Awal pekan dimulai dengan nilai tukar Rupiah terjun lebih dalam, investor diminta untuk berjaga-jaga.

Simak penjelasan selanjutnya dalam artikel berikut ini

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Rupiah Tembus Rp15.200 Akibat Ekonomi AS

Hari ini tercatat rekor terendah baru rupiah pada tahun ini. Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika spot melemah 0,24% ke Rp15.220 per dollar Amerika Serikat (AS).  

Dari penutupan akhir pekan lalu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menunjukkan posisi rupiah di Rp15.193 per dollar AS, melemah 0,07%. Di pasar spot, rupiah berada di atas level Rp15.000 sejak Selasa pekan lalu.

Faisyal selaku Analis Monex Investindo Futures mengatakan, data non-farm payroll AS di bulan September berada di level 134.000 atau lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 185.000.

Menurut Faisyal, meskipun hasilnya negatif, hal tersebut masih bisa dikompensasi oleh impresifnya data tingkat pengangguran AS di bulan September yang turun menjadi 3,7%, level terendah dalam 49 tahun terakhir.

Berkurangnya pengangguran di AS membuat posisi dollar AS tetap solid terhadap beberapa mata uang utama dunia. Ditambah yield US Treasury tenor 10 tahun masih mengalami tren kenaikan sehingga memperbesar ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS di bulan Desember nanti.

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Rupiah Tembus Rp15.200 02 - Finansialku

[Baca Juga: IHSG Hari Ini, 8 Oktober 2018 Dibuka Melemah di 5.728,698]

 

Selain efek ekonomi AS, rupiah terpengaruh tren kenaikan harga minyak dunia yang masih berlanjut. Kenaikan tersebut diprediksikan akan membebani defisit transaksi berjalan Indonesia untuk beberapa waktu ke depan.

Seperti dilansir kontan.co.id, Senin (8/10/18), Faisyal mengatakan:

“Data cadangan devisa Indonesia yang kembali berkurang juga kurang baik dampaknya bagi rupiah di tengah belum adanya upaya baru dari pemerintah untuk menekan pelemahan kurs.”

 

Ia pun juga menambahkan rupiah masih rentan terkoreksi sepanjang hari ini karena minimnya data ekonomi terbaru dari dalam negeri. Faisyal memprediksikan, rupiah berpeluang bergerak di kisaran Rp15.130-Rp15.250 per dollar AS pada hari ini.

728x90 hitung sekarang Rencanakan Keuangan
300x250 - Hitung Sekarang Rencanakan Keuangan

 

Disisi lain, ada Ahmad Mikail selaku Ekonom Samuel Sekuritas yang beranggapan meski indeks dollar AS berpotensi melemah hari ini, karena data pertumbuhan upah di AS melemah, tetapi seiring naiknya yield US Treasury 10 tahun masih menekan rupiah.

Ahmad memproyeksikan rupiah masih akan bergerak di level Rp15.150 per dollar AS hingga Rp15.250 per dollar AS di perdagangan hari ini.

Tak hanya di dalam negeri, penguatan dollar AS pun terasa di pasar uang Asia. Di kawasan Asia, hanya mata uang dollar Hong Kong yang hari ini menguat terhadap dollar AS.

Sedangkan mata uang lainnya melemah. Persentase pelemahan terbesar tampak pada mata uang yuan, disusul dolar Taiwan, dan rupiah.

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Melemahnya Rupiah Telah Tembus Level Psikologis

Seolah kembali ke zaman 20 tahun yang lalu. Saat itu Juli 1998, rupiah mencapai kisaran Rp15.000 per dolar AS. Dengan kondisi tersebut Indonesia dinyatakan krisis moneter. Artinya, posisi rupiah hari ini adalah yang terlemah sejak 9 Juli 1998.

Menurut Analisa Bareksa, seperti dikutip langsung dari laman resminya, risiko depresiasi masih mungkin terjadi terhadap rupiah. Sebab faktor eksternal dan domestik belum mendukung mata uang Tanah Air.

Dari sisi internal, banyak hal yang harus di respon oleh pemerintah untuk memperbaiki fundamental rupiah, di antaranya neraca pembayaran Indonesia (NPI), meningkatnya defisit transaksi berjalan, serta korelasi pelemahan rupiah dan NPI terhadap penurunan cadangan devisa.

Rupiah Terus Melemah Lewati Level Psikologis Rp15 Ribu 1 Finansialku

[Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed dan Rupiah]

 

Dari sisi eksternal, faktor utama risiko rupiah berasal dari kebijakan moneter AS. The Federal Reserve/The Fed kemungkinan besar masih akan menaikkan suku bunga tahun ini, yang sepertinya akan dieksekusi pada Desember.

Probabilitas kenaikan Federal Funds Rate menjadi 2,5 persen pada rapat 19 Desember mencapai 80,5 persen. Bahkan ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga sampai 50 bps, meski sangat kecil yaitu 0,5 persen.

Saat ini, suku bunga acuan The Fed ada di 2-2,25 persen.

Pada akhir 2020, The Fed menargetkan suku bunga berada di median 3,4 persen. Karena itu, kemungkinan akan ada tiga kali kenaikan lagi pada 2019 dan setidaknya sekali pada 2020.

Artinya, arus modal akan terus tersedot ke AS. Sebab kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbal hasil investasi di Negeri Abang Sam.

Selain itu, faktor perang dagang ekonomi global disinyalir berpengaruh juga terhadap pelemahan Rupiah.

Sementara itu, mulai banyak pengusaha yang menukarkan dolarnya dengan rupiah sebagai upaya penguatan rupiah.

 

Apa pendapat Anda terkait terus melemahnya rupiah? Silakan tulis di kolom komentar!

 

Sumber Referensi:

  • Danielisa Putriadita, Dimas Andi. 08 Oktober 2018. Rupiah Melemah Lagi ke Rp 15.220 per Dollar AS. Kontan.co.id – https://goo.gl/thqksE

 

Sumber Gambar:

  • Rupiah Terus Melemah – https://goo.gl/RhHizS
  • Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah – https://goo.gl/xdhZxu