Menikah bukan cuma tentang kesiapan mental antar pasangan, tapi juga soal keuangan. Sudahkah kamu merencanakannya? 

Selagi masih ada waktu, yuk bangun dulu perencanaan keuangan yang matang supaya rumah tangga yang diidamkan bisa jadi kenyataan.

 

Perlukah Merencanakan Keuangan Sebelum Menikah?

Sobat Finansialku, menikah adalah impian bagi setiap pasangan. Apalagi jika kamu sudah bekerja dan berpenghasilan, agaknya keputusan untuk menikah bukan lagi sebuah persoalan.

Tapi berpenghasilan saja ternyata tidak cukup dikategorikan ‘siap secara finansial’. Karena harus diimbangi perencanaan keuangan yang matang agar tujuan pun bisa tercapai.

Sederhananya, jika kamu berpenghasilan tapi tidak ada tujuan keuangan dan cashflow berantakan, bagaimana kamu bisa merealisasikan rencana pernikahan?

Jangan sampai dibalik hari bahagiamu bersama pasangan, ternyata menyimpan utang yang belum terbayarkan. 

Berbeda ketika penghasilan yang kamu miliki dialokasikan pada beberapa anggaran yang direncanakan, termasuk dana pernikahan. Sehingga satu per satu tujuan keuangan pun bisa tercapai.

[Baca Juga: 5 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Menikah]

FYI, dengan merencanakan keuangan sebelum menikah akan mempengaruhi kehidupanmu pasca pernikahan.

Apalagi seputar keuangan ini seringkali jadi topik sensitif bagi sebagian besar pasangan, bahkan tidak sedikit yang berujung pada perceraian. 

Perencana Keuangan Finansialku, Rista Zwestika, CFP®, pun berpendapat bahwa menikah bukanlah suatu perlombaan yang harus segera kamu lakukan. Karena, menikah adalah awal dari bahtera kehidupan yang nyata.

Jadi sebelum memutuskan untuk menikah atau merencanakannya, banyak hal yang harus kamu perhatikan bersama pasangan agar lebih jelas dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

Kamu pun harus yakin soal hati bahwa 100% siap hidup bersamanya tanpa keraguan. “Karena pernikahan itu tidak selalu sama saat kamu sedang pacaran,” ungkap Rista.

Saat berstatus single atau pacaran, keuangan yang kamu miliki mungkin lebih banyak digunakan untuk kebutuhan pribadi. Tapi setelah menikah, banyak hal yang harus dipenuhi.

Dari kebutuhan satu orang menjadi dua orang, bahkan bisa lebih ketika kamu tinggal bersama orang tua atau kelak hadir buah hati tercinta. 

Belum lagi untuk bayar cicilan dan tagihan ini itu, tidak cukup dengan hanya bermodalkan cinta, kan?

Jadi menikah itu diperlukan banyak persiapan, bukan hanya soal mental tapi kesiapan finansial. Seperti kata Fiersa Besari dalam cuitannya di Twitter.

 

Kata “susah” memang bisa merujuk pada banyak hal, tapi tidak sedikit “kesusahan” dalam rumah tangga bersumber dari aspek keuangan. 

So, kalimat ini rasanya tepat untuk kamu yang sedang merencanakan pernikahan. Bukan hanya untuk para laki-laki saja tapi perempuan pun harus melakukan perencanaan keuangan yang matang jelang pernikahan.

Kira-kira rencana keuangan apa saja yang harus disiapkan? Berikut penjelasannya.

Pra Pernikahan_ Saatnya Matangkan Rencana Keuangan 02

Menikah. Sumber: Merdeka.com – https://bit.ly/3hPIeO2

 

Sebelum Menikah, Persiapkan 5 Tujuan Keuangan Ini 

Sobat Finansialku, semua orang mengharapkan kehidupan rumah tangganya bisa berjalan bahagia dan sejahtera. Nah, untuk mewujudkannya pasti diperlukan usaha apalagi tantangan bisa datang dari mana saja dan kapan saja.

Biasanya untuk pasangan muda, tantangan yang kerap memicu ketidakharmonisan rumah tangga yaitu soal mengatur keuangan. Pastinya kamu tidak menginginkan hal ini terjadi, kan? 

Selagi ada waktu dan kesempatan, saatnya persiapkan 5 tujuan keuangan ini dari sebelum pernikahan. 

 

#1 Dana Darurat

Tujuan keuangan pertama yang harus disiapkan dari sebelum menikah yaitu mempunyai dana darurat. Sesuai dengan namanya, dana darurat menjadi penyelamat dalam kondisi yang gawat, bahkan kamu tidak tahu kapan kondisi tak tertuga itu terjadi.

Berapa dana darurat yang harus disiapkan?

Jumlahnya berbeda-beda, untuk single, cukup diperlukan minimal 6 kali pengeluaran bulanan. 

Jika setelah menikah maka jumlahnya bertambah karena beban keuangan ikut bertambah, yaitu minimal 9 kali pengeluaran.

[Baca Juga: Lebih Penting Mana? Dana Darurat atau Dana Pendidikan Anak?]

Tujuannya, jika kamu mengalami satu kondisi yang kurang baik misalnya sakit sehingga tidak bisa mendapatkan penghasilan, maka kamu dan pasangan masih bisa hidup minimal untuk 9 bulan ke depan.

Lalu, untuk yang sudah mempunyai anak setidaknya kamu perlu menyiapkan 12 kali pengeluaran bulanan. 

Memang tidak mudah untuk bisa mengumpulkan dana darurat ini, tapi selama kamu bisa disiplin untuk mengalokasikan keuangan dari penghasilan maka dana darurat pun bisa terkumpul secara ideal. Ingat, usaha yang kamu lakukan pasti sebanding dengan manfaat yang bisa didapatkan. 

 

#2 Dana Pensiun

Tujuan keuangan berikutnya yaitu mempersiapkan dana pensiun dari sebelum menikah. Kenapa?

Walaupun masih dirasa jauh dari kebutuhannya, tapi dana pensiun memang sebaiknya dipersiapkan sedari dini.

Survei yang dilakukan HSBC terhadap 18.000 responden dari 16 negara termasuk Indonesia, menyebutkan sebagian besar generasi millenial berharap memasuki masa pensiun di usia yang lebih muda dari generasi sebelumnya.

Itu tandanya, dana pensiun hari tua harus dipersiapkan sejak muda.

[Baca Juga: Cara Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini]

Apalagi jika kamu masih usia produktif dalam berkarier. Mulailah dengan pekerjaan pertama dan cobalah menabung setidaknya 15 persen dari pendapatan sebelum pajak untuk masa pensiun.

Waktunya manfaatkan kesempatan sebaik mungkin agar di masa depan kamu sudah memiliki kesiapan secara finansial.

Supaya lebih mudah, kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku yang memiliki fitur ‘Rencana Keuangan Dana Hari Tua’. Sehingga di masa depan, kamu dan pasangan tak lagi memikirkan bekal hari tua.

Yuk, download dulu aplikasinya sekarang juga di Google Playstore atau Appstore. Bisa juga klik link berikut Download Aplikasi.

 

#3 Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Tujuan keuangan yang ketiga yaitu dengan mempersiapkan proteksi, misalnya asuransi. Kenapa penting, karena dalam hidup ini kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari atau masa yang akan datang. 

Dalam piramida perencanaan keuangan, proteksi atau asuransi termasuk dalam keamanan keuangan. Manfaatnya mungkin tidak dirasakan saat ini, tapi kelak di masa yang akan datang.

Contohnya, asuransi kesehatan. Sebagai sumber pencari nafkah atau tulang punggung keluarga, kamu sangat disarankan memiliki asuransi kesehatan.

Once ketika terjadi kondisi yang tidak diharapkan dan mengharuskan kamu untuk berhenti bekerja, artinya ada pengurangan sumber penghasilan.

Jika sudah memiliki proteksi kesehatan, kamu tidak perlu khawatir karena asuransi akan cover biaya pengobatan.

Selain asuransi kesehatan, disarankan kamu pun mempunyai asuransi jiwa. Supaya ada jaminan untuk keluarga ketika kamu tak lagi bisa menafkahi mereka. 

Jika dirasa perlu mendapatkan advice lain mengenai proteksi yang tepat, kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan Finansialku yang siap membantu. Konsultasi bisa melalui Aplikasi Finansialku atau melalui konsultasi.finansialku.com.

 

#4 Dana Pernikahan

Tujuan keuangan selanjutnya adalah dana pernikahan itu sendiri. Hal ini wajib kamu rencanakan alias jangan dadakan, karena ada sejumlah biaya yang harus dikeluarkan. 

Mulai dari penyewaan gedung, catering, dekorasi, hiburan, rias pengatin, wedding organizer, dan sebagainya. Tapi semua itu kembali lagi pada konsep yang disepakati olehmu dan pasangan. 

Oia, dalam menyiapkan dana pernikahan ini ada yang dilakukan oleh masing-masing pasangan, ada pula yang menabung bersama pasangan.

Hal ini ini boleh-boleh saja dilakukan, asalkan semuanya sudah sesuai dengan kesepakatan di awal bersama calon pasangan.

[Baca Juga: Cara Mempersiapkan Dana Pernikahan Bareng Pasangan dengan Aman!]

Sedikit berbagi pengalaman, saya dan pasangan pun melakukan hal yang sama yaitu dengan menabung bersama. Sistemnya yaitu membuat rekening baru, dimana setiap bulannya kami menabung uang dengan nominal yang sama ke dalam rekening tersebut.

Nominal ini disesuaikan dengan jangka waktu yang dimiliki sebelum mendekati target usia pernikahan. Mengenai besarannya sebenarnya bervariasi, ada yang memerlukan budget minim, ada pula yang harus merogoh kocek fantasits. 

Tapi, dibalik itu semua yang harus diperhatikan untuk membuat anggaran pernikahan agar sesuai dengan budget adalah:

  • Mengenali apa saja pengeluaran untuk pernikahan kamu dan pasangan
  • Menyiapkan dana tidak terduga
  • Menentukan prioritas
  • Selalu ingat tujuan awal untuk menikah, bukan untuk pamer
  • Tidak membandingkan dengan pesta pernikahan orang lain

 

#5 Tabungan Uang Muka Rumah

Last but not least, tujuan keuangan yang sebaiknya dipersiapkan dari sebelum menikah adalah tabungan uang muka rumah. Karena saya yakin tidak ada pasangan yang ingin berlama-lama tinggal bersama orang tua atau mertua, kecuali dengan alasan tertentu.

Jadi uang muka rumah ini sebaiknya masuk ke dalam list tabungan yang harus kamu persiapkan dari sebelum menikah. Apa lagi dengan mempunyai rumah sendiri, bisa menjadi investasi yang nilainya semakin tinggi di kemudian hari.

Itulah beberapa tujuan keuangan yang harus kamu persiapkan dari sebelum menikah. Tidak ada yang susah kok, asalkan kamu disiplin dan menerapkan kebiasaan baik dalam mengelola keuangan dari sebelum pernikahan. 

 

3 Hal Baik yang Harus Dimiliki dari Sebelum Menikah

Sobat Finansialku, memiliki kebiasaan baik apalagi dalam mengatur keuangan akan memberikan keuntungan untuk hidupmu. Tentunya hal ini harus dipertahankan dari sebelum menikah sampai seterusnya.

Mau tahu apa saja hal baik yang harus dimiliki dari sebelum menikah? Yuk simak penjelasannya.  

 

#1 Menuntaskan Utang

Sebelum menikah, sangat disarankan agar kamu bisa melunasi semua utang yang sebelumnya dimiliki. Biasanya seperti tunggakan kartu kredit. 

Melansir laman liputan6.com, ketika utang dikeola dengan baik dan melunasinya, pintu dapat terbuka untuk langkah-langkah lain dalam hidup, seperti merencanakan pernikahan.

[Baca Juga: 6 Cara Melunasi Utang dengan Cepat yang Harus Kamu Tahu]

 

#2 Fokus Pada Karier

Kebiasaan baik yang harus kamu terapkan dari sebelum menikah yaitu fokus pada karier. Manfaatkan waktu untuk membuat jaringan profesional yang solid dan pertimbangkan semua opsi yang tersedia.

Usia 20-an adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi berbagai opsi.

Saat masih single, kamu bisa lebih fleksibel untuk pindah ke berbagai kota dan mengejar pekerjaan impian, sekaligus benar-benar fokus untuk membangun reputasi yang baik.

Ini dapat membantu jika nantinya kamu memutuskan untuk mulai bekerja sebagai konsultan atau freelance saat situasi keluarga berubah di masa depan.

 

#3 Membangun Kebiasaan Keuangan yang Baik

Tidak ketiggalan kebiasaan dalam mengelola keuangan juga sangat penting bahkan bisa dimulai ketika usia 20-an.

Jika kamu telah menetapkan dasar dari kebiasaan keuangan yang baik, akan lebih mudah untuk terus bergerak maju dan mencapai tujuan keuangan yang direncanakan.

Cek lagi bagaimana cara membangun kebiasaan keuangan dengan baik melalui audiobook yang dibuat khusus oleh Finansialku untuk Sobat Finansialku yang ingin memiliki keuangan yang lebih baik dan nyaman.

Klik di sini untuk mendengarkannya gratis di aplikasi Finansialku.

 

Inilah Waktunya! Rencanakan Keuangan Pribadi Sebelum Menikah 

Sobat Finansialku, itulah informasi yang penting untuk diketahui seputar perencanaan keuangan sebelum menikah. Sudahkah kamu mulai merencanakannya?

Jika kamu bingung untuk mengawalinya, konsultasikan dengan perencana keuangan Finansialku untuk merencanakan keuangan yang ideal. Tidak ada kata terlambat untuk perubahan yang lebih baik, inilah waktunya. Semangat..!

 

Semoga informasi yang dibagikan kali ini bisa memberikan manfaat. Jangan lupa bagikan artikel kepada teman dan kerabat terdekat supaya mereka juga bisa merencanakan keuangan dengan tepat. Terima kasih.

 

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber Referensi:

  • Helena Yupita. 19 Desember 2020. Setidaknya, Ini Target Keuangan yang Harus Dicapai Sebelum Usia 30 Tahun. Liputan6.com – https://bit.ly/3wbPZ69

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3k5PDeV