Mengetahui perbedaan pola pikir diantara orang kaya, menengah dan miskin. Apakah ada perbedaanya? Apakah Pola pikirnya bisa diikuti agar bisa menjadi sukses?

Simak jawabannya dalam panduan belajar berikut ini. Selamat membaca… 

 

Mengenal Pola Pikir

Sebuah pola perilaku yang menjadi kebiasaan ternyata bisa menjadi magnet untuk kebiasaan lainnya yang sejalan. Ini berlaku untuk kebiasaan buruk maupun kebiasaan yang baik.

Misalnya, mereka yang terbiasa untuk berolahraga, biasanya mereka akan memupuk kebiasaan untuk hidup sehat seperti menjaga pola makan dengan memilih makanan yang bergizi seimbang.

Sebaliknya, kebiasaan buruk seperti merokok atau bermalas-malasan di sofa, mereka cenderung mengundang kebiasaan lain seperti mengkonsumsi minuman beralkohol atau makanan junk food.

Sudah pasti kebiasaan ini akan sangat mengganggu kesehatan di kemudian hari.

Berbicara mengenai kesuksesan dan menjadi kaya, kebiasaan orang kaya dan orang miskin pun demikian.

Jika Anda mengembangkan kebiasaan orang kaya, maka kebiasaan orang kaya lainnya yang sejalan akan semakin mendekat dan melekat pada dirimu, demikian juga sebaliknya.

Salah satu contohnya jika Anda ingin kondisi dompetmu sehat, tentu Anda akan mengembangkan kebiasaan untuk menabung, memiliki anggaran yang sesuai kebutuhan dan on budget, lebih teliti dalam memilih produk dan membandingkan kualitas sesuai harga dan lain sebagainya.

Sebaliknya ketika Anda memiliki kebiasaan untuk tidak mengelola keuangan pribadi dengan tidak baik, ini akan mengundang kebiasaan buruk lainnya.

Seperti tidak mencatat pengeluaran, tidak membuat anggaran bulanan, tidak ada perkiraan jumlah pengeluaran yang pada akhirnya dapat membuka peluang untuk berutang dan sampai pada titik buruknya kondisi kesehatan finansial.

Tentu keadaan ini akan membuat hidup tidak sejahtera, bukan?

Mari ketahui kebiasaan orang kaya yang membedakan mereka dari kebiasaan orang miskin dan kembangkan kebiasaan mengatur keuangan yang positif untuk menata masa depan finansial yang lebih sejahtera.

 

Kebiasaan Positif Menjadi Orang Sukses

Hidup Sesuai Kemampuan

Orang kaya memiliki kebiasaan menghindari pengeluaran berlebihan dengan membayar masa depan mereka terlebih dahulu. Ini artinya memberi prioritas pada masa depan melalui tabungan dan investasi.

Orang kaya memiliki kebiasaan menghemat atau mengalokasikan tabungan dan investasi sebesar 20% dari pendapatan bersih mereka dan hidup dengan sisa 80 persen.

Di antara mereka yang berjuang secara finansial, hampir semua hidup di atas kemampuan mereka. Artinya mereka bisa dibilang “besar pasak daripada tiang”.

 

Mereka membelanjakan lebih dari yang mereka hasilkan, dan utang mereka membengkak.

Jika Anda ingin mengakhiri kesulitan keuangan, belitan utang dan ingin hidup sejahtera secara finansial, Anda harus memulai kebiasaan menabung dan membuat anggaran belanja sejak dini.

Berikut adalah beberapa ide atau cara untuk mengalokasikan dana melalui pembuatan anggaran dari gaji bersih bulanan yang Anda terima:

  • Jangan menghabiskan uang lebih dari 25 persen untuk kebutuhan rumah, misalnya seperti cicilan rumah atau KPR.
  • Jangan habiskan lebih dari 15 persen untuk kebutuhan makanan.
  • Batasi pos hiburan seperti kongkow di café, bar, nonton film, dan berbagai hobi lainnya dengan batasan tidak lebih dari 10 persen dari pengeluaranmu.
  • Dana liburan usahakan untuk tidak lebih dari 5 persen dari gaji bersih tahunan.
  • Kredit kendaraan jangan lebih dari 5 persen, kalau bisa jangan menyewa kendaraan dan gunakan milik pribadi. Setidaknya 94 persen orang kaya akan memilih untuk membeli secara cash daripada leasing atau cicilan. Orang-orang kaya memelihara kondisi kendaraan mereka sehingga memiliki usia yang panjang sekaligus menghemat pengeluaran.
  • Hindari lilitan utang kartu kredit (bunga berbunga).
  • Orang kaya selalu berpikir bahwa menabung dan berinvestasi adalah dua hal yang sangat berbeda.
  • Cobalah untuk mengalokasikan enam bulan biaya hidup dalam dana darurat untuk mengantisipasi keadaan genting seperti kehilangan pekerjaan atau bisnis yang gulung tikar dan berbagai masalah darurat tak terduga lainnya.
  • Alokasikan sebanyak yang Anda mampu untuk program pensiun.

 

Tidak Berjudi

Berbicara tentang berjudi, mereka yang masih berjuang dengan finansial, sebanyak 77 persen setiap minggunya bermain judi atau bertaruh.

Orang kaya tidak bertaruh dan menggantungkan diri pada keberuntungan untuk menciptakan kekayaan mereka.

Mereka membiasakan diri untuk menciptakan keberuntungan mereka sendiri dengan mengetahui setiap risiko secara detail.

Berinvestasi pun bukan sebuah judi, tergantung bagaimana Anda memandangnya. 

Jika Anda tidak mempelajari prospektus dengan menyeluruh dan laporan keuangan dari perusahaan di mana uangmu diinvestasikan, itu artinya Anda sedang berjudi.

 

Membaca Setiap Hari

Bacalah informasi yang akan menambah pengetahuanmu, apalagi jika Anda mau sukses dalam kehidupan finansial.

Anda perlu membaca berbagai referensi tentang bisnis atau pengembangan karier yang akan membuatmu memiliki pengetahuan lebih dan dapat berbagai wawasan dengan kolega, partner kerja, pelanggan atau klien.

Setidaknya 88 persen dari orang kaya memiliki kebiasaan untuk membaca kurang lebih 30 menit bahkan lebih setiap harinya. Orang kaya memanfaatkan waktu mereka yang berharga yang ditunjukkan dengan persentase berikut ini:

  • 63 persen orang kaya mendengarkan buku audio selama perjalanan mereka.
  • 79 persen orang kaya membaca materi terkait karir pendidikan.
  • 55 persen orang kaya membaca untuk pengembangan pribadi.
  • 58 persen orang kaya membaca biografi orang-orang sukses.
  • 94 persen orang kaya membaca acara terkini.
  • 51 persen orang kaya membaca tentang sejarah.
  • 11 persen orang kaya membaca untuk tujuan hiburan.

 

Alasan orang-orang sukses memanfaatkan waktu berharga mereka untuk membaca adalah untuk meningkatkan kualitas diri mereka sendiri.

Inilah salah satu dari sekian kebiasaan yang membedakan mereka dari orang-orang biasa lainnya yang memiliki finansial pada garis rata-rata atau bahkan di bawahnya.

Dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan, mereka dapat melihat lebih banyak peluang, yang kemudian diterjemahkan menjadi lebih keuntungan finansial.

Jika dibandingkan, hanya satu dari 50 dari mereka yang berjuang secara finansial yang meluangkan waktu berharga mereka untuk membaca, dan sebagai akibatnya, mereka yang berada di garis rata-rata dan di bawahnya, tidak tumbuh secara profesional dan termasuk dari jajaran barisan pertama yang dirumahkan atau di-PHK.

 

Lebih Sedikit Waktu di Depan Layar Gadget

Setidaknya 2/3 orang kaya menonton TV kurang dari satu jam sehari dan 63 persen menghabiskan kurang dari 1 jam sehari berselancar di internet, kecuali jika ini terkait dengan pekerjaan.

Kebanyakan orang-orang sukses akan menggunakan waktu luang mereka untuk terlibat dalam pengembangan pribadi, membangun jaringan, menjadi sukarelawan, bekerja di samping atau bisnis sampingan, atau mengejar beberapa tujuan yang akan mengarahkan mereka pada peningkatan prestasi di masa depan.

Sebaliknya, 77 persen dari mereka yang berjuang secara finansial menghabiskan satu jam atau lebih dalam sehari untuk menonton TV, dan 74 persen menghabiskan satu jam atau lebih sehari menggunakan internet untuk hiburan dan mengecek akun media sosial orang lain.

 

Mengendalikan Emosi

Apa yang ada dalam pikiranmu tidak semuanya harus dikeluarkan melalui ucapan, termasuk emosi yang Anda pendam.

Dalam setiap ucapan terkandung risiko untuk menyakiti orang lain.

Orang-orang yang masih berjuang dengan finansial mereka cenderung lebih suka mengumbar apa yang ada dalam pikiran mereka dan ditunjukkan dengan angka sebesar 69 persen.

Tidak demikian dengan orang kaya, 94 persen dari mereka menyaring emosi mereka.

Orang kaya memahami bahwa membiarkan emosi mengendalikan mereka dapat menghancurkan hubungan mereka dengan orang-orang di tempat kerja dan di rumah.

Belajar sabar dan menunggu untuk mengatakan apa yang ada di pikiranmu hingga Anda tenang dan punya waktu untuk melihat situasi secara objektif.

Ketakutan bisa menjadi emosi negatif yang penting untuk dikendalikan. Setiap perubahan, bahkan perubahan positif seperti kondisi memasuki masa pernikahan atau naik jabatan di kantor, dapat memicu perasaan takut.

Orang-orang kaya telah mengkondisikan pikiran mereka untuk mengatasi pikiran-pikiran ini, sementara mereka yang berjuang secara finansial menyerah pada rasa takut dan membiarkan rasa takut menahan laju langkah mereka.

Apakah Anda takut dengan perubahan, takut membuat kesalahan, takut mengambil risiko atau takut gagal?

Menaklukkan emosi adalah tentang bersabar menunggu waktu yang tepat hingga Anda membangun kepercayaan diri.

 

Pelihara Hubungan Relasi dan Komunitas

Memelihara hubungan relasi dengan kolega, komunitas hobi dan teman-teman alumni misalnya, adalah bagian dari kebiasaan dari orang-orang kaya.

Kembangkan hubungan dengan mereka dan usaha bisnis juga akan terjaga.

Memelihara jejaring komunikasi dengan relasi akan menambah benefit bagi perkembangan bisnis Anda.

Ambil waktu setiap minggunya atau setidaknya sebulan sekali untuk berinteraksi dengan mereka. Pelihara hubungan dengan mengadakan pertemuan di akhir minggu setidaknya satu jam untuk ngobrol santai dan berbagi pengalaman satu dengan yang lain.

 

Rancang Tujuan, Bukan Hanya Berharap

Anda tidak dapat mengontrol hasil dari suatu keinginan, tetapi Anda dapat mengontrol hasil dari suatu tujuan.

Setiap tahun, 70 persen orang kaya mengejar setidaknya satu tujuan mereka. Tetapkan tujuan keuanganmu dan lihat perkembangannya setiap trisemester.

 

Tidak Menunda

Orang-orang sukses memahami bahwa penundaan akan sangat merugikan.

Dengan menunda maka mereka akan menunda kesuksesan, di antara menunda naiknya kualitas pengembangan diri, menunda terciptanya sebuah ide usaha, menunda datangnya pelanggan yang setia, atau menunda kepuasan dari klien.

Dampaknya tentu bisa merusak hubungan dengan kolega.

Berikut adalah lima strategi yang akan membantu Anda menghindari penundaan:

  • Buat daftar “yang harus dilakukan” setiap hari. Ini adalah tujuan harian Anda. Usahakan untuk menyelesaikan 70 persen atau lebih dari tiap tugas harianmu.
  • Miliki “daily five“. Kegiatan-kegiatan Anda harus lakukan setiap hari untuk membantumu lebih dekat untuk mewujudkan beberapa tujuan atau sasaran utama.
  • Tetapkan tenggat waktu atau deadline. Jika sebuah pekerjaan atau tugas bisa selesai sebelum deadline, apresiasi dirimu.
  • Miliki mitra yang terpercaya. Ini adalah orang-orang yang bekerja sama denganmu untuk mengejar tujuan besar. Miliki komunikasi yang intens dengan mereka setidaknya setiap minggu, dan pastikan mereka adalah orang-orang yang akan memberi dukungan yang besar untukmu untuk sukses.
  • Ucapkan afirmasi kepada diri sendiri “lakukan sekarang”. Ini adalah teknik berbicara kepada diri sendiri. Ulangi kata-kata “lakukan sekarang” berulang-ulang sampai Anda memulai tugas itu dan segera menyelesaikannya.

 

Bicara Lebih Sedikit dan Mendengar Lebih Banyak

Anda harus mendengarkan orang lain lima menit untuk setiap satu menit saat Anda berbicara. Orang kaya adalah komunikator yang baik karena mereka adalah pendengar yang baik.

Ketahui bahwa Anda dapat belajar dan mendidik diri sendiri hanya dengan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. 

Semakin banyak Anda belajar tentang bagaimana Anda menjalin hubungan dengan orang dengan cara mendengar, semakin Anda belajar banyak dan bisa memberikan inspirasi juga bagi banyak orang melalui pengetahuan yang Anda miliki.

 

Miliki Hubungan dengan Orang-orang yang Tepat

Apa jadinya jika kamu berhubungan setiap hari dengan orang yang pesimis?

Sedikit banyak setiap kata-kata pesimis temanmu akan mempengaruhi Anda.

Jika Anda mau sukses, kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bisa membangun kepribadian pola pikir dan kehidupan Anda.

 

Tidak Mudah Menyerah

Mereka yang sukses dalam hidup memiliki tiga kesamaan: fokus, ketekunan, dan kesabaran. 

Mereka tidak berhenti mengejar tujuan besar mereka. Mereka yang masih berjuang secara finansial dan memiliki pola pikir dan kebiasaan orang miskin akan berhenti dan menyerah.

 

Miliki Kekayaan yang Benar dan Positif

Hindari kalimat yang membuat Anda tidak bisa berkembang berikut ini:

  • Orang miskin tidak bisa menjadi kaya.
  • Orang kaya memiliki nasib baik dan orang miskin memiliki nasib buruk.
  • Saya tidak pintar.
  • Saya tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar.
  • Saya gagal dalam segala hal yang saya coba.

 

Setiap keyakinan yang membatasi diri di atas akan mengubah perilaku Anda secara negatif. Hampir empat dari lima orang kaya menghubungkan kesuksesan mereka dalam kehidupan dengan kepercayaan mereka.

Ubah keyakinan negatif Anda menjadi afirmasi positif dengan membaca pelajaran dari perkembangan pribadi yang hebat, seperti Napoleon Hill, Dale Carnegie, dan Jim Rohn.

 

Miliki Mentor

Di antara orang kaya, 93 persen yang memiliki seorang mentor menghubungkan kesuksesan mereka dengan mentor tersebut.

Mentor secara teratur dan aktif berpartisipasi dalam pertumbuhan kepribadian Anda dengan mengajarkan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Menemukan mentor seperti itu adalah salah satu cara terbaik untuk menjadi kaya. Jika Anda tahu tujuan Anda, cari seseorang yang telah mencapainya.

Mentor perencana keuangan juga dibutuhkan bagi mereka orang kaya sukses.

Miliki Perencana Keuangan yang terpercaya dan memberikan pelayanan terbaik demi kesehatan finansial dan masa depan finansial Anda.

 

Ketahui Tujuan Utama

Mengetahui tujuan utama adalah salah satu dari kebiasaan orang kaya yang perlu dilakukan. Orang-orang yang mengejar impian atau tujuan utama dalam hidup adalah orang-orang terkaya dan paling bahagia di dunia ini.

Karena mereka mencintai apa yang mereka lakukan, mereka senang mencurahkan lebih banyak waktu setiap hari untuk mencapai tujuan mereka.

Coba pikirkan hal ini, jika Anda tidak menghasilkan cukup uang melalui pekerjaan Anda, mungkin itu karena Anda melakukan sesuatu yang tidak terlalu Anda sukai.

Tapi, ketika Anda dapat memperoleh penghasilan yang cukup dengan melakukan sesuatu yang disukai, Anda telah menemukan tujuan utama dalam hidup Anda.

 

Fokus Pada Penghasilan

Orang pada umumnya hanya fokus pada tabungan yang mereka miliki.

Dalam mengembangkan pola pikir orang super kaya, Anda perlu mengembangkan pola pikir yang berlimpah dengan fokus pada penghasilan yang bisa Anda dapatkan.

Caranya adalah dengan menemukan cara-cara kreatif untuk menghasilkan uang ekstra, uang tambahan, uang sampingan dan membangun banyak aliran pendapatan pasif.

Kita perlu mulai percaya bahwa uang itu berlimpah, uang itu bukanlah barang yang langka. Dalam hal ini, bukan artinya bahwa menabung tidaklah penting.

Selalu ada cara cerdas untuk mengoptimalkan tabungan Anda dan membuat Anda tidak kehilangan tabungan kekayaan Anda.

Cara cerdas tersebut adalah dengan melakukan perbaikan dan memfokuskan energi kita pada pendapatan, menciptakan ide-ide baru dan menginvestasikan uang kita sehingga bunga majemuk dapat menambah dan melipatgandakan keuntungan kita.

Steve Siebold dalam bukunya menulis:

“Driven by the fear of loss and uncertainty of the future, the masses focus on how to protect and hoard their money. While world-class thinkers understand the importance of saving and investing, they direct their mental energy toward accumulating wealth through serving people and solving problems.”

 

Pikirkan tentang apa yang menjadi masalah orang-orang di dunia ini. Jika Anda dapat memecahkan masalah mereka, Anda akan mendapatkan jackpot!

Seperti Nadiem Makarim, pendiri Gojek, ia melihat masalah kemacetan yang menjadi masalah publik dan mencari solusi jitu sehingga kini perusahaan yang ia dirikan berpotensi menjadi bisnis startup decacorn.

Steve Siebold mengatakan:

“Figuratively speaking, money does grow on trees; and the trees are ideas. As long as man walks the earth, he will have problems that need to be solved by creative ideas. And the more problems the performer solves, the richer she becomes.”

 

Orang Kaya Berpikir Tentang Uang Secara Non-Linear

Orang-orang pada umumnya berpikir tentang uang secara linear.

Kebanyakan orang percaya bahwa waktu adalah uang. Dengan kata lain, orang-orang pada umumnya menukar waktu mereka untuk mendapatkan uang, sehingga kita sebut ini dengan istilah “linear”.

Jam Kerja Bertambah = Uang Bertambah

 

Secara umum, orang-orang percaya bahwa dengan menambah lebih banyak jam kerja sama dengan menambah lebih banyak uang. Setujukah Anda dengan pernyataan di atas?

Sebagian orang, dan mungkin termasuk Anda harus melakukan hal-hal atau bekerja dengan menukarkan waktu mereka untuk mendapatkan uang dan menambah kekayaan.

Terlepas dari jam kerja mereka, orang-orang super kaya akan melakukan apa pun untuk menghasilkan ide-ide jitu dan cemerlang untuk memecahkan masalah. 

Salah satunya adalah dengan menciptakan produk atau layanan bernilai tambah yang akan disukai banyak orang.

Steve Siebold menulis:

“The great ones are masters at generating money through ideas that solve problems. They realize since there is no limit to ideas, there is no limit to how much money they can earn… Since most people think of making money in a linear fashion, they never invest the necessary effort to create high impact solutions.”

 

Orang Kaya Berpikir Tentang Investasi

Orang-orang pada umumnya berpikir tentang pengeluaran.

Steve Siebold menyebutkan bahwa orang-orang pada umumnya dikenal hidup di atas kemampuan mereka. 

Dia mengatakan tidak semua dari mereka adalah pemboros besar, tetapi mereka harus menghabiskan untuk menjalani kehidupan yang layak.

Jadi, dia mengatakan jawabannya adalah “melipatgandakan penghasilan” sehingga Anda dapat berinvestasi dan menikmati hidup pada saat yang sama.

Dengan kata lain, mengapa tidak keduanya? Mengapa harus satu dan bukan yang lain?

Steve Siebold menambahkan pada akhir poin ini:

“You only live once (YOLO) and you can’t take it with you. Why not enjoy it?”

 

Menerima Segala Bentuk Pendidikan yang Membuat Mereka Lebih Kaya

Steve Siebold berkata:

“The rich and ambitious are also great fans of self-study through the use of books, audio programs and other educational materials. They will educate themselves by interviewing successful people in their field. They will hire personal coaches and consultants. They will tap any form of education available to make their dreams a reality, and they don’t need a diploma or certificate of completion to validate their investment. So, while the middle class tends to limit themselves to formal education, the world class is open to anything that moves them closer to their goals.”

 

Inilah alasan mengapa Warren Buffett memamerkan sertifikat penghargaan kecilnya tentang keterampilan berbicara di depan umum dari kursus Dale Carnegie dan bukan pada gelar lanjutannya.

“If I hadn’t had done that, my whole life would have been different. So in my office, you will not see the degree I got from the University of Nebraska, you’ll not see the master’s degree I got from Columbia University, but you’ll see the little award certificate I got from the Dale Carnegie course.”

 

Orang Kaya Mengambil Risiko yang Diperhitungkan

Orang-orang pada umumnya bermain aman dengan uang.

Dalam salah satu dalam bukunya Steve Siebold, Ia juga menyebutkan bahwa orang-orang pada umumnya senang merasa nyaman, sedangkan orang-orang super kaya merasa nyaman karena menghadapi risiko.

Investasi adalah contoh sempurna untuk menjelaskan bagaimana orang-orang bermain aman dengan uang. Kebanyakan orang takut kehilangan sehingga mereka tidak akan pernah punya nyali untuk berinvestasi dalam saham tunggal, dana ekuitas, atau real estate.

Sebagai gantinya, sebagian besar uang mereka dimasukkan dalam kas bebas risiko, yang disebut rekening tabungan “bunga tinggi”, obligasi, sertifikat deposito yang hanya menghasilkan keuntungan yang kecil bagi mereka.

Tapi pada akhirnya, mereka benar-benar kehilangan uang mereka karena inflasi.

Tentu, risikonya akan lebih tinggi dengan saham dan ekuitas, tetapi mereka memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi. Intinya adalah “Jangan Panik”!

Selain berinvestasi di pasar saham, konsep yang sama juga berlaku untuk menciptakan bisnis. Pada akhirnya memang tidak ada risiko rendah dan pengembalian tinggi.

Kita perlu menyadari bahwa akan ada saat-saat dimana kita mengalami kekalahan, tetapi ada juga saat-saat kita menang (setidaknya itulah yang seharusnya kita pikirkan). Tanpa melalui banyak kegagalan dan menimbulkan kerugian, bagaimana kita bisa menang?

“I’ve failed over and over and over again in my life and that is why I succeed.” — Michael Jordan.

 

Egois adalah Hal Positif

Bagaiimana caranya bisa bantu orang lain kalo kita sendiri sebenarnya masih butuh bantuan? Bagaimana kita bisa ngasih ke orang lain kalo kita sendiri masih berkekurangan?

Jika mengikuti keinginan, memang manusia pada dasarnya tidak akan pernah merasa cukup.

Sama seperti seorang penyelamat di laut, mereka tentu harus memiliki kemampuan untuk menyelamatkan nyawa mereka terlebih dahulu dengan keahlian dalam berenang dan kemampuan serta pengetahuan penyelamatan sebelum mereka bisa menyelamatkan nyawa orang lain.

Pola pikir orang kaya adalah berusaha untuk sukses dan egois pada kesuksesan dan menjadi kaya sehingga bisa menjadi “kepanjangan tangan” bagi orang lain.

 

Jika Anda belum membaca panduan belajar chapter 1berikut list-nya:

 

Selanjutnya, Sobat Finansialku dapat membaca panduan belajar chapter 2: Pendapatan Aktif.

 

Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.

Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan dengan akses premium gratis selama 30 hari. 

Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.

 

Tiga strategi untuk menambah penghasilan Anda, yuk simak selengkapnya dalam video berikut ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 
 
Editor: Nurdevi Noviana
Sumber Gambar:
  • Cover – https://bit.ly/3eZPjLj