Sudah tahukah Anda tentang museum lilin Madame Tussaud’s yang terkenal di London? Pastinya kita langsung terbayang tokoh-tokoh yang patungnya terpajang disana.

Termasuk diantaranya ada Soekarno dan Joko Widodo lho! But anyway, dibalik ketenaran museum tersebut ternyata sang pendirinya, Marie Tussaud, menyimpan sejumlah kisah kelam.

Daripada penasaran, simak kisahnya berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Success Story

 

Inilah Kisah Pendiri Madame Tussaud’s, Museum Lilin Karya Marie Tussaud

Inspirasi, kegembiraan, dan kebanggaan kerap dirasakan para pengunjung museum lilin yang terkenal di London, Inggris, yakni Madame Tussaud’s.

Museum ini pertama kali didirikan oleh pemahat patung lilin bernama Marie Tussaud.

Namun dibalik popularitas museum yang menyimpan segudang karya mengagumkan tersebut, ternyata sang pendiri sempat mengalami kisah kelam dalam hidupnya.

Hal ini berawal ketika Marie Tussaud lahir dengan nama Anna Maria Grosholtz pada 1 Desember 1761, di tengah keluarga miskin di Perancis.

[Baca Juga: Kisah Sukses dari Gustav Magnar, Orang Muda Terkaya Di Dunia ke-3]

 

Lingkungannya begitu miskin hingga orang-orang disana biasa menjual gigi mereka agar bisa membeli makan.

Kehidupan ayah Marie yang berprofesi sebagai tentara harus berakhir tragis karena tewas terbunuh di tengah medan perang dua bulan sebelum Marie dilahirkan.

Sebagai single parent, sang ibu pun pergi ke Swiss untuk mencari kehidupan lebih baik dan mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter bernama Phillipe Curtius.

728x90 - Entrepreneur
300x250 Kotak - entrepreneur

 

Kebaikan hati sang dokter pada akhirnya mengizinkan ibu Marie dan bayi perempuannya untuk tinggal di rumahnya.

Dibalik profesinya sebagai dokter, Curtius memiliki minat yang tidak biasa pada seni ukir lilin. Awalnya Curtius menggunakan materi ini untuk membuat model anatomi dan kulit manusia.

Seiring berjalannya waktu, ia gemar menjadikan lilin sebagai replika wajah manusia untuk kepentingan seni pertunjukan dan bisnis yang membuatnya meninggalkan karier di bidang medis.

 

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Sosok Berjasa Dibalik Karya Marie Tussaud

Berbagai karya Curtius mulai banyak digemari hingga pameran yang digelarnya selalu dipadati oleh pengunjung.

Karena permintaan yang tinggi, akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Paris beserta dengan ibu Marie dan Marie yang saat itu berusia 6 tahun.

Marie kecil sangat dekat dengan Curtius hingga ialah yang berjasa mengajari Marie tentang ilmu-ilmu memahat lilin.

Tak disangka, Marie menunjukan prospek membanggakan dari bakat luar biasa yang dimilikinya.

Akhirnya, Curtius dan Marie pun bekerja sama menjalankan bisnis pameran lilin hingga pemesanan patung, bahkan karyanya disorot oleh cendekiawan tersohor dan kalangan kerajaan Perancis.

Sebut saja patung lilin Madame du Barry, selir terakhir dari Raja Louis XV, menjadi salah satu karya populer dari Curtius.

DRHX3B Madame Anna Marie Tussaud

[Baca Juga: Punya Uang Gabungan per Bulan 6 Juta, Bagaimana Cara Mengaturnya?]

 

Patung lilin tokoh besar seperti Voltaire dan Benjamin Franklin menjadi karya Marie saat berusia 17 tahun (kedua patung otentik ini masih dapat dilihat di Museum Madame Tussaud’s di London).

Marie tumbuh menjadi wanita yang ambisius dan perfeksionis dalam berkarya. Visi hidupnya harus terus menjadi lebih baik karena ia pernah merasakan berada di tengah keluarga miskin.

Ternyata visi tersebut dapat dibuktikan dari kerja keras dan perjuangan yang Marie lakukan, karena pameran patung lilin Marie mulai menarik perhatian keluarga kerajaan Perancis.

728x90 - Waralaba
300x250 Kotak - Waralaba

 

Kehidupan Marie terus berangsur membaik setelah ia diangkat menjadi guru seni Elisabeth di tahun 1780 dan pindah ke Istana Versailles yang mewah.

Sembilan tahun ia hidup di tengah kemewahan, bakat dan karyanya semakin menjadi pusat perhatian di istana dan bahkan Marie menjadi sahabat keluarga kerajaan.

Tidak ada rahasia Versailles yang tidak ia ketahui, kecuali satu yaitu di luar sana, rakyat yang dipimpin oleh Robespierre sedang mendidihkan revolusi melawan kaum aristokrat.

Curtius mencemaskan keselamatan Marie dan segera melarikan Marie keluar dari istana tepat sebelum Revolusi Perancis pecah.

[Baca Juga: Tips dan Trik Sukses Memulai Usaha Agribisnis yang Patut Anda Coba]

 

Namun, kaum revolusioner tetap mengejar Marie karena kedekatannya dengan pihak istana.

Akhirnya Marie dan ibunya pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara Laforce.

Rambut keduanya digunduli sebagai persiapan sebelum kepala mereka dipenggal algojo. Sungguh miris, pisau guillotine hampir saja menjadi saksi akhir hidup Marie.

Namun Curtius berupaya untuk bernegosiasi, sehingga para penangkap Marie memutuskan untuk memberinya “ujian kesetiaan” dengan membuat topeng kematian para anggota kerajaan yang kepalanya telah dipenggal.

728x90 - Motor
300x250 Kotak - Motor

 

Topeng kematian adalah replika wajah seseorang yang telah meninggal, yang biasa dibuat sebagai pengingat akan wajah dan keadaan seseorang setelah menghembuskan napas terakhir.

Tak pernah disangka sebelumnya, Marie harus mengaduk-aduk tumpukan jenazah keluarga kerajaan yang telah terpenggal.

Tak hanya menjadi saksi musnahnya keluarga kerajaan Perancis, ia bahkan harus mengabadikan momen memilukan ini dalam bentuk topeng kematian.

Selanjutnya, topeng tersebut diarak keliling kota oleh para pemberontak. Setelah menuntaskan tugasnya dengan baik, Marie dan sang ibu dilepaskan.

[Baca Juga: Kata-kata Bijak Warren Bennis: Pemimpin Bertanya]

 

Hidup Baru Sang Pematung Lilin

Tahun 1794 Curtius meninggal dan mewariskan bisnisnya yang mulai “rontok” untuk dikelola Marie. Ini menjadi awal baru bagi perjalanan hidup gadis tersebut.

Marie pun menikah dengan seorang insinyur bernama Francois Tussaud dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan mengasuh kedua putranya sambil menjalankan bisnis warisan Curtius.

Marie pun mulai dipanggil dengan sebutan Madame Tussaud.

Namun kehidupan menjadi ibu rumah tangga sepertinya bukanlah hal yang tepat bagi Marie, karena ia merasa sedih tidak bisa menjalankan bisnis patung lilinnya dengan maksimal.

Tahun 1802, Marie memutuskan untuk meninggalkan suaminya dan pindah ke London dengan membawa putra sulungnya. Di London, Marie bekerjasama dengan pengusaha sulap Paul Philidor.

[Baca Juga: 98% Berhasil! Lakukan Tips Sukses Membangun Bisnis ala Orang Jepang]

 

Kemudian, ketika kerja sama tersebut dirasa tidak menguntungkan, Marie membawa sendiri patung lilinnya berkeliling Irlandia dan Inggris Raya. Perlahan tapi pasti, bisnis Marie mulai meraih sukses.

Menginjak usia 21 tahun, putra bungsu Marie turut bergabung dalam bisnis tersebut dan pada tahun 1835 mereka pun membuka ruang pameran yang pertama di Baker Street, London.

Marie meninggal pada usia 88 tahun. Anak dan cucunya pun menjadi pewaris dari kerajaan lilin yang dibesarkannya.

Nama Madame Tussaud’s semakin terkenal. Jaringan museumnya telah berkembang menjadi 14 cabang di empat benua, dan menjadi pusat atraksi utama bagi para turis.

Museum ini juga terkenal karena menghadirkan tokoh-tokoh berprestasi dunia di bidang masing-masing, seperti atlet pelari Usain Bolt yang dijuluki “Manusia Kilat” dan pejuang demokrasi peraih Nobel, Aung San Suu Kyi.

Berkat Madame Tussaud’s, kita bisa merasakan rasanya “bertemu” dengan para idola, bahkan berfoto, merangkul, atau mencium mereka.

Museum tersebut memilih tokoh-tokoh yang sedang populer di kalangan masyarakat untuk ditampilkan dalam replika patung lilin.

Maka tak heran jika Museum Madame Tussaud’s dengan sigap meluncurkan replika patung Justin Bieber saat demam “Blieber” melanda dan replika Robert Pattinson saat film Twilight mendunia.

 

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Jejak Kesuksesan Marie Tussaud

Madame Tussaud’s sudah terkenal dengan kesuksesannya yang mendunia.

Semua karya-karya yang sukses mendunia ini merupakan hasil dari para pekerja yang bekerja keras.

Sebuah patung lilin memerlukan lebih dari 20 seniman yang bekerja selama 800 jam.

Kini Madame Tussaud’s telah mengabadikan berbagai tokoh dunia dari berbagai negara. Patung lilin terbesar adalah replika dari Hulk, sedangkan patung terkecil adalah replika Tinkerbell.

 

Inspirasi apa yang bisa Anda ambil dari kisah Marie Tussaud ini? Tuliskan tanggapan Anda pada kolom komentar yang disediakan di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain di sekitar Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 7 Maret 2013. Marie Tussaud Kisah Pengukir Lilin Yang Mengabadikan Tokoh Dunia. Echomouse.blogspot.com – https://goo.gl/kVL1Rc

 

Sumber Gambar:

  • Madame Tussaud 1 – https://goo.gl/FChvB7
  • Madame Tussaud 2 – https://goo.gl/r6duqH
  • Madame Tussaud 3 – https://goo.gl/42md9a
  • Madame Tussaud 4 – https://goo.gl/kL2h4D
  • Madame Tussaud 5 – https://goo.gl/1CDa7L
  • Madame Tussaud 6 – https://goo.gl/JzJixX