Apa itu leverage? Bagaimana penerapan leverage dalam perdagangan derivatif? Yuk ketahui jawabannya.

 

Sponsored Article

ICDX Group PNG

 

Leverage

Leverage atau daya ungkit merupakan penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi profit atau imbal hasil dari investasi. Leverage ini merupakan salah satu keuntungan dari perdagangan derivatif. Dengan adanya leverage, Anda bisa melakukan transaksi dengan kontrak yang besar walaupun modal Anda relatif kecil.

Di sisi lain, tanpa adanya leverage, maka trader perlu memiliki modal yang besar yakni sama besarnya dengan nilai kontrak yang berlaku pada saat melakukan transaksi. Namun, walaupun leverage bisa meningkatkan profitabilitas dari perdagangan derivatif, perlu Anda ketahui bahwa risikonya juga tinggi ya. Semakin besar leverage yang Anda gunakan, maka semakin besar juga kerugian yang bisa dialami jika terjadi “loss”.

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati saat menggunakan leverage, khususnya ketika menggunakan leverage yang sangat tinggi (over-leverage). Leverage yang tinggi akan menyebabkan margin minimum yang dibayarkan setiap kali transaksi semakin sedikit. Biasanya, pemula yang ingin kaya dengan cepat dari trading mudah tergiur dengan manfaat leverage tanpa memikirkan risikonya.

Mungkinkah Trading Forex Tanpa Leverage 01 - Finansialku

[Baca Juga: MUDAH! Pahami Cara Kerja Derivatif “Investasi Berbasis Kontrak”]

 

Dalam perdagangan derivatif, dikenal istilah margin. Margin yang dimaksud adalah sejumlah dana yang harus didepositkan oleh nasabah ke rekening terpisah (segregated account). Margin dapat dikatakan sebagai modal trader dalam bertransaksi.

Semakin besar margin yang ditanamkan oleh nasabah, maka semakin besar nilai kontrak yang bisa ditransaksikan.

 

Proporsi Leverage Perdagangan Derivatif

Ada beberapa proporsi leverage pada perdagangan derivatif. Berikut proporsi leverage pada perdagangan derivatif.

  • 1 : 25 (satu banding dua puluh lima)
  • 1 : 50 (satu banding lima puluh)
  • 1 : 100 (satu banding seratus)
  • 1 : 200 (satu banding dua ratus)
  • 1 : 400 (satu banding empat ratus)
  • 1 : 1000 (satu banding seribu)
  • Dan seterusnya.

 

Jenis-jenis Leverage Pada Perdagangan Derivatif

Ada beberapa jenis leverage dalam perdagangan derivatif yang bisa Anda gunakan. Berikut 2 jenis leverage yang bisa Anda pertimbangkan.

Mengenal Mekanisme Forex Currency Pair, Quotes, Lots, Pips dan Konsep Leverage 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kontrak Berjangka vs Kontrak Fisik, Apa Beda Keduanya?]

 

#1 Margin Leverage

Dalam margin leverage, semakin besar leverage yang digunakan maka semakin kecil margin yang diperlukan oleh trader.

Perlu Anda ketahui bahwa margin leverage hanya mempengaruhi besarnya modal atau margin yang perlu Anda miliki untuk bisa melakukan transaksi. Tapi bukan pada besarnya profit atau loss ya. Perhitungan margin yang diperlukan adalah sebagai berikut.

 

Margin yang diperlukan = leverage x nilai transaksi

 

Contoh: Anda memakai leverage 1:100 untuk transaksi kontrak dengan nilai US$ 100.000. Dengan begitu, Anda hanya perlu memiliki margin sebesar US$ 1.000. Hal ini berarti modal Anda hanya 1% dari nilai transaksi kontrak yang sebenarnya. Inilah yang disebut margin leverage.

 

#2 Real Leverage

Sedangkan untuk real leverage, Anda bisa mengikuti perhitungan berikut untuk mengetahuinya.

 

Real leverage = total nilai transaksi : total modal yang dimiliki

 

Contoh:

Anda memiliki modal sebesar US$ 10.000. Kemudian, Anda membuka posisi 2 lot dengan 1 lot senilai US$ 100.000. Dengan begitu, real leverage Anda adalah sebesar 20x lebih besar dari modal Anda.

Mengenal Mekanisme Forex Currency Pair, Quotes, Lots, Pips dan Konsep Leverage 01 - Finansialku

[Baca Juga: Saatnya Diversifikasi Portofolio dengan Alternatif Investasi]

 

Oh ya, Anda tidak bisa menentukan margin leverage ya karena besarnya margin leverage sudah ditentukan oleh bursa. Yang dapat Anda kelola dengan leluasa adalah real leverage, dimana Anda dapat menyesuaikan berdasarkan gaya trading serta trading plan yang Anda miliki.

 

Margin Call

Setiap trader harus memonitor setiap aktivitas trading mereka, baik saat ingin mengambil keuntungan dari selisih harga maupun mitigasi risiko. Sehubungan dengan itu, broker (pialang) juga menerapkan margin call bagi nasabah untuk mengontrol risiko, dimana pialang akan menghubungi trader untuk top-up margin apabila kerugian sudah hampir mendekati batas aman.

Misalnya, ekuitas Anda kita berikan nilai 100, setara margin Anda sebesar 10. Lalu, nilai ekuitas Anda turun menjadi 97 (Anda sedang memasang posisi beli). Hal ini berarti Anda sudah rugi sebesar 3, dimana kerugian ini “ditanggung” dengan margin Anda. Jika margin awal Anda 10, maka Anda masih punya 7 (atau 70% dari margin awal Anda).

Biasanya, broker akan memberi tahu Anda dengan peringatan margin call saat penurunan terjadi mendekati batas aman Anda dan meminta Anda untuk top up (menambah margin). Apabila Anda tidak melakukan top up, sementara nilai ekuitas Anda terus turun, maka akan dilakukan autocut level.

 

Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN

Download Sekarang, GRATISSS!!!

4 Ebook Panduan Sukses Mengatur Gaji Ala Karyawan

 

Autocut Level atau Force Liquidation

Autocut level merupakan tindakan untuk menutup posisi transaksi trader secara otomatis.

Autocut level ini dilakukan oleh pialang tanpa perlu persetujuan trader terlebih dahulu. Biasanya, jika akun ekuitas trader mencapai level 30% atau di bawahnya dari margin requirement, tanpa top-up dari trader saat margin call, maka akan dilakukan tindakan autocut.

 

Menggunakan Leverage Dalam Perdagangan Derivatif

Leverage atau daya ungkit dapat dikatakan seperti penggunaan daya pinjaman. Leverage memang membantu Anda untuk bisa meningkatkan keuntungan atau profitabilitas dalam perdagangan derivatif. Namun, perlu Anda perhatikan juga risikonya.

Semakin besar leverage yang Anda gunakan maka semakin tinggi juga risikonya.

Anda dapat menggunakan leverage yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jangan lupa untuk terus belajar dan memahami perdagangan derivatif ya. Jangan sampai yang tadinya mau untung malah jadi buntung deh.

 

Jadi, apakah Anda memiliki pengalaman menggunakan leverage dalam perdagangan derivatif? Silahkan bagikan pengalaman dan komentar Anda di kolom yang telah tersedia.

Anda juga dapat membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.

 

Sumber Referensi:

  • ICDX. The Source: Issue 10 ICDX Monthly Bulletin. Icdx.co.id – bit.ly/TheSource10
  • Admin. Memahami Risiko. Insvestasiku.co.id – https://bit.ly/32LfCPb
  • Admin. 2020. Leverage Khusus 1:200 dengan Broker Teregulasi. Finex.co.id – https://bit.ly/3f3DsdH
  • Admin. 12 Oktober 2013. Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex. Seputarforex.com – https://bit.ly/35xVQZj

 

Sumber Gambar:

  • Leverage – https://bit.ly/3ftzcEO