi.

Layaknya dalam bisnis, trading juga perlu perencanaan dan eksekusi yang sesuai. Eksekusi yang tepat sesuai rencana membuat trading Anda menjadi lengkap seutuhnya.

Seperti yang kita semua ketahui, indikator, strategi dan manajemen risiko yang tepat tidak akan berhasil secara maksimal tanpa eksekusi yang sesuai.

 

Tidak Ada Yang Sempurna

Tidak ada indikator dan strategi yang sempurna. Sama halnya juga tidak ada holy grail dalam trading.

Meski demikian, kita perlu mengasah keahlian menganalisis dengan rutin mengevaluasi indikator dan strategi yang digunakan.

Bukan berarti mengganti-ganti indikator dan strategi yang digunakan lho!

Bruce Lee mengatakan:

”Saya tidak takut kepada orang yang telah berlatih 10.000 macam tendangan, tapi saya takut orang yang telah berlatih satu tendangan selama 10.000 kali.”

 

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Jika iya, apakah Anda ingin membagikan artikel ini kepada teman terdekat Anda?

Tidak ada salahnya, jika Anda berbagi kepada mereka lho! Dijamin Anda akan semakin sukses dalam memahami trading system!

 

Sumber Referensi:

  • Van K Tharp, PhD. 2009. Super Trader Make Consistent Profits in Good and Bad Markets. New York: McGraw Hill.

 

Sumber Gambar:

  • Langkah Membuat Trading System 01 – https://bit.ly/2G9EoxC
  • Langkah Membuat Trading System 02 – https://on.mktw.net/2IsqkRt