Inovasi dalam bidang teknologi rupanya sudah merambat ke sektor pertanian. Dengan diciptakannya marketplace pertanian, para petani dapat menjual hasil taninya secara online.

Apa saja marketplace pertanian yang sudah ada di Indonesia? Mari kita simak artikelnya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

5 Marketplace Pertanian yang Bisa Digunakan Petani

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang luar biasa. Meski begitu, harga berbagai produk seperti cabai, daging, beras, serta kebutuhan pokok lainnya terus mengalami peningkatan.

Melihat fenomena tersebut, banyak pihak swasta yang mulai memperhatikan kesejahteraan petani, khususnya dari sistem pemasaran.

Dukungan bagi para petani tersebut adalah dengan membuat sebuah marketplace pertanian, di mana petani menerapkan sistem jual beli online untuk hasil taninya.

Alasannya adalah untuk memutus rantai distribusi dan memperluas wilayah pemasaran.

Marketplace Pertanian 02 Jual Beli Online Pertanian - Finansialku

[Baca Juga: 20 Peluang Usaha Online Yang Menguntungkan Anda Dengan Modal Terbatas]

 

Selain cuaca, faktor penyebab meningkatnya harga-harga pertanian adalah rantai distribusi produk pertanian.

Mengapa demikian? Karena produk tidak langsung dikirim dari petani ke konsumen, melainkan melalui proses panjang dan melewati banyak tangan, yakni tengkulak.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para tengkulak memungut profit tinggi dari proses distribusi ini.

Akibatnya, harga jual oleh petani yang hanya seberapa bisa berlipat ganda ketika sampai di tangan konsumen.

Oleh karena itu, diperlukan sistem satu arah yang menghubungkan petani langsung ke konsumennya.

Pemerintah pun mendukung penuh hal tersebut dengan meresmikan sistem pemasaran produk pertanian dengan cara online.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pengembangan sarana dan prasarana teknologi informasi ini dilakukan untuk memangkas rantai distribusi hasil produksi dari petani kepada konsumen.

Sinergi pemasaran ini melibatkan tiga kementerian, yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Maka dari itulah Finansialku akan membahas 5 marketplace pertanian yang bisa digunakan para petani untuk memasarkan hasil panennya secara online.

 

Marketplace Pertanian #1 Agromaret

Agromaret adalah komunitas dan marketplace yang berfokus pada sektor pertanian dan telah beroperasi sejak tahun 2009.

Agromaret bertujuan untuk mengurangi dominasi pasar bagi sekelompok orang, menciptakan peluang pasar yang seluas-luasnya bagi para petani, menjadi sentra informasi di bidang pertanian.

Menurut Managing Director Agromaret, Setia Darmawan Afandi, pemasaran online tidak hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar atau pengusaha. Petani, peternak, hingga nelayan saat ini bisa memasarkan hasil panennya sendiri di dunia maya.

Marketplace Pertanian 03 Agromaret - Finansialku

[Baca Juga: Mau Mulai Bisnis Segera? Kenali Dulu Kredit Usaha Rakyat KUR]

 

Setia berusaha memecahkan permasalahan atas sulitnya para petani, peternak, hingga nelayan untuk memasarkan hasil panennya.

Pada tahun 2009, Setia sudah sering membuat sebuah iklan baris yang menjajakan hasil tani dan bahan pangan lewat website yang dikelola secara perorangan.

Barulah pada tahun 2016, Setia mendirikan website yang digarap secara serius yakni Agromaret. Hingga November 2017, website ini telah diakses lebih dari 125 ribu user.

 

#2 TaniHub

Layanan ini berangkat dari keinginan pendiri untuk membantu petani menjangkau konsumen secara langsung tanpa campur tangan tengkulak.

E-commerce ini sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka bisa mendapat keuntungan sebesar 20% dari harga yang dijual ke tengkulak. Selain itu, jangkauan pemasaran pun akan semakin luas.

Marketplace Pertanian 04 TaniHub - Finansialku

[Baca Juga: Ekspor Dan Investasi Membaik, Namun Pola Konsumsi Masyarakat Berubah]

 

Selama 3 tahun berjalan, pencapaian TaniHub bisa dibilang cukup cemerlang.

Pada tahun 2017 ini, sudah lebih dari 15 ribu petani yang bergabung untuk menjual hasil produk pertaniannya di aplikasi TaniHub.

Bukan hanya itu saja, TaniHub juga memiliki klien 30 perusahaan ritel dan restoran besar untuk menyerap hasil tani dari para petani tersebut.

TaniHub menyasar 2 kategori pembeli yaitu masyarakat (konsumen individu) dan juga komoditas. Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang lebih senang belanja buah dan sayuran di pasar dan supermarket ketimbang online.

 

#3 Petani

Bila TaniHub berkonsentrasi pada pemasarannya, aplikasi Petani berfokus pada layanan informasi untuk para petani.

Aplikasi Petani dikembangkan oleh 8villages yang khusus mengembangkan aplikasi bernama RegoPantes.

Tujuan aplikasi ini untuk membantu banyak petani di Jawa Tengah agar produk/hasil pertaniannya dipasarkan di Jakarta dengan harga yang pantas dan para petani sudah lebih dulu mendapat pembayarannya. Setelah itu, semua produk yang dipesan oleh konsumen akan di-packing dan diberangkatkan ke Jakarta.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Sanny Gaddafi ini merupakan wadah berbagi informasi terkait solusi permasalahan pertanian, tempat penjualan alat-alat pertanian, informasi pelatihan pertanian, serta forum online bagi para petani di seluruh Indonesia.

Marketplace Pertanian 05 Aplikasi Petani - Finansialku

[Baca Juga: Di mana Ya Tempat Jual Asuransi? Apakah Bisa Beli Asuransi Online?]

 

Selain itu, aplikasi Petani juga memberikan beberapa layanan lainnya dalam aplikasi mereka seperti fitur tanya jawab, video, toko, survei, dan lain sebagainya.

Fitur tanya jawab diharapkan mampu mengedukasi para petani Indonesia agar menjadi lebih modern dengan menambah informasi dan wawasan mereka seputar permasalahan pertanian.

Sementara itu melalui fitur video, aplikasi Petani menyediakan informasi berguna seperti tutorial penghalusan lahan menggunakan Kultivator, proses pemindahan tanaman cabai, dan sebagainya.

Pada fitur toko, petani diberikan tempat untuk mempromosikan segala produk pertaniannya, mulai dari sayuran, hasil ternak, kebutuhan pertanian dan lain sebaginya.

Selain itu, aplikasi Petani juga menyertakan informasi seputar cuaca, harga pangan dan juga produk pupuk yang berguna untuk para petani dan pembeli.

Aplikasi Petani juga turut memberikan fitur konsultasi gratis yang bisa diakses melalui SMS.

 

#4 Pantau Harga

Aplikasi yang dibesut oleh Code4Nation ini bertujuan untuk membantu konsumen memantau harga komoditas pangan di lingkungan sekitar mereka, dan membeli produk tersebut dengan kualitas yang baik serta harga yang kompetitif.

Ada konsumen tentu ada penjual. Pada aplikasi ini, petani, nelayan, dan peternak juga bisa menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi dibanding ketika mereka menjualnya kepada tengkulak.

Marketplace Pertanian 06 Pantau Harga - Finansialku

[Baca Juga: TTS: Buktikan Kalau Anda Online Shopper Sejati! Ketahui Kamus Belanja Online Sekarang]

 

Meski baru berjalan 2 tahun, pengguna aplikasi ini sudah mencapai 1000 orang.

Di dalam aplikasi ini terdaftar peta harga, di mana pengguna dapat melihat secara virtual lokasi yang menjual komoditas pangan yang sudah dipilih sebelumnya.

Fitur ini juga sudah terintegrasi dengan Google Maps, jadi bisa memudahkan konsumen mengetahui lokasi penjual atau penyedia komoditas pangan yang ingin mereka beli.

 

#5 LimaKilo

Aplikasi LimaKilo hadir untuk memotong pola pendistribusian produk pertanian, di mana pembeli langsung dipertemukan dengan penjual.

Dengan begini, penghasilan petani diharapkan bisa naik hingga 15% dan juga harga beli di konsumen bisa turun 15%.

Sesuai dengan namanya, aplikasi ini ditujukan bagi pembeli kebutuhan pangan dalam jumlah paling sedikit 5 kilogram.

Bila lebih dari 5 kilogram, pelanggan bisa menggunakan layanan beli grosir pada aplikasi ini.

Marketplace Pertanian 07 LimaKilo - Finansialku

[Baca Juga: Tips Berbelanja Hemat dan Aman Saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)]

 

LimaKilo menawarkan berbagai macam produk pangan, seperti beras, bawang, sayur, daging, dan hasil pertanian lainnya.

Untuk memesannya, konsumen bisa melakukannya di website ataupun aplikasi smartphone.

Sistem yang diterapkan adalah pre-order, jadi bila konsumen sudah memesan dan melakukan pembayaran barulah pesanan disampaikan ke petani.

Proses pemesanan tersebut membutuhkan estimasi waktu pengiriman 1-2 minggu. Namun bila stok tersedia, proses akan lebih cepat, kurang lebih 2-3 hari.

 

Marketplace Pertanian dapat Memandirikan Petani

Harapan dengan adanya marketplace sebagai lapak bagi bermacam-macam hasil pertanian ini adalah dapat menghilangkan middle man atau tengkulak.

Dengan memutus rantai distribusi yang panjang tersebut, tentu harga produk pertanian akan turun.

Marketplace tersebut juga membantu petani agar lebih mandiri, sehingga dapat bertransaksi langsung dengan konsumennya.

Selain itu, sistem jual beli hasil tani online juga dapat meningkatkan penghasilan petani hingga 15-20%.


Apa pendapat Anda adanya aplikasi marketplace pertanian? Silakan beri komentar Anda!

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 2017. Marketplace Online Pertanian. Goukm.id – https://goo.gl/7t9wW5
  • Admin. 2017. Ingin Hasil Panen Laris? Petani Harus Melek Jual-Beli Online. Detik.com – https://goo.gl/LHvBPu

 

Sumber Gambar:

  • Marketplace Pertanian – https://goo.gl/HwLd2w
  • Pertanian – https://goo.gl/5JJLUs
  • Agromaret – https://goo.gl/9kJyPZ
  • TaniHub – https://goo.gl/Ze3s1D
  • Petani – https://goo.gl/kUpsBJ
  • Pantau Harga – https://goo.gl/853WwH
  • LimaKilo – https://goo.gl/PD9y85

 

GRATISSS, Yuk Download SEKARANG!!!

Ebook Pentingnya MENGELOLA KEUANGAN Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal