Justru karena masih muda, maka para mahasiswa harus mulai belajar investasi, betul? Banyak mahasiswa di negara maju yang sudah sukses berinvestasi di usia 20 an, masa Kamu mahasiswa di Indonesia masih menunda-nunda? Jangan tunda lagi, yuk mulai belajar investasi sekarang juga. 

 

Teman-Teman Mahasiswa, Pilih Menabung atau Berinvestasi?

 Teman-teman para mahasiswa, apakah Anda pernah terbayang lulus kuliah, kerja 5 tahun bisa bayar uang muka rumah? bisa menikah pakai uang sendiri? bisa beli kendaraan sendiri? Kalau kamu mau, ya harus usaha donk sejak usia muda.  

Ingat lho, Anda 5 tahun yang akan datang adalah hasil pilihan yang Anda lakukan saat ini. Jika Anda memilih untuk mulai belajar berinvestasi dan mulai sekarang, tentu 5 tahun lagi Anda akan jauh lebih baik. Siapa yang menuai, dia yang memanen. Silakan buktikan.

 

Permasalahannya, sekarang ini ada banyak sekali investasi, ada yang namanya investasi saham, ada investasi properti, ada investasi emas, ada investasi reksa dana dan banyak lainnya. Kalau saya mau belajar investasi, harus belajar dari mana?

Mahasiswa, Jangan Alasan Umur. Lagi Yuk Kita Mulai Belajar Investasi Sekarang 2 - Finansialku

[Baca Juga : Masih Alasan Ga Punya Uang untuk Investasi? Nih 6 Sumber Pemasukan yang Dapat Kamu Coba]

 

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mulai berinvestasi bagi mahasiswa :

 

#1 Menentukan Tujuan Keuangan

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mulai berinvestasi adalah menentukan tujuan keuangan. Tujuan inilah yang akan menjadi target investasimu. Jika tidak memiliki target akan sulit untuk menentukan berapa dana yang harus diinvestasikan dan berapa return yang diharapkan.

Walaupun kamu belum memiliki penghasilan, tidak masalah untuk menentukan tujuan-tujuan keuangan. Ketahuilah bahwa setiap tahun harga barang-barang akan meningkat. Karena itu semakin dini merencanakan tujuan keuangan, semakin mudah pula mempersiapkannya. Buatlah daftar hal-hal apa yang ingin kamu dapatkan baik itu mobil, biaya menikah, rumah, liburan keluarga, dan lain-lain.

5 Tahun Kerja Bisa Membeli Rumah, Asalkan Punya Rencana - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : 5 Tahun Kerja Bisa Beli Rumah, Asalkan Tahu Caranya]

 

Tujuan keuangan ini dapat dikategorikan berdasarkan jangka waktunya. Ada tujuan keuangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek adalah yang ingin didapatkan dalam kurun waktu 1 tahun. Sementara menengah adalah 3 tahun dan jangka panjang adalah 10 tahun atau lebih.

 

#2 Merencanakan Keuangan

Di usia yang masih muda ini sebaiknya kamu mengenal pentingnya perencanaan keuangan pribadi. Mengapa? Karena sebenarnya ada sangat banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dalam jangka panjang seperti yang sudah kamu tentukan di langkah pertama. Mulai dari membeli gadget, kendaraan, menikah, hingga nanti pensiun. Jika tidak dipersiapkan, kelak akan sulit untuk memenuhi semua kebutuhan dan mencapai kebebasan keuangan. Semakin dini merencanakan keuanganmu maka akan semakin mudah untuk memenuhinya.

Setelah menetapkan tujuan-tujuan keuanganmu, mulailah menyusun perencanaan keuangan. Kamu harus menghitung berapa dana yang perlu diinvestasikan dari sekarang untuk mendapatkan seluruh tujuan keuangan tersebut. Untuk menghitung berapa dana yang harus diinvestasikan kamu dapat menggunakan Aplikasi Finansialku.

Aplikasi Finansialku Iklan 1 - Perencana Keuangan Independen Finansialku

 

#3 Mengenali Produk-Produk Investasi

Sudah pernah mendengar tentang produk-produk investasi? Jika belum, kamu mungkin sedikit kebingungan ketika mendengar kata saham atau reksa dana. Karena itu kenalilah produk-produk tersebut dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Saat ini sudah banyak sekali ragam produk investasi, begitu pula dengan platform untuk membelinya. Cobalah cari artikel atau berita-berita yang membahas tentang produk-produk investasi. Pelajari cara kerja setiap produk investasi serta kelebihan dan kekurangannya. Silakan klik di sini, untuk belajar lebih banyak mengenai investasi reksa dana.

5-langkah-investasi-reksa-dana-untuk-mahasiswa-1-finansialku

 [Baca Juga : 5 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Mahasiswa]

 

Kini produk investasi tidak hanya dijual secara fisik di suatu perusahaan, sudah banyak investasi yang berbasis online. Sebagai mahasiswa di zaman sekarang, Anda pasti tidak asing dengan gadget dan internet. Gunakanlah fasilitas tersebut untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai investasi. Kamu juga dapat mencoba fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia investasi online. Cobalah mendaftarkan diri ke beberapa situs tersebut untuk mengetahui lebih dalam mengenai investasi.

 

 

#4 Mengenali Profil Risiko dan Portofolio yang Sesuai

Dalam berinvestasi sebaiknya kamu tidak hanya menggunakan satu produk investasi. Jika hanya berinvestasi di satu tempat, kamu akan kebingungan jika investasi tersebut turun drastis. Sebaiknya berinvestasi di beberapa produk investasi yang berbeda atau biasanya disebut diversifikasi. Langkah ini dapat membantu membagi-bagi risiko investasimu sehingga tidak menumpuk di satu produk saja. Jika salah satu produk investasi harganya turun drastis, kamu masih punya investasi lain yang dapat menopang kerugian dari investasi tersebut.

apakah-investasi-di-p2p-lending-aman-dan-terdiversifikasi-2-finansialku

 [Baca Juga : Kalau Belum Tahu Diverisifikasi, Mungkin Kamu Perlu Baca Ini]

 

Untuk itu kamu perlu membuat portofolio investasi. Portofolio ini adalah susunan persentase investasimu secara keseluruhan. Dalam portofolio ini, setiap produk investasi diberikan proporsi tersendiri yang bisa berbeda-beda persentasenya. Untuk menentukan proporsi tersebut kamu harus mengetahui profil risikomu. Profil risiko menggambarkan berapa besar risiko yang dapat kamu tanggung. Ada 3 macam profil risiko yaitu konservatif, moderat dan agresif. Untuk mengetahui profil risikomu, kamu harus mengisi kuesioner profil risiko. Kuesioner ini biasanya disediakan oleh bank atau penyedia produk investasi.

  • Risiko Konservatif : Jika memiliki profil risiko konservatif berarti kamu lebih suka ‘bermain aman’ dalam berinvestasi. Karena itu portofolio investasimu sebaiknya difokuskan pada investasi dengan risiko rendah seperti deposito, emas, dll. Bukan berarti kamu tidak bisa berinvestasi di pasar saham atau reksa dana, hanya saja proporsinya lebih sedikit.
  • Risiko Moderat : Bagi kamu yang memiliki profil risiko moderat, kamu dapat menanggung risiko yang lebih besar daripada konservatif. Karena itu kamu dapat memfokuskan investasimu pada investasi dengan risiko menengah. Misalnya reksa dana campuran, dan investasi lainnya dengan risiko yang tidak terlalu tinggi. Tetapi kamu juga bisa berinvestasi saham dengan proporsi yang tidak terlalu besar.
  • Risiko Agresif : Profil risiko agresif adalah yang memiiliki toleransi tertinggi terhadap risiko. Artinya kamu dapat berinvestasi sebebas-bebasnya di investasi dengan risiko tinggi. Jika memiliki profil risiko agresif, fokuskan investasimu di pasar saham atau reksa dana saham.

 

Setelah mengetahui profil risikomu, barulah buat portofolio investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Tentukan berapa besar proporsi investasimu untuk investasi yang berisiko rendah, menegah dan tinggi. Jika kamu bingung bagaimana cara membuat portofolio tersebut, cobalah berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional.

 

#5 Mulai Berinvestasi

Walaupun belum memiliki penghasilan saat ini, kamu tentu memiliki uang bulanan yang diberikan orangtua atau beasiswa. Gunakan sebagian uang tersebut untuk berinvestasi. Tidak masalah jika uang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi. Gunakanlah dana yang ada untuk memenuhi sebagian kebutuhan investasimu. Walaupun belum cukup, paling tidak kamu sudah satu langkah di depan dalam berinvestasi.

Belajar Investasi itu Mirip dengan Belajar Berenang - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga : Belajar Investasi Itu Seperti Orang Belajar Renang]

 

Jangan khawatir tidak memiliki cukup modal. Saat ini sudah banyak penawaran investasi yang dapat dimulai dari nominal yang sangat kecil. Misalnya saja reksa dana, ada banyak reksa dana yang dapat dimulai dengan modal hanya Rp 100.000. Bahkan beberapa reksa dana dapat dibeli dengan Rp 50.000 saja.

 

#6 Evaluasi Kinerja Investasi

Setelah mulai berinvestasi kamu harus mengevaluasi kinerja investasimu secara berkala. Jika memililh trading saham, kamu tentu harus memperhatikan investasimu setiap hari. Hanya saja kamu juga tetap harus mengevaluasi investasi yang berjangka panjang secara berkala. Jika ada investasi yang lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, segeralah mencari penggantinya.

Hal penting lain dalam mengevaluasi kinerja investasimu adalah memastikan proporsinya masih sama dengan portofolio investasi yang sudah dibuat. Terkadang satu investasi memberikan return yang jauh lebih banyak daripada investasi lainnya. Karena hasil investasi diinvestasikan kembali, akhirnya proporsi investasimu bisa berubah. Jika ini terjadi juallah investasi yang berlebih tersebut kemudian gunakan hasil penjualannya untuk memenuhi proporsi investasi yang kurang. Dengan begitu portofolio investasimu akan tetap seimbang.

 

Semakin Dini Berinvestasi Semakin Baik, Yuk Mulai Curi Start

Kebanyakan orang menganggap berinvestasi bisa ‘nanti-nanti saja’, padahal akan ada sangat banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi kelak. Untuk memenuhi setiap tujuan keuangan yang telah ditetapkan, sebaiknya kamu berinvestasi sedini mungkin. Alangkah baiknya jika kamu sudah mengenal dan terbiasa dengan investasi sejak mahasiswa. Dengan begitu ketika sudah bekerja pun kamu sudah terbiasa berinvestasi dan akan semakin cepat mencapai kebebasan keuangan.

Jangan lupa share artikel ini ke sobat Kamu, supaya dia bisa diajakin belajar investasi bareng kamu.

 

Apakah Anda termasuk mahasiswa yang sudah pernah berinvestasi? Silahkan share pengalaman inventaris Kamu pada kolom di bawah ini, dan perencana keuangan kami akan membantu Anda. 

 

Sumber Gambar : 

  • Young investment banker – https://goo.gl/fzyvs5
  • Onlie  trading platform – https://goo.gl/wj5RvF

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â