Mari mengenal lebih dalam tentang financial distress! Istilah untuk masalah keuangan perusahaan dan penyebabnya!

Ketahui informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini!

 

Summary:

  • Masalah keuangan perusahaan atau financial distress bisa memicu kebangkrutan jika tidak perusahaan atasi dengan cara yang tepat.
  • Penyebab financial distress berasal oleh faktor internal dan eksternal perusahaan.
  • Ada beberapa jenis dan tips mencegah masalah keuangan perusahaan yang penting untuk kita ketahui.

 

Financial Distress = Masalah Keuangan Perusahaan

Masalah keuangan adalah salah satu jenis permasalahan yang hampir semua pihak pernah mengalaminya.

Mulai dari individu hingga lembaga, tidak peduli besar atau kecilnya skala lembaga tersebut.

Melalui artikel ini, kita akan membahas tentang permasalahan keuangan perusahaan yang juga bisa kita kenal dengan istilah financial distress.

Secara rinci, financial distress ini merupakan istilah untuk penurunan kinerja keuangan perusahaan.

Tentunya kita tahu, kalau kondisi keuangan perusahaan tidak akan selamanya berada dalam zona aman. Ada kalanya, mengalami penurunan.

Secara singkat, financial distress bisa kita pahami sebagai bentuk masalah keuangan perusaaan.

Namun, secara literal, melansir laman Ocbcnisp.com, financial distress adalah peristiwa penurunan kinerja keuangan perusahaan secara terus menerus yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Biasanya, masalah ini merupakan salah satu pemicu terjadinya kebangkrutan pada perusahaan.

Hal ini karena jenis penurunan keuntungannya yang berbeda. Biasanya, peristiwa ini membuat perusahaan mengalami penurunan laba yang sangat besar, sampai bisa mempengarhui kelancaran operasional perusahaan.

Sebuah perusahaan dapat kita katakan mengalami financial distress ketika perusahaan tersebut menunjukkan angka negatif pada laba operasi, laba bersih dan nilai buku ekuitas, serta ketika perusahaan melakukan merger.

Selain masalah keuangan perusahaan di atas, perusahaan yang mengalami financial distress cenderung kesulitan dalam hal likuiditas.

Hal ini umumnya bermula dengan menurunnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur.

Maka dari itu, masalah keuangan tidak bisa perusahaan sepelekan begitu saja. Sehingga perlu perencanaan keuangan yang tepat agar operasional perusahaan tetap berjalan lancar.

Sebagai referensi, Sobat Finansialku bisa baca ebook gratis Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis dari Finansialku.

 

Faktor Penyebab Financial Distress

Melansir laman jurnal.id, masalah keuangan perusahaan atau financial distress ini terbagi ke dalam proses tiga dimensi, yang terdiri dari:

  • Time frame
  • Financial distress
  • Process stages

 

Terdapat tiga faktor internal penyebab financial distress yang bisa terjadi pada sebuah perusahaan, di antaranya:

 

#1 Jumlah Utang yang Besar

Faktor terjadinya masalah keuangan perusahaan yang fatal ini adalah jumlah utang yang terlalu besar.

Perusahaan biasanya mengajukan utang untuk menutupi biaya yang timbul akibat operasional perusahaan.

Pengambilan atau pengajuan utang ini yang kemudian menyebabkan munculnya kewajiban baru buat perusahaan untuk menambah pos pengeluaran baru, yaitu pelunasan utang.

Kemudian, ketika terlalu banyak utang yang perusahaan miliki dan perusahaan kewalahan untuk melunasi itu semua, maka kreditur bisa saja melakukan penyitaan harta perusahaan untuk menggantikan dana yang gagal bayar.

Mengenai utang perusahaan, Anda bisa gali informasi lebih dalam di artikel berikut Keuntungan dan Manfaat Utang Bagi Perusahaan

 

#2 Kerugian yang Berturut-turut

Tidak jarang perusahaan rintisan mengalami kerugian dalam kegiatan operasional yang terjadi secara berturut-turut selama beberapa tahun.

Di awal tahun kerugian, perusahaan mungkin masih bisa bertahan dengan mengandalkan kucuran dana investor atau dana darurat perusahaan.

Tapi jika terjadi secara terus-menerus, tentu akan membuat arus kas perusahaan menjadi negatif.

 

#3 Kesulitan Arus Kas

Faktor internal terakhir yang menjadi pemicu munculnya masalah keuangan perusahaan adalah kesulitan arus kas.

Hal ini biasanya terjadi, akibat pendapatan perusahaan yang tidak mencukupi beban-beban usaha atas aktivitas operasional perusahaan.

Kesulitan arus kas juga biasanya muncul karena adanya kesalaan manajemen keuangan perusahaan.

[Baca Juga: Arus Kas (Cash Flow) – Definisi, Jenis, dan Cara Mengaturnya]

 

Sementara faktor eksternal terjadinya masalah keuangan perusahaan ini sifatnya makro dan memiliki cakupan yang luas.

Salah satu di antaranya adalah kebijakan pemerintah yang mempengaruhi beban perusahaan.

 

Jenis-Jenis Financial Distress (Masalah Keuangan Perusahaan)

Melansir laman Ocbcnisp.com, terdapat lima jenis masalah keuangan yang banyak dan umum perusahaan alami,  antara lain:

 

#1 Technical Insolvency

Masalah keuangan perusahaan yang pertama adalah technical insolvency. Penyebabnya, kegagalan perusahaan melunasi liabilitas jangka pendeknya.

Liabilitas jangka pendek sendiri terdiri dari utang datang, tagihan bulanan, gaji karyawan, dan kewajiban-kewajiban jangka pendek lainnya.

Biasanya, permasalahan keuangan perusahaan jenis ini bisa terselesaikan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, tergantung kemampuan perusahaan.

 

#2 Economic Failure

Jenis kedua adalah economic failure, yang merupakan kegagalan sistem ekonomi secara menyeluruh.

Pihak yang mengalami permasalahan ini biasanya sebuah negara atau kawasan, misalnya inflasi yang tidak terkendali, krisis moneter, bubble economy, dan hal-hal serupa lainnya.

[Baca Juga: Pengertian Inflasi Serta Penyebab dan Dampaknya Bagi Masyarakat]

 

#3 Legal Bankruptcy

Legal bankruptcy ini penyebabnya adalah permasalahan hukum, di mana perusahaan melakukan pelanggaran hukum yang cukup berat.

Sehingga pengadilan harus memailitkan perusahaan terkait.

 

#4 Business Failure

Business failure merupakan masalah keuangan perusahaan yang penyebabnya berawal dari kegagalan bisnis perusahaan dalam mencapai target keuangan perusahaan.

Penyebab kegagalan ini bsia dari berbagai jenis sektor, mulai dari pemasaran, produksi, hingga divisi keuangan itu sendiri.

[Baca Juga: Catat! Ini Contoh Strategi Pemasaran untuk Mengembangkan Bisnis!]

 

#5 Bankruptcy Insolvency

Jenis masalah keuangan perusahaan yang terakhir ini terjadi ketika perusahaan mengalami kegagalan bayar kewajiban jangka pendek secara terus menerus.

Kemudian mempengarui pembayaran kewajiban jangka panjang.

 

Cara Mencegah Timbulnya Masalah Keuangan Perusahaan

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa perusahaan lakukan untuk mencegah timbulnya masalah keuangan perusahaan, melansir beberapa sumber!

 

#1 Membuat Strategi dan Proyeksi Masa Krisis

Hal pertama yang harus perusahaan lakukan adalah dengan membuat strategi dan proyeksi masa krisis.

Selain membuat strategi utama, perusahaan perlu merencanakan strategi dan proyeksi ini sebagai cadangan untuk menggantikan strategi utama.

Melansir laman jurnal.id, Platt dan Platt (2022) mengatakan bahwa kegunaan prediksi tentang masalah keuangan perusahaan mampu mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah terjadinya masalah di masa depan.

 

#2 Fokus pada Likuiditas

Selain membuat strategi baru, ahli juga merekomendasikan perusahaan  untuk mulai fokus untuk memperlancar arus kas dan cadangannya.

Beberapa hal yang bisa perusahaan lakukan adalah menggunakan jasa anjak piutang untuk menagih utang dagang.

Termasuk memilih instrumen investasi yang risikonya tergolong kecil.

Jika Anda masih bingung dalam menentukan investasi yang tepat, dapatkan tips lengkapnya pada ebook gratis dari Finansialku.

Ebook GRATIS, Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses

Banner Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses - HP

 

#3 Menyiapkan Asuransi

Bukan hanya pribadi saja yang wajib memiliki asuransi, melainkan juga perusahaan.

Tujuannya untuk mencegah adanya risiko yang tidak bisa kita hindari.

Asuransi yang perusahaan butuhkan di antaranya adalah asuransi tenaga kerja, mesin, dan aset berharga.

[Baca Juga: Apakah Perusahaan Asuransi Menyediakan Jaminan Kecelakaan Kerja?]

 

#4 Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran

Ahli merekomendasikan perusahaan untuk memastikan kalau neraca pembayarannya seimbang, agar tidak terlalu banyak utang dan piutang.

 

#5 Menetapkan Batas Utang Dagang

Langkah terakhir untuk mencegah timbulnya masalah keuangan perusahaan adalah dengan menetapkan batas utang dagang.

Utang dagang merupakan salah satu penyebab tidak lancarnya arus kas perusahaan.

Salah satu utang dagang yang bisa perusahaan tetapkan adalah melalui segi pemasaran yang bisa meningkatkan penjualan.

 

Demikian pembahasan seputar masalah keuangan perusahaan.

Jika perusahaan Anda tengah menghadapi masalah ini, dan belum menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya.

Jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan ahlinya, bersama perencana keuangan Finanasialku yang siap membantu.

Konsultasi bisa melalui Aplikasi Finansialku atau WhatsApp untuk buat janji, ya! Terima kasih.

Banner Iklan Konsultasi via Apps - PC
Banner Iklan Konsultasi Apps - HP

 

Apakah kamu punya pertanyaan tambahan terkait informasi ini? Kalau ada, tuliskan pertanyaanmu lewat kolom komentar, ya!

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan bisnis lainnya, terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 21 Juli 2021. Mengenal Financial Distress, Jenis, Penyebab & Cara Mencegah. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3N7L5jF
  • Admin. 1 Mei 2021. Mengenal dan Mencegah Terjadinya Financial Distress dalam Perusahaan. Jurnal.id – https://bit.ly/3NL3p24