Apa solusi untuk masalah keuangan yang sering dihadapi karyawan muda? Inilah masalah keuangan yang sering dihadapi oleh karyawan muda beserta solusinya.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

logo-koinworks

 

Kehidupan Karyawan Muda

Menjadi karyawan muda adalah tahap yang sangat menyenangkan. Untuk pertama kalinya Anda merasakan betapa menyenangkannya memiliki penghasilan sendiri dan tidak bergantung pada orangtua. Menjadi karyawan memang memberikan manfaat yang menyenangkan, tentunya hal ini juga diikuti dengan tanggung jawab yang semakin besar. Seringkali karyawan muda melupakan tanggung jawab tersebut sehingga membuat keuangan menjadi berantakan.

ini-5-cara-untuk-membuat-terobosan-dalam-kondisi-keuangan-1-finansialku

[Baca Juga: Para Karyawan, Ini 5 Cara Membuat Terobosan dalam Kondisi Keuangan]

 

Berikut adalah beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi karyawan muda beserta solusinya:

 

#1 Perilaku Konsumtif

Masa-masa awal bekerja merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi anak muda. Bagaimana tidak? Jika sebelumnya terbiasa meminta uang jajan kepada orangtua, sekarang sudah memiliki penghasilan sendiri. Karena memiliki kendali penuh terhadap uangnya, seringkali karyawan muda mengikuti setiap keinginan. Ingat, pendapatan Anda dapat menutupi kebutuhan tetapi tidak akan pernah cukup untuk menutupi keinginan.

Karena terbawa euforia gaji, Anda akhirnya ‘memanjakan diri’ dengan membeli semua barang yang diinginkan. Tanpa disadari Anda telah menjadi seseorang yang konsumtif. Perilaku konsumtif ini dapat membuat keuangan Anda berantakan. Jika memiliki perilaku yang sangat konsumtif, gaji sebesar apapun tidak akan pernah cukup.

ternyata-kecemasan-keuangan-pengaruhi-produktivitas-kerja-karyawan-finansialku

[Baca Juga: Ternyata! Kecemasan Keuangan Pengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan]

 

Solusinya mulailah dengan memiliki anggaran bulanan yang jelas. Dengan memiliki anggaran Anda mengetahui berapa dana yang harus disediakan untuk kebutuhan dan berapa yang dapat digunakan untuk memenuhi keinginan. Tidak ada yang salah dengan sesekali memenuhi keinginan. Hanya saja jangan sampai kebutuhan tidak terpenuhi karena uang habis untuk menutupi keinginan.

Selain itu, ketika ingin membeli sesuatu, pastikan Anda tidak memiliki barang lain dengan fungsi yang sama. Untuk apa membeli barang dengan fungsi yang sama? Jika memang barang yang lama masih bisa dimanfaatkan sebaiknya jangan membeli yang baru. Biasanya salah satunya hanya akan disimpan di dalam lemari dan tidak terpakai.

 

#2 Psikologis yang Senang Hura-Hura

Tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa muda memiliki keinginan untuk berhura-hura yang sangat tinggi. Tuntutan kehidupan sosial sangat tinggi. Rasanya sangat sayang jika harus melewatkan satu kesempatan untuk hangout dengan teman-teman. Ketika pergi bersama sesama teman yang sudah bekerja, tentunya Anda ingin memanjakan diri dengan pergi ke tempat hangout yang mahal. Menikmati restoran dan kafe terbaru, pergi ke diskotik dan tempat hangout lainnya merupakan sebuah kewajiban.

para-karyawan-ini-9-kebiasaan-buruk-yang-membuat-anda-terlilit-utang-1-finansialku

[Baca Juga: Para Karyawan, Ini 9 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Terlilit Utang]

 

Karena belum menikah dan memiliki tanggungan, Anda bebas pergi kapan saja, kemanapun dengan siapapun. Gaji pun terasa bebas dihabiskan untuk kepentingan sendiri saja. Ketika pergi bersama teman, uang yang dikeluarkan tidak akan terasa. Mendadak akhir bulan datang dan saldo rekening sudah sekarat. Bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Solusinya tergantung pada kemampuan Anda untuk mengendalikan diri. Menggunakan anggaran tetap dapat membantu, hanya saja Anda tetap harus lebih waspada terhadap ajakan-ajakan teman untuk menghabiskan uang. Gunakan dana berlebih yang sudah Anda anggarkan, jangan sampai menggunakan dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup. Kehidupan sosial memang penting untuk dijalani. Tanpa teman hidup Anda akan lebih sulit. Hanya saja ada batasan tertentu yang harus dijaga. Jangan sampai mempertahankan kehidupan sosial justru membuat keuangan Anda sengsara.

 

#3 Tidak Mempersiapkan Dana Darurat

Pernahkah Anda berpikir “Untuk apa dana darurat? Lebih baik dipakai untuk belanja”. Atau mungkin sudah pernah menyiapkan dana darurat tetapi di tengah bulan dana tersebut dihabiskan untuk pengeluaran konsumtif. Akhirnya, Anda tetap tidak memiliki dana darurat.

Perencanaan Dana Darurat - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Rencana Keuangan Pertama: Dana Darurat]

 

Dana darurat merupakan aspek utama dalam perencanaan keuangan. Baik bagi yang masih lajang atau sudah menikah dana darurat tetaplah sebuah prioritas utama. Dana ini yang akan menjadi pertolongan pertama ketika Anda menghadapi kondisi yang darurat. Jika tidak memiliki dana darurat Anda akan kebingungan ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Terkadang memang terasa berat untuk menyiapkan dana darurat karena Anda merasa uang tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain. Tetapi bayangkanlah kemungkinan terburuk yang dapat terjadi setiap hari.

Bagaimana jika Anda mengalami kecelakaan ketika berangkat ke kantor di pagi hari? Paling tidak ada biaya yang dibutuhkan saat itu juga. Jika tidak memiliki dana darurat dan tidak ada keluarga yang membantu, apa yang harus Anda lakukan? Membingungkan bukan? Karena itulah dana darurat sangat diperlukan. Bukan hanya ketika menghadapi kecelakaan tetapi juga risiko-risiko lainnya yang setiap hari dapat menimpa Anda.

para-freelancer-dan-entrepreneur-ketahui-cara-hitung-dana-darurat-yang-anda-butuhkan-finasnialku

[Baca Juga: Dana Darurat Harus Ada]

 

Untuk mengatasi masalah ini mau tidak mau Anda harus menyediakan dana darurat. Jika belum memiliki dana darurat Anda bahkan tidak disarankan untuk berinvestasi. Mulailah menyediakan sejumlah dana yang dapat disisihkan dari gaji bulanan Anda untuk memenuhi kebutuhan dana darurat. Pastikan dana tersebut tidak tersentuh kecuali jika ada hal mendesak yang mengharuskan Anda mengeluarkan biaya. Untuk mempermudah Anda mengontrol dana darurat, sebaiknya pisahkan dana tersebut pada rekening tertentu yang jarang Anda gunakan. Dengan begitu dana darurat dan anggaran bulanan yang akan digunakan tidak akan tercampur.

 

#4 Tidak Berinvestasi

Kalangan karyawan muda seringkali berpikir masih punya waktu panjang untuk mempersiapkan kebutuhan jangka panjang. Misalnya belum terpikir untuk menyiapkan dana untuk menikah, membeli rumah, hingga dana pensiun. Karena belum menyadari banyaknya kebutuhan di masa depan, Anda belum terpikir untuk berinvestasi. Kemungkinan lainnya adalah Anda merasa masih ingin menikmati masa muda sepuas-puasnya dengan penghasilan saat ini.

Padahal jika tidak berinvestasi sejak dini sama saja dengan merakit bom waktu. Jika kebutuhan jangka panjang tidak dipersiapkan sejak dini, Anda akan kesulitan di kemudian hari. Akhirnya satu-satunya solusi yang dilakukan adalah berutang. Di saat itu, Anda akan berpikir “Seandainya saya berinvestasi sejak dulu”.

para-karyawan-baru-apa-manfaatnya-menginvestasikan-gaji-pertama-finansialku

[Baca Juga: Para Karyawan Baru, Apa Manfaatnya Menginvestasikan Gaji Pertama?]

 

Jika tidak ingin mengalami kesulitan seperti itu, solusi yang dapat Anda lakukan adalah mulai berinvestasi sejak dini. Tidak masalah jika Anda ingin menikmati masa muda, tetapi ingatlah bahwa Anda tidak akan selamanya muda. Suatu saat nanti Anda akan menikah, memiliki anak dan akhirnya harus pensiun. Ada banyak macam investasi yang dapat Anda gunakan. Jumlah modal yang harus disediakan pun beragam. Investasi tidak harus selalu dalam jumlah besar-besaran. Jika merasa kesulitan untuk berinvestasi dalam jumlah besar, cobalah menggunakan produk investasi yang dapat dimulai dari modal kecil. Sekecil apapun investasi Anda akan lebih baik daripada tidak berinvestasi sama sekali.

 

“Seandainya Saya Tidak Melakukan Kesalahan Itu”

Kalimat penyesalan seperti ini sering diucapkan oleh karyawan menengah yang melakukan kesalahan keuangan selama masa awal bekerja. Permasalahan utama karyawan muda adalah tidak dapat memproyeksikan kebutuhan keuangan jangka panjang. Akhirnya yang terlihat hanyalah keinginan-keinginan yang ada di depan mata. Jika tidak ingin mengucapkan kalimat penyesalan tersebut di masa depan, hindari masalah-masalah keuangan yang telah dibahas di atas.

 

Semoga artikel ini bermanfaat. Menurut Anda, apa solusi lain untuk masalah keuangan yang sering dihadapi karyawan muda? Berikan jawaban Anda pada kolom di bawah ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan untuk menanyakan kepada tim Finansialku.com. Terima kasih.

 

Sumber:

  • Walter Pinem. 3 Jan 2017. Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi Profesional Muda dan Solusi untuk Mengatasinya. https://goo.gl/yNXUDS

 

Sumber Gambar:

  • Masalah Karyawan – https://goo.gl/rCkvNB

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku