Menikah karena uang dan rasa aman, menurut Maslow Hierarchy of Needs adalah hal yang realistis. Apakah kamu sebagai pria sudah siap menikahi pasanganmu?

Simak artikel Finansialku kali ini untuk mengetahui penjelasan selengkapnya!

Summary:

  • Banyak hal yang perlu setiap pasangan pertimbangkan sebelum memutuskan menikah, salah satunya terkait kesiapan keuangan.
  • Tidak sedikit pasangan yang belum siap menikah karena kurang merasa aman dari segi finansial.

 

Menikah karena Uang dengan Menikahi Pria Mapan

Sobat Finansialku, Psychology Today pada tahun 2003, pernah melakukan studi kepada 700 wanita: “Apakah kamu mau menikah?” dan jawaban mereka adalah “Saya tidak mau”.

Kesimpulan dari studi tersebut adalah kemampuan menghasilkan uang (earning power) akan menentukan keputusan menikah atau tidak.

Studi yang sudah dilakukan hampir 20 tahun lalu oleh Psychology Today, ternyata senada dengan usia pernikahan yang makin tua. Melansir berbagai sumber, berikut ini rata-rata usia pernikahan beberapa negara:

menikah-karena-uang_rata-rata-usia-menikah_

 

Mengapa pernikahan selalu terkait dengan uang atau ekonomi? Kita coba perhatikan Teori Kebutuhan Maslow (Maslow Hierarchy of Needs).

 

Maslow Hierarchy of Needs

Seorang ahli psikologi bernama Abraham Harold Mashlow (1908 – 1970), mengungkapkan teori motivasi seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau keputusan (termasuk keputusan menikah).

Teori tersebut dinamakan Maslow Hierarchy of Needs:

menikah-karena-uang_maslow-hierarchy_1

Sumber: Finansialku.com

 

Uang dan kemampuan menghasilkan pemasukan (earning power) pada dasarnya memenuhi kebutuhan psikologis (physiological) dan rasa aman (safety).

Oleh sebab itu wanita cenderung menikahi pria yang sudah mapan.

[Baca Juga: Penting! Ketahui Pemahaman Tentang Kemapanan dalam Hidup]

 

Definisi Pria Mapan

Definisi mapan tidak sama dengan kaya raya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mapan artinya:

Mantap (baik, tidak goyah, stabil) kedudukannya (kehidupannya)

 

Menurut perencana keuangan Finansialku, Melvin Mumpuni CFP® definisi mapan bisa Sobat Finansialku ketahui melalui video berikut:

 

Mapan artinya mampu memberikan rasa aman secara keuangan. Ciri-ciri seseorang yang aman secara keuangan adalah:

 

#1 Punya Penghasilan yang Cukup

Ciri pertama yaitu punya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan memiliki lebih dari satu sumber pemasukan.

Nah, untuk menambah referensi, yuk, download ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu agar dapat memaksimalkan 8 sumber

Klik banner di bawah ini untuk download ebook-nya, ya.

Banner Iklan Ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu - PC
Banner Iklan Ebook Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu - HP

 

Atau juga bisa tonton video online course-nya di Aplikasi Finansialku.

 

#2 Punya Tabungan dan Dana Darurat

Ciri berikutnya adalah punya tabungan atau dana darurat, yang cukup, kurang lebih 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan.

Tabungan ini fungsinya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat darurat atau mendadak.

 

#3 Utang dan Cicilan dalam Kondisi Ideal

Selanjutnya. utang masih dalam kondisi sehat, cicilan maksimal 35% penghasilan dan usahakan harta yang dimiliki (asset) lebih besar daripada utangnya.

 

#4 Punya Asuransi

Ciri berikutnya adalah punya asuransi, untuk memproteksi diri mulai dari asuransi kesehatan, asuransi sakit kritis dan asuransi jiwa.

 

#5 Terbuka dengan Investasi

Terakhir yaitu mulai terbuka dengan investasi, misal investasi di saham, obligasi, reksa dana atau lainnya.

Jika Sobat Finansialku masih bingung dalam memilih investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, Anda bisa mendapatkan advice langsung dari ahlinya dengan berkonsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku.Konsul Investasi

 

Perempuan Pilih Mana: Anak Orang Kaya atau Pekerja Keras?

Apakah Anda pernah menonton film Crazy Rich Asians (film tahun 2018), coba perhatikan tokoh Astrid Leong-Teo (diperankan oleh Gemma Chan).

Astrid memilih pria yang tidak sekaya dirinya atau keluarganya. Sayangnya pria tersebut merasa minder, insecure, dan akhirnya “berselingkuh”.

 

Banyak pria berpikir seorang wanita akan memilih pria anak orang kaya, yang sudah memiliki harta dan penghasilan besar.

Sayangnya kebanyakan perempuan lebih menghargai pria yang pekerja keras, karena:

  1. Seberapa banyak harta bisa habis jika pria tidak bisa bekerja dan mengatur uangnya.
  1. Pria yang pekerja keras, terkesan bertanggung jawab.
  1. Pria pekerja keras, biasanya lebih menghargai orang lain (termasuk pasangannya).
  1. Pria pekerja keras bisa mengandalkan dirinya sendiri dan mencari solusi dari setiap permasalahannya.
  1. Pria pekerja keras biasanya tidak berfoya-foya dan lebih jago mengatur keuangannya.

 

Menurut Melvin Mumpuni CFP®, seseorang yang terlahir di keluarga kaya, adalah suatu berkat. Kehidupan manusia seperti roda yang berputar, terkadang rodanya sedang di atas dan terkadang bisa di bawah.

Satu hal yang membedakan seorang anak laki-laki (a boy) dan pria dewasa (a man) adalah kemampuannya untuk bertanggung jawab pada diri dan pasangannya.

Melvin Mumpuni CFP®

 

Lalu, kenapa wanita lebih memilih pria mapan?

 

3 Alasan Kenapa Wanita Memilih Pria Mapan?

Salah satu alasan kenapa pasanganmu tidak mengajak nikah atau belum mau menikah, karena masalah uang.

Wanita sebenarnya tidak menikah karena uang, mereka menikah karena merasa AMAN dengan pasangannya.

Berikut ini 3 definisi rasa aman menurut wanita:

 

#1 Memenuhi Kebutuhan dan Standar Kehidupan

Salah satu definisi rasa aman, ketika calon suami mampu memenuhi kebutuhan bulanan dan standar kehidupan.

Coba bayangkan pasanganmu (seorang wanita) dibesarkan oleh orang tua yang mampu dan berkecukupan.

Orang tua mereka biasa ngajak makan luar di resto, nonton bioskop, mampu memberikan smartphone terbaru, liburan ke luar negeri, tas bermerk, skincare merk tertentu, facial treatment dan lain sebagainya.

Orang tua pasanganmu, sudah memberikan standar hidup tertentu. Sehingga wanita akan merasa nyaman dengan standar hidup tersebut.

Coba pikirkan baik-baik: “Apa iya pasanganmu akan menurunkan standar hidup tersebut, karena CINTA?”

Oleh sebab itu wanita akan mencari calon pasangan yang setidaknya mampu memenuhi sebagian (syukur-syukur sama atau bahkan lebih) dari standar kehidupan yang diberikan orang tuanya.

Selain rasa aman saat ini (menjaga standar hidup saat ini), seorang wanita juga akan memikirkan masa depannya.

 

#2 Masa Depan yang Terjamin

Ketika seorang pria dan wanita memutuskan menikah dan berkeluarga, maka perlu dipikirkan masa depan keluarganya, seperti:

  • Setelah menikah bisa jadi tinggal bersama orang tua (atau mertua). Bagaimana ke depannya? Apakah bisa membeli rumah sendiri?
  • Bagaimana kualitas pendidikan anaknyanya? Apakah kita (Anda dan pasangan) bisa memberikan pendidikan yang sama seperti yang diberikan orang tua?
  • Bagaimana dengan masa pensiun kita nanti? dan seterusnya.

 

Sebagai pria, Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Masa depan keuangan Anda dan keluarga dapat direncanakan. Anda bisa mulai merencanakan keuangan (financial planning), termasuk menyiapkan dana pernikahan dari sekarang.

banner konsultasi

 

Pastikan Anda juga dapat meningkatkan kemampuan menghasilkan pemasukan (earning power) melalui active income, ya.

 

#3 Mudah Mendapatkan Restu

Seorang perempuan juga lebih memilih pria mapan, supaya lebih mudah mendapatkan restu. Kenapa orang tua sangat pilih-pilih saat memberikan restu pernikahan putrinya?

Coba bayangkan jika Anda yang menjadi orang tua. Seorang ayah yang membesarkan putrinya dari mulai bayi, anak-anak hingga dewasa. Suatu ketika sang ayah harus melepas putrinya kepada calon suaminya.

Berikut ini foto Bapak Presiden Jokowi yang bersalaman dengan Bobby Nasution, saat berlangsungnya prosesi Ijab-Kabul.

Seorang Ayah melepas putrinya kepada pria yang akan menjadi pendamping untuk anak perempuannya.

menikah-karena-uang_pernikahan-bobby-kahiyang_

Prosesi ijab-kabul pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution yang berlangsung lancar. Sumber: ANTARA FOTO/Maulana Surya

 

Dalam prosesi agama Kristen atau Katolik, sang ayah menggandeng lengan putrinya jalan di lorong gereja.

Di depan altar suci, sang ayah akan menyerahkan putrinya kepada seorang pria yang akan menjadi suaminya.

menikah-karena-uang_pernikahan-kristiani

Sumber: Envato.com

 

Menikah karena Uang adalah WAJAR

Sobat Finansialku, menurut perencana keuangan Finansialku, Melvin Mumpuni CFP®, sebagai pria kita tidak perlu merasa MINDER atau INSECURE ketika wanita menikah karena uang.

Karena WANITA perlu rasa AMAN dan salah satunya adalah UANG.

Wanita tidak harus menikahi pria kaya raya, mereka menikahi pria yang dewasa dan bertanggung jawab pada dirinya dan keluarganya.

 

Bagaimana tanggapan Sobat Finansialku mengenai artikel kali ini? Silakan tulis di kolom komentar di bawah, ya.

Jangan lupa bagikan artikelnya kepada pasangan, sahabat, dan rekan-rekan lainnya agar sama-sama memahami pentingnya keamanan keuangan sebelum pernikahan. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Dan Schulman. 1 Maret 2003. Women Marry for Money. psychologytoday.com- https://bit.ly/3E6FnMk
  • Andhika Lady Maharsi. 3 Februari 2021. Cek Rata-rata Usia Menikah di 15 Negara Ini, Kamu Termasuk Nikah Cepat atau Telat Nih? Hipwee.com – https://bit.ly/3E8HlMs
  • Priscilla Immaculata Silaen. 1 May 2018. Cowok Pekerja Keras vs. Cowok Kaya, Lebih Baik Pilih yang Mana. Idntimes.com – https://bit.ly/3KaFgmW
  • Bagus Prihantoro Nugroho. 14 Feb 2018. Tips Agar Tak Gugup Saat Baca Ijab-Kabul di Akad Nikah. Detik.com – https://bit.ly/3HUqxJW